Вы находитесь на странице: 1из 16

BAHAN BAKAR FOSIL

Annisa Zulfah (15312241018)


Sonia Sukma P. (15312241033)
Devi Puspitasari (15312241037)
Ika Desiariani (15312241041)
PENGERTIAN
Energi fosil adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia dalam
jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi ini
akan berakhir cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan.
Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati
ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Beberapa tahun
kemudian, lapisan pasir dan lumpur semakin menumpuk di atasnya dan berubah
bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa tumbuhan dan hewan
yang terkubur di dalamnya berubah menjadi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil
harus diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk.
Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas, bahan bakar fosil juga
menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca yang
berkontribusi terhadap pemanasan global atau global warming.
Semua bahan bakar fosil dihasilkan oleh senyawa karbohidrat dengan rumus kimia
Cx(H2O) yang memfosil. Karbohidrat tersebut dihasilkan oleh tumbuhan dengan
mengubah energi matahari menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Kebanyakan
bahan bakar fosil diproduksi kira-kira 325 juta tahun yang lalu, yaitu pada abad
Carboniferous dalam era Paleozoic bumi. Setelah tumbuhan mati maka karbohidrat dapat
berubah menjadi senyawa hidrokarbon dengan rumus kimia CxHy akibat tekanan dan
temperatur yang tinggi serta tidak tersedianya oksigen (anaerob).
Hal yang sama dikemukakan pula oleh Chator dan Somerville (1978) yang menjelaskan
bahwa minyak bumi merupakan salah satu produk minyak mentah alami yang dihasilkan
dari konfersi biomasa pada temperatur dan tekanan yang tinggi secara alami
dilingkungan aerob, senyawa hidrokarbon dapat dirombak oleh berbagai macam mikroba.
Perombakan ini akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak sebanding dengan
dampak yang akan ditimbulkannya, bila minyak bumi tersebut terakumulasi dalam tanah.
JENIS BAHAN BAKAR FOSIL

1. Minyak bumi
Minyak bumi berasal dari pormasi batuan yang berumur antara sepuluh juta
sampai empat ratus juta tahun dan sekarang ini telah terbukti bahwa
pembentukan minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sedimen
berbutir halus, yang mengendap dilaut atau didekat laut dan bahwa minyak
bumi adalah produk dari binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di laut.
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta
senyawa kimia, yang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang
terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Minyak bumi dan derivat minyak bumi menghasilkan bahan bakar
kendaraan bermotor, pesawat terbang dan kereta api. Tumbuhan dan hewan
juga menghasilkan minyak pelumas yang dibutuhkan untuk alat-alat mesin
industri.
Cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah kedalam
fraksi-fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada
komposisi minyak mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang
diinginkan. Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon
yang tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diinginkan.
Pada umumnya, tidak ada fraksi-fraksi atau gabungan fraksi-fraksi yang
diperoleh dari pemisahan minyak mentah yang begitu saja digunakan
sebagai produk minyak bumi. Masing-masing biasanya masih harus
mengalami perlakuan (treating) lebih lanjut yang berbeda-beda
tergantung kepada kotoran-kotoran yang ada dalam fraksi dan sifat-sifat
yang diinginkan dalam produk jadi.
Cara penggolongan produk jadi yang dihasilkan oleh kilang minyak. Diantaranya produk jadi kilang
minyak dapat dibagi menjadi produk bahan bakar minyak (BBM) dan produk bukan bahan bakar
minyak (BBBM).
Yang termasuk produk bahan bakar minyak (BBM)
LPG : gas minyak bumi yang dicairkan pada suhu biasa dan tekanan sedang, sehingga LPG dapat
disimpan dan diangkut dalam bentuk cair dalam bejana dalam suatu tekanan.
Bensin motor : campuran kompleks yang terutama terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon, yang
mempunyai daerah didih sekitar 40-180C dan digunakan sebagai bahan bakar mesin motor bakar.
Bensin penerbangan : campuran senyawa hidrokarbon yang mempunyai daerah didih sekitar 35-
170 C dan digunakan sebagai bahan bakar mesin pesawat terbang.
Kerosin: fraksi-fraksi minyak bumi yang mempunyai dearah didih sekitar 150-300 C.penggunaan
utama kerosin ialah sebagai bahan bakar lampu penerangan. Disamping itu kerosin juga digunakan
sebagai bahan bakar kompor dalam rumah tangga.
Bahan bakar diesel: fraksi minyak bumi yang mendidih sekitar 175-370 C dan yang digunakan
sebagai bahan bakar mesin diesel. Mesin diesel bekerja dengan kecepatan maksimum yang lebih
rendah dibandingkan dengan mesin bensin yang sering kali mempunyai kecepatan di atas 4000
putaran per menit. Kebanyakan mesin diesel bekerja dengan kecepatan antara 50 sampai 2.500
putaran per menit.
Minyak Bakar: bahan bakar minyak yang dibakar untuk menghasilkan panas. Minyak bakar dapat
berupa distilat, residu atau campuran diantara keduanya.
Minyak pelumas terdapat dalam bagian minyak mentah yang mempunyai daerah didih yang
paling tinggi, yaitu sekitar 400 C keatas. Fraksi minyak pelumas dipisahkan dari residu hasil
distilasi minyak mentah dengan dengan distilasi hampa.
Malam Minyak Bumi
Senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam malam minyak bumi mempunyai atom karbon dari 20-
75 buah dan mempunyai titik lebur kira-kira 45-100 C. Malam yang melebur pada suhu sekitar
65C atau lebih rendah, hampir seluruhnya terdiri dari senyawa hidrokarbon parafin normal.
Yang termasuk BBBM :
Pelarut
minyak pelumas
Gemuk
Aspal
Malam paraffin
Hitam karbon
Kokas.
2.Gas alam
Gas yang terkumpul dibawah tanah dengan berbagai macam komposisi yang merupakan
kandungan minyak bumi. Pada umumnya semua minyak bumi berkaitan dengan gas alam, dimana
gas tersebut larut dalam minyak mentah dan seringkali membentuk gas cap diatas kandungan
minyak tersebut. Tetapi ada juga pengumpulan gas alam yang lepas dari kandungan minyak
bumi.Gas alam adalah campuran hidrokarbon yang mempunyai daya tekan tinggi dan daua
kembang besar dengan berat jenis spesifik yang rendah dan secara alamiah terdapat terdapat
dalam bentuk gas. Komponen gas gass utama dari gas alam adalah metana, etana, propana, iso-
butana, buatana, dan pentana. Selain komponen komponen tersebut, gas alam juga tersusun oleh
nitrogen, helium, karbon dioksida, dan unsur karbon lainnya.
CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di Indonesia lebih dikenal dengan BBG (bahan
bakar gas).
Polusi yang ditimbulkan lebih rendah dibandingkan bensin dan diesel.Karena lebih ringan dari
oksigen, polusi yang ditimbulkan juga sangat rendah.Masalahnya, untuk menyimpannya diperlukan
tekanan yang sangat tinggi.Akibatnya, harus menggunakan tabung atau tangki yang kuat dan
berat.
Macam-macam gas alam
Cairan Gas Alam : hidrokarbon hidrokarbon yang terdapat dalam kandungan dalam gas alam
dalam bentuk cair pada suhu dan tekanan yang tidak terlalu ekstrim. Propana, butana, dan
pentena terdapat sebagai cairan gas alam dan diperoleh dengan proses proses pendinginan,
penyulingan, dan absorpsi. Heksan dengan tekanan uap yang relatif rendah sering disebut
sebagai kondensat atau bensin alam.
Petro Gas Cair : gas minyak bumi yang dicairkan. Hidrokarbon yang berbentuk gas lebih berat itu
diproses menjadi cairan untuk memungkinkan penampungan, pengangkutan dan kemudahan
penggunaannya. LPG diperjualbelikan dalam tabung seperti gas dalam botol. LPG adalah sumber
energi panas yang penggunaannya luas sekali.
Gas Alam Cair (LNG)
Gas ini kebanyakan adalah gas mentah yang dicairkan untuk memungkinkan penampungannya.
Proses pencairannya tidak semudah pencairan LPG, untuk mendapatkannya harus digunakan suhu
yang rendah sekali yaitu -162C dan tekanan yang tinggi sekali. Setelah mengaalami proses
regasifiksi (kembali berbentuk gas), LNG digunakan untuk bahan bakar industri seperti listrik.
3. Batu bara
Batu yang dapat terbakar (combustible rock) yang tersusun atas campuran
yang heterogen dari material organik dan anorganik. Material organik
berupa karbon dan hidrokarbon volatil yang bercampur secara acak
dengan mineral anorganik bernama ash (abu), material yang tidak dapat
terbakar dan akan terlihat setelah proses pembakaran batubara selesai.
Batu bara hasil tambang berisi dua komponen. Yang pertama adalah
mineral inheren yang melekat dengan lapisan batubara. Mineral inheren
dapat berupa besi, fosfor, kalsium, potasium, dan magnesium. Komponen
yang lainnya adalah mineral asing yang berasal dari lapisan tambang yang
ikut bercampur dengan batubara. Mineral asing ini didominasi oleh
material alumina silikat.
DAMPAK PENGGUNAAN ENERGI FOSIL

kualitas emisi kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak


bervariasi menurut jenis, pabrik, dan tahun pembuatannya. Semakin baru kendaraan
tersebut, semakin irit dan baik kualitas emisinya. Kualitas emisi ini merupakan
sorotan utama yang sangat berpengaruh dalam perubahan lingkungan di sekitarnya.
Bahan bakar minyak merupakan rantai senyawa karbon, yang terdiri dari sebagian
besar Hidrogen (H), Karbon (C), Oksigen (O). Yang secara umum di tuliskan dalam
rumus kimia CxHyOz yang bila bereaksi (terbakar ) dengan oksigen akan mengalami
keadaan:
1. terbakar sempurna CxHyOz + O2 CO2 + H2O
2. tidak terbakar sempurna CxHyOz + O2 CO2 + CO + H2O
Kedua reaksi ini menghasilkan produk CO2 yang sangat berbahaya yang dapat
menghasilkan hujan asam (H2CO3).
Efek langsungnya dapat menimbulkan batuk-batuk dan kabut asap yang
tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Gas CO memiliki efek yang lebih berbahaya jika di bandingkan dengan
CO2 , karena gas CO dapat mengakibatkan seseorang mengalami sesak
nafas jika menghirupnya dalam jumlah kecil, dan dapat mengakibatkan
pingsan jika menghirup dalam jumlah besar.
CO2 juga dapat mengakibatkan terjadinya efek rumah kaca yaitu terjadi
pemanasan global karena panas yang masuk ke bumi dari matahari tidak
dapat keluar dari bumi, karena tertahan oleh gas CO2.
Bahan bakar minyak juga mengandung unsur-unsur lain yang berbahaya
walaupun dalam jumlah kecil seperti Nitrogen (N), Sulfur (S) maupun bahan
lain sebagai tambahan seperi timbal. Nitrogen dan Sulfur memiliki efek
yang hampir sama dengan Karbon jika bereaksi dengan H2O yaitu akan
menimbulkan hujan asam. Hanya saja perbedaannya terletak pada
keasaman hujan yang di timbulkannya. HNO3 dan H2SO4 yang merupakan
hasil dari reaksi antara Nitrogen dan Sulfur dengan air memiliki
tingkatkeasaman yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan H2CO3 .
seperti yang kita tahu, jika hujan asam sampai ke bumi, maka dapat
mengakibatkan rusaknya banyak jenis logam akibat berkarat, dan tentu
saja akan mematikan tumbuh-tumbuhan, sehingga lingkungan hidup
menjadi rusak. Sedangkan timbal yang biasa di gunakan untuk
mempertinggi kualitas bahan bakar minyak khususnya bensin, dapat
KENDALA BAHAN BAKAR
FOSIL
Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap BBM masih sangat
tinggi,masyarakat masih lebih senang menggunakan BBM karena lebih
praktis
Dukungan pemerintah dalam mengembangkan bahan bakar alternatif
belum maksimal
Terimakasih

Вам также может понравиться