Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DALAM
RUMAH
TANGGA
ANGGOTA KELOMPOK
PENGERTIAN
BENTUK KDRT
KEKERASAN FISIK
BENTUK KDRT
KEKERASAN PSIKIS
FAKTOR PENYEBAB
KDRT
Strauss A. Murray dalam bukunya yang berjudul
The Vioelence Home
1.Pembelaan atas kekuasaan laki-laki
Laki-laki cenderung menggunakan kekerasan dalam memenuhi
apa yang diinginkan karena hal tersebut dianggap sebagai
haknya, sehingga mampu mengatur dan mengendalikan wanita,
sedangkan wanita sendiri juga dianggap tidak mempunyai hak
untuk membela.
Penguatan Penguatan
Institusi Institusi
Lokal Formal
Penguatan Institusi Lokal
Keberadaan institusi lokal sangat diperlukan karena
akan dapat menyentuh secara lansung masyarakat
paling bawah, karena tingginya kasus KDRT di Indonesia
tidak terlepas dari minimnya lembaga yang
menanggulangi masalah KDRT. Selain itu, lembaga yang
ada sangat bersifat formal dan korban pun harus
melaporkan permasalahannya secara formal, sedangkan
kesadaran masyarakat untuk melaporkan secara formal
ini masih rendah. Sehubungan dengan itu, pada era
otonomi daerah sekarang sedang terjadi penguatan
insitusi lokal, maka institusi lokal tersebut mempunyai
peranan penting dalam menanggulangi persoalan kasus
KDRT.
Penguatan Institusi Lokal
Peran dari institusi ini tidak hanya menerima
laporan dan menangani kasus KDRT yang ada,
namun juga harus dituntut untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk melapor adanya
tindak kekerasan. Jika terjadi kekerasan pada anak,
lembaga tersebut juga harus bertindak secara aktif.
Institusi diharuskan untuk melakukan pendekatan
kepada setiap keluarga.
Penguatan Institusi Formal
Pendekatan gender merupakan pendekatan yang
sering dipakai dalam menyelesaikan kasus KDRT.
Salah satu keuntungan melihat kasus KDRT dengan
pendekatan gender ini adalah memberikan
ketegasan penyelesaian kasus KDRT melalui jalur
hukum. Perspektif ini pula yang dipakai oleh
Undang-Undang No 23 tahun 2004, di mana
penyelesaian kasus KDRT harus dilakukan dengan
penyentuhan hukum dan penyelesaian lembaga-
lembaga yang bertanggungjawab.
Penguatan Institusi Formal
Oleh sebab itu diperlukan Ruang Pelayanan Khusus
(RPK) di Kepolisian.Artinya, dengan adanya undang-
undang KDRT telah lahir satu institusi khusus di
kepolisian.Hal ini dianggap sebagai salah satu
upaya dalam menyelesaikan kasus KDRT melalui
penyelesaian hukum.Penyelesaian kasus KDRT
melalui jalur hukum ini sebagai upaya untuk
menegakkan hak asasi manusia di Indonesia.
Perlindungan bagi korban
KDRT
UU No. 23 tentang PKDRT bab IV tentang
perlindungan
Pasal 16
disampaikan, bahwa :
Dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam
terhitung sejak mengetahui atau menerima laporan
kekerasan dalam rumah tangga, kepolisian wajib segera
memberikan perlindungan sementara pada korban.
Perlindungan sementara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak korban
diterima atau ditangani.
Dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam
terhitung sejak pemberian perlindungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), kepolisian wajib meminta surat
penetapan perintah perlindungan dari pengadilan.
Pasal 17
dijelaskan bahwa dalam memberikan perlindungan sementara,
kepolisian dapat bekerja sama dengan tenaga kesehatan, pekerja
sosial, relawan pendamping, dan/atau pembimbing rohani untuk
mendampingi korban yang selanjutnya akan dijelaskan tentang
setiap pelayanan pada pasal berikutnya.