Вы находитесь на странице: 1из 34

ASUHAN KEPERAWATAN Pada AN.

R DENGAN GANGGUAN
SISTEM NEUROLOGI : CEDERA KEPALA SEDANG (CKS) DI
RUANG 1111 RS ROYAL PRIMA MEDAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

1. Emma Veronika Hutagaol 5. Darmansyah


2. Merry A. P. Mendrofa 6. Rujiansah
3. Sulastri Silaen 7. Lewi Sembiring
4. Yan Darmawan 8. M. Nazli

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
T.A. 2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari
fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai
perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa
diikuti terputusnya kontinuitas otak, cedera kepala
biasanya diakibatkan salah satunya benturan atau
kecelakaan. Sedangkan akibat dari terjadinya cedera
kepala yang paling fatal adalah kematian.
Diperkirakan 100.000 orang meninggal setiap
tahunnya akibat cedera kepala, dan lebih dari 700.000
mengalami cedera cukup berat yang memerlukan
perawatan di rumah sakit. Dua per tiga dari kasus ini
berusia di bawah 30 tahun dengan jumlah laki-laki
lebih banyak dari wanita. Lebih dari setengah dari
semua pasien cedera kepala berat mempunyai
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

KONSEP ASUHAN
KONSEP MEDIS KEPERAWATAN

Patofisiologi Pengkajian
Defenisi
Diagnosa Potensial
Anatomi & Manifestasi
Fisiologi Klinis
Intervensi/Perencanaan
Etiologi Pemeriksaan Implementasi/Pelaksan
Penunjang
Klasifikasi aan

Komplikasi Penatalaksanaa Evaluasi


n
PATHWAY CEDERA KEPALA
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
a. Data Umum Klien
Nama : An.R
Tgl. Lahir/ Umur : 28 Maret 2002/ 14 Tahun
Alamat : Jln. Karya Rakyat, Sei Agul Medan 28 A
Jenis kelamin : Laki - Laki
Suku/ bangsa : Batak/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Tgl masuk : 19 Februari 2017
No. RM : 04.42.77
Diagnosa Medis : Cedera Kepala Sedang (CKS) dengan GCS
12
b. Penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Pendidikan : Perguruan Tinggi
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Karya Rakyat, Sei Agul
Medan
Hub. dengan pasien : Ayah Kandung
c. Keluhan Utama

P (Paliatif) : Saat dikaji klien tidak bisa mengatakan kata-

kata dengan jelas, klien terlihat kesakitan bila ada

rangsang nyeri dan klien mengatakan sakit kepala.


Q (Quantitas) : Klien mengalami cedera kepala
sedang dengan GCS 12, E: 3 V:3 M: 6 , klien muntah
2 kali sebanyak 150 cc.

R (Region) : Terdapat luka robek di dahi sebelah


kanan + 6 x 3 cm kedalaman + 2 cm, dan oedema
pada palpebra.

S (Skala) : Klien mengalami penurunan kesadaran


yaitu apatis dengan GCS 12, dan klien merasakan
nyeri pada luka robek di dahi sebelah kanan dengan
skala 5 (0-10).

T (Timing) : Klien mengalami nyeri setelah


mengalami kecelakaan lalu lintas dengan durasi 10
menit dan bertahap
d.Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 19 Februari 2017 jam 10.00 WIB, An. R mengalami
kecelakaan lalu lintas di Jln. Gatot Subroto Medan dan langsung
dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima, klien jatuh dari kendaraan,
kejadian itu merupakan kecelakaan tunggal. Klien mengalami luka
robek di dahi kanan + 6 x 3 cm kedalaman + 2 cm, oedema pada
palpebra, muntah (+), klien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 5
(0-10) sehingga klien sulit bernapas untuk mendapat pertolongan
selanjutnya, dan atas instruksi dokter klien harus di rawat inap di
ruangan untuk mendapat tindakan lanjutan seperti CT Scan.

e. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien belum pernah mengalami sakit seperti ini dan ini pertama
kalinya klien dirawat di rumah sakit.

f. Riwayat Penyakit Keluarga


Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit DM, hipertensi maupun penyakit jantung.
POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga pasien beranggapan bahwa kesehatan adalah hal yang
penting. Persepsi keluarga pasien terhadap kesehatan cukup baik,
kalau ada keluarga sakit segera diperiksakan ke puskesmas/dokter
terdekat.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit, keluarga mengatakan klien makan 3 x / hari nasi satu
porsi dengan lauk pauk dan sayur. Tidak ada pantangan dalam
makanan, + 5 6 gelas / hari. Dan setelah klien sakit keluarga
mengatakan klien hanya makan roti sepotong dan jeruk satu buah,
klien makan bubur dan menghabiskan setengah porsi yang telah di
siapkan oleh keluarganya dan minum 1 2 gelas / hari.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit, keluarga mengatakan tidak mengetahui kegiatan BAB
dan BAK klien. Setelah sakit keluarga mengatakan klien belum pernah
BAB dan BAK dalam sehari frekuensi 1x sebanyak 250 cc.
d. Pola Aktivitas dan Istirahat
Sebelum sakit klien dapat beraktivitas normal dan mandiri. Selama
sakit klien hanya berbaring di tempat tidur dan segala aktivitasnya
dibantu oleh keluarga dan perawat, bahkan klien lebih sering tidur.
e. Pola Istirahat Tidur
Sebelum sakit keluarga mengatakan klien tidur
malam pukul 21.00 WIB sampai 05.00 WIB dan
tidur siang jarang. Dan selama dirawat menurut
keluarga, klien lebih sering tidur tetapi kalau
malam klien gelisah dan sering terbangun.
f. Pola Persepsi Sensori Dan Kognitif
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori
dan kognitif. Klien ingin secepatnya sembuh agar
dapat beraktivitas kembali.
g. Pola Hubungan Dengan Orang Lain
Sebelum sakit hubungan pasien dengan keluarga,
teman dan tetangga baik. Selama sakit hubungan
pasien dengan keluarga dan perawat tidak ada
gangguan.
h. Pola Reproduksi dan Seksual
Pasien bangga sebagai seoarang anak laki laki. Pasien
sangat menikmati masa-masa remajanya dan sedang
mengalami masa puberitas seperti pencarian jati diri dan
pasien juga sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya.
i. Persepsi Diri dan Konsep Diri
Pasien dan keluarga berharap segera sembuh dan ingin
cepat pulang supaya bisa berkumpul dengan keluarga
dan teman-temannya.
j. Pola Mekanisme Koping
Apabila mempunyai masalah, pasien selalu
membicarakannya dengan keluarga dan teman terdekat.
k. Pola Nilai Kepercayaan
Pasien dan keluarga seorang nasrani dan keluarga yakin
bahwa penyakitnya akan sembuh asal berobat teratur
dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
PENGKAJIAN FISIK
a. Pemeriksaan primer
1) Airway
Terdapat sumbatan jalan nafas berupa lendir
2) Breathing
Tidak terjadi sesak nafas, tidak ada otot bantu nafas,
RR 20 x/menit, SaO2 95 %, irama teratur, bunyi nafas
vesikuler.
3)Circulation
Nadi 80 x/menit, suhu 36,0oC, Tekanan darah 120/90
mmHg, denyut nadi dangkal dan kuat, tidak terjadi
sianosis.
4)Dissability
Tingkat kesadaran klien apatis (klien akan bangun bila
dirangsang nyeri dan mudah tidur), GCS 12 E: 3 V: 3
M: 6.
b. Pemeriksaan sekunder
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum saat pengkajian : Sedang
Kesadaran : Apatis
GCS : Respon motorik :6
Respon verbal :3
Respon membuka mata :3
Jumlah : 12
Berat Badan (BB) = 45 Kg (Sebelum masuk RS) dan
setelah masuk RS Berat Badan (BB) klien menjadi
42 Kg

Tinggi Badan (TB) = 160 Cm. Nilai IMT klien setelah


masuk RS = 16,41 (IMT <17 = Underweight /Kurus)
b. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu : 36.0 0 C
Nadi : 80 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit

c. Pemeriksaan sistematis
1) Kepala : Bentuk kepala bulat,
simetris, terdapat luka robek di dahi
kanan + 6 x 3 cm dan kedalaman + 2
cm.
2) Mata : Bentuk simetris, palpebra
oedema, conjunctiva tidak anemis,
3). Hidung : Bentuk simetris, fungsi penciuman : klien menghirup sesuatu yang di dekatkan, tidak

ditemukan adanya perdarahan di hidung (rinore).

4).Telinga : Bentuk simetris, tidak ditemukan serumen dan perdarahan pada kanalis, pendengaran

klien normal, tidak di temukan adanya perdarahan di telinga (otore).

5). Mulut dan gigi : Lidah tampak bersih, mukosa bibir kering dan gigi tampak kotor, tidak di temukan

adanya gigi ompong, terdapat sisa darah yang kering di sekitar mulut.

6). Leher : Tidak ditemukan adanya kaku kuduk, tidak terdapat fraktur, tidak ada pembesaran vena

jugularis, deviasi trakea tidak ada.

7). Thorak dan fungsi pernafasan

Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada refraksi otot dinding dada saat bernafas, pergerakan

dada seirama antara inspirasi dan ekspirasi, respirasi 20 x / menit.

Palpasi : Vocal fremitus teraba diseluruh lapang paru, tidak ditemukan adanya benjolan atau massa

dan tidak ditemukan adanya lesi, ditemukan adanya nyeri tekan pada thorak saat klien bernafas.

Perkusi : Terdengar bunyi sonor

Auskultasi : Bunyi napas vesicular disemua lapang paru


8).Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : Perut tampak datar, pergerakan sama saat inspirasi dan ekspirasi, tidak terlihat benjolan atau lesi.

Auskultasi : Tidak ada peningkatan bising usus, tidak terdengar bunyi bruit, BU: 12 x / menit

Palpasi : Tidak ditemukan nyeri tekan di semua kuadran dan tidak ditemukan adanya massa, tidak ditemukan

adanya pembesaran hati dan limpa.

Perkusi : bunyi tympani

9). Kulit

Turgor kulit baik, CRT < 3 detik, tidak ditemukan adanya lesi, tidak sianosis, akral hangat.

10). Extremitas atas dan bawah Ekstremitas atas : Tangan kanan adanya fraktur tertutup ulnaris proksimal (+),

tangan bagian kanan terpasang infuse RL 20 tetes/menit, akral hangat, kekuatan otot ekstremitas atas bagian

kanan (4) dan bagian kiri (5), edema (-), CRT < 3 detik.

Ekstremitas bawah: Kaki kanan tampak pada bagian lutut lecet + 1x 1 cm dan tidak ada oedema, kuku kotor.

Kaki kiri tidak ditemukan adanya oedema, akral hangat, kekuatan otot ekstremitas bawah bagian kiri dan kanan

masing-masing 5.

Rentang gerak : Tangan kiri bebas bergerak, tangan kanan terpasang infus, kaki kanan dan kiri bebas bergerak.
DATA PSIKOLOGIS
a. Citra diri/body image : Tanggapan klien dengan anggota tubuhnya
baik, tidak ada anggota tubuhnya yang dia tidak sukai, klien
mengatakan semua anggota tubuhnya yang dia sukai.

b. Identitas : Status klien dalam keluarga adalah sebagai anak, klien

puas terhadap status dan posisinya dalam keluarga.

c. Peran : Klien sanggup melakukan perannya sebagai anak,dan

klien puas dengan perannya.


d. Ideal diri : Klien sangat senang dengan dirinya di antara anggota

keluarga.

e. Harga diri : Keluarga klien mengatakan klien sangat berharga


dalam anggota keluarganya, dan tidak pernah dibeda-bedakan
dengan anggota keluarga yang lain.
Uji Saraf Cranial

1. Nervus I (Olfaktorius)
Klien mampu mencium bau bauan seperti kopi dan minyak wangi.

2. Nervus II (Optikus)
Refleks pupil terhadap cahaya : midriasis bila kena cahaya mendekat, miosis bila cahaya menjauh.

3.Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, Trokhlearis, Abdusen)


Mata klien tidak dapat digerakan kesegala arah karena klien belum sadar penuh.

4. Nervus V (Trigeminus)
Dapat membuka mulut dengan spontan.

5. Nervus VII (Fasialis)


Pengecapan klien dapat berfungsi dengan baik.

6.Nervus VIII (Audiotorius)


Fungsi pendengaran klien baik mendengar saat dipanggil namanya, fungsi keseimbangan tidak terkaji.

7. Nervus IX (Glosopharingius)
Letak ovula berada di tengah, klien mampu menelan makanan dan minuman.

8. Nervus X (Vagus)
Klien bisa menelan dengan baik tanpa ada gangguan.

9.Nervus XI (Acsesorius)
Klien bisa menggerakan kepala dan bahu dengan cara pelan-pelan.

10. Nervus XII (Hipoglosus)


Bentuk lidah simetris, lidah tidak jatuh ke belakang mulut.
Penatalaksanaan Dan Terapi
1) Diet : MB (Makanan Biasa)
2) Infus : Rl 20 tetes per menit
Nama Obat Dosis Efek Obat

Golongan antibiotik untuk


Ceftriaxone 1 gram /12 jam mengobati berbagai macam infeksi
bakteri.

Obat untuk mengurangi jumlah


Ranitidine 3x1 ampul/hari asam lambung dalam perut (obat
antimual/muntah)

Obat ini digunakan sebelum atau


sesudah prosedur medis,
Ketorolac 3 x 1 ampul (10 mg)/hari
mengurangi bengkak, nyeri atau
demam (NSAID)

Citicolin 1x500 mg/8 jam Obat untuk merangsang saraf

Asam Tranexamat 3 x 10 mg / hari Obat anti fibrinolitik

Obat antinyeri untuk meredakan


Novalgin 1x500 mg/ 12 jam
sakit derajat sedang hingga berat
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS : Keluarga mengatakan klien Cedera Kepala Gangguan Perfusi Jaringan
mengeluh kepalanya sakit dan Cedera Kepala Primer Cerebral
pusing.
Cedera Difus
DO : Barier Darah Otak Rusak

Klien tampak gelisah


Autoregulasi Arteriol
Kesadaran apatis
Normal Hilang
GCS : 12 ( M 6, V 3, E 3 )
TD : 120/90 mmHg Edema Vasogenik
N : 80 x / menit Pembengkakan Otak
Suhu : 36,0 0
C
Peningkatan TIK
RR : 20 x / menit
Kerusakan Otak Iskemik
Oedema pada palpebra
Klien muntah 2 kali sebanyak Gangguan Autoregulasi
150 cc. Aliran Darah Keotak
Nervus III, IV, VI (Okulomotorius,
Oksigen Menurun
Trokhlearis, dan Abdusen)
Gangguan Metabolisme
mengalami gangguan karena
mata klien tidak dapat Asam Laktat Meningkat

digerakan kesegala arah karena Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral


klien belum sadar penuh.
DS : Keluarga klien Cedera Kepala Ketidakseimbangan
mengatakan klien Nutrisi Kurang dari
merasa mual setiap Kerusakan Sel Otak Kebutuhan Tubuh
makan
Stress
DO :
Klien tampak lemah
Porsi makan setengah Katekolamin
porsi yang telah di
siapkan oleh rumah Asam lambung
sakit.
Bibir klien tampak
kering Mual Muntah

BB sebelum masuk RS
45 Kg
Asupan Nutrisi Kurang
BB setelah masuk RS
menjadi 42 Kg
TB = 160 Cm, Nilai Ketidakseimbangan
IMT klien setelah Nutrisi Kurang dari
masuk RS= 16,41 Kebutuhan Tubuh
(IMT <17 =
DS : Klien mengatakan Cedera Kepala Nyeri Akut
nyeri pada luka robek di
dahi sebelah kanan
Cedera Kepala Primer
DO :
Klien tampak kesakitan
Klien tampak memegang Cedera Difus

kepalanya
Klien tampak gelisah Barier Darah Otak Rusak
GCS : 12 (M 6, V 3, E 3)
Kesadaran apatis
Autoregulasi Arteriol Normal
TD : 120 / 90 mm Hg
Hilang
N : 80 x / menit
Suhu : 36,0 0
C
RR : 20 x /menit Edema Vasogenik

Terdapat luka robek di


dahi sebelah kanan + 6 x
Pembengkakan Otak
3 cm dan kedalaman + 2
cm dengan skala nyeri 5
Peningkatan TIK
(0-10)
.
Nyeri Akut
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d peningkatan
tekanan intra cranial (TIK) d/d keluarga klien
mengatakan klien mengeluh kepalanya sakit, klien
tampak gelisah, kesadaran somnolent, GCS : 12 (M 6,
V 3, E 3), TD : 120/90 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,0 0
C, RR : 20x/menit, oedema pada palpebra, dan klien
muntah 2 kali sebanyak 150 cc.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake nutrisi tidak cukup untuk
metabolisme d/d keluarga klien mengatakan klien
merasa mual setiap makan, klien tampak lemah, porsi
makan setengah porsi yang telah di siapkan oleh
rumah sakit, bibir klien tampak kering, BB sebelum
masuk RS = 45 Kg setelah masuk RS, BB menjadi 42
Kg, TB = 160 Cm dengan nilai IMT setelah masuk RS
= 16,41 (IMT <17 = Underweight/Kurus).
c. Nyeri akut b/d kerusakan jaringan otak d/d
klien mengatakan nyeri pada luka robek di
dahi sebelah kanan kanan + 6 x 3 cm dan
kedalaman + 2 cm dengan skala nyeri 5 (0-
10), klien tampak kesakitan, klien tampak
memegang kepalanya, klien tampak gelisah,
skala nyeri 5 ( 0-10 ), GCS : 12 (M 6, V 3, E 3),
TD : 120 / 90 mmHg, N : 80 x / menit,
Suhu : 36,0 0 C, RR : 20 x / menit.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan
No Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Gangguan perfusi NOC : NIC :
jaringan cerebral b/d Tujuan : Monitor tanda- Mengetahui keadaan fungsi
peningkatan Setelah dilakukan tanda vital cerebral
Pantau status Hasil dari pengkajian dapat
tekanan intra cranial tindakan
neurologis mengetahui secara dini
d/d keluarga klien keperawatan dengan GCS perubahan yang terjadi sehingga
mengatakan klien selama 3x24 jam Pertahankan dapat menentukan arah tindakan
mengeluh kepalanya diharapkan perfusi posisi tidur selanjutnya
sakit, klien tampak jaringan cerebral dengan posisi Dengan posisi tidur dengna posisi
gelisah, kesadaran adekuat kepala 20-300 semi powler akan melancarkan
sapatis, GCS : 12 ( M Kriteria Hasil : (Semi Fowler) aliran balik vena kepala sehingga
Monitor asupan mengurangi oedema dan
6, V 3, E 3 ),TD : - Kesadaran klien
dan mencegah peningkatan tekanan
120/90 mmHg, composmentis pengeluaran intra cranial
N : 80 (CM) cairan Mencegah kelebihan cairan yang
x/menit, S : 36,0 0 C, - GCS 15 Kaji respon dapat menambah cedera cerebri
RR : 20x/menit, - CRT < 2 menit verbal, dan akan meningkatkan tekanan
oedema pada - Tidak muntah Pantau tingkat intra cranial
palpebra, klien - Tidak oedema kesadaran Mengukur kesesuaian
apakah klien Dalam berbicara dan menunjukan
muntah 2 kali palpebra
sadar tingkat kesadaran
sebanyak 150 cc. Kaji respon Mengukur kesadaran secara
Nervus III, IV, VI motorik keseluruhan dengan kemampuan
(Okulomotorius, terhadap untuk berespon terhadap
Trokhlearis, dan perintah rangsangan eksternal dan
Abdusen) sederhana merupakan petunjuk
mengalami Kolaborasi keadaankesadaran
dengan dokter Penatalaksanaan dan intervensi
gangguan karena untuk program selajutnya.
mata klien tidak therapy
dapat digerakan
kesegala arah
2. Ketidakseimbangan NOC : NIC :
nutrisi kurang dari Tujuan : Kaji kemampuan Meningkatkan proses
kebutuhan tubuh b/d Setelah di klien untuk pencernaan dan toleransi
intake nutrisi tidak mendapatkan klien terhadap nutrisi yang
lakukan tindakan
cukup untuk nutrisi yang di berikan dan dapat
metabolisme d/d keperawatan dibutuhkan meningkatkan kerjasama
keluarga klien selama 3x24 jam Monitor klien saat makan
mengatakan klien di harapkan lingkungan Meskipun proses
merasa mual setiap keseimbangan selama makan pemulihan klien
makan, klien tampak nutrisi lebih dari Monitor kadar memerlukan bantuan
lemah, porsi makan kebutuhan tubuh albumin,total makanan atau
setengah porsi yang protein,Hb menggunakan alat bantu,
Kriteria Hasil :
telah di siapkan oleh Kolaborasi sosialisasi waktu makan
- Adanya
RS, bibir klien dengan ahli gizi dengan orang terdekat
peningkatan
tampak kering, BB untuk memenuhi atau teman dapat
BB sesuai
sebelum masuk RS = jumlah kalori dan meningkatakan
dengan
45 Kg setelah masuk nutrisi yang pemasukan dan
tujuan
RS menjadi 42 Kg, dibutuhkan klien menormalkan fungsi
- BB sesuai
TB = 160 Cm dengan Timbang BB makan
dengan TB
nilai IMT setelah sesuai indikasi Mengidentifikasi
- Tidak ada
masuk RS =16,41 Catat perubahan defesiensi nutrisi, fungsi
tanda-tanda
(IMT <17 = BB organ, dan respon
malnutrisi
Underweight/ Catat perubahan terhadap nutrisi tersebut
Merupakan sumber yang
Kurus)
efektif untuk
mengidentifikasi
kebutuhan kalori/nutrisi
tergantung pada usia, BB,
ukuran penyakit sekarang
(trauma, penyakit
jantung/masalah
metabolisme).
Mengevaluasi keefektifan
atau kebutuhan mengubah
pemberian nutrisi
Bermanfaat sebagai
3. Nyeri akut NOC : NIC:
b/d Tujuan : Ukur tanda-tanda Mengetahui
kerusakan Setelah dilakukan vital. pengaruh
jaringan otak Kaji keluhan nyeriterhadap
tindakan keperawatan
d/d klien nyeri klien. respon tubuh
mengatakan selama 3x24 jam Catat petunjuk klien.
nyeri pada diharapkan klien non-verbal Untuk mengetahui
luka robek di mengungkapkan nyeri berkaitan dengan derajat nyeri yang
dahi sebelah hilang/dapat dikontrol nyeri. dialami klien.
kanan, klien Kriteria Hasil : Kaji faktor yang Dapat digunakan
tampak - Klien tampak rileks dapat sebagai hubungan
kesakitan, - Skala nyeri 2 (0-10) memperberat untuk mendukung
klien tampak dan mengurangi derajat nyeri
memegang nyeri Mengidentifikasi
kepalanya, Ijinkan klien penyebab dan cara
klien tampak untuk berada kontrol nyeri.
gelisah, pada posisi tidur Menurunkan
skala nyeri 5 yang nyaman, tegangan
( 0-10 ), Ajarkan kontrol abdomen dan
GCS : 12 (M nyeri dengan menigkatkan rasa
6, V 3, E 3), tekhnik nafas kontrol nyeri
TD : 120 / 90 dalam/relaksasi Meningkatkan
mm Hg, Kolaborasi relaksasi dan
N : 80 x / dengan dokter kemampuan
menit, Suhu : dalam pemberian koping
36,0 0 C, RR : obat Mengontrol nyeri
20 x / menit, dengan cepat.
dan terdapat
luka robek di
dahi sebelah
kanan.
CATATAN PERKEMBANGAN
BAB V
PENUTUP
a. Kesimpulan
Cedera kepala yaitu adanya deformasi berupa
penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis
pada tulang tengkorak, percepatan dan
perlambatan (accelerasi - decelerasi) yang
merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh
perubahan peningkatan pada percepatan faktor
dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu
pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh
otak sebagai akibat perputaran pada tindakan
pencegahan.
RS ROYAL PRIMA
MEDAN

Вам также может понравиться

  • Makalah Gagal Ginjal Kronis TERBARU Perbaikan
    Makalah Gagal Ginjal Kronis TERBARU Perbaikan
    Документ53 страницы
    Makalah Gagal Ginjal Kronis TERBARU Perbaikan
    Emmi Maliza Hutagaol
    100% (1)
  • Pathway Cedera Kepala
    Pathway Cedera Kepala
    Документ2 страницы
    Pathway Cedera Kepala
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Emmi
    Emmi
    Документ20 страниц
    Emmi
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Planning of Action (Hal 81-82)
    Planning of Action (Hal 81-82)
    Документ2 страницы
    Planning of Action (Hal 81-82)
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • CHF Cover
    CHF Cover
    Документ1 страница
    CHF Cover
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Isi Makalah Kelompok 3 .
    Isi Makalah Kelompok 3 .
    Документ31 страница
    Isi Makalah Kelompok 3 .
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Cover Sak
    Cover Sak
    Документ1 страница
    Cover Sak
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • PUSKESMAS HELVETIA
    PUSKESMAS HELVETIA
    Документ44 страницы
    PUSKESMAS HELVETIA
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Kehidupan Kota
    Kehidupan Kota
    Документ1 страница
    Kehidupan Kota
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Katakan Sejujurnya
    Katakan Sejujurnya
    Документ1 страница
    Katakan Sejujurnya
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • SKENARIO
    SKENARIO
    Документ3 страницы
    SKENARIO
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar CHF
    Kata Pengantar CHF
    Документ1 страница
    Kata Pengantar CHF
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Assalamualaikum WR
    Assalamualaikum WR
    Документ6 страниц
    Assalamualaikum WR
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Bukti Tanda Terima Skripsi
    Bukti Tanda Terima Skripsi
    Документ3 страницы
    Bukti Tanda Terima Skripsi
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Absensi Kehadiaran Semina
    Absensi Kehadiaran Semina
    Документ2 страницы
    Absensi Kehadiaran Semina
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Cedera Kepala
    Cedera Kepala
    Документ34 страницы
    Cedera Kepala
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Bukti Tanda Terima Skripsi Ruji
    Bukti Tanda Terima Skripsi Ruji
    Документ2 страницы
    Bukti Tanda Terima Skripsi Ruji
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Pengesahan CHF
    Pengesahan CHF
    Документ1 страница
    Pengesahan CHF
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Lampiran 9
    Lampiran 9
    Документ4 страницы
    Lampiran 9
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Bukti Tanda Terima Skripsi Yuli
    Bukti Tanda Terima Skripsi Yuli
    Документ2 страницы
    Bukti Tanda Terima Skripsi Yuli
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Askep CHF Emmi Ok Ini Ya
    Askep CHF Emmi Ok Ini Ya
    Документ72 страницы
    Askep CHF Emmi Ok Ini Ya
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • CHF
    CHF
    Документ22 страницы
    CHF
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Pathway CKB
    Pathway CKB
    Документ1 страница
    Pathway CKB
    Emmi Maliza Hutagaol
    100% (1)
  • Lampiran 3
    Lampiran 3
    Документ1 страница
    Lampiran 3
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Panduan Skripsi
    Panduan Skripsi
    Документ12 страниц
    Panduan Skripsi
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Bukti Tanda Terima Skripsi
    Bukti Tanda Terima Skripsi
    Документ2 страницы
    Bukti Tanda Terima Skripsi
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Blanko Gua
    Blanko Gua
    Документ2 страницы
    Blanko Gua
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет
  • Blanko Kuu
    Blanko Kuu
    Документ2 страницы
    Blanko Kuu
    Emmi Maliza Hutagaol
    Оценок пока нет