Вы находитесь на странице: 1из 19

KEPUNAHAN SPECIES

Bagaimana species menjadi


rentan terhadap kepunahan ?

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas


Dua proses dasar yg berpengaruh
pada dinamika populasi dan
kepunahan spesies
1.Proses Deterministik (hubungan sebab akibat)
2.Proses stochastik (kesempatan yg terjadi secara
random)
besaran dan pengaruhnya sangat bergantung
padaa.ukuran dan tingkat keeratan genetik
ketidakpastian demografik (kejadian
populasi
survival dan
reproduksi individu)
b. ketidakpastian lingkungan (sulitnya
diprediksi ttg
iklim, sumberdaya makanan, populasi
predator,
kompetitor dan parasit)
3/15/17
c. ketidakpastian bencana alam (banjir,
Retno Peni/Biodiversitas
Faktor faktor apa saja yang
menentukan sensitivitas species
terhadap kepunahan ?

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas


FAKTOR YG MENENTUKAN SENSITIVITAS
HEWAN TERHADAP KEPUNAHAN SPESIES

Kelimpahan yg sangat rendah: rare vs common spe


Kemampuan migrasi: antar fragmen habitat atau pu
3. Tingkat spesialisasi relung: makin spesifik
rentan
sangat rentan terhadap perubahan
suksesional (fragmentasi) dan koevolusi
mutualism atau jejaring makanan)
4. Lokasi relung: ekotone dan tepi hutan
(forest edge) dihuni oleh populasi yg
teradaptasi/toleransi tinggi
3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas
5. Variabilitas populasi: populasi yg lebih
stabil (species dengan fluktuasi yg kecil)
lebih tahan
6. Status trophik: tingkat trophik ujung ---
pop rendah
7. Laju sintasan individu dewasa: makin
rendah rentan

8. Usia harapan hidup: makin pendek


rentan
9. Laju pertumbuhan populasi secara alami
(r) : populasi dengan nilai r yang lebih
besar -- lebih tahan

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas


MINIMUM VIABLE POPULATION (MVP),
VARIASI GENETIK, DAN KEPUNAHAN
MVP:jumlah minimum populasi untuk
dikonservasi di suatu habitat agar
terjamin tetap survive atau terhindar
Untuk menentukan angka
dari kepunahan. MVP digunakan 2 macam
---- PVA
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan demografik : faktor yg harus
diperhatikan adalah
ukuran populasi & lama waktu yg diperlukan
untuk preservasi)
Pertimbangan umum -- 95% probabilitas MVP
persisten 100 sd
1000 tahun
MAR (minimum area required) -- mendukung MVP
(10-1000km
3/15/17 2) Retno Peni/Biodiversitas
Pendekatan genetik dalam penentuan MVP
Pertimbangan genetik menekankan pada pentingnya
ada variasi genetik atau tingkat heterozygotik.

Variasi genetik penting agar terjadi evolusi secara


seleksi alam, diperlukan untuk adaptasi terhadap
potensi perubahan lingkungan di masa depan.

Kejadian heterozygotik berkorelasi positif terhadap


ketegaran alami (fitness), termasuk sintasan,
ketahanan terhadap penyakit, laju pertumbuhan dan
Pada dasarnya PVA
perkembangan, dalam
serta menentukan MVP baik dg
kestabilan.
pertimbang-an demografik maupun genetik, tidak
hanya menggunakan rumus matematik yg ada saja,
melainkan mempertimbangkan keunikan species
(potensi
3/15/17
biotik) dan kehadiran parasit dan buruk
Retno Peni/Biodiversitas
baiknya lingkungan yang ada.
Pendekatan demografik dalam penentuan MV
1. Estimasi laju pertumbuhan populasi (sebagian dapat
ditentukan
melalui ukuran berat badan --- bervariasi dari 10 g
s/d 10 juta g)
Variansi laju pertumbuhan menggambarkan
fluktuasi lingkungan

Contoh:
2. Ukuran maksimum populasi digunakan untuk
Franklin (1950)
menentukan lama mengusulkan MVP efektif adalah
sebesar 50 utkuntuk punah --- menggunakan model
persistensi
mencegah terjadinya inbreeding bagi mamalia di
matematik.
area yang tidak
dpt terdapat immigrasi. Angka tsb utk tikus
(mamalia ukuran kecil)
dan Rhino (mamaliaRetno
3/15/17
ukuran besar) akan
Peni/Biodiversitas
menentukan lama persis-
Teori metapopulasi
Metapopulasi : sub populasi yang terjadi karena
terisolasinya
daerah secara geografis akan tetapi
masih ada inter-
koneksi yang terpola melalui proses
aliran gen, kepu-
nahan,
Heterogenitas dan dan
habitat rekolonisasi.
banyaknya subpopulasi
sangat penting dalam dinamika populasi dan
Contoh
mempunyai: kasus kupu-kupu
implikasi bagi Euphydryas editha
konservasi biologi
bayensis (hal 195)
Model dinamika metapopulasi memasukkan faktor
imigrasi yg terkait kerapatan populasi sebagai
penghubung source sink subpopulasi imigrasi
(Pulliam, 1988).
Hal penting adalah: identifikasi spesies sumber dan
mempreser-
3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas
Keseimbangan Jumlah Spesies di Pulau

Brewer (1994)
3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas
Year 2001

Year 2004

Year 2007

FOREST COVER CHANGE


BASED ON Satellite
IMAGES
Kesimpulan
Prediksi terhadap laju kepunahan species skala lokal
dan global terjadi karena fragmentasi habitat ----
kontinuous populasi menjadi subpopulasi dan faktor
stokhastik dan deterministik akan rentan bagi species
yang abundancenya rendah dan terisolasi
Hubungan species dan area bukan lagi prediksi yang
bagus dalam menduga punahnya species karena
fragmentasi habitat, melainkan hanya implikasi
terhadap desain dan posisi suatu cagar alam.
Mengingat bahwa ekosistem akan dapat
dilestarikan dengan konsentrasi pada key stone
species yang akan berdampak pada pelestarian
jangka panjang

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas


Kepunahan hewan di pulau dan benua
Molusk Burun Mamali Lain- Total
a g a lain
Pulau 151 104 34 74 363
% pulau 41.6 28.7 9.4 20.4 100
% grand 31.2 21.5 7 15.3 75
total
Benua 40 11 24 46 121
% benua 33.1 9.1 20 38 100
% grand 8.3 2.3 5 9.5 25
total
Total 191 115 58 120 484
% total 79 90.4 59 61.7 75
pulau
3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas
Hunting
Habitat destruction
Introduksi hewan
Sebab lain
Tidak ada sebab

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas


3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas
POTHESIS TERHADAP ALASAN TERJADI KEBERAGAM

. Komunitas Unsaturasi & Saturasi 2. Komunitas dgn kisaran SDA


3/15/17
lebih lebar
Retno Peni/Biodiversitas Brewer (1994)
4. Komunitas dg relung yg sempit-leba
Komunitas dg relung lebih terspesialisasi
dan banyak overlap
3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas Brewer (1994)
ran & jarak pulau terhadap jumlah keseimbangan je

Brewer (1994)

3/15/17 Retno Peni/Biodiversitas

Вам также может понравиться