Вы находитесь на странице: 1из 37

Hormon Reproduksi Wanita

Wivina Riza Devi


KELENJAR HORMON ATAU KELENJAR ENDOKRIN
menghasilkan hormon yang melakukan sistem pengaturan
tubuh secara kimiawi.

SIFAT-SIFAT HORMON
1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu
atau aktivitas tertentu, misalnya insulin untuk mengatur
kadar gula darah
2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi
memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas tertentu dalam
tubuh, misal jika tubuh kekurangan beberapa miligram
hormon Somatotrophin maka pertumbuhan akan terhambat
secara nyata
3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada
pengaturan oleh syaraf. Seperti hormon Testoteron yang
berpengaruh terhadap perkembangan kelamin skunder pria
4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap
waktu. Hormon diproduksi hanya apabila dibutuhkan
Ciri-ciri Hormon
1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah
oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah
sangat kecil
2. Mengadakan interaksi dengan reseptor
khusus yang terdapat di sel target
3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim
khusus
4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu
sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi
beberapa sel target berlainan
KELENJAR HIPOFISE
Sebagai Master of Gland, memiliki pengaruh yang kuat terhadap organ dan
kelenjar hormon lainnya
Kelenjar yang terletak dibawah Hipothalamus otak tengah.
Kelenjar Hipofise dibagi menjadi, Hipofise bagian Anteprior dan Hipofise
bagian Posterior

Hipofise Anterior Hipofise Posterior


Hipofisis anterior menghasilkan 6 hormon yaitu :

1. Prolaktin (PRL)
2. Growth hormone (GH)
3. Adrenocorticotropin hormone (ACTH)
4. Luteinizing hormone (LH)
5. Follicle-stimulating hormone (FSH)
6. Thyroid-stimulating hormone (TSH)

sekresi secara
pulsatif
KELENJAR
OVARIUM
Didalam ovarium
terdapat kelenjar
ovarium yang
menghasilkan hormon
Estrogen dan
Progesteron
Figure 4. The ovarian and
menstrual cycles of female
reproduction are regulated by
hormones produced by the
hypothalamus, pituitary, and
ovaries.
Figure 5. The ovarian and menstrual
cycles of female reproduction are
regulated by hormones produced by
the hypothalamus, pituitary, and
ovaries.
Figure 6. The ovarian and menstrual
cycles of female reproduction are
regulated by hormones produced by
the hypothalamus, pituitary, and
ovaries.
Figure 7. Rising and falling hormone
levels result in progression of the
ovarian and menstrual cycles. (credit:
modification of work by Mikael
Hggstrm)
HAID TERATUR

> 90%
OVULASI
ESTROGEN

12

BIOSINTESIS DAN KIMIA


Estrogen disintesis dari kolesterol terutama di
ovarium, dan di kelenjar lain misalnya korteks
adrenal, testis, dan plasenta. melalui beberapa
reaksi enzimatik dlm biosintesis steroid
terbentuklah hormon kelamin steroid

Biosintesis estrogen di ovarium yg dipengaruhi oleh


hormon pemacu folikel (FSH).

Estrogen endogen pada manusia terdiri dari


estradiol (E2), estriol (E3) dan estron (E1)
Estrone (E1)

Disekresi ovarium, ttp sering konversi


androstenedione pada jaringan perifer
Lebih poten dibanding estriol ttp kurang
estradiol
Mayor estrogen di sirkulasi pd masa
menopause
Estradiol (E2)
Diproduksi ovarium
Feedback mechanism kadar rendah mergs
hipotalamus produksi gonadotropin releasing factors
Hormon ini merangsang pituitary prod FSH & LH
ovarium prod E2, dmn puncaknya pd fase ovulatory
Hormon ini sering diukur utk evaluasi masalah
fertility & menstrual, status menopause, maturitas
seksual, gynecomastia & feminization syndrome atau
tumor marker
Estriol (E3)
Mayor estrogen wanita hamil
Pemeriksaan serial kadar di urine & darah fungsi
plasenta & fetal normal pd kehamilan resiko tinggi
Peningkatan kadarnya menunjukkan fungsi fetoplacental
yang adekuat
Penurunan kadar keburukan fetoplacental (kegagalan
kehamilan, dysmaturity, preeclampsia/eclampsia,
complicated DM, anencephaly, fetal death)
Ekskresi estriol meningkat pd kehamilan 8 bln & terus
meningkat sp bbrp saat stlh persalinan.
Pemeriksaan serial dimulai pd kehamilam 28-30 mgg
diulang setiap minggu
Kerja Fisiologis Estrogen
Diferensiasi seksual
estrogen secara langsung mempengaruhl pertumbuhan dan
perkembangan alat kelamin primer yaitu vagina, serviks,
uterus dan tuba Falopi.
Akibat pengaruh estrogen sekret kelenjar vagina dan serviks
menjadi lebih cair dan jumlahnya bertambah banyak, dan
kelenjar serta pembuluh darah endometrium mengalami
proliferasi

Pubertas
menstimulasi stroma payudara, endometrium, miometrium
dan vagina
Kerja fisiologis estrogen
Dewasa
mempertahankan siklus menstruasi dan karakteristik seksual
sekunder wanita

Kehamilan
meningkatkan aliran darah ke dan melalui uterus, menyebabkan
hipertrofi miometrium uteri, menstimulasi duktus payudara, sesaat
sblm melahirkan, estrogen menstinulasi sintesis reseptor oksitosin
di miometrium uteri
Kerja fisiologis estrogen

Efek metabolik
Menghambat resorpsi tulang
Mempengaruhi fungsi hati dg menstimulasi sintesis protein
Mempengaruhi pembekuan darah dg menstimulasi produksi
faktor II, VII, IX, dan X namun mengurangi agregasi trombosit
Menurunkan kolesterol total, meningkatkan HDL, menurunkan
LDL
Indikasi pemeriksaan:
Evaluasi maturitas sexual
Problem menstruasi
Problem fertilitas pada wanita
Evaluasi gynecomastia atau feminization
syndromes pada laki2
Wanita hamil fetal-placental health
Tumor marker estrogen-producing
tumors
Pemeriksaan :
Sampel :
Urine 24 jam
Darah plasma/serum
Metode : RIA
False high :
Glycosuria, UTI
Obat : adrenocorticosteroid, ampicillin, obat2 mgd
estrogen, phenothiazines & tetracycline
False low :
clomiphene
Kadar meningkat :
Feminization syndrome
Precocious puberty
Ovarian tumor
Testicular tumor
Adrenal tumor
Normal pregnancy
Hepatic cirrhosis
Liver necrosis
Hyperthyroidism
Kadar menurun:
Turners syndrome
Hypopituitarism
Primary & secondary hypogonadism
Stein levental syndrome
Menopause
Anorexia nervosa
Failing pregnancy & Pe produksi E3 oleh plasenta : fetal
distress, dysmaturity, Rh isoimmunization,
preeclampsia/eclampsia, anencephaly, fetal death
23

LH (Luteinizing Hormone)
&
FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
24
Glikoprotein yg di prod kelj pituitary ant oleh
rangsangan gonadotropin releasing hormone
(GNRH)
GNRH dirangsang pd saat estrogen () atau
testosterone () menurun
Mll feedback mechanism, GNRH dirangsang oleh
hipotalamus
Kedua hormone ini mempengaruhi ovarium & testis
Kedua hormone ini diproduksi berbeda pada siklus
menstruasi
Pd kadar LH tertinggi merangsang ovulasi atau
pembentukan corpus luteal yg dpt men support
embryo jika tjd pembuahan
FSH : merangsang perkembangan folikel dlm ovarium
LH : merangsang folikel untuk memprod estrogen,
ovulasi dan pembentukan corpus luteum
FSH penting utk maturasi ovarium
Indikasi
Penentuan menopause
Curiga kegagalan gonad
Evaluasi infertilitas
Pemeriksaan :

Sampel :
Urine 24 jam
Darah plasma/serum
Metode : RIA
Interfering : HCG & TSH
False high : cimetidine, digitalis, levodopa, anticonvulsans,
clomiphene, naloxone, spironolactone
False low : estrogen, progesterone, testosterone, steroid,
digoxin, oral contraceptive, phenothiazin
Intepretasi hasil
Meningkat Menurun
- Gonadal failure - Kegagalan hipofisis

- Pubertas precox - Kegagalan hipotalamus

- Adenoma hipofisis - Stres


- Anorexia nervosa
- Malnutrisi
PROGESTERON

29

Kerja utama di endometrium untuk menginisiasi


fase sekretori endometrium sebagai antisipasi jika
terjadi implantasi dari ovum yang dibuahi
Kadar progesteron darah dan kadar metabolitnya
(pregnanediol) di urin meningkat selama terakhir
dari siklus mensturasi
Memberi informasi tjd nya ovulasi kadar
meningkat cepat stlh ovulasi
OVULASI
Pengukuran progesteron
pada hari ke 8 dan ke 21
pada siklus mensturasi
normal jika pada hari ke
21 meningkat tajam
(kadar > 16 nmol/L)
mengindikasikan ovulasi
telah terjadi.
Sekresi Progesteron

Normal Disekresi oleh corpus luteum


ovarium selama proses ovulasi

Hamil Disekresi oleh korpus luteum


hingga beberapa minggu pertama
kemudian diambil alih oleh placenta
Pengukuran progesteron serial dapat
membantu menentukan waktu terjadinya
ovulasi

Progesteron meningkat setelah ovulasi


bersama dengan luteinizing hormon (LH) dan
terus meningkat selama 6 10 hari
Kemudian kadarnya turun dan terjadi mens
Indikasi pemeriksaan
- Evaluasi ibu sulit hamil
- Evaluasi ibu sulit memelihara kehamilan
- Monitoring high-risk pregnancy
Kegunaan lain pengukuran progesteron :
Untuk monitoring suplementasi progesteron
pada pasien yang mengalami inadekuat pada
fase lutealnya terutama untuk
pemeliharaan kehamilan awal.
Pemeriksaan :

Sampel :
Darah plasma/serum
Metode : RIA
Interfering : hemolysis, obat (estrogen, clomiphene,
progesterone)
Intepretasi hasil
Meningkat Menurun
- Ovulasi - Preeklamsia
- Kista luteal ovarium - Aborsi
- Hiperadrenocorticalism - Placental failure
- Adrenocortical hiperplasia - Fetal death
- Choriocarcinoma ovarium - Keganasan ovarium
- Molahidatidosa - Amenorea
- Hipofungsi ovarium

Вам также может понравиться