Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DIARE
KELOMPOK B6
KETUA : Muhamad Ghifari Azhar (1102016127)
SEKRETARIS : Vania Rahmalia (1102016219)
1. Nabilah Natasyah (1102016147)
2. Nabilla Sindi Aulia (1102016148)
3. Nurul Islami Putri (1102016164)
4. Reza Rizki Ramadhani (1102016186)
5. Sabrina (1102016194)
6. Shintadewi rachmah S (1102016206)
7. Tsani Fauzi Elpani (1102016218)
8. Vania Rahmalia (1102016219)
SKENARIO
Seorang laki-laki 35 tahun, dibawa ke UGD Rumah Sakit karena
mengalami mencret lebih dari 15 kali dalam sehari sejak hari yang
lalu. Buang air kecil berkurang sajak 12 jam yang lalu. Pemeriksaan
fisik: kesadaran komposmentis lemah, TD: 85/60 mmHg, nadi:
120x/menit, pernafasan 34x/menit, cepat dalam (kusmaull). lalu
pasien diberi infus. Hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah
menunjukan adanya gangguan keseimbangan asam basa berupa
asidosis metabolik, denan anion gap normal.
Identifikasi kata sulit
d. Basa lemah
Basa lemah adalah basa yang hanya terdissosiasi sebagian di
dalam air atau suatu persenyawaan yang bergabung tidak sempurna
dengan ion H+ di dalam larutan air (Utama,2013).
NH4OH + H+ NH4+ + H2O
NH3 + H2O NH4+ + OH-
3. Berdasarkan Bentuk Ion
Asam anion adalah asam yang mempunyai muatan negatif. Contoh : SO 3-
Asam kation adalah asam yang mempunyai muatan positif. Contoh : N +
Basa anion adalah basa yang mempunyai muatan negatif. Contoh : Cl, C
Basa kation adalah basa yang mempunyai muatan positif. Contoh : Na +
4. Berdasarkan kemampuan ionisasi asam dan basa
Asam dan basa monoprotik adalah asam dan basa yang dapat melepaskan satu ion H atau ion
OH (dikenal juga dengan ionisasi primer)
Contoh : asam monoprotik [HCl, HN, CCOOH] basa monoprotik [NaOH, KOH]
Asam dan basa diprotik adalah asam dan basa yang dapat melepaskan 2 ion H atau ion OH
(dikenal dengan ionisasi sekunder)
Contoh : asam diprotik [S H2S] basa diprotik [Mg(OH, Ca(OH)2, Ba(OH)2]
Asam dan basa poliprotik adalah asam dan basa yang dapat melepaskan 3 atau lebih ion H atau
ion OH (dikenal juga dengan ionisasi tersier)
Contoh : asam poliprotik [P] basa poliprotik [Al(OH)3]
5. Asam-asam yang berasal dari proses metabolisme
Asam volatil adalah asam yang mudah menguap, dapat berubah
bentuk menjadi bentuk cair maupun gas. Asam volatil merupakan
hasil akhir dari metabolisme asam amino, lemak dan karbohidrat.
Contoh : karbondioksida, asam karbonat
Asam nonvolatil adalah asam yang tidak mudah menguap, tidak
dapat berubah bentuk menjadi gas untuk diekskresi oleh paru-paru,
tapi harus dieksresikan oleh ginjal.
Contoh : asam organik, asam nonorganik
Kekuatan relatif suatu asam atau basa dapat diketahui dari tabel
konstanta disosiasi (Kc). Semakin kecil nilai Kc maka semakin lemah
sifat keasaman atau kebasaan senyawa tersebut.
Asam kuat ada dua tipe, yaitu:
1. Semua asam hidrohalogen (HCl, HBr, HI) kecuali HF
2. Asam okso di mana selisih antara jumlah atom O dengan jumlah proton yang
terionisasi > 2, seperti HNO3, H2SO4, HClO4.
Basa
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Contoh-contoh reaksi basa ketika dilarutkan dalam air sebagai berikut.
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
2. Teori Asam Basa Menurut Bronsted-Lowry
Asam adalah senyawa yang dapat menyumbang proton, yaitu ion H+ ke
senyawa/zat lain.
Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton, yaitu ion H+ dari
senyawa/zat lain.
HCL + H2O CL- + H30-
(asam 1) (basa 2) (basa konjugasi 1) (asam konjugasi 2)
Hubungan seperti ini disebut hubungan asam-basa konjugat.
2. Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik disebabkan oleh ventilasi yang berlebihan oleh paru.
PaCO2 menyebabkan H2CO3 dan pH.
3. Asidosis metabolik
Asidosis metabolik ditandai dengan penurunan kadar ion bikarbonat dengan
penurunan PaCO2 didalam arteri.
4. Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik adalah keadaan dimana bila terdapat retensi HCO 3- yang
berlebihan atau hilangnya H+ dari dalam tubuh.
3.2. Penyebab Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1. Asidosis respiratorik
Inhibisi pusat pernafasan
Penyakit neuromuscular
Obstrusi jalan nafas
Kelainan restriktif
2. Asidosis Metabolik
Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuh
Berkurangnya kadar ion HCO3 di dalam tubuh
Adanya retensi ion hydrogen dalam tubuh
3. Alkalosis respiratorik
Rangsang hipoksemia
Stimulasi pusat pernafasan medulla
4. Alkalosis metabolik
Terbuangnya ion H+ melalui saluran cerna atau melalui ginjal
dan berpindahnya ion H+ masuk ke dalam sel
Terbuangnya cairan bebas bikarbonat dari dalam tubuh
Pemberian bikarbonat berlebihan
3.3 Manifestasi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
1. Asidosis metabolik
Asidosis metabolik ringan bisa tidak menimbulkan gejala, namun
biasanya penderita merasakan mual, muntah dan kelelahan.
Pernafasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat,
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun,
menyebabkan syok, koma dan kematian.
2. Asidosis respiratorik
Gejala pertama berupa sakit kepala dan rasa mengantuk.
Jika keadaannya memburuk, rasa mengantuk akan berlanjut
menjadi stupor (penurunan kesadaran) dan koma.
3. Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot
berkedut dan kejang otot; atau tanpa gejala sama sekali.
Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan)
dan spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).
4. Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik dapat membuat penderita merasa cemas dan dapat
menyebabkan rasa gatal disekitar bibir dan wajah.
Jika keadaannya makin memburuk, bisa terjadi kejang otot dan penurunan
kesadaran
3.4 Kompensasi Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis menurunkan rasio HCO3- atau H+ dalam cairan tubulus ginjal
1. Asidosis respiratorik
Respons kompensasi adalah peningkatan HCO3- plasma yang disebabkan oleh
penambahan bikarbonat baru dalam cairan ekstrasel oleh ginjal. Peningkatan HCO 3-
membantu mengimbangi pH plasma kembali normal.
2. Asidosis metabolik
Kompensasinya yaitu meningkatkan kecepatan ventilasi yang mengurangi PCO 2 dan
kompensasi ginjal yang dengan menambahkan bikarbonat baru ke dalam cairan
ekstrasel, membantu memperkecil penurunan awal konsentrasi HCO3- ekstrasel.
3. Alkalosis metabolik
kompensasi utamanya adalah penurunan ventilasi yang meningkatkan PCO2 dan
peningkatan ekskresi HCO3- oleh ginjal yang membantu mengompensasi
peningkatan awal konsentrasi HCO3- cairan ekstrasel.
4. Alkalosis respiratorik
respon kompensasinya terhadap pengurangan PCO2 primer pada alkalosis
respiratorik adalah pengurangan konsentrasi HCO3- plasma yng disebabkan oleh
peningkatan ekskresi HCO3- oleh ginjal.
3.5 Analisa gas darah
DEFENISI
Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran pH (dan juga keseimbangan asam
basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi oksigen, dan
kelebihan atau kekurangan basa.