Вы находитесь на странице: 1из 18

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

Maria Wisnu Donowati


Farmakoepidemiology mempelajari tentang kegunaan
dan efek dari suatu obat di masyarakat.
1.Pendahuluan
2.Perspektif Farmakoepidemiologi
3.Rancangan studi untuk Farmakoepidemiologi (chpter 2
& 3)
4.Aplikasi Farmakoepidemiologi (chpter 4 & 5)
5.Validity Pharmacoepidemiology and diagnosis Data
(chpter 15)
6. Bias and Cofounding in Pharmacoepidemiology (chpter
16)
7.Drug Utilization Studies
8.The Future of Pharmacoepidemiology
7 X TATAPMUKA
Presensi 75 %

Nilai Akhir gabungan 2 pengampu


Resume : 30%
Diskusi :20%
UAS : 50%

Pustaka
Strom, B. L., and Kimmel, S.E. (ed), 2006,
Textbook of Pharmacoepidemiology, 4th ED, John
Wiley & Sons Ltd., England.
PERSPEKTIF
FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Pharmacoepidemiology is the study of the use
of and the effects of drugs in large numbers of
people. The term pharmacoepidemiology

obviously contains two components:


pharmaco and epidemiology.

The scope of pharmacoepidemiology will first be


compared to that of clinical pharmacology,
and then to that of epidemiology
Pharmacology is the study of the effects of drugs.
Clinical pharmacology is the study of the effects of
drugs in humans
Pharmacokinetics is the study of the relationship between the dose
administered of a drug and the serum or blood level achieved. It
deals with drug absorption, distribution, metabolism, and excretion.
Pharmacodynamics is the study of the relationship between drug
level and drug effect. Together, these two fields allow one to predict
the effect one might observe in a patient from administering a
certain drug regimen.

Pharmacoepidemiology encompasses elements of


both of these fields, exploring the effects achieved
by administering a drug regimen
Epidemiology is the study of the distribution
and determinants of diseases in populations
The study of infectious diseases in large
populations, i.e., epidemics.
More recently, it has also been concerned with
the study of chronic diseases.

The field of pharmacoepidemiology uses the


techniques of chronic disease epidemiology to
study the use of and the effects of drugs.
Perspektif farmakoepidemiologi dapat dicermati
berdasarkan pandangan :
- akademik,
- industri,
- badan pengaturan
1. Pandangan Akademik

Perkembangan mulai th 1930 berasal dari deteksi


dan kuantitasi efek obat yang merugikan.
- pemakaian kloramfenikol dan anemia aplastik
- pengunaan kontrasepsi oral dan kejadian
tromboemboli
- penggunaan estrogen (pasca-menopause) dan
kejadian karsinoma endometrial

uji kendali kasus ( uji Cohort jarang)
(korelasi antara risiko & efek, dgn perbedaan
pendekatan waktu retrospektif & prospektif)
kontribusi (manfaat) FE : memberikan jaminan
ulang keamanan obat - hasil uji FE mempunyai
kontribusi yg besar dlm pelayanan kesehatan

permasalahan kebijakan obat



penggunaan obat rasional
Penggunaan obat kronis yg mujarab seperti
hormon, antihipertensi, antireumatik mungkin
menimbulkan efek merugikan yg sifatnya
tertunda
(penerapan rancangan uji Cohort)
Farmakoepidemiologist di masa depan perlu
bekal pengetahuan dan ketrampilan :
- metodologi epidemiologi
- farmakologi klinik
- pengelolaan database yang besar
- uji kendali kasus
- uji Cohort
- proses pengaturan obat dan undang-undang
yg relevan
Farmakoepidemiologist masa depan :
- konsultan pabrik
- peneliti farmakoepidemiologi lepas yang
disponsori pabrik

Independen
Patuh pada etika profesi

Komite Penasehat Pengujian
Farmakoepidemiologi
2. Pandangan Industri
Tujuan pendirian Industri obat :
- komersial
- partisipasi dalam upaya perbaikan kesehatan
masyarakat (pengembangan & penjualan
produk)

diawasi & diatur oleh Badan Pengaturan
(memenuhi persyaratan yang ditetapkan)
Pengembangan produk industri obat
(tidak cukup hanya memperhatikan kemanan
dan kemanjuran)

Karakterisasi pasar,
Nuansa badan pengaturan,
Serangan atau ancaman produk

pengembangan penelitian
farmakoepidemiologi ( uji kendali kasus &
uji Cohort)
3. Pandangan Badan Pengaturan
Ijin Edar produk : bukti kemanjuran dan
keamanan ( diperoleh dari uji
Prapasar )

Keterbatasan : besar sampel, waktu
pengamatan, indikasi, populasi sempit.

Tidak merefleksikan penggunaan obat yang
sebenarnya
Masalah prapasar diatasi dengan survei
pascapasar ( evaluasi di tingkat populasi )

Pengembangan produk tidak berhenti dengan
keluarnya ijin edar

Pengumpulan data, analisis, dan interpretasi
data survei pascapasar membutuhkan
farmakoepidemiologist dalam bidang
pengembangan dan pengaturan obat
Next
Rancangan studi untuk Farmakoepidemiologi

Pustaka
Strom, B.L. (ed), 2006, Pharmacoepidemiology, 4th Ed,
John Wiley & Sons.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться