Вы находитесь на странице: 1из 40

Konvensi Hak Anak

Klaster Kesehatan
Dasar dan
Kesejahteraan
Pengantar
Konvensi Hak Anak (KHA) merupakan
instrumen internasional yang diratifikasi
oleh Indonesia pada tahun 1990.
Delapan klaster KHA, salah satunya adalah
Klaster Kesehatan Dasar dan
Kesejahteraan.
Konvensi yang telah diratifikasi harus
didesiminasikan dan dipublikasikan ke
publik, antara lain ke tenaga kesehatan
(Ps.42).
Tujuan
Memberikan pengetahuan tentang
Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia dan latar
belakang lahirnya kesepakatan
internasional mengenai Hak Asasi Manusia.
Memberikan pengetahuan tentang sejarah,
substansi, prinsip, dan komentar umum
Konvensi Hak Anak.
Memberikan informasi dan pengetahuan
tentang Hak Kesehatan Anak usia 0-<18
tahun.
Memberikan panduan lebih lanjut tentang
perwujudan Hak Anak Penyandang
Mengidentifikasi dan
memperkuat pemahaman
semua hak anak dalam
konteks HIV-Aids.
Memfokuskan Penanganan
Kesehatan dan Perkembangan
Remaja dalam konteks
Konvensi Hak Anak.
Memberikan informasi dan
pengetahuan tentang
pengembangan
kabupaten/kota layak anak,
Alokasi Waktu Pelatihan

1
Presentasi Diskusi
Pengantar
dan Tanya Kelompok
Sesi dan
Jawab dibagi dalam
Curah
Induk 4 kelompok
Pendapat
HAM, (90)
(30)
Protokol
dan
Klaster VI
(45)
Refleksi Presentasi
dan Kelompok
Rangkuma (Pleno)
n (120)
(30)
Hari Kesatu Membahas tentang:
Total 45x7 = 315 menit: Kerangka Kerja Hak Asasi Manusia dan
20 menit Pengantar sesi dan curah hubungannya dengan Konvensi Hak Anak
pendapat dan konvensi lainnya;
45 menit Presentasi dan Tanya Jawab Konvensi Hak Anak dan sejarahnya;
90 menit Diskusi Kelompok Hak Kesehatan Anak menurut kelompok
150 menit Presentasi Kelompok (pleno): umur; dan
masing-masing kelompok diberi waktu Anak Penyandang disabilitas
30 menit untuk presentasi dan tanya
jawab / tanggapan peserta
Alokasi Waktu Pelatihan

2
Presentasi Diskusi
Pengantar
dan Tanya Kelompok
Sesi dan
Jawab dibagi dalam
Curah
Klaster VI 3 kelompok
Pendapat
dan KLA (90)
(30)
(45)

Refleksi Presentasi
dan Kelompok
Rangkuma (Pleno)
n (120)
(30)

Hari Kesatu Membahas tentang:


Total 45x7 = 315 menit: Anak Penyandang Disabilitas;
20 menit Pengantar sesi dan curah HIV-Aids dan Hak Anak;
pendapat Kesehatan dan Perkembangan Remaja
45 menit Presentasi dan Tanya Jawab dalam konteks KHA; dan
90 menit Diskusi Kelompok Kabupaten/Kota Layak Anak.
150 menit Presentasi Kelompok (pleno):
masing-masing kelompok diberi waktu
30 menit untuk presentasi dan tanya
jawab / tanggapan peserta
MODUL
Apa Yang
Boleh dan
Tujuan Yang Tidak
Persiapan Boleh

Apa yang
Manfaat dibutuhka Diskusi Akhir
n

Waktu Memulai
Pelatihan Evaluasi
dan Tindak
Lanjut

Latar Belakang Kegiatan


Alur Implementasi KHA Pasal 6

Isu Hak Anak:


Prinsip Pasal 27 Standar
Nondiskriminasi Standar Kesehatan
(P.2) Hidup
Kepentingan Anak Tertinggi
(P.3)
Layak Anak Disabilitas
Pandangan Anak
Pasal 24 Anak dengan HIv-
(P.12) Kesehatan Aids
Pasal 6
Remajaa
Hak hidup & Pasal 18
Tumbuh Bantuan
Negara untuk
Orang tua Pelayanan
Pasal 26 Ramah Anak di
Jaminan Sosial PKM, Klinik, RS
Pasal Terkait
Pasal 5: Perkembangan Anak
Pasal 7: Dirawat oleh Orang Pasal 23
tua Hak
Pasal 9: Tidak Dipisahkan Anak
(orang tua) Disabilit
Pasal 10: Reunifikasi Keluarga as
Pasal 16: Privasi Pasal 33
Pasal 17: Informasi Narkoba
Pasal 19: Kekerasan
Pasal 25: Pengobatan Berkala
Pasal 28: Pendidikan
Pasal 29: Tujuan Pendidikan
Pasal 32-36: Eksploitasi
Hak dan Perlindungan Anak

Ruang Lingkup Hak Anak: Ruang Lingkup


Hak Hidup, Kelangsungan Perlindungan Anak
hidup, Perkembangan, (Ps 19) : bentuk
Pengasuhan & Review kekerasan fisik atau
Periodik, Identitas, Nama, mental, penganiayaan,
Kebangsaan, penelantaran,
kewarganegaraan, perlakuan buruk atau
Berpendapat, Berekspresi, eksploitasi, termasuk
Berfikir, Berkeyakinan, penganiayaan seksual
Beragama, Berorganisasi, KETIKA DLM
privasi, Informasi, PENGASUHAN
Kesehatan, Hak Anak ORTU/WALI ATAU
Disabilitas, Jaminan Sosial, ORANG YG MENGASUH
Standar Hidup Yang Layak, ANAK.
Pendidikan, Budaya

Hadi Utomo, Cs.


Perlindungan Anak dalam Semua
Situasi Kehidupan
PERLINDUNGAN ANAK
DALAM SITUASI :
PENGASUHAN
KELUARGA/ASUH/
PERLINDUNGAN
DARI :
ANGKAT/WALI/PANTI,
ASRAMA ANAK, TAHANAN KEKERASAN,
POLISI, TAHANAN PERLAKUAN
IMIGRASI, PENJARA,
BANGSAL ANAK DI RUMAH
SALAH,
SAKIT, KLINIK EXPLOITASI DAN
KHUSUS/PERAWATAN PENELANTARAN
KHUSUS, LEMBAGA
PENDIDIKAN,
PENGUNGSIAN, SITUASI
KONFLIK

Hadi Utomo, Cs.


Perlindungan Khusus
Ruang Lingkup Perlindungan
Khusus
A.Situasi Darurat
B.Anak yang Berkonflik dengan
Hukum (BUKAN ABH, krn
Anak Korban diatur secara
khusus dalam Ps 39)
C.Anak dalam situasi
eksploitasi
D.Anak Masyarakat Adat
E.Minoritas.
(TIDAK TERMASUK ANAK
DISABILITAS, KRN DIATUR
DLM KLASTER VI)
Hadi Utomo, Cs.
Rehabilitasi Para Korban, Ps. 39

33
19 DI- 34
Child 32 EKSPLOITASI EKSPLOIT
Abuse SBG ASI
Eksploita
PENGGUNA SEKSUAL
Dan 9.2 si DAN DAN
Perceraian Ekonomi PENGEDAR KEKERASA
orangtua NARKOBA N
37.a SEKSUAL
35
PENYIKSAAN/BEN
PENJUALA TUK KEKEJAMAN
N, 36 LAIN,TDK 38
PENCULIK EKSPL MANUSIAWI/
PERLAKUAN KONFLIK
AN DAN OITASI
MERENDAHKAN(M BERSENJA
TRAFIKING B E NT U
ARTABAT),HUKUM TA
K LAIN AN(BADAN)

Hadi Utomo, Cs.


Deklarasi dan Konvensi
1948: Deklarasi Hak Asasi Manusia.
1965: Konvensi Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial.
1966: Konvensi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
1966: Konvensi Hak Sipil dan Politik.
1979: Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap
Perempuan.
1984: Konvensi Menentang Penyiksaan dan Kekejaman Lain, Tidak
Manusiawi atau Perlakuan Melecehkan atau Penghukuman.
1986: Deklarasi tentang Hak Pembangunan.
1989: Konvensi Hak Anak.
2000: Deklarasi Millenium.
2003: Konvensi Perlindungan Hak Semua Pekerja Migran dan Anggota
Keluarganya.
2006: Konvensi Hak Penyandang Cacat.
2015: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Prinsip Hak Asasi Manusia
Universal.
Dipisahkan dan saling tergantung.
Tidak dapat dicabut.
Akuntabilitas.
Pemegang hak bertanggung jawab untuk
menghormati dan tidak melanggar hak orang
lain, baik secara moral atau secara hukum.
Negara memiliki kewajiban untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi hak
Sejarah
Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak
dengan Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990,
pada tanggal 25 Agustus 1990;
Menarik 7 Pasal (1, 14, 16, 17, 21, 22, dan 29)
yang direservasi pada 11 Januari 2005
1989: Konvensi
Hak Anak.
1959: Deklarasi
Hak Anak.

1948: Deklarasi
Universal Hak
Asasi Manusia
mengakui sifat
khusus anak dan
ibu.
1924: Liga
Bangsa-
Bangsa
Deklarasi Hak
Anak
(Eglantyne
Jebb, pendiri
Save the
Children).
Substansi
Penjelasan Langkah-Langkah Umum (Pasal 4, 41, 42,
44.6).
Definisi Anak (Pasal 1).
Prinsip Umum (Pasal 2, 3, 6, 12).
Hak Sipil dan Kebebasan (Pasal 7, 8, 13-17, 37).
Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif (Pasal
5, 9-11, 18-21, 25, 27, 39).
Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan (Pasal 6, 18, 23-
24, 26-27, 33).
Pendidikan, Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya (Pasal
28, 29, 31).
Perlindungan Khusus (Pasal 22, 23, 30, 32-40).
Penjelasan
Legislasi.
Desentralisasi.
Koordinasi dan Rencana Aksi.
Pemantau independen.
Pengumpulan data.
Desiminasi.
Penyiapan laporan.
KHA Pasal 2, 3, 6, dan 12
Komentar Umum Komite No 12 (2009) tentang Hak Anak untuk
Didengar

Prinsip
Komentar Umum Komite No 11 (2009) tentang Anak Pribumi dan
Haknya dalam Konvensi
Komentar Umum Komite No 14 (2013) tentang Hak Anak Agar
Kepentingan Terbaiknya dijadikan Pertimbangan Utama

3Hidup
4
Tumb Panda
uh ngan
dan Anak
Berke Kepen diharg
mban tingan ai
g terbai
k bagi
Non anak
diskri

1
minas
i 2
Foto.ist, 2014
Prokol Opsional
Protokol Opsional Konvensi Hak
Anak tentang Keterlibatan Anak
dalam Konflik Bersenjata.
Protokol Opsional Konvensi Hak
Anak tentang Penjualan Anak,
Prostitusi Anak, dan Pornografi
Anak.
Protokol Opsional Konvensi Hak
Anak tentang Prosedur
Komentar Umum
Nomor 1 Tahun 2001 tentang Tujuan Pendidikan.
Nomor 2 Tahun 2002 tentang Promosi dan Proteksi
Hak Anak.
Nomor 3 Tahun 2003 tentang HIV - AIDS dan Hak
Anak.
Nomor 4 Tahun 2003 tentang Kesehatan dan
Perkembangan Remaja.
Nomor 5 Tahun 2003 tentang Langkah Umum
Pelaksanaan KHA.
Nomor 6 Tahun 2005 tentang Penanganan Anak
Tanpa Pendamping dan Terpisah Di Luar Negara
Asal.
Nomor 7 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Hak Anak
Nomor 9 Tahun 2006 tentang Hak Anak Penyandang
Disabilitas.
Nomor 10 Tahun 2007 tentang Hak Anak pada Sistem
Peradilan Anak.
Nomor 11 Tahun 2009 tentang Anak Masyarakat Adat dan
Hak-hak Mereka di Bawah Konvensi
Nomor 12 Tahun 2009 tentang Hak Anak untuk Didengar.
Nomor 13 Tahun 2011 tentang Bebas dari Semua Bentuk
Kekerasan.
Nomor 14 Tahun 2013 tentang Hak Anak - Kepentingan
Terbaik Anak sebagai Pertimbangan Utama.
Nomor 15 Tahun 2013 tentang Hak Anak untuk Menikmati
Standar Kesehatan Tinggi
Nomor 16 Tahun 2013 tentang Kewajiban Negara mengenai
Dampak Sektor Bisnis pada Hak Anak.
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Hak Anak untuk Beristirahat,
Bersantai, Bermain, Kegiatan Rekreasi, Kehidupan Budaya
dan Seni.
Klaster KHA
Penjelasan
Langkah-
Langkah Umum
(Pasal 4, 41,
42, 44.6)

Perlindungan
Khusus (Pasal Definisi Anak
22, 23, 30, 32- (Pasal 1)
40)

8 1 2
7 3
Pendidikan,

KHA
Waktu Luang, Prinsip Umum
dan Kegiatan (Pasal 2, 3, 6,
Budaya (Pasal 12)
28, 29, 31)

6 5 4
Kesehatan
Hak Sipil dan
Dasar dan
Kebebasan
Kesejahteraan
(Pasal 7, 8, 13-
(Pasal 6, 18,
17, 37)
23-24, 26-27)
Lingkungan
Keluarga dan
Pengasuhan
Alternatif
(Pasal 5, 9-11,
18-21, 25, 27,
39)
Perkembangan KHA dan
Pelaksanaannya
Profil
KHA UUD Anak
1989 1945 Indonesia RPJMN /D
(BPS,
Konflik UU 2010)
Bersenjata 23/2002
Anak

Penjualan
Prostitusi
Kluster I
Pornografi
Kluster KPAI
II
Kluster KPPPA
KLA III BPA
Kluster
IV K/L/SKPD
Kluster
V
Hak Kesehatan Anak
Janin dalam kandungan
Bayi Baru Lahir
Bayi Usia 7-28 hari
Bayi sampai usia 1 tahun
Anak usia 1-5 tahun
Anak usia 6-12 tahun
Anak Remaja (12-18 Tahun)
Pasal 23
Anak Penyandang Disabilitas harus menikmati kehidupan
yang utuh dan menjamin
martabat,
meningkatkan kepercayaan diri, dan
mempermudah partisipasi aktif anak tersebut dalam
masyarakat.
Mengakui kebutuhan-kebutuhan khusus,
Menjamin akses yang efektif ke dan untuk menerima:
pendidikan,
pelatihan,
pelayanan kesehatan,
pelayanan rehabilitasi,
persiapan untuk bekerja, dan
kesempatan untuk rekreasi
HIV-AIDS
52. Komite (Komentar Umum No. 3 (2003) :
Mencegah penyebaran HIV-AIDS dan
memberikan perawatan dan dukungan bagi
anak-anak yang terinfeksi atau terkena
dampak HIV-AIDS.
Mencegah penularan HIV-AIDS dari ibu-ke-bayi,
menyediakan konseling, dan meningkatkan
tindak lanjut pengobatan ibu dan bayi
mereka yang terinfeksi HIV-AIDS memastikan
diagnosis dini dan memulai pengobatan.
Kesehatan remaja
50. Komentar Umum No. 4 (2003):
(a)memastikan remaja, terutama perempuan,
memiliki akses penuh dan tanpa syarat terhadap
informasi dan layanan mengenai kesehatan seksual
dan reproduksi dan kontrasepsi, tanpa perlu
persetujuan dari orang tua atau suami, dan
memastikan bahwa permintaan mereka
diperlakukan secara rahasia;
(b)Mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang
ditujukkan melindungi hak-hak remaja hamil, ibu
remaja, dan anak-anak mereka dan menghapus
diskriminasi terhadap mereka.
Obat dan penyalahgunaan
zat
54. Komite merekomendasikan:
mengalokasikan semua sumber daya manusia,
teknis, dan keuangan yang diperlukan
mengatasi penggunaan narkoba oleh anak-anak
dan remaja, antara lain, memberikan mereka
informasi yang akurat dan objektif bertujuan
menghindari dan mencegah penyalahgunaan zat,
termasuk tembakau dan alkohol, dan
mengembangkan pengobatan ketergantungan
obat dan pengurangan dampak buruk dengan
pelayanan yang dapat diakses dan ramah remaja
serta pendidikan kecakapan hidup.
Alur Pengembangan KLA dan RAD

Komitmen Gugus Tugas RPJMD/RKPD RAD

Bupati/Walikota Stakeholder
Dewan Kota Masyarakat
Kepala SKPD
Lurah
RT/RW Dunia Usaha
Tokoh Masy.
Dunia Usaha
Media Massa
Keluarga
Kab./Kota Menuju
Layak Anak Kab./Kota Layak Anak

2016-2021
2022
Kesehatan Dasar &
Kesejahteraan

Kawasan
Tanpa
Rokok
Kesehata
n
Reproduk
Air Minum
si dan
Jiwa
Remaja

Puskesma
s Ramah
Persentas Anak
e
Cakupan
Persalina
n di
Fasilitas
Kesehata
nPrevalen
si Gizi
Buruk

Foto.ist, 2015
No Penanggung Jawab Organisasi Mitra Tugas Pokok
(1) (2) (3) (4)
Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan
1. Kepala Dinas Memastikan tersedianya kebijakan, anggaran,
Kesehatan (Ketua Sub SDM terlatih KHA, partisipasi anak, kemitraan
Gugus Tugas (pemerintah, masyarakat, dunia
Kesehatan Dasar dan usaha/industri, dan media massa), dan
Kesejahteraan) inovasi pada klaster kesehatan dasar dan
kesejahteraan.
Memimpin rapat koordinasi pada klaster
kesehatan dasar dan kesejahteraan.
2. Penanggung jawab IBI, IDAI, PPK Ormas agama, Memastikan meningkatnya prosentasi
urusan KIA di dinas BKOW, dunia usaha, Media cakupan persalinan di fasilitas kesehatan
kesehatan lokal, forum anak (puskesmas) memastikan peningkatan
cakupan buku KIA
3. Penanggungjawab IBI, IDAI, PKK, Ormas Agama, Memastikan peningkatan presentase asi
urusan keamanan, BKOW, dunia usaha, media ekslusif
mutu, dan gizi local, Balai POM, forum anak Memastikan peningkatan ruang menyusui
pangan di Balai dan Dinas tenaga kerja. Memastikan tersedianya pangan yang
Besar/Balai POM di aman, bermutu, dan bergizi
tingkat provinsi; Memastikan terjadinya penurunan
Penanggungjawab prevalensi gizi buruk, gizi kurang, stanting,
urusan gizi di dinas gizi lebih
kesehatan; Memastikan semua anak mendapatkan
imunisasi lengkap
4. Penanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum, Badan Menjamin peningkatan jumlah puskesmas
urusan Keluarga Berencana,KPPPA dan dengan pelayanan ramah anak
Penyelenggaraan KB, Badan Narkotika Nasional
Puskesmas di dinas Provinsi,Kab/Kota, Komisi
kesehatan Penanggulangan Aids
Kab./Kota, Ormas, dunia usaha
dan forum anak
5. Penanggujawab Promkes dan Jiwa Memastikan jumlah lembaga yang
Urusan Pelayanan memberikan layanan kesehatan jiwa
Kesehatan keluarga Memastikan adanya peningkatan pelayanan
di dinas kesehatan reproduksi

6. Penanggungjawab Dinas Kesehatan,Dinas PU, Peningkatan prosentasi rumah tangga dengan
urusan Penyehatan Bapelda dampak lingkungan air bersih
Lingkungan daerah dan PDAM
7. Penanggungjawab Dinas Kesehatan, BNN Memastikan adanya kebijakan kawasan tanpa
urusan Promosi Kab/Kota, Kominfo, Ormas, rokok
kesehatan/Kesehatan dinas pendidikan, dishub Meningkatnya jumlah kawasan tanpa rokok
Pergeseran Paradigma dalam
Pendekatan terhadap Perlindungan
Anak
dari ke
Pendekatan kebutuhan Pendekatan berbasis
hak
Kesejahteraan anak Perkembangan anak
Perawatan berbasis
Perawatan berbasis
non panti
panti
Perawatan kustodian di Perawatan anak
lembaga melalui penitipan anak
Segregasi dan bentuk Inklusi dan
isolasi masyarakat pengarustamaan
dalam masyarakat
Anak menjadi mitra
dalam pengambilan
Anak menjadi
keputusan yang
penerima jasa
mempengaruhi
hidupnya

Sumber: Mehta, 2008:7


Terima Kasih
Tim Asdep Pemenuhan Hak Kesehatan Anak
Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Вам также может понравиться