Вы находитесь на странице: 1из 28

BESI DAN BAJA

1. INTRODUKSI
2. BESI KASAR DAN BESI SPONS
3. BLAST FURNACE
4. PEMBUATAN BAJA
4.1 PEMBUATAN BAJA DENGAN KONVERTOR
4.1.1 Bessemer Process
4.1.2 Thomas Process
4.1.3 Oxygen Process
4.2 PEMBUATAN BAJA DENGAN OPEN HEARTH FURNACE
4.3 PEMBUATAN BAJA DENGAN ELECTRIC FURNACE
4.3.1 Electric arc furnace
4.3.2 electric induction process
5. PENGGUNAAN BAJA
6. BESI TUANG
1. INTRODUKSI

Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak


digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa hal yang
membuat logam banyak digunakan oleh manusia adalah :
1. Jumlahnya cukup melimpah.
2. Mempunyai sifat mekanik (kekuatan, keuletan) yang
memadai.
3. Mudah dikerjakan dengan forming dan machining.
4. Harga yang relatif murah.
Kekuatan St 37, St 42, St 50

baja karbon rendah,


baja karbon
Komposisi menengah, baja
kimia karbon tinggi
Pengklasifikasian
baja hypoeutektoid,
Baja, menurut : Struktur baja eutektoid, dan
baja hypereutektoid.

Proses Tanur baja terbuka,


pembuatan Dapur listrik, Proses
oksidasi dasar

Struktur Feritik, Perlitik,


Martensitik,
Mikro Austenitik
2. BESI KASAR DAN BESI SPONS
Di alam besi tidak terdapat logam murni, tetapi berupa oksida,
sulfida, karbonat, silikat, dll yang disebut bijih besi. Selain
mengandung unsur/senyawa tersebut, juga mengandung pengotor.

Hematit , Fe2O3 yang bercampur dengan sedikit


belerang, phosphor, dll

Limonit 2Fe2O3 . 3H2O, dengan


sejumlah phosphor dan pengotor lain.
Oksida Bijih
Besi Magnetit, Fe3O4, dengan
sejumlah belerang, silikat, seng,
dll

Siderit, FeCO3 dengan pengotor


berupa silika, alumina, magnesia
Untuk mendapatkan besi dari bijih besi dilakukan proses
reduksi dengan menggunakan bahan reduktor yang kuat
(biasanya karbon) dan fluks dengan pemanasan. Fluks
berfungsi sebagai bahan pengikat kotoran sehingga
kotoran menjadi mudah mencair dan menjadi terak
(mudah dipisahkan/dibuang)
Digunakan coke yang berfungsi
Blast sebagai bahan bakar. Pembakaran
Furnace ini menghasilkan gas CO yang akan
mereduksi oksid besi.
Cara yang
digunakan untuk
memperoleh besi
Bijih besi dihancurkan menjadi
serbuk lalu dicampur dengan bahan
Direct pengikat dan digumpalkan menjadi
Reduction pellet yang dimasukan ke dalam
rotary kiln, dan akan mereduksi
oksida besi.
3. Blast furnace

Blast Furnace
digunakan untuk
mengolah bijih besi
menjadi besi kasar.
Bahan-bahannya yaitu
: bijih besi cokes,
batu kapur, dan udara
panas.
Cara kerja blast furnace, yaitu :
Di sekitar tuyere,
Udara panas + O2
cokes terbakar
dihembuskan ke blast furnace
menjadi CO2 dan
melalui lubang-lubang
menghasilkan panas
(tuyeres) yang terdapat di
yang sangat tinggi.
sekeliling bagian bawah dapur
Panas ini mencairkan
tinggi. bijih besi, cokes, dan
bijih besi dan batu
batu kapur dimasukkan
kapur menjadi cairan
melalui bagian atas
besi dan terak (slag).
(pintu bertingkat)
dengan perbandingan
tertentu.
Dengan temperatur yang
tinggi maka, Fe akan Cairan besi dan
mencair dan batu kapur terak ini akan
akan berkemposisi : mengalir ke
CaCO3 CaO + CO2 bawah dan
Dan CaO ini akan bereaksi Reaksi : dikeluarkan
dengan pengotor- CO2 + O2 2 CO secara berkala
pengotor yang ada dalam Fe2O3 +CO 2 FeO + CO2 melalui tap hole
bijih besi dan menjadi FeO + CO Fe + CO2 (untuk cairan
terak, misalnya : besi) dan slag
CaO + SiO2 CaSiO3 hole (untuk
terak).
Besi kasar masih
Reaksi reduksi
mengandung karbon
terjadi di bagian
dan pengotor
slack dari blast Besi cair yang lainnya, sehingga
furnace dan dikeluarkan dari top sifatnya masih
disempurnakan di hole kemudian dituang sangat getas dan
bagian bosh, sehingga menjadi balok-balok tidak dapat
di bosh sudah terjadi kecil (pig iron/besi langsung digunakan.
pencairan. Karena kasar) dan disiapkan Besi kasar ini masih
terjadi pencairan, untuk dibuat baja. perlu dicairkan
Reaksi Reduksi

maka muatan di atas


untuk dibuat
lama kelamaan akan
menjadi baja.
turun ke bawah dan
secara berkala
dilakukan pengisian
kembali dari bagian
atas.
Gas yang keluar dari
bagian atas digunakan
sebagai bahan bakar
karena masih Terak (slag) banyak
mengandur CO dan mengandung unsur
senyawa lain. Kemudian pengotor, seperti Si,
gas ini disalurkan ke P, S, dll dapat diolah
instalasi pemanas udara, menjadi bahan
instalasi pembangkit bangunan atau bahan
tenaga, atau dijual. pupuk.
4. Pembuatan Baja
Baja merupakan paduan besi-karbon dengan kadar karbon yang tidak lebih dari
2%, dan mengandung sejumlah unsur paduan dan pengotor.
Konvertor
Cara Pembuatan
Baja Dapur Siemens-Martin (Open Health Furnace)

Dapur Listrik

Cara pembuatan baja dapat diklasifikasikan Misal : untuk besi kasar


menurut derajat keasaman terak yang dihasilkan, yang banyak mengandu Si
yaitu proses asam (avid) dan proses basa (basic). dan Mn dipakai proses
Pemilihan ini tergantung pada jenis pengotor yang asam, tetapi untuk
ada pada bahan yang diolah dan ini akan bergantung menghilangkan P digunakan
pada mutu produk. proses basa.

Dalam proses pembuatan baja, diperlukan pengkombinasian proses


(duplex) untuk mengatasi segala kekurangan dalam masing-masing
proses. Kombinasi ini seperti :
Basic and acid open hearth furncae, Basic open hearth and basic
electric furnace, dan bessemer converter and basic open hearth.
4.1 Pembuatan Baja dengan
Konvertor

Pada pembuatan baja ini yang diolah adalah besi cair, yang diperoleh dari
dapur tinggi atau dapur peleburan lain.

Proses pembuatan baja dengan konvertor :

karbon serta unsur


pengotor akan
Besi cair
dihembuskan dengan terbakar dan
dituangkan ke
udara/oksigen keluar dari besi
dalam konvertor
cair berupa gas
atau terak.

Proses berlangsungselama beberapa menit saja. Cara ini sitemukan


oleh Henry Bessemer dengan proses asam, kemudian berkembang
proses basa, dan berkembang lagi menjadi proses oksigen.
4.1.1 Bessemer Process
Besi cair yang diolah adalah yang banyak mengandung silikon dan
mangan, sedang kandungan belerang dan phospor sedikit, karena proses
ini tidak dapat menghilangkan phospor dan belerang. Terak yang muncul
akan banyak mengandung silikat dan oksida mangan yang bersifat asam,
karena itu proses ini disebut proses asam. Batu tahan api yang
digunakan harus bersifat asam agar tidak bereaksi dengan terak.

Konverter ini terbuat dari pelat baja, berbentuk seperti buah pir yang bagian
dalamnya dilapisi batu tahan api, pada bagian bawahnya terdapat lubang-
lubang kecil untuk menghembuskan udara. Lubang pengisian terdapat di atas.
Konvertor ini dapat digulingkan sehingga lubang pengisian tepat menghadap ke
atas. Pengisian dilakukan pada saat posisi horizontal, kemudian konvertor
ditegakkan kembali sambil udara dihembuskan.
Dengan adanya udara (yang mengandung O2), yang lewat di dalam besi cair itu
maka sebagian besi mulai bereaksi :
2 Fe + O2 2 FeO
Sebagian oksida besi ini menjadi terak dan yang lain bereaksi dengan Si dan
Mn.
Si + 2 FeO SiO2 + 2 Fe
Mn + FeO MnO + Fe
Reaksi-reaksi itu menimbulkan panas (exothermic) dan akan menaikkan
temperatur cairan. Oksida mangan dan oksida silikon ini akan menjadi terak.
Pada saat Si dan Mn hampir habis temperatur menjadi sangat tinggi dan
karbon mulai terbakar :
C + FeO Fe + CO
CO berupa gas dan keluar melalui mulut konvertor, di sini CO akan
terbakar lagi menjadi CO2. pada saat ini tampak adanya nyala api yang
panjang dan terang.

Bila nyala api mulai Setelah itu konvertor dimiringkan dan cairan
memendek dan dikeluarkan. Dalam cairan ini banyak terdapat
berganti menjadi oksigen yang terlarut. Untuk itu perlu diberikan
asap kemerahan, deoxydiser (ferromangan, ferrosilikon, atau
yang menandakan alumunium) ke dalam baja cair itu untuk
bahwa karbon menghilangkan oksigen. Pengaturan kadar karbon
sudah hampir habis, dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah
maka besi kasar ke dalam baja cair.
penghembusan
harus segera
dihentikan, karena
bila tidak
dihentikan maka
besi akan terbakar
habis.
4.1.2 Proses Thomas

Proses ini Alat yang digunakan hampir sama saja dengan


digunakan untuk pada Acid Bessemer Process (kecuali batu
mengolah besi tahan apinya). Sebelum memasukkan besi cair,
kasar yang terlebih dahulu dimasukkan sejumlah batu
mengandung kapur (untuk mengikat phosphor menjadi terak).
banyak phosphor,
karena itu batu Pada periode penghembusan mula-mula besi, silikon,
tahan api yang dan mangan yang akan teroksidasi menjadi terak.
digunakan harus Setelah itu karbon, dan baru kemudian phosphor
bersifat basa, yang akan teroksidasi dan menjadi terak.
sebab terak yang 2 P + 5 FeO + 4 CaO (CaO)4P2O5 +5 Fe
terjadinya
nantinya akan
bersifat basa. Setelah phosphor habis menjadi terak, maka
proses dihentikan dan terak dibuat dulu baru
dilakukan deoksidasi dll
4.1.3 OXYGEN PROCESS
Untuk mencegah
Baja yang diperoleh Selain menghasilkan
larutnya nitrogen ke
dengan penghembusan baja yang bebas
dalam baja cair maka
udara ke dalam nitrogen, juga proses
dalam proses
konvertor mengandung berlangsung lebih cepat
pembuatan baja tidak
sejumlah nitrogen dan pemanas lebih
lagi dihembuskan
terlarut. Ini membawa intensif, sehingga
udara (mengandung
pengaruh buruk pemaduan dengan unsur
sampai 80%
terhadap sifat baja tententu dapat lebih
nitrogen), tetapi
(baja menjadi agak efektif. Karena itu
digunakan oksigen
getas). pemakaian oxygen
murni.
process (terutama
basic oxygen process)
sangat meluas.
LD (Linz Donawitz) Konvertor yang digunakan mirip
Process dengan konvertor biasa, hanya saja
tidak ada lubang udara di bagian
bawahnya. Oksigen dihembuskan
lewat mulutnya melalui sebiah pipa
Beberapa macam oxygen (oxygen lance) ke permukaan benda
process yang sudah cair.
digunakan, yaitu:

Bentuk konvertor ini mirip dengan


Linz Donawitz, hanya saja dipasang
Kaldo Process pada posisi mirip dan dapat
berputar pada sumbunya, dengan
adanya perputaran ini maka
pencampuran akan lebih efektif.

Konvertor ini berupa suatu silinder


Rotor Process yang dipasang horizontal dan dapat
berputar terhadap sumbunya, di
sini digunakan dua oxygen lance,
satu ditujukan ke permukaan dan
yang lain ke bawah permukaan besi
cair.
4.2 Open hearth furnace
Dapur ini mempunyai ruang bakar dimana udara dan bahan bakar gas akan
bercampur dan terbakar menghasilkan panas yang tinggi. Hal ini disebab oleh bahan
bakar maupun udara pembakaran yang sebelumnya sudah dipanaskan dalam suatu
regenerator.

Temperatur tinggi pada Sebagian Fe, Si, dan Mn akan


ruang bakar menyebabkan teroksidasi dan membentuk
muatan dapur yang terak. Terak ini mengapung di
diletakkan di ruang bakar permukaan cairan sehingga
Muatan dapur diisikan
akan mencair (bila muatan menghalangi kontak antara
melalui pintu pengisian
berupa bahan padat), dan cairan dengan udara. Untuk
(charging door). Muatan
cairan akan mendidih dapat berlanjutnya reaksi
ini dapat berupa bahan
sehingga reaksi oksidasi oksidasi maka ke dalam cairan
padat atau berupa cair.
dari unsur harus ditambahkan bijih besi
Pada proses basa juga
pengotor/pembentuk (sebagai pembawa oksigen),
ditambahkan batu kapur
terak akan dapat sehingga hampir semua Si,
sebagai pembentuk
berlangsung. Mn, dan C dapat teroksidasi
terak/pengikat phosphor.
Reaksi yang berlangsung
sama saja seperti reaksi
pada konvertor.
Proses dalam dapur ini berjalan sangat lamban. Karena proses dalam dapur
cukup lambat maka akan dapat dilakukan analisis kimia dari cairan pada
setiap saat sehingga komposisi kimia dapat dikontrol dengan mudah. Selain
itu karena cairan besi tidak tersentuh langsung oleh udara maka baja yang
dihasilkan tidak banyak mengandung nitrogen.
4.3 Electric Furnace

Penggunaan dapur listrik


untuk pembuatan baja Atmosfer di permukaan cairan dapat dikontrol
semakin meluas. Dapur lebih mudah sehingga dapat menghasilkan baja
listrik dapat yang lebih bersih. Tetapi karena kapasitasnya
menghasilkan panas yang yang tidak begitu tinggi maka biasanya hanya
sangat tinggi sehingga digunakan di pabrik baja yang tidak begitu besar,
pemaduan dengan unsur- atau hanya untuk membuat special steel yang
unsur paduan yang jumlahnya tidak banyak atau juga sering
memiliki titik lebur digunakan untuk remelting dan foundry.
tinggi dapat dilakukan di
sini.
Electric Arc Furnace

Ada dua jenis dapur


listrik
Electric Induction Furnace
4.3.1 Electric arc furnace

Pada dapur ini panas diperoleh dari busur listrik yang


terjadi antara besi (muatan dapur) dengan elektrode yang
dihubungkan dengan sumber listrik (terdapat 3 phase).
Sebagai elektrode digunakan karbon (grafit). Kebanyakan
dapur listrik menggunakan proses basa.

Karena panas yang sangat tinggi di sekitar busur listrik maka muatan dapur
akan mencair dan unsur pengotor dalam besi akan teroksidasi. Seperti halnya
pada open hearth furnace terak yang terapung di permukaan cairan akan
menghalangi masuk dan bereaksinya udara kedalam cairan. Untuk
melanjutkan reaksi oksidasi juga perlu ditambahkan bijih besi atau kerak
tempa (oksida besi), atau dengan hembusan oksigen pada permukaan cairan.
4.3.2 Electric induction process

Pada dapur induksi ini, panas diperoleh melalui arus induksi yang timbul
pada besi yang diletakkan di dalam coil yang dialiri listrik berfrekuensi
tinggi. Dapur induksi ini dapat dibuat tertutup rapat sehingga atmosfer
di atas permukaan cairan dapat diatur dengan mudah, akan diisi dengan
gas netral (gas mulia) atau oksigen atau vacum, sehingga gas-gas yang
terlarut akan ditarik keluar dari baja. Dari sini tampak bahwa dapur ini
paling ideal untuk digunakan membuat baja paduan dengan unsur paduan
yang sulit dipadukan dalam dapur lain. Tetapi kapasitasnya kecil dan
biaya operasionalnya mahal.
5. Sifat dan penggunaan baja

Baja adalah logam yang paling banyak digunakan. Baja pada dasarnya merupakan
paduan besi dan karbon dengan sedikit unsur lain. Sifat baja banyak ditentukan oleh
kadar karbonnya, dan juga unsur paduannya. Pengaruh kadar karbon terhadap
struktur mikro dan sifat mekanik utamadari baja karbon, sedang kekuatan naik hanya
sampai kadar karbon 0.8% sesudah itu mulai sedikit menurun. Keuletannya juga ikut
menurun dengan makin tingginya kadar karbon, laju penurunannya sedikit berkurang
pada kadar karbon di atas 0.8%.

Baja hypereutektoid, strukturnya


Baja hypoeutektoid, strukturnya terdiri dari terdiri dari perlit dan sementit
ferrit, yang sangat lunak dan ulet, dan perlit yang berupa network.
yang lebih kuat, keras, dan sedikit getas. Kekerasannya lebih tinggi, tetapi
Pada kadar karbon yang rendah dengan kekuatannya sedikit menurun
jumlah perlit yang banyak, maka kekuatannya dibandingkana baja eutektoid.
akan rendah, begitu pula sebaliknya.

Sebenarnya yang mempengaruhi sidat baja bukanlah kadar karbon, tetapi


strukturmikronya. Baja dengan komposisi kimia yang sama dapat mempunyai sifat yang
sangat berbeda bila struktur mikronya berbeda. Perbedaan struktur mikro terjadi
karena komposisi kimia, perbedaan proses pembentukan, dan perbedaan proses laku
panas yang dialami.
6. Besi tuang, jenis, dan
penggunaannya.

Besi tuang pada dasarnya adalah paduan besi dan kadar karbon yang lebih tinggi, lebih
dari 2 %, yang banyak digunakan biasanya antara 2.5% - 4.0%. Karbon besi tuang dapat
berupa sementit (Fe3C) atau karbon bebas grafit. Bila seluruh karbon berupa
sementit, maka besi tuang akan sangat keras dan getas (besi tuang putih). Jenis besi
tuang ini tidak dapat digunakan karena sulit di machining, hanya bisa digunakan untuk
besi tuang tempa, besi tuang dengan keuletan yang cukup tinggi.

Besi tuang tempa ini


dibuat dengan
memanaskan kembali besi
tuang putih pada
temperatur yang cukup
tinggi selama beberapa
saat, maka sementit akan
terurai menjadi ferrit dan
grafit.

Besi tuang dapat digunakan untuk pipe fittings,


sprocket, roll, pump, camshaft, crankshaft, dll.
Bila sebagian atau seluruh karbon berupa grafit, maka sifat mekaniknya akan banyak
ditentukan oleh bentuk grafit itu dan distribusinya di dalam matriks pada struktur
mikronya dan struktur/sifat dari matriks itu sendiri. Matriks ini dapat berupa ferrit,
perlit, martensit atau bainit, atau campuran dari beberapa struktur tersebut.

Besi tuang yang paling banyak digunakan Keuntungan dari besi tempa kelabu :
adalah besi tuang kelabu yaitu besi - Mudah dituang menjadi bentuk yang rumit
tuang dengan grafit berbentuk flake - mudah di machining
(serpih). Besi tuang ini mempunyai - tahan aus/gesekan, karena grafit dapat
kekuatan tarik yang tidak begitu tinggi berfungsi sebagai pelumas.
dan keuletannya juga rendah sekali - mempunyai damping capacity
sehingga tidak dapat dibentuk, selain - kekuatan tekan tinggi
dituang atau machining. Ketangguhannya - sifat tahan korosi baik
pun rendah, yg disebabkan oleh bentuk - harga yang murah
grafitnya yang berupa flake, ujung-ujung
flake ini merupakan takikan yang dapat
menurunkan ketangguhan.

Besi tuang kelabu sering digunakan untuk bed mesin


perkakas, engine block, pump casing, pipa, dll. Dengan
kekuatan tariknya yang rendah, maka besi tuang ini
digunakan pada bagian yang menerima beban tekan.
Pembuatan besi tuang dapat dilakukan pada dapur tinggi yang mampu
mencapai temperatur 1300o. Yang banyak dipakai adalah dapur kupola. Dapur
ini berbentuk silinder tegak, terbuat dari baja yang abgian dalamnya dilapisi
batu tahan api. Sebagai bahan bakar digunakan cokes dan batu kapur
digunakan sebagai fluks.
Bahan bakunya
adalah besi bekas Pembakaran terjadi di
Penambahan bahan baku
dan ditambahkan sekitar tuyere sehingga
juga dilakukan secara
besi kasar. di daerah ini akan
berkala dan dapur ini
Pengisian dilakukan terjadi pencairan besi
dapat bekerja secara
melalui charging dan terak. Cairan ini
kontinyu selama 16 jam.
door bergantian turun ke dasar dapur
Dapur ini banyak
antara coke dan mengumpul di sana dan
digunakan karena
besi. akan dikeluarkan secara
harganya relatif murah.
berkala bila jumlah
cairan sudah cukup
banyak.
5. Video
sekian

Terima kasih

Вам также может понравиться