Вы находитесь на странице: 1из 8

BERITA TERKAIT

PUSKESMAS
BANTUL - Puluhan warga Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta menyerang dan mengamuk
di Puskesmas Banguntapan II, memprotes buruknya layanan kesehatan di tempat itu.Puluhan orang
warga diantaranya terlihat membawa senjata tajam menyambangi Puskesmas Banguntapan II di Desa
Tamanan pada Senin, 19 Oktober 2015 pagi. Pekan lalu, ada tiga kejadian yang memicu kemarahan
warga.
Pertama dialami seorang warga Tamanan yang sakit dan dalam kondisi koma.Keluarga korban meminta
Puskesmas mengantarkan pasien ke Rumah Sakit (RS) lantaran kondisinya tidak memungkinkan
ditangani petugas Puskesmas.Namun petugas menolak meminjamkan ambulan dengan dalih harus
dapat izin dari Kepala Puskesmas. Pasien tersebut sampai meninggal di Puskesmas tidak sempat diberi
pertolongan oleh pihak rumah sakit.
Dua hari berikutnya, warga Dusun Grobogan mengalami kecelakaan. Dukuh beserta warga membantu
mengantar ke Puskesmas. Ternyata korban harus dirujuk ke RS. Namun lagi-lagi ambulan Puskesmas
tidak dapat digunakan karena harus seizin kepala.
Hari berikutnya, kejadian serupa terulang lagi. Pasien dengan kondisi kritis diantar ke Puskesmas
dengan becak. Namun lima belas menit baru diturunkan petugas kesehatan dari atas becak.Petugas
Pantat Yeni Membusuk Setelah Disuntik
1 April, 2011 - 18:37 SUBANG, (PRLM).- Gara-hara disuntik KB, pantat Yeni
Nurhayati (22), warga Desa/Kec. Sagalaherang, Subang, membusuk hingga
mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk menyembuhkan penyakitnya itu, Yeni
terpaksa mengalami pengobatan rawat inap di RSUD Ciereng.

Penyakit yang diderita Yeni diduga merupakan hasil malpraktik seorang bidan
yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Sagaleharang. "Bagian pantat yang
kena jarum suntik menjadi busuk, berdarah dan bernanah," kata orang tua
korban, Toto, di rumah sakit Ciereng, Jumat (1/4).

Menurut dia, luka yang diderita Yeni berawal ketika anaknya datang ke
Puskesmas Sagalaherang untuk ber-KB. Saat itu Yeni dianjurkan memakai
kontrasepsi suntik.Namun, beberapa hari setelah disuntik, pantat yang terkena
suntikan menjadi luka dan lukanya terus melebar. Sayangnya, Toto tidak ingat
nama bidan yang menyuntik anaknya tersebut.

Setelah kejadian itu, lanjut Toto, bidan yang menyuntik Yeni tidak pernah masuk
Sindonews.com - Sakura (44), warga Lingkungan Pallengoreng Kelurahan Biru Kecamatan Tanete
Riattang, Kabupaten Bone diduga korban malpraktik oleh oknum dokter di Puskesmas Biru berinisial
DW. Pasalnya, warga ini langsung mengalami kebutaan setelah menggunakan resep dokter berupa
salep kulit saat berobat dan memeriksakan diri menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di
Puskesmas setempat sekira pukul 09.00, Wita, Selasa, 5 Januari 2013, lalu.

Mulanya warga yang berprofesi sebagai petani ini memeriksakan diri dengan keluhan sakit dibagian
kepalanya. Namun, dokter yang menjelaskan cara pemakaian kepada pasiennya dengan mengoleskan
salep kulit dengan tempat obat warna putih dan coklat yang diresepkan itu di bagian pinggir mata atas
dan bawah."Setiba dirumah, saya oleskan salep kulit itu ke bagian mataku, tidak lama kedua mata saya
terasa panas dan tidak melihat sama sekali," ujar Sakura yang ditemui dengan kondisi kedua matanya
merah, Selasa 5 Februari 2013.Akibat kebutaan yang dialaminya, berselang 20 menit kemudian, Sakura
kemudian kembali ke Puskesmas menemui oknum dokter yang memberikan resep kulit untuk meminta
pertanggungjawabannya.

Kerabat korban, Ros, mengatakan oknum dokter sudah mengakui kesalahannya dan minta maaf hingga
7 masalah yg sering muncul di Puskemas
Pertemuan lokakarya orientasi organisasi pelaksanaan
program Kinerja USAID-Paket Kesehatan di Hotel Plaza
Surabaya, Selasa (18/9).
antri panjang para pasien, kurangnya alat kesehatan, obat
yang terbatas untuk pasien, dokter melayani hanya satu
menit, pelayanan pihak staf puskesmas yang kurang ramah,
kurang responsive, dan kurang senyumnya para petugas
Isue Internal Puskesmas :
terhadap pasien.
Kerja di Puskesmas lebih santai daripada di Rumah Sakit.
Staf Puskesmas yang sibuk....sibuk, yang santai...santai.
Jadi Staf jangan pinter2, nanti beban kerjanya akan banyak.
Program puskesmas masih berjalan sendiri sendiri.
DETIKCOM(18/11/2015).Kementerian Kesehatan melakukan akreditasi untuk
puskesmas di seluruh Indonesia. Akreditasi dilakukan secara bertahap kepada
9.740 puskesmas di Indonesia. Tahun 2015 sudah kurang lebih 600 puskesmas
yang mendaftar dan hanya kurang lebih 100 yang dinilai siap dan dari 100 itu
yang sudah lolos ada 10 puskesmas. Di Wonosobo Jawa Tengah ada 4, Jawa
Timur ada 5 di Situbondo dan Bondowoso. Dan Nusa Tenggara Timur ada 1,"
tuturnya lagi.Kesepuluh puskesmas tersebut adalah: Puskesmas Wonosobo I,
Puskesmas Selomerto I, Puskesmas Mojo Tengah, Puskesmas Garung, Puskesmas
Tamanan, Puskesmas Panarukan, Puskesmas Mangaran, Puskesmas Banyuanyar,
JEPARA,
Puskesmassuaramerdeka.com Sebanyak
Omben dan Puskesmas Waepana.lima Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas)di Kabupaten Jepara lulus akreditasi yang penilaiannya
dilakukan oleh Komisi Akreditasi Puskesmas Kementerian Kesehatan RI.
Desember Tahun 2015 DKK mengajukan lima Puskesmas untuk
mengikuti akreditasi, alhamdulillah semuanya lulus ujar Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Jepara dokter Dwi Susilowati MKes, Senin (15/2).
Kepala DKK telah menyerahkan sertifikat kepada lima Kepala Puskesmas
yang lulus Akreditasi. Kepala Puskesmas Keling I dokter Cosmas Gedsa,
menerima sertifikat Terakreditasi Madya, empat lainnya Terakreditasi
Dasar.
1. JKN : Kapitasi -- Implementasi belum maksimal
2. Permenkes 75 th 2014 -- sudah berjalan tahun ke 2?pemahaman
pusk?
3. Akreditasi Puskesmas tidak akan mundur Sudah menjadi Sasaran
Renstra Kementerian kesehatan sbg Janji pemerintah dalam
reformasi birokrasi
4. BLUD = BLUD Kapitasi agar dana kapitasi bisa dikelola/
kemudahan pengelolaan anggaran

Puskesmas jangan banyak berfikir


(Sekdis Prov Jabar : Uus Sukmara,M.Epid)
Terimakasih

Вам также может понравиться