Вы находитесь на странице: 1из 48

KETERAMPILAN KOMUNIKASI

DIADIK DAN IMPLIKASINYA


DALAM PEMBELAJARAN

DELLA MAGHFIRAH
KHAIRUNNISA
SOPRAINI LIMBONG
YOHANNA
APAKAH KOMUNIKASI DIADIK ITU?
Secara umum, komunikasi diadik

merupakan salah satu bentuk komunikasi

yang terjadi antara dua individu baik

yang sudah saling mengenal maupun

yang belum saling mengenal.


Komunikasi diadik terjadi dalam

situasi interaksi diadik atau saling

hubungan antara dua individu


Komunikasi diadik didefinisikan sebagai suatu

penyampaian pesan atau ide yang melibatkan

perilaku yang tampak, maupun peirlaku yang

tidak tampak seperti gagasan, pikiran, dan

perasaan yang menunjukkan adanya saling

pengaruh dan ketergantungan antara dua

individu dalam suatu proses interaksi diadik.


De Vito (1995) mendefinisikan komunikasi

diadik (two-person relationship) sebagai suatu

bentuk komunikasi interpersonal yang terjadi

antara dua individu yang menunjukkan adanya

saling keterkaitan atau hubungan antara satu

dengan yang lainnya


Wilmot (dalam De Vito, 1995) menegaskan

bahwa komunikasi diadik merupakan faktor

utama dalam proses komunikasi pada

umumnya, bahkan merupakan titik sentral

dalam hubungan interpersonal.


Newcomb, et al (1965) kelompok

komunikasi terkecil yang paling mungkin

adalah suatu diadik yaitu gabungan antara

dua orang yang saling memengaruhi antara

individu yang satu dengan individu lainnya.


Dapat disimpulkan bahwa komunikasi

diadik adalah salah satu bentuk komunikasi

yang melibatkan saling hubungan antara dua

individu yang bersifat interdependensi antara

satu dengan yang lainnya dalam proses

komunikasi.
PROSES KOMUNIKASI DIADIK
Suatu analisis yang lebih populer

dikemukakan oleh Lasswell menegenai

dinamika komunikasi diadik yang

menggambarkan unsur unsur dalam

proses komunikasi.
Sebagai seorang pakar ilmu politik dan komunikasi,

Lasswell menyatakan bahwa proses komunikasi

didasarkan pada 5 pertanyaan pokok, yaitu:

1. Siapa yang menyampaikan pesan komunikasi

2. Apa isi pesan yang disampaikan

3. Saluran apa digunakan

4. Kepada siapa pesan disampaikan

5. Pengaruh apa yang terjadi


Lasswell memandang bahwa proses

komunikasi bersifat linier yakni dimulai dari

pengirim pesan (sender) yang berada pada

satu titik dan berakhir pada penerima pesan

(receiver) yang berada pada titik yang lain


Model Komunikasi Diadik
NOSE

MESSAGE

SENDER : SENDER :
ENCODER ENCODER
RECEIVER : RECEIVER :
DECODER DECODER

MESSAGE

NOSE
Berdasarkan model dinamika komunikasi

diadik dari Beck, jelas bahwa pengirim (sender)

berperan sebagai sumber sekaligus sebagai

penerima (receiver). Demikian pula pesan yang

disampaikan dapat berupa informasi yang

sekaligus menjadi balikan (feedback).


Jadi menurut Beck, ada dua tahap

dalam dinamika komunikasi diadik.

Pertama, pengirim menyampaikan pesan

(verbal atau non verbal) tetapi pesan itu

sekaligus menjadi balikan (feedback)


Kedua, penerima mengkode pesan yang

diterimanya tetapi pada saat yang bersamaan

penerima pesan sekaligus sebagai sender.

Dengan kata lain, ada hubungan timbal balik

dan saling ketergantungan antara individu yang

satu dengan individu lainnya.


Proses komunikasi menunjukkan adanya saling

ketergantungan antara individu yang satu dengan individu

lainnya, Taylor et al., (1994), menjelaskan bahwa pada dasarnya

ada 5 tahap terjadinya proses komunikasi, yaitu:

1. Individu berada pada titik berbeda

2. Mulai memberikan perhatian

3. Hubungan awal

4. Kebersamaan

5. Adanya topik pembicaraan


1. Individu berada pada titik yang berbeda

Pada awalnya memang dua orang itu

belum saling mengenal, mereka berada

pada suatu titik kotak nol atau belum ada

kontak sama sekali (zero contact)


2. Mulai memberika perhatian

Tahap ini muncul ketika seorang di

antara mereka memberikan perhatian

terhadap yang lainnya, sekalipun

belum terjadi kontak secara langsung


3. Hubungan awal

Tahap ini dimulai ketika dua orang

mengadakan kontak pertama, ditandai oleh

usaha kedua belah pihak untuk menangkap

informasi dari reaksi pasangannya.


4. Kebersamaan

Jika komunikasi berlangsung beberapa lama,

hubungan mulai berkembang. Tingkat

ketergantungan juga semakin meningkat di antara

kedua pasangan itu dari rentang hubungan yang

rendah atau dangkal menjadi lebih luas dan dalam.


5. Adanya topik pembicaraan

Pada tahap ini topik pembicaraan dan

aktivitas semakin bervariasi dan saling

mempengaruhi menjadi semakin kuat yang

ditandai dengan hubungan emosional yang

mendalam.
Proses komunikasi interpersonal maupun

komunikasi diadik menunjukkan adanya saling

keterkaitan antara unsur unsur : pengirim

(sender), penerima (receiver), pesan

(messages), penghubung (chanel), dan

pengaruh (effect).
Sebelum mengirim suatu pesan utama,

biasanya didahului dengan umpan awal

(feedforward). Umpan awal adalah informasi

pendahuluan sebelum pesan utama disampaikan

yang berfungsi mencairkan hubungan dan

mengantarkan proses masuknya pesan utama


Fungsi umpan awal adalah :

1. Membuka saluran komunikasi

2. Mengantarkan suatu pesan

3. Menimbulkan minat pendengar

4. Menunjukkan sikap penerimaan


Proses komunikasi melibatkan beberapa saluran

komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal.

Dalam interaksi tatap muka, misalnya, komunikasi

dilakukan melalui ucapan dan pendengaran (vocal-

auditory), penampilan atau gerak wajah, bahkan

sentuhan dan penciuman juga menjadi saluran

komunikasi.
Komunikasi selalu berkaitan dengan

konteks tertentu. Komunikasi yang

berlangsung pada situasi dan tempat

yang berbeda akan menimbulkan bentuk

bentuk komunikasi yang bervariasi pula.


Konteks komunikasi sedikitnya mempunyai

4 dimensi, yaitu:

1. Fisik

2. Temporal

3. Sosial psikologis

4. Kultural
Faktor faktor Penentu
Keterampilan Komunikasi Diadik
Secara umum faktor faktor penentu

komunikasi diadik, sebagaimana terungkap

secara implisit dalam uraian tentang proses

komunikasi, dapat dibedakan atas:

1. Faktor internal

2. Faktor eksternal
1. Faktor internal

Faktor internal yang dominan

memengaruhi komunikasi diadik

adalah kemampuan personal dalam

menyampaikan pesan.
Hasil penelitian Spitberg dan Cupach

mengungkapkan bahwa kemampuan komunikasi

diadik selain dapat mengembangkan hubungan

persahabatan dan kasih sayang, juga dapa

mengatasi secara bermakna gejala kecemasan,

depresi dan rasa kesepian.


Kemampuan personal menggambarkan

pula kemampuan memeresepsi suatu stimulus.

Bahkan kemampuan memersepsi merupakan

dasar komunikasi yang efektif yang menjadi

salah satu unsur penting dalam komunikasi

diadik
Kelley selanjutnya menjelaskan

bahwa faktor faktor personal meliputi

a. Perasaan, suasana hati, dan emosi

b. Latar belakang kepribadian


Ahli lainnya, Davidoff (1981) menjelaskan

bahwa komunikasi melibatkan banyak kegiatan

kognitif yang dipengaruhi oleh faktor faktor :

a. Perhatian

b. Kesadaran

c. Informasi atau pengalaman sebelumnya


2. Faktor Eksternal

Faktor yang bersumber dari luar

berupa faktor sosial dan situasional.

Paling tidak, ada 3 faktor sosial yang

memengaruhi komunikasi.
a. Penampilan Fisik

Orang akan tertarik terhadap yang

penampilannya menarik, misalnya

guru yang rapi dan bersih disukai

muridnya.
b. Faktor Kesamaan

Mencakup kesamaan hobi,

kesamaan latar belakang budaya, dan

kesamaan geografis cenderung

menimbulkan ketertarikan komunikasi.


c. Penilaian Timbal balik

Kalau orang menilai kita baik, maka

kita pun akan menilai orang secara

positif. Hal ini dapat menimbulkan rasa

tertarik dan suka sama suka.


Implikasi Keterampilan Komunikasi
Diadik Dalam Proses Belajar Mengajar
1. Keterampilan Bertanya dan Membuka
Percakapan

Keterampilan ini mencakup

keterampilan dalam menggunakan

pertanyaan yang memungkinkan jawaban

baru yang lain, dan rangsangan minimal

untuk berbicara.
2. Keterampilan Membuat Paraphrase

Keterampilan ini membutuhkan

kemampuan untuk menangkap perasaan

dan ucapan ucapan siswa, serta

mengungkapkannya kembali dengan kata

kata sendiri secara singkat kepada siswa.


3. Keterampilan merefleksi perasaan

Merefleksi perasaan berarti

menyampaikan kepada siswa apa yang

kita pahami untuk memelihara hubungsn

komunikasi dan mendorong siswa

mengungkapkan lebih jauh perasaannya.


4. Keterampilan Konfrontasi

Keterampilan konfrontasi adalah suatu

keterampilan komunikasi antar personal yan

menunjukkan secara terus terang dan langsung

kepada siswa bahwa apa yang dikemukakannya

tentang dirinya sendiri atau keadaan tertentu jelas -

jelas tidak sesuai dengan apa yang kita lihat dalam

kenyataan yang sama atay sebenarnya


Penutup
Berkaitan unsur - unsur utama dan faktor -

faktor yang memengaruhi komunikasi diadik,

maka penting diingat agar komunikasi diadik

menjadi lebih efektif diperlukan adanya saling

keterkaitan antara satu dengan yang lain.


TERIMA KASIH

Вам также может понравиться