Вы находитесь на странице: 1из 34

Kandidiasis Kutis

Arfa Berrina
Hendriana Riandini

Pembimbing : dr. Fitria M.SC,


Sp.KK
Pendahuluan
Infeksi
Kadidiasis Opportunis
tik
Dermatomikosis Kekebalan tubuh menurun,
superfisial. menjalani pengobatan antibotik
-Kandidosis yang lama, penyakit endokrin
-Moniliasis seperti diabetes mellitus.
-Oidiomikosis
Menyerang:
Etiologi : jamur -Mukosa
genus Candida -kulit
biasanya Candida
albicans -Sistemik
Irak, presentase
kandidiasis
26,2%
Asia, di cina Indonesia,
presentase 14% urutan ketiga
dan posisi ketiga insidensi
dermatomikosi
s

Epidemiol
ogi
Definisi
Kandidiasis atau Kandidosis adalah infeksi
yang disebabkan oleh Candida albicans
atau anggota lain dari genus Candida.

Daerah yang paling sering terlibat adalah


lipatan perianal dan inguinal, lipatan perut,
lipatan inframammae, daerah interigital, dan
daerah aksila karena daeah-daerah tersebut
mempunyai kehangatan dan kelembaban
yang lebih tinggi dari daerah lain
Epidemiologi
Penelitian yang dilakukan di National
Skin Centre, Singapura, dari tahun
1999-2003 :

1. Dermatofitosis (57%)
2. Pitiriasis Versikolor (25,2%)
3. Kandidiasis (11,1%)
Etiologi
Candida berukuran sangat kecil, bentuknya
oval, berdinding yeast-like fungi yang
berkembang biak dengan tunas atau
blastospora.

Candida albicans, Candida glabrata,


Candida parapsilosis, Candida troicalis,
Candida krusei, Candida kefyr, Candida
guilliermondii, Candida lusitaniae, Candida
stellatoidea, dan Candida dubliniensis
Faktor Predisposisi
Faktor trauma, hambatan lokal pada permukaan epitel, gigi palsu, pakaian ketat,
Mekani obesitas
k

Faktor avitaminosis, kurang zat besi, malnutrisi


Nutrisi

Psikolog umur yang terlalu tua atau terlalu muda, ibu hamil, dan haid
i

Penyaki Sindrom Down, penyakit endokrin (diabetes mellitus, Cushing disease,


t hipoadrenalin, hipotiroid, hipoparatiroid), penyakit keganasan, penyakit
Sistemi imunodefisiensi
k

Obat- orang-orang yang minum terapi kortikosteroid, kontrasepsi oral


obatan
Patogenesis

Candida
Pertahanan
Albicans
tubuh Patogen
adalah flora
terganggu
normal

Penetr
Adhesi Invasi Induksi
asi
Gejala Klinis
Pada pasien dengan infeksi Candida
biasanya mengeluhkan gatal pada
tempat predileksi dan tampak lesi
makula eritematous berbatas tegas
tepi ireguler dengan permukaannya
berskuama tipis disertai lesi khasnya
yaitu lesi satelit
Intertrginosa
Lokalisata
Perianal
Generalisata

Kandidiasi
Paronikia
Kutis

Onikomikosi
s

Granulomat
osa
Anamne
sis

Penegak
an
Diagnos
Pemeriksa
an
a Pemeriksa
an Fisik
Penunjang
Diagnosa Banding
Eritrasm Cornybacterium minulassimum
Pemeriksaan Lampu wood
a berwarna merah bata

T.rubrum, M.canis, T.
Tinea Mentagraphites
Korporis Pemeriksaan KOH ditemukan
hifa double contour

Dermatit
is Pityrosporum Ovale

Seboroik
Psoriasis Autoimun
Vulgaris Pemeriksaa Autzpitz,
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Topikal
1. Obat pilihan: golongan azol selama 2-3
minggu
2. Alternatif: siklopiroksolamin selama 2- 3
minggu atau nistatin selama 4-6 minggu
Sistemik
1. Obat pilihan: ketokonazol 200 mg/hari
selama 1-2 minggu
2. Obat alternatif: itrakonazol 1x 200
mg/hari (kasus generalisata)
Penatalaksanaan
Non Farmakoterapi
1. Edukasi kepada pasien tentang
informasi penyakit yang diderita
2. Menghindari atau menghilangkan
faktor predisposisi
Prognosis
Prognosis kandidiasis
umumnya baik dan
dipengaruhi oleh berat atau
ringannya faktor predisposisi.
Laporan Kasus
KU : bercak kemerahan di lipatan
payudara
KT: Gatal
RPS : Pasien datang ke poliklinik
kulit kelamin dengan keluhan
bercak kemerahan pada lipatan
IDENTITAS PASIEN payudara sebelah kanan sejak 5
hari yang lalu. Awalnya muncul
bercak kemerahan diikuti dengan
Nama : Ny. F munculnya bintil-bintil kemerahan.
Alamat : Kampung Gatal bertambah parah apabila
Mulia berkeringat. Pasien sudah pernah
Umur : 56 tahun berobat ke Poli Kulit dan Kelamin
dan mendapat obat untuk bercak
Pekerjaan : Guru kemerahannya. Pasien juga
Tgl pemeriksaan : menderita penyakit diabetes
3/6/2015 mellitus dan rutin kontrol. Pasien
menyangkal adanya riwayat alergi
RPO : Ketokonazol Krim, insulin
RPD : Tinea Unguium
RPK : disangkal
RKS : Kebiasaan mandi baik.
Pasien sering berkeringat pada
Pemeriksaan Fisik

Regio : Inframammae
Dextra
Deskripsi Lesi : Makula
dan patch eritematous
berbatas tegas dengan
tepi ireguler, bentuk
bervariasi, ukuran
numular sampai plakat
dengan permukaan
maserasi. vesikel dan
papul disekitarnya ( lesi
satelit). Jumlah multipel,
konfigurasi korimbiformis
dengan distribusi regional
Diagnosa Banding

1. Kandidiasis Kutis
2. Eritrasma
3. Tinea korporis
4. Dermatitis Seboroik
5. Psoriasis Vulgaris
Pemeriksaan Penunjang
1.Pemeriksaan langsung dengan KOH 10% : Tidak
dilakukan, diharapkan terdapat gambaran budding
yeast, pseudohifa dan hifa bersepta.
2.Kultur SDA : Tidak dilakukan, diharapkan akan tumbuh
koloni Candida dengan karakteristik keputihan dan
mukoid setelah 3-5 hari pembiakan.
3.Pemeriksaan lampu wood : Tidak dilakukan,
diharapkan tidak terdapat perubahan warna saat
pemeriksaan.
4. Fenomena Kaarsvlek : Tidak dilakukan, diharapkan
tidak terdapat adanya perubahan warna menjadi putih
seperti lilin saat dilakukan goresan pada skuama lesi.
5. Auspitz sign : Tidak dilakukan, diharapkan tidak
terdapat adanya bintik-bintik perdarahan (pin point
bleeding) saat penggoresan diteruskan.
6. Fenomena Koebner : Tidak dilakukan, diharapkan
Resume
Seorang perempuan 56 tahun datang ke
poliklinik kulit dan kelamin dengan keluhan
bercak kemerahan dan gatal di lipatan
payudara kanan sejak lima hari yang lalu.
Pasien mengaku rasa gatal semakin
bertambah saat beraktifitas dan
berkeringat, serta apabila cuaca terasa
panas. Rasa gatal berkurang setelah selesai
mandi dan menggunakan bedak tabur pada
bercak kemerahan. Dari hasil pemeriksaan
fisik di regio inframammae dextra dijumpai
adanya makula dan patch eritematous
berbatas tegas, tepi ireguler, bentuk
Diagnosa Klinis

Kandidiasis
Kutis
Tata Laksana
Tata Laksana
1. Penjelasan mengenai penyebab penyakit
pasien.
2. Menjaga kebersihan diri dan pakaian
melalui mandi 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun, mengganti pakaian
yang lembab atau basah, serta mencuci
pakaian yang telah digunakan.
3. Hindari menggaruk pada daerah yang
gatal terlalu kuat.
4. Penggunaan obat sesuai dengan instruksi
dokter
Prognosis
1.Quo ad Vitam : dubia ad bonam
2.Quo ad sanactionam : dubia ad
bonam
3.Quo ad fungtionam : dubia ad
bonam
Analisa Kasus
Terima Kasih

Вам также может понравиться