Вы находитесь на странице: 1из 9

3.

Gelombang berprilaku sebagai partikel


Cahaya bersifat dualistis , yaitu sebagai gelombang maupun
sebagai partikel energi .
Cahaya sebagai gelombang , merupakan gelombang EM
(elektromagnetik) , yang dapat merambat dalam ruang hampa ,
maka cahaya mempunyai panjang gelombang () , frekuensi (f) ,
perioda (T) , konstanta rambatan (k) dan kecepatan rambat (C)
Cahaya sebagai partikel , disebut foton (photon) , yang
mempunyai momentum , p :
Momentum foton : p = h / .............
(14-16)
Energi foton ( = tenaga kuanta cahaya ) :
E=
h.f ..............(14-17)
h = konstanta Plank
= 6,624 x 10-34 J.s
- ENERGI KUANTUM CAHAYA (ENERGI FOTON)
Menurut Einstein : energi dari suatu berkas cahaya adalah
terpusat dalam paket-paket kecil , yang disebut Quanta
Cahaya
Energi kuanta sama dengan perjumlahan dari energi kinetik
maksimum elektron dan tenaga ikat elektron dlam (fungsi
kerja logam)
hf = Kmax +
hf0 ............(14-22)
hf = energi kuanta yang mengenai permukaan logam
hf0 = fungsi kerja = energi minimum yang diperlukan
elektron untuk dapat terlepas dari permukaan
logam
Kmax = energi kinetik maximum foto-elektron elektron
untuk
dapat terlepas dari permukaan logam
5. SINAR X
Sinar X merupakan fenomena
terpancarnya gelombang ( foton )
akibat adanya elektron
berkecepatan tinggi menumbuk permu
kaan logam , dimana terjadi
eksitasi elektron ke tingkat energi
lebih rendah
Untuk memperoleh elektron
berkecepatan tinggi, maka elektron
dipercepat melalui beda potensial
yang besar.
6. Hamburan Compton
Menurut teori kuantum foton berperilaku laku sebagai partikel
namun tanpa massa diam .Karena berupa partikel maka foton
dapat bertumbukan dengan benda , misalnya elektron
sehingga
berlaku hukum tumbukan dalam mekanika..
Gambar 14-2 melukiskan tumbukan fotnn sinar X dengan
elektron yang disebut hamburan Compton .
E1 = hf E = hf*
2
p1 = h/1 p2 = h/2
Foton terhambur

Foton datang E = m c2
0 Elektron terhambur
Gambar 12-2 p=0
Hamburan Compton E = (m02c2 + p2c2
) pe

4
- Partikel tak bermassa
Menurut teori relativitas khusus bila sebuah benda (massa = m)
bergerak dengan kecepatan v , relatif terhadap seorang penga
-mat maka massa bergeraknya , m , akan lebih besar dari
massa diamnya , m0 , terhadap pengamat tersebut. .
Massa relstivistik :

m = m0 / (1 v2 / c2) ............. ..(14-27)


c = kecepatan cahaya
Momentum relativistik :
p = m v = m0v / (1 v2/c2) .......(14-28)
Energi total :
E = mc2 = m0c2 / (1 v2/c2) .............(14-
29)
Berdasarkan hukum usaha energi :
K = 0s F dS
dimana K = tenaga kinetik , F = gaya dan S lintasan

5
yang menghasilkan :
E = mc2 = K + m0c2 ..............(14-30)
Dari persamaan ..(14-13) dan (14-14) dapat diperoleh :
Energi untuk semua partitkel

E = (m02c4 + p2c2) .............(14-31)


maka untuk partikel tak bermassa :
E=pc .............(14-32)
Dari Gambar 14-2 dapat diturunkan persamaan berkurangnya
tenaga foton berdasarkan hukum kekekalan energi :
K = h f - h f* .............(14-33)
berkurangnya tenaga foton menaikkan tenaga kinetik elektron
Sedangkan dari persamaan (14-32) :
p = E/c
Menurut hukum kekekalan momentum

6
Momentum awal = momentum akhir
Komponen horisontal :
h f/c + 0 = hf*/c cos + p cos .............(14-34)
Komponen vertikal :
0 = hf*/c sin + p sin ...............(14-35)
Persamaan (14-30) dan(14-31) bersama persamaan (14-33)
dan (14-34) serta (14-35) menghasilakan :
Hamburan Compton
* - = h / m0 c (1 - cos ) ............(14-
36)
Hasil ini amat menunjang teori dualisme cahaya , bahwa
cahaya dapat bersifat dualistis .

7
1.3 Dualisme Gelombang-Partikel
Hasil-hasil eksperimen interferensi dan difraksi membuktikan bahwa teori tentang
cahaya sebagai gelombang telah mantap pada penghujung abad 19, terlebih lagi
karena keberhasilan teori elektromagnetik Maxwell.
W / h W adalah fungsi kerja logam (=energi ikat elektron dipermukaan logam).
Einstein (1905) menolak teori tersebut berdasarkan fenomena efek foto-listrik dimana
permukaan logam melepaskan elektron jika disinari dengan cahaya berfrekuensi
Menurut Einstein, dalam fenomena tersebut cahaya harus dipandang sebagai
kuanta yang disebut foton, yakni partikel cahaya dengan energi kuantum E=h.
Dalam teori relativitas khususnya (1905), hubungan energi dan momentum suatu
partikel diungkapkan sebagai berikut:
2
pmc
c
E
o + =

p adalah momentum partikel, dan mo adalah massa


diam partikel bersangkutan
Untuk foton, karena tidak mempunyai massa diam, sedangkan energinya E=h,
maka momentum foton adalah
.

h
c
p = E = Adanya momentum inilah yang mencirikan sifat partikel dari cahaya.

Вам также может понравиться