Вы находитесь на странице: 1из 26

MIGRAINE

Fatimah Azzahro
(212.121.0047)

Pembimbing
Dr. Novi Irawan, Sp.S

Laboratorium Ilmu Saraf


RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISMA
Nyeri
Kepala

Primer Sekunder
90% 10%

Migraine
Tension Type H
Struktural:
Cluster H
Intrakranial
trigeminal autonomic
Ekstrakranial
cephalalgias (TACs)
Sistemik 2
Migraine
Migraine adalah nyeri kepala vaskular,
berulang dengan serangan nyeri yang
berlangsung 4-72 jam. Nyeri biasanya
sesisi (unilateral), sifatnya berdenyut,
intensitas nyerinya sedang sampai berat,
diperberat oleh aktivitas, dan dapat
disertai dengan mual dan atau muntah,
fotofobia, dan fonofobia
Prevalensi Migraine

Migraine Prevalence %
30

25

20
Females
15

10

5
Males
0
Age (years)
Adapted from Lipton RB, Stewart WF.
Neurology. 1993
epidemiologi
Diperkirakan 14% dari populasi dunia
menderita migraine pada tahun 2010-2011
rasio perbandingan perempuan terhadap
laki-laki adalah sekitar 2:1
paling sering terjadi pada perempuan berusia
kurang dari 40 tahun
Sekitar 70% hingga 80% penderita migraine
memiliki anggota keluarga dekat yang
menderita nyeri kepala
90% penderita migrain tanpa aura
Klasifikasi migraine

migraine
dengan aura
Sindroma periodik
pada anak yang
migraine sering menjadi
prekursor
tanpa aura migraine

Klasifikasi
migraine

Komplikasi Probable
migraine migraine

Migraine
Retinal
Trigger
Trigger
Triggers
Patogenesis
TEORI VASKULAR
o peningkatan kadar norepinefrin dalam plasma
o platelet beragregasi dalam pembuluh darah otak.
o melepaskan serotonin
o menyebabkan konstriksi arteri maupun dilatasi kapiler.
o Arteri arteri tersebut pertama tama pada satu sisi kepala
berkonstriksi menyebabkan iskemia
o Platelet juga melepas neurokinin neurokinin yang mensensitisir
reseptor nyeri di dinding pembuluh darah ekstrakranial.
Teori Neurovaskular/ Trigeminovaskular Sistem
Teori cortical spreading depression
(CSD)
CSD adalah gelombang neuron eksitatorik pada substansia grisea
korteks dari daerah cetusan asal (biasanya dimulai di gyrus
occipital) dengan kecepatan rambat 2-6 mm/ menit, yang kemudian
menyebabkan periode refrakter pada area yang telah dilewari arus.
Depolarisasi yang terjadi ini menyebabkan terjadinya fase aura,
yang kemudian mengaktifkan nervus trigeminal, yang menyebabkan
fase nyeri kepala.
The Stages of a Migraine
Attack
Fase Migren
Penegakan Diagnosis migraine tanpa aura

A. Sedikitnya terdapat 5 serangan nyeri kepala, DAN memenuhi


kriteria B-D
B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam (belum
diobati atau sudah diobati namun belum berhasil)
C. Nyeri kepala disertai dua dari empat ciri-ciri berikut :
Lokasi unilateral
Berdenyut
Intensitas nyeri sedang-berat
Keadaan diperberat oleh aktivitas fisik atau aktivitas di luar kebiasaan
rutin (berjalan atau menaiki tangga)
D. Selama serangan nyeri kepala, minimal terdapat satu dari gejala
berikut
Mual dan/atau muntah
Fotofobia dan fonofobia
Tidak berkaitan dengan penyakit lain
Penegakan Diagnosis migraine dengan
aura
A. Sedikitnya dua serangan nyeri kepala yang memenuhi kriteria B dan C
B. Satu atau lebih gejala aura yang reversibel berikut :
Visual
Sensorik
Bicara dan/atau bahasa
Motorik
Batang Otak
Retinal
C. Sedikitnya dua dari empat karakteristik berikut :
Sedikitnya satu gejala aura yang berkembang secara bertahap selama 5 menit,
dan/atau dua atau lebih gejala aura yang terjadi berurutan
Gejala aura berlangsung selama 5-60 menit
Sedikitnya satu gejala aura yang terjadi bersifat unilateral
Gejala aura bersamaan atau diikuti dengan gejala nyeri kepala sesuai dengan criteria
migrain tanpa aura
D. Tidak berkaitan dengan nyeri kepala akibat penyakit lain dan Transient
Ischemic Attack (TIA) telah disingkirkan
AURA

Negative scotoma. Loss of local awareness of


local structure
Zigzag structure

Positive Scotoma. Additional One side loss of


Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan Lumbal Pungsi
pertama kali mengalami sakit sakit kepala yang
kepala
dirasakan adalah yang
perubahan frekuensi dan
derajat keparahan sakit kepala terburuk sepanjang
sakit kepala persisten hidupnya
pemeriksaan neurologis sakit kepala rekuren,
abnormal onset cepat, progresif,
tidak merespon terhadap
pengobatan
kronik, dan sulit
sakit kepala unilateral selalu disembuhkan.
pada sisi yang sama disertai
gejala neurologis kontralateral.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan

Abortive
stop nyeri
cegah
progresivitas

Preemptive Preventive
mengurangi dan
Menghindari mencegah
faktor pencetus frekuensi serangan
Terapi Abortif
LINI PERTAMA:
Abortif non spesifik

ANALGETIK /
NSAID

Paracetamol 100-600 mg/ 6-8 jam


Aspirin 500-1000 mg/ 6-8 jam, maksimal 4 gram/ hari
Ibuprofen 400-800 mg/ 6 jam, maksimal 2,4 gr/ hari
Ketorolac 60 mg IM tiap 15-30 menit, maksimal 120 mg/hari, tidak boleh
lebih dari 5 hari
Potasium diklofenak 50 mg-100 mg/hari, dosis tunggal
Sodium naproksen 275 550 mg/ 2-6 jam, dosis maksimal 1,5 gr/ hari
Steroid seperti dexametahson atau methylprednisolon
Terapi Abortif
Lini Kedua:
Abortif Spesifik

Triptan
Ergotamin Sumaptriptan:
Dosis : 1-2 mg oral/jam 6 mg SC, dapat diulang dalam
1 jam, dosis maksimal 12
mg/hr. 25 -100 mg oral /2 jam,
dosis maks: 200 mg/hari
Kombinasi
Caffeine plus Ergotamine
2 tablet (100 mg caffeine/1mg
ergot) pada saat onset, kemudian 1
tab tiap 30 menit, dapat naik Dihydro ergotamin (DHE),
sampai 6 tab.(jangan lebih 10 Dosis: 1 mg IM, SC Max initial dose:
tab/minggu nya) 0.5 to 1.0 mg; dapat diulang tiap jam
sampai dosis maksimal 3 mg IM atau
2 mg IV per hari
Terapi abortif Berhasil apabila:

Bebas nyeri sesudah 2 jam pengobatan


Perbaikan nyeri dari skala nyeri kepala 2
(sedang) atau 3(berat) menjadi skala
nyeri kepala 1(ringan) atau skala 0
(tidak ada nyeri kepala) sesudah 2 jam
(Nyeri berkurang 40-80%)
Efikasi pengobatan konsisten pada 2 3
x serangan

Tidak ada nyeri kepala rekuren/berulang


dan tidak ada pemakaian obat lagi
Terapi Preventif
Prinsip umum terapi
preventif : Jenis Dosis
Mengurangi frekuensi berat Beta Bloker 40-240 mg/hr
(propanolol)
dan lamanya serangan
Meningkatkan respon CCB 5-10 mg/hr
(amlodipin)
pasien terhadap
pengobatan Amitriptiline 10-150 mg tiap
malam
Meningkatkan aktivitas
Anti epileptik
sehari-hari, serta
Sodium Valproat 500-1500 mg/d
pengurangan disabilitas Gabapentin 900-2400
mg/hari
Komplikasi dan Prognosis
komplikasi prognosis
pasien migrain baik Pada umumnya migraine
perempuan maupun laki- dapat sembuh sempurna
laki beresiko 2-5 kali jika dapat mengurangi
untuk mendapatkan paparan atau
stroke subklinis menghindari faktor
serebellum pencetus,dan meminum
obat yang teratur

Вам также может понравиться