Вы находитесь на странице: 1из 13

Gangguan Elektrolit

Cindy Augusta
Hiponatremia
Kadar Na plasma <135 mEq/L
Berat : <120 mEq/L
Berdasarkan awitan terjadinya, dibedakan
menjadi :
hiponatremia akut : <48 jam, gejala berat
(kejang atau penurunan kesadaran)
hiponatremia kronis : >48 jam, gejala ringan
(lemas)
Etiologi
Dapat dikelompokkan berdasarkan status
volume cairan pasien, yaitu hipovolemik,
euvolemik, dan hipervolemik
Pada keadaan hipo atau hipervolemik
dapat dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan
adar Na+ dalam urin tinggi (>20 mmol/L)
atau rendah (<20 mmol/L)
Tanda dan gejala
Hiponatremia ringan : mual dan muntah,
letargi, disorientasi, kebingungan (confusion)
Hiponatremia berat/mendadak : kejang,
edema serebri, herniasi otak, koma, kematian
Hipernatremia
Kadar Na+ plasma > 145 mmol/L
Merupakan kondisi hiperosmolaritas plasma
Etiologi
Umumnya diakibatkan oleh hilangnya cairan
tubuh, kurangnya asupan cairan, atau
bertambahnya asupan Na+
Manifestasi Klinis
Hipernatremia menyebabkan hipertonisitas
plasma sehingga cairan akan keluar dari sel,
termasuk sel saraf otak sehingga gejala dapat
berupa gangguan atau perubahan status
mental, kelemahan, defisit neurologis
fokal, penurunan kesadaran, atau kejang
Pasien juga biasanya mengalami poliuria dan
sering mengeluh haus
Hipernatremia kronik biasanya bersifat
asimtomatik
Hipokalemia
Kadar kalium plasma <3,5 mEq/L
Etiologi
Dapat disebabkan oleh berkurangnya
asupan, masuknya K+ dalam ruang
intrasel, dan meningkatnya laju
pembuangan
Tanda dan gejala
Bergantung pada berat atau tidaknya derajat hipokalemia
Pada umumnya gejala muncul pada kadar serum K+ <3
mEq/L
Hipokalemia ringan (K+ 3-3,5 mEq/L) : biasanya
asimtomatik
Hipokalemia sedang (K+ 2-3 mEq/L) : lemas, mialgia,
atau konstipasi, bila kadar <2,5 mEq/L dapat terjadi
nekrosis otot, pada pasien dengan penyakit jantung
(iskemia, gagal jantung, hipertrofi ventrikel kiri) dapat
mengalami aritmia, temuan EKG : T inversi, depresi
segmen ST, interval PR memanjang, dan QRS melebar
Hipokalemia berat (K+ <2 mEq/L) : paralisis asending,
gangguan pada otot pernapasan
Hiperkalemia
Kadar kalium plasma >5 mEq/L
Pseudohiperkalemia merujuk pada kondisi
meningkatnya kadar kalium pada saat pungsi
vena akibat lisis sel darah merah
Etiologi
Lepasnya ion K+ dari ruang intraselular
Asidosis metabolik bukan karena asidosis organik
(ketoasidosis, asidosis laktat)
Defisiensi insulin
Pemakaian obat penyekat adrenergik
Hemolisis, sindrom lisis tumor, rabdomiolisis
Menurunnya laju pembuangan ion K+ oleh
ginjal
Hipoaldosteronisme
Gagal ginjal
Berkurangnya volume sirkulasi
Penggunaan siklosporin
Manifestasi Klinis
Hiperkalemia menyebabkan depolarisasi parsial
membran sel, sehingga menimbulkan :
Kelemahan otot yang dapat memberat
menjadi paralisis flaksid
Hipoventilasi apabila melibatkan otot-otot
pernapasan
Asidosis metabolik karena hiperkalemia
menghambat penyerapan NH3 sehingga
ekskresi H+ menjadi berkurang
Kardiotoksik : fibrilasi ventrikel, asistol
EKG : peaked T waves, pemanjangan interval
PR, QRS melebar, gelombang P menghilang

Вам также может понравиться