Вы находитесь на странице: 1из 23

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. Raisyah 131000
2. Claudia Desy Natalia 131000691
3. Olivia Febriyana 131000694
4. Annazmi 131000713
5. Adella Dwi Yane 131000718
DEFINISI

LANGKAH-
TUJUAN
LANGKAH
AUDIT
SMK3

ELEMEN MANFAAT

JENIS-JENIS
Audit : Pemeriksaan
Dalam arti luas, audit adalah evaluasi terhadap
suatu organisasi, sistem, proses, atau produk.

Audit Sistem : sebuah proses yang


sistematis dalam mengumpulkan dan
mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan
bahwa sebuah sistem informasi berbasis
komputer yang digunakan oleh organisasi
telah dapat mencapai tujuannya
Audit K3 adalah pengujian kritis secara
sistematis terhadap penerapan Manajemen
K3 diseluruh kegiatan perusahaan dengan
tujuan untuk meminimisasi kerugian.

Audit merupakan alat untuk mengukur


besarnya keberhasilan pelaksanaan dan
penerapan SMK3 di tempat kerja,
pemeriksaan secara sistimatik, dilakukan
secara independen,dan dilakukan oleh Badan
Audit independen minimal 1 kali/3 tahun.
Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten,
objektif, dan tidak memihak, yang disebut
AUDITOR.

Audit SMK3 merupakan kegiatan rutin yang


harus dilaksanakan oleh manajemen perusahaan.
Hasil dari audit akan memberikan gambaran
mengenai keberhasilan tingkat implementasi
SMK3 dan rekomendasi mengenai kekurangan
yang perlu diperbaiki atau keberhasilan yang
perlu dipertahankan atau lebih di tingkatkan.
1. Menilai secara kritis dan sistimatis semua potensi
bahaya potensial dalam sistem kegiatan operasi
perusahaan.
2. Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan
telah dilaksanakan sesuai ketentuan :
pemerintah
standar teknis yang ditentukan
standar K3 yang berlaku
kegiatan yang ditentukan oleh manajemen
perusahaan.

3. Mengendalikan bahaya potesial dan perencanaan


tanggap darurat (emergency respons)
1. Manajemen mengetahui kelemahan unsur
sistem operasi sebelum timbul gangguan
operasi, insiden atau kecelakaan yang
merugikan.
2. Diperolehnya gambaran yang jelas dan
lengkap tentang status mutu pelaksanaan
K3 yang ada saat ini, sasaran apa yang
ingin dicapai di masa mendatang, dan
tingkat pemenuhan terhadap peraturan
perundang-undangan K3 yang berlaku.
4. Diperoleh peningkatan pengetahuan,
kematangan, dan kesadaran tentang K3
bagi karyawan yang terlibat dalam
pelaksanaan audit K3.
5. Peningkatan citra perusahaan, karena
dengan penerapan audit K3 dapat
diharapkan terciptanya kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja.
1. Audit Internal
Adalah:
Pemeriksaan dilakukan oleh perusahaan sendiri
tanpa menghilangkan obyektifitas.
Pelaksanaan tidak terlalu formal.
Bertujuan untuk menilai/ melakukan evaluasi
terhadap program.
Memberi masukan kepada manajemen dalam
rangka mengembangkan sistem manajemen K3.
Mempersiapkan untuk pelaksanaan audit
eksternal yang akan dilaksanankan oleh konsultan
pihak luar.

CONTOH: Process Safety Management Audit (PSM Audit Team),


Environmental, Health and Safety Management System
Audit (SMLK3 Audit Team).
Audit Internal / SMK3 dilakukan secara berkala
dengan tujuan untuk :
Menentukan apakah sistem manajemen K3 sesuai dengan
perencanaan dan memenuhi persyaratan dari standar yang
telah di terapkan oleh perusahaan.
Menyediakan informasi hasil audit kepada pihak
manajemen.
Memberikan saran perbaikan dalam pelaksanaan atau
penerapan SMK3.
Memastikan kinerja K3 perusahaan sesuai dengan standar
yang ada di perusahaan.
Mengetahui efektifitas penerapan higiene perusahaan dan
kesehatan kerja.
Mengetahui ketidaksesuaian sehingga dapat dicegah untuk
tidak terulang.
Dapat menentukan langkah tindak lanjut kebijakan dan
operasional mengantisipasi bahaya potensial.
Memastikan penerapan sesuai dengan kebijakan dan tujuan
operasional perusahaan.
Membuktikan bahwa penerapan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Pelaksanaan audit internal didasarkan
pada kegiatan-kegiatan berikut, antara
lain :
1. Pembukaan Audit
2. Pemilihan Petugas auditor
3. Meninjau dokumen dan persiapan audit
a. Dokumen yang ditinjau meliputi :
Struktur organisasi dalam Sistem Manajemen
Keselamatan dan kesehatan Kerja.
Kebijakan K3.
Tujuan dan program-program K3.
Prosedur audit internal Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Prosedur dan Instruksi Kerja K3.
Identifikasi bahaya, penilaian resiko, pengendalian resiko.
Daftar peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lain yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat
kerja.
Laporan insiden, tindakan perbaikan, dan pencegahan.
b. Persiapan audit internal meliputi hal-hal sebagai
berikut antara lain :
Tujuan audit.
Kriteria audit.
Metodologi audit.
Cakupan maupun lokasi audit.
Jadwal audit.
Peran dan tanggung jawab peserta/anggota audit
internal.

4.Pelaksanaan audit terdiri atas :


Tata cara berkomunikasi dalam audit internal.
Pengumpulan dan verifikasi informasi.
Menyusun temuan audit dan kesimpulannya.
Mengkomunikasikan kepada peserta audit mengenai :
Rencana pelaksanaan audit.
Perkembangan pelaksanaan audit.
Permasalahan-permasalahan dalam audit.
Kesimpulan pelaksanaan audit.
5. Persiapan dan komunikasi laporan audit.
6. Penutupan audit dan tindak lanjut audit :
Menyusun pemantauan tindak lanjut audit internal.
Penyusunan jadwal penyelesaian tindak lanjut audit
internal.

2. AUDIT EKSTERNAL :
Audit yang dilakukan oleh badan independen
atau konsultan.
Pemeriksaan dilakukan secara formal.
Tujuan audit untuk menilai secara obyektif
terhadap sistem manajemen K3.
Penilaian oleh badan independen akan
memperoleh pengakuan baik secara nasional
maupun internasional.
CONTOH: Audit SMK3 Depnaker, Audit OHSAS
18001
Berdasarkan PP No 50 tahun 2012 tentang
Penerapan SMK3 yang termasuk dalam Audit
SMK3 meliputi:
Pembangunan dan pemeliharaan karakter.
Strategi pendokumentasian.
Peninjauan ulang desain dan kontrak.
Pengendalian dokumen.
Keamanan bekerja berdasarkan smk3.
Standar pemantauan.
Pelaporan dan perbaikan
Pengelolaan material dan perpindahannya.
Pengumpulan dan penggunaan jasa.
Audit smk3.
Pengembangan ketrampilan dan kemampuan.
1. Audit Pendahuluan
dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih
dalam. Audit ini lebih ditekankan pada usaha
untuk memperoleh informasi latar belakang
tentang objek audit.
Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan
audit ini, antara lain:
1. Pemahaman auditor terhadap objek audit.
Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan
pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang
pemahamannya terhadap berbagai
program/aktivitas objek audit untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman

2. Penentuan tujuan audit.


Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa
audit harus dilakukan pada objek audit dan
didasarkan pada penugasan audit.
3. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit.
Penentuan ruang lingkup audit harus mengacu
pada tujuan audit yang telah ditetapkan.
Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Ada
tiga elemen penting dalam setiap tujuan audit,
yaitu: Kriteria, Penyebab, dan Akibat.

4. Review terhadap peraturan dan perundang-


undangan yang berkaitan dengan objek audit.
Review (penelaahan) ini bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang peraturan-
peraturan yang berhubungan dengan objek audit
baik bersifat umum maupun yang berhubungan
khusus dengan berbagai program/aktivitas yang
diselenggarakan pada objek audit.
5. Pengembangan kriteria awal dalam audit .
Kriteria adalah norma atau standar yang
merupakan pedoman bagi setiap individu
maupun kelompok dalam melakukan
aktivitasnya di perusahaan.
6. Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan.
Dari hasil audit pendahuluan, auditor harus
membuat kesimpulan atas hasil audit pendahuluan
yang telah dilakukan. Kesimpulan ini akan menjadi
dasar dalam menentukan langkah-langkah yang
akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya.
7. Pengujian dan Review SPM (sistem
penggendalian manajemen.
Sistem pengendalian manajemen merupakan
sistem yang digunakan untuk mengumpulkan,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang
dilakukan oleh manajemen dalam melakukan
pengendalian.

Suatu sistem pengendalian manajemen (SPM)


harus dapat menjamin bahwa perusahaan telah
melaksankan strateginya dengan efektif dan
efisien.
2.Audit lanjutan
Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang
cukup untuk mendukung tujuan audit yang
sesungguhnya, yang telah ditetapkan
berdasarkan hasil review dan pengujian
pengendalian manajemen. Pada tahap ini
auditor harus mampu mengungkap lebih lanjut
dan menganalisis semua informasi yang
berkaitan dengan tujuan audit, sehingga
akhirnya dapat disusun suatu kesimpulan audit
dan dibuat rekomendasi yang dapat diterima
oleh objek audit.
Langkah-langkah audit lanjutan:
1.Mengumpulkan tambahan informasi latar
belakang objek audit yang diperlukan.
2.Memperoleh bukti-bukti yang relevan,
material, dan kompeten.
3.Membuat ringkasan atas bukti yang telah
diperoleh dan mengelompokkannya ke dalam
kelompok kriteria, penyebab, dan akibat.
4.Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan
bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi
bahwa akibat yang ditimbulkan dari
ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria
cukup penting dan material.
5.Pelaporan hasil audit.
CONTOH_CHECKLIST_AUDIT_No_Item_Audit_It
e.pdf

LAMPIRAN.docx
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться