Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembiming
Dr. Azwan Mandai Sp.THT-KL
ETIOLOGI
1. Hidung Luar
Pangkal hidung
Batang hidung (dorsum nasi)
Puncak hidung (apex nasi)
Ala nasi
Kolumela
Lubang hidung (nares anterior)
2. Rongga
hidung
EPIDEMIOLO
GI
Fraktur os nasal merupakan kasus trauma
terbanyak pada wajah dan merupakan kasus fraktur
ketiga terbanyak di seluruh tulang penyusun tubuh
manusia. Kejadian fraktur nasal sekitar 39%-45%
dari seluruh fraktur maksilofasial.
KLASIFIKASI
1. Fraktur Lateral
2. Fraktur
Bilateral
3. Fraktur direct
frontal
4. Fraktur
comminuted
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisis dengan palpasi
ditemukan krepitasi, teraba lekukan tulang
hidung dan tulang menjadi irregular.Pada
pasien dengan hematom septi tampak area
berwarna putih mengkilat atau ungu yang
nampak berubah-ubah pada satu atau kedua
sisi septum nasal.
3. Pemeriksaan radiologis
- CT-Scan
PENATALAKSAN
AAN
1. Tujuan Penangananan Fraktur Hidung :
Mengembalikan penampilan secara memuaskan
Mengembalikan patensi jalan nafas hidung
Menempatkan kembali septum pada garis tengah
Menjaga keutuhan rongga hidung
Mencegah sumbatan setelah operasi, perforasi
septum, retraksi kolumela, perubahan bentuk
punggung hidung
Mencegah gangguan pertumbuhan hidung
2. Konservatif
Penatalaksanaan fraktur nasal berdasarkan
atas gejala klinis, perubahan fungsional
dan bentuk hidung. oleh karena itu
pemeriksaan fisik dengan dekongestan
nasal dibutuhkan.Dekongestan berguna
untuk mengurangi pembengkakan mukosa.
3. Operatif