Вы находитесь на странице: 1из 20

HIPERKALEMIA

DEFINISI
Hiperkalemia adalah suatu keadaan
dengan kadar kalium serum lebih atau
sama dgn 5,5 meq/l.
Harga normal 3,5 5,5 meq/l
Ginjal normal dpt mengekskresikan 90%
dari beban kalium tiap hari. Jika terjadi
Hiperkalemia kronis, harus dapat terdapat
gangguan ginjal.
ETIOLOGI
1. Pseudo Hiperkalemia:
- Kadar kalium serum dapat meningkat
2 meq/l kalau tourniquet dipasang
atau kalau lengan mengerahkan
tenaga sementara darah diambil.
- Hemolisis yg dapat mengakibatkan
lepasnya kalium dari sel darah merah
-Hitung leukosit yg >70.000 / l
(leukositosis) dan trombosit yang > 1 juta /
l (trombositosis)
2. Peningkatan asupan Kalium
- Sumber eksogen :
a. Pengganti garam yg mengandung
KCl
b. Pemberian kalium intravena
c. Transfusi darah
d. Terapi penisilin dosis tinggi ( 1,7 meq
kalium / 1 juta unit )
- Sumber endogen ( perusakan jaringan ):
a. Lisis tumor
b. Cedera remuk
c. Hemolisis masif
d. Luka bakar
3. Penurunan ekskresi ginjal
a. Insufisiensi ginjal yg ringan
b. Diuretika hemat kalium
c. Hipoaldosteronisme Hiporeninemik
(asidosis tubulus ginjal tipe IV )
d. Kelainan tubulus ginjal
e. Insufisiensi adrenal ( kekurangan
mineralkortikoid ).
4. Redistribusi kompartemen intrasel ke
ekstrasel
a. Asidosis metabolik
b. Defisiensi insulin
c. Hiperglikemi
d. bloker adregenik
e. Paralisis periodik hiperkalemik
f. Hiperosmolitas
g. Pemberian Suksinilkolin, infus arginin
h. Katabolisme dan nekrosis jaringan
GEJALA
Neuromuskular
Kelemahan otot yg tidak begitu kentara
biasanya merupakan tanda awal
Kelemahan otot ascenden juga
berkembang menjadi paralisis flaksid pada
tungkai bawah dan akhirnya pada badan
dan lengan ( berat )
Parastesia pd wajah, lidah, kaki, dan
tangan
Saluran Cerna
Mual, kolik usus, diare
Ginjal
Oligouria yg berlanjut menjadi anuria
Kardiovaskular
Aritmia jantung, bradikardia, blok jantung
komplit, fibrilasi ventrikel atau henti jantung
Perubahan EKG ( selalu terjadi jika K+
serum = 7-8 mEq/l)
Gelombang T yg tinggi dan tajam ( awal :
K+ > 6 mEq/l )
Interval PR yg memanjang
QRS melebar
PENCEGAHAN
Diet rendah kalium
Menghindari buah (pisang, jeruk, tomat)
serta sayuran berlebih
Menghindari penggunaan diuretik K-
sparring
PENANGANAN
Hiperkalemia yg akut
Melindungi jantung dari aritmia
(pemberian kalsium)
Kalsium glukonat 10-20 ml
larutan 10 % (1-2 ampul) harus
iv selama 2-5 menit.
Menggeser kalium ke dlm ruang ekstrasel
( Natrium bikarbonat, insulin, dan glukosa )
Natrium bikarbonat 44 meq ( 1
ampul ) i.v selama 5 menit dan
diulang 10 -15 mnt (k/p)
10 unit insulin reguler serta 1-2 ampul
glukosa 50 % (25-50 g) i.v
Infus terus-menerus 500 ml D10%
dlm air yg mengandung 10 unit insulin
reguler.
Mengurangi kalium tubuh total
( diuretika, dialisis, resin penukar kation )
Natrium Polistirena sulfat
( Kayexalate ) tiap gram kayexalate
mengikat 1meq kalium dan
melepas 1-2 meq natrium
Dosis per oral Kayexalate 20-40 g
dlm 100 ml sorbitol 20 % untuk
mencegah konstipasi.Diberi 4-6
x/hari (k/p)
Dialisis
Hiperkalemia Kronis :
Hentikan pemberian obat-obat
penyebab
Pembatasan diet kalium ( 40-60
meq/l) dan menghindari pengganti
garam yg mengandung kalium
Tiazid atau diuretik ansa
( hidroklorotiazid, 25 mg/ hari; atau
furosemid, 20-40 mg/hari),sambil
menghindari kehabisan volume.
Pengganti mineralkortikoid
(Fludokortison,0,1 mg/hr) kalau
terdapat defisiensi
Pemberian Natrium polistirena
sulfonat secara kronis ( Kayexalate ),
20-40 g/hr dgn sorbitol 20%.
TERAPI ORAL
Dengan pemberian Kalitake:
1. Pemberian kalitake 5 g
2. Dalam 30 cc air
3. Diminum 30 menit sebelum makan
4. Setiap hari diberikan 3 sachet
5. Tiap 3 hari kalium diperiksa ulang
PENANGANAN HIPERKALEMIA
dengan DM
1. Lakukan regulasi hingga < 200 mg/dl
terlebih dahulu untuk penderita DM
dengan hiperkalemia
2. Berikan Ca Glukonas 1 ampul I.V
3. Dextrose 40% (25ml) + 2 unit atau 4 unit
actrapid i.v
a. jika kalium 5.5 6.0 berikan D 40%
25ml) + 2 unit atau 4 unit actrapid i.v (1x
pemberian)
b. Jika kalium 6.0 6.5, berikan D 40%
(25ml) + 2 unit atau 4 unit actrapid i.v (2x
pemberian)
c. Jika kalium 6.5 7.0, berikan D 40%
(25ml) + 2 unit atau 4 unit actrapid i.v (3x
pemberian)
d. Jika kalium > 70, berikan D 40%
(25ml) + 2 unit atau 4 unit actrapid i.v (4x
pemberian)
CATATAN:
2 unit insulin diberikan jika hiperkalemia
pada pasien non DM atau pasien DM
dengan kadar gula <100 mg/dl
4 unit diberikan jika hiperkalemia terjadi
pada pasien DM
Pemberian Ca gluconas:
a.Jika kalium 5.5 6.0 berikan ca glukonas
(1x pemberian)
b.Jika kalium 6.0 6.5 berikan ca glukonas
tiap jam (2x pemberian)
c.Jika kalium 6.5 7.0 berikan ca glukonas
tiap jam (3x pemberian)
d.Jika kalium > 7.0 berikan ca glukonas tiap
jam (4x pemberian)

Вам также может понравиться