Вы находитесь на странице: 1из 24

Siti Sahara A.

H
2012730156
Pembimbing : dr. Usman, Sp. B
+
LATAR BELAKANG

Studikualitatif dari beberapa literatur telah


dilakukan secara up-to-date meta-analisis dari
penelitian tentang aktivitas fisik dan kanker
usus besar tidak tersedia (Badan Internasional
untuk Penelitian Kanker WHO, 2002; Slattery,
2004).
Satustudi baru secara kuantitatif
mengevaluasi data tentang hubungan antara
aktivitas fisik dan risiko kanker usus besar,
tetapi juga termasuk pada kanker kolorektal
(Samad dkk, 2005).
+

Tidak ada hubungan pasti untuk kegiatan fisik


dan kanker dubur, dan tidak ditemukan juga
suatu konsensus tentang hubungan tersebut
(Badan Internasional untuk Penelitian Kanker
WHO, 2002).
WHO melakukan meta-analisis dengan
menggunakan data dari studi sebelum pada
tahun 2000, dan penyakit global kanker usus
besar diperkirakan bahwa terdapat 16%
karena aktivitas fisik (Bull dkk, 2004). Namun,
meta-analisis ini dilakukan beberapa tahun
yang lalu, dan juga tidak menyelidiki
perbedaan pada desain studi.
+
TUJUAN
Menurut (International Agency for Research
on Cancer WHO, 2002) terdapat hubungan
aktifitas fisik dan resiko peningkatan kanker
usus besar
Karena terdapat beberapa mekanisme
biologis, including decreased inflammation,
reduced intestinal transit time, decreased
insulin-like growth factor levels, reduced
hyperinsulinemia and modulated immune
function with physical activity
+

Jadi, kita melakukan studi meta-analisis untuk


memperkirakan risiko kanker usus besar yang
berhubungan dengan aktivitas fisik,
berdasarkan studi yang telah tersedia.
+
METODE

Case Control
Pengumpulan data dimulai dari PubMed in
English pada juni 2008. Selain itu data data
sebelumnya yang digunakan (Slattery, 2004;
Samad et al, 2005; Lee and Oguma, 2006)
serta termasuk referensi dari data tersebut.
+

KRITERIA INCLUSI KRITERIA EXCLUSI

Case control
atau Cohort Kasusdengan
Studies mengenai Rectal cancer
Colon cancer
Kasusdengan
Segala tipe Colorectal cancer
aktifitas fisik
+
DATA ANALISIS
Mengevaluasi case control dan cohort
studies secara terpisah, dan juga
membandingkan laki-laki dan perempuan
secara terpisah. Untuk mengevaluasi efek
potensial skrining yang meningkat maka
dilakukan analisis eksploratif dengan periode
waktu.
Karena meningkatnya efek dalam jenis
aktivitas fisik (Pedoman Komite Penasehat
Aktivitas Fisik, 2008), kami melakukan analisis
eksplorasi secara terpisah untuk kegiatan
pekerjaan fisik dan waktu luang yang data
studi tersebut tersedia.
+

Selain itu, peneliti diperiksa secara visual


publikasi bias menggunakan Funnel plots dan
menggunakan metode peringkat korelasi
untuk secara resmi menguji bias.
+HASIL
Terdapat 507 Penelitian
Exluce
5 (percobaan di luar manusia)
144 (review studies)
163 (tidak termasuk colon or colorectal cancer)
8 (hanya berbentuk artikel atau komentar)
22 (hanya membahas tentang aktivitas fisik tetapi tidak
terdapat data data tentang colon cancer
1 (hanya prevalensi)
4 (tidak ada data tentang aktifitas fisik)
8 (pelaporan data pada tempat lain)
1 (bahasa asing)
6 (tidak menyantumkan data tentang colon cancer)
2 (yang tidak melaporkan CI dan RR)
+

52 studies
24 case control
28 cohort studies
+
+
heterogeneity (P<0.0001)
Ternyata didapatkan 24 % penurunan resiko
cancer colon dari perbandingan aktif dan
tidak aktif
(RR=0.76, 95% CI: 0.72, 0.81)
(Gambar 1).
Ditemukan pengurangan risiko yang signifikan
untuk kedua desain studi, dengan besarnya
yang lebih besar untuk kasus-kontrol (RR =
0,69, CI 95%: 0,65, 0,74), dibandingkan
dengan studi kohort (RR = 0,83, 95% CI: 0,78,
0,88)
+

Ketika memeriksa laki-laki dan perempuan


secara terpisah, ditemukan hasil yang sama
pada laki-laki (RR = 0,76, 95% CI 0,71, 0,82)
dan perempuan (RR = 0,79, CI 95% CI:, 0,71
0,88).
Analisis dikelompokkan dengan desain studi
dan gender, dan mengamati hasil umumnya
sama untuk laki-laki (RR = 0,72, 95% CI:
0,66, 0,79) dan perempuan (RR = 0,68, 95%
CI: 0,64, 0,72) dalam Case - control studies.
Untuk Cohort studies, pengurangan risiko
muncul lebih besar pada pria (RR = 0.81,95%
CI : 0.73,0.89), dibandingkan dengan
perempuan (RR = 0,89, 95% CI: 0,81, 0,99)
+

Ketika memeriksa perbedaan dari waktu ke


waktu, ternyata tidak ditemukan berbeda
hubungan antara studi yang diterbitkan
sebelum 1993 (RR = 0,74, 95%CI: 0,67, 0,82)
dan mereka yang dipublikasikan antara tahun
1993 dan 1999 (RR = 0,78, 95% CI: 0,70 ,
0,86) atau setelah 1999 (RR = 0,78, 95% CI:
0,73, 0,83).
+
Aktivitas fisik kerja dikaitkan dengan
penurunan risiko yang signifikan (RR =0,78 ,
95% CI: 0,74, 0,83) untuk kanker usus tetapi
efeknya lemahkan dalam Cohort studies (RR
= 0,85, 95% CI: 0,77, 0,93) dibandingkan
dengan studi Case - control (RR = 0,73, 95%
CI: 0,67, 0,79).
Demikian pula, waktu luang aktivitas fisik
dikaitkan dengan penurunan risiko yang sama
atas semua studi (RR = 0,77, 95% CI: 0,72,
0,82); efeknya lemah dalam Cohort studies
(RR= 0,82, 95%CI: 0,75, 0,87) , dibandingkan
dengan Case - control (RR =0,69,95% CI:
0,62, 0,78).
+
DISKUSI

Dalam case control hasil umumnya sama


untuk laki-laki (RR = 0,72, 95% CI: 0,66, 0,79)
dan perempuan (RR =0,68, 95% CI: 0,64,
0,72).
Untuk Cohort studies , pengurangan risiko
muncul lebih besar pada pria (RR= 0.81,95%
CI: 0.73,0.89), dibandingkan dengan
perempuan (RR =0,89, 95% CI: 0,81, 0,99)
+

Pengurangan risiko dilaporkan dalam studi


case control lebih kuat dari yang dilaporkan
dalam Cohort studies (30% vs 15%), seperti
juga diamati dalam penelitian kualitatif
sebelumnya (Lee dan Oguma, 2006) dan
sebuah meta -analisis sebelumnya (Samad
dkk, 2005),
+
+
Studi menggunakan ukuran yang berbeda
pada aktivitas fisik dalam tes (misalnya,
energi yang dikeluarkan, intensitas, frekuensi,
atau durasi), serta skema kategorisasi yang
berbeda, dan tidak melakukan meta-analisis
dengan trend across (Gambar 2 ).
Mampu untuk menguji pengaruh dari domain
aktivitas fisik (pekerjaan vs waktu luang) dan
menemukan hasil sama. Beberapa penelitian
telah melaporkan hasil secara cukup rinci
untuk memungkinkan evaluasi formal dari
efek intensitas yang berbeda atau durasi.
+

Evaluasi kualitatif telah menyarankan bahwa


aktivitas fisik yang kuat mungkin diperlukan
untuk mengurangi risiko (Slattery, 2004)
meskipun (Lee dan Oguma, 2006) telah
menyimpulkan bahwa jangka waktu yang
cukup dalam aktivitas dengan intensitas
sedang atau kuat fisik cenderung mengurangi
risiko kanker usus besar.
+

Baru-baru ini, telah menyarankan bahwa


berjalan saja mungkin cukup untuk
mengurangi risiko (Takahashi et al, 2007;
Wolin et al, 2007) meskipun tidak semua studi
setuju (Chao et al, 2004). Jumlah yang cukup
studi belum melaporkan tentang manfaat
berjalan kaki untuk memungkinkan evaluasi
formal dari efek
+
KESIMPULAN

Meta-analisis memberikan dukungan


tambahan untuk hubungan antara aktivitas
fisik dan kanker usus besar, yang dimana
menunjukkan bahwa kemungkinan individu
dapat mengurangi risiko kanker usus besar
sampai 24% melalui aktivitas fisik. Penelitian
tambahan juga pada jenis, intensitas, dan
durasi aktivitas fisik yang dapat mengurangi
risiko terbesar dalam kanker usus besar
+
LEVEL OF EVIDENCE
Metode : case control da
Database : PubMed in English pada juni 2008.
Slattery, 2004; Samad et al, 2005; Lee and
Oguma, 2006)
Subjek : 52 studies
Jurnal ini level of evidence : I B

Вам также может понравиться