Вы находитесь на странице: 1из 29

IMUNOLOGI

S
E
K
O
L

Antibodi Monoklonal A
H

T
I
N
G
G
I

DOSEN PENGAMPU: I
L
Dra. Syilfia Hasti, M. Farm, Apt. M
U

F
A
DISUSUN OLEH: R
M
RIRIN NOVITA PASARIBU A
S
1401121 I
S1-VI B R
I
A
U
Definisi Antibodi Monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh


plasma klon sel-sel positif sejenis.
Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel
berbeda; penghasil sel positif limpa dan sel mieloma) yang
dikultur.

Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan antibodi


adalah limpa.

Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan


tipe tunggal yang memiliki kekhusuan tambahan.
Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi
menggunakan sel-sel sistem imunitas yang
membuat protein yang disebut antibodi.
Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah
tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan
menghancurkan substansi yang dapat memasuki
tubuh kita.
Tipe-tipe sel mempunyai tugas khusus.
Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan
dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non
self).
Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B
yang mampu menanggapi masuknya substansi
asing denngan spesivitas yang luar biasa.
Pembuatan Antibodi
Monoklonal
Menurut Radji (2010) bahwa cara
pembuatan antibodi monoklonal
untuk mendapatkan antibodi yang
homogen dapat dilihat pada Gambar
1 yang pada dasarnya 3 terdiri dari
4
2
beberapa tahap, yakni;
Eliminas Isolasi
1 Fusi sel
i sel dan
Imunisa kebal
induk pemilih
si dan sel
yang an klon
Mencit mielom
tidak hibrido
a
berfusi ma
1. Imunisasi Mencit
Antigen berupa protein atau polisakarida
yang berasal dari bakteri atau virus,
disuntikkan secarasubkutan pada
beberapa tempat atau secara intra
peritoneal.
Setelah 23 minggu disusul suntikan
antigen secara intravena, mencit yang
tanggap kebal terbaik dipilih.

Pada hari ke-12 hari suntikan terakhir


antibodi yang terbentuk pada mencit
diperiksa dan diukurtiter antibodinya.

Mencit dimatikan dan limfanya diambil


secara aseptis.- Kemudian dibuat
suspensi sel limfa untuk memisahkan sel
B yang mengandung antibodi.
Gambar 1. Bagan pembuatan
antibodi monoklonal
Cara imunisasi lain
yang sering
digunakan adalah
imunisasi sekali
suntik intralimfa
(Single-
ShotIntrasplenic
Immunization).
Imunisasi cara ini
dianggap lebih baik,
karena eliminasi
antigen oleh tubuh
dapat dicegah.
2. Fusi sel kebal dan sel mieloma
Pada kondisi biakan jaringan biasa, sel limfa yang membuat
antibodi akan cepat mati, sedangkansel mieloma dapat dibiakkan
terus-menerus. Fusi sel dapat menciptakan sel hibrid yang terdiri
darigabungan sel limfa yang dapat membuat antibodi dan sel
mieloma yang dapat dibiakkan secaraterus menerus dalam jumlah
yang tidak terbatas secara in vitro.

Fusi sel diawali dengan fusi membran plasma sehingga


menghasilkan sel besar dengan dua atau lebih inti sel, yang
berasal dari kedua induk sel yang berbeda jenis yang disebut
heterokarion.

Pada waktu tumbuh dan membelah diri terbentuk satu inti yang
mengandung kromosom kedua induk yang disebut sel hibrid.
usi dipengaruhi beberapa faktor
Perbandin
gan
jumlah sel
Jenis
limpa
medium,
dengan
sel
mieloma,

Bahan
Jenis sel yang
mieloma mendoron
yang g
digunakan timbulnya
, dan fusi
(fusagon).

Penambahan polietilen glikol (PEG) dan


dimetilsulfoksida (DMSO) dapat menaikan
efisiensi fusi sel.
3. Eliminasi sel induk
yang tidak berfusi
Frekuensi terjadinya hibrid sel limfa-
sel mieloma biasanya rendah, karena
itu penting untuk mematikan sel yang
tidak fusi yang jumlahnyaa lebih
banyak agar sel hibrid mempunyai
kesempatan untuk tumbuh dengan
cara membiakkan sel hibrid dalam
media selektif yang
mengandunghyloxanthine,
aminopterin, dan thymidine(HAT).
4. Isolasi dan pemilihan klon hibridoma
1. Sel hibrid
dikembangbiakkan
sedemikian rupa,
sehingga tiap sel hibrid
aka membentuk
kolonihomogen yang
disebut hibridoma.
2. Tiap koloni
3. Hibridoma yang tumbuh
kemudian dibiakkan
terpisah satu samadiharapkan mensekresi
lain. antibodi ke dalam medium,
sehingga antibodiyang
terbentuk bisa diisolasi.
Pemilihan klon hibridoma
dilakukan dua kali, pertama
adalah dilakukan untuk
memperolehhibridoma yang
dapat menghasilkan antibodi,
dan yang kedua adalah
memilih sel
hibridomapenghasil antibodi
Penggunaan Dalam Pengobatan
Penyakit
Antibodi monoklonal sekarang
telah digunakan untuk banyak
masalah diagnostik seperti:
mengidentifika mengidentifika antigen dan
si agen infeksi, si tumor, antibodi auto,
mengidentifikasi
sel spesifik yang
mengukur terlibat dalam
mengenali respon
protein dan
darah dan kekebalan dan
level drug pada mengidentifikasi
jaringan,
serum, serta
mengkuantifikas
Antibodi Monoklonal Generasi
Baru

1. Chimeric 2. Humanized
Monoclonal Monoclonal
Antibodies Antibodies

3. Fully Human 4. Murine


Monoclonal Monoclonal
Antibodies Antibodies
Antibodi inimurni didapat dari
tikus dapat
Murine menyebabkanhuman anti
Monoclonal mouse antibodies(HAMA)
Antibodies nama akhirannya momab
Antibodi ini dibuat melalui
(ibritumomab) (Hanafi dan
teknik rekayasa genetika
Syahruddin, 2012).
untuk menciptakan suatu
mencit atau tikus yang dapat
memproduksi sel hibrid
mencit-manusia. Bagian
variabel dari molekul antibodi,
Chimaric termasuk antigen binding site
Monoclonal berasal dari mencit,
sedangkan bagian lainnya
Antibodies yaitu bagian yang konstan
berasal dari manusia. Salah
satu contohnya antibodi
monoklonal yang struktur
Antibodi ini dibuat sedemikian
rupa sehingga bagian protein
yang berasal dari mencit hanya
terbatas pada antigen binding
Humanized site saja. Sedangkan bagian
Monoclonal yang lainya yaitu
variabel dan bagian konstan
bagian

Antibodies berasal dari manusia. Antibodi


monoklonal yang struktur
molekulnya terdiri dari 90%
manusia diantaranya adalah
Alemtuzumab(Radji, 2010).
Antibodi ini merupakan antibodi
Fully yang paling ideal untuk
menghindari terjadinya respon
Human imun karena protein antibodi
Monoclonal yang disuntikkan ke dalam
tubuh seluruhnya merupakan
Antibodies protein yang berasal dari
manusia.
dilakukan untuk merancang
pembentukan antibodi ini
adalah dengan teknik rekayasa
genetika untuk menciptakan
mencit transgenik yang
membawa gen yang berasal dari
manusia. Sehingga mampu
memproduksi antibodi
Pendekatan lainnya yang
adalah
diinginkan(Radji,
merekayasa 2010).
suatu binatang
transgenik yang dapat
mensekresikan antibodi
manusia dalam air susu yang
dikeluarkan oleh binatang
tersebut.
Mekanisme Kerja Antibodi
Monoklonal
Antibodi monoklonal menggunakan
mekanisme kombinasi untuk meningkatkan
Mekanisme komponen
efek sistem
sitotoksik sel imun
tumor.
adalahantibody dependent cellular
cytotoxicity(ADCC),complement dependent
cytotoxicity (CDC), mengubah signal transduksi
sel tumor ataudapat
Antibodi menghilangkan
digunakan sel permukaan
sebagai target muatan
antigen.
(radioisotop, obat atau toksin) untuk membunuh
sel tumor atau mengaktivasiprodrugdi
tumor,antibody directed enzyme prodrug
therapy(ADEPT).
Antibodi monoklonal digunakan secara sinergis
melengkapi mekanisme kerja kemoterapi untuk
melawan tumor(Hanafi dan Syahrudin, 2012).
1. Antibody dependent cellular
cytotoxicity(ADCC)

Antibodi monoklonal berikatan dengan


antigen permukaan sel tumor melalui Fc
reseptor permukaan sel NK.

Hal ini memicu penglepasan perforin dan


granzymes untuk menghancurkan sel tumor
(gambar 5a).
Sel - sel yang hancur ditangkapantigen
presenting cell (APC) lalu dipresentasikan
pada sel B sehingga memicu penglepasan
antibodi kemudian antibodi ini akan berikatan
dengan target antigen (gambar 5b-d).
Sel cytotoxic T lymphocytes (CTLs) dapat
mengenali dan membunuh sel target antigen
(Gambar 3).
Gambar 3.Antibody dependent cellular cytotoxicity(ADCC)

Gambar
5.AntibodiDirectedEnzymeProdrugTherapy(ADEPT)
2. Complement dependent
cytotoxicity(CDC)
Pengikatan antibodi monoklonal dengan antigen
permukaan sel akan mengawali kaskade
komplement.

Complement dependent cytotoxicity(CDC)


merupakan suatu metode pembunuh sel tumor
yang lain dari antibodi.

Imunoglobulin G1 dan G3 sangat efektif pada CDC


melalui jalur klasik aktivasi komplemen
(Gambar4a).
Formasi kompleks antigen antibodi merupakan
komplemen C1q berikatan dengan IgG sehingga
memicu komplemen protein lain untuk mengawali
penglepasan proteolitik sel efektor kemotaktik /
agen aktivasi C3a dan C5a (Gambar4b).
Kaskade komplemen ini diakhiri dengan
formasimembrane attack complex(MAC)
(Gambar4c) sehingga terbentuk suatu lubang
pada sel membran.
Gambar 4.Complement Dependent
Cytotoxicity(CDC)
3. AntibodiDirectedEnzymeProdrugTherapy
(ADEPT)

Antibodi directed enzyme prodrug therapy(ADEPT)


menggunakan antibodi monoklonal sebagai
penghantar untuk sampai ke sel tumor kemudian
enzim mengaktifkanprodrugpada tumor, hal ini
dapat meningkatkan dosisactive drugdi dalam
tumor.
Konjugasi antibodi monoklonal dan enzim mengikat
antigen permukaan sel tumor (Gambar5a)
kemudian zat sitotoksik dalam bentuk
inaktifprodrugakan mengikat konjugasi antibodi
monoklonal dan enzim permukaan sel tumor
(Gambar5b-c) akhirnya inaktivasi prodrug
Gambar
5.AntibodiDirectedEnzymeProdrugTherapy(ADEPT)
Penggunaan antibodi monoklonal untuk
terapi kanker dibagi dalam 2 tipe, yaitu;

Conjugated Monoclonal
Naked Monoclonal Antibodies (Antibodi
Antibodies (Antibodi monoklonal yang
monoklonal murni) dikombinasidengan
beberapa senyawa)
1. Naked Monoclonal Antibodies
(Antibodi monoklonal murni)
Antibodi monoklonal yang penggunaannya tanpa
dikombinasikan dengan senyawa lain.
Antibodi monoklonal murni mengikatkan diri pada
antigen spesifik yang dimiliki oleh sel-sel kanker
sehinggad apat dikenali dan dirusak oleh sistem imun
tubuh.
Selain itu antibodi monoklonal dapat mengikatkan diri
pada suatu reseptor, dimana molekul-molekul
pertumbuhan untuk tidak dapat berinteraksi dengan sel
kanker, maka antibodi monoklonal dapat mencegah
pertumbuhan sel kanker.
Biasanya diberikan secara intravena dan efek
sampingnya lebih ringan dari kemoterapi.
Beberapa antibodi monoklonal
yang bekerja dengan cara
tersebut diantaranya Bevacizumab,bekerja
adalah;
melawan protein Vascular
Trastuzumab (Herceptin), Endhotelial Growth Factor
digunakan untuk terapi kanker (VEGF) yang normalnya
payudara stadium lanjut. membantu tumor untuk
Trastuzumab menyerang membangun jaringan
protein HER2 (merupakan pembuluh darah baru
protein yangterdapat dalam (angiogenesis). Senyawa ini
jumlah besar pada sel-sel Cetuximab,
digunakan digunakan
bersama-sama
kankerpayudara).
Rituximab, digunakan untuk untuk kanker
dengan kolorektal
kemoterapi untuk
terapi sel B pada limfoma non- terapistadium
kanker lanjut
kolorektal
Hodgkin, bereaksi dengan (bersamaan dengan obat
metastatik.
sasaran antigen CD20 yang kemoterapi irinotechan)
Alemtuzumab, diigunakan
ditemukanpada dan kanker leher dan
untuk terapi B sel
cellB.
kepala yang tidakbisa
lymphocytic leukimia (B-
dilakukan tindakan
CLL) kronik yang sudah
pembedahan. Senyawa ini
mendapat kemoterapi,
ditujukan untuk protein
Senyawa ini menyerang
epidermal growth factor
antigen CD52, yang
receptors (EGFR),dimana
terdapat pada sel B maupun
EFGR terdapat dalam
Antibodies (Antibodi
monoklonal yang
dikombinasidengan beberapa
senyawa)
Senyawa yang dikombinasikan antara lain kemoterapi,
toksin,dan senyawa radioaktif.
Antibodi monoklonal jenis ini akan beredar ke seluruh
bagian tubuh sampai ia berhasil menemukan sel kanker
yang mempunyai antigen spesifik yang dikenali oleh
antibodi monoklonal.
Obat ini hanya berperan sebagai wahana yang akan
mengantarkan substansi-substansi obat, racun dan
materi radioaktif, menuju langsung ke sasaran yakni sel-
sel kanker,namun hebatnya, ia bisa meminimalkan dosis
pada sel normal untuk menghindari kerusakan di seluruh
bagian tubuh. Conjugated MAbs kadang dikenal juga
sebagai "tagged," "labeled," atau "loaded" antibodies.
Chemolabeled
Chemolabeled adalah antibodi monoklonal yang dikombinasikan dengan obat
kemoterapi. Satu-satunya chemolabeled yang telah disetujui FDA untuk terapi kanker
adalah Brentuximab vedotin(Adcetris, dulu dikenal dengan nama SGN-35). Obat ini
terdiri dari antibodi yang mempunyai target antigen CD30 yang terikat kepada obat
kemoterapi yang bernama monomethyl auristatin E. Digunakan untuk terapi Hodgkin
lymphoma dananaplasticlarge cell lymphomayang tidak merespon terapi lain.

Radioimmunotherapy
Radioimmunotherapyadalah antibodi monoklonal dikombinasikan dengan senyawa
radioaktif.FDA menyetujui radioimmunotherapy pertama yang boleh digunakan
adalah Ibritumomabtiuxetan digunakan untuk terapi kanker B cell non-Hodgkin
lymphoma yang tidak berhasil dengan terapi standar.Radioimmunotherapy yang
kedua adalah Tositumomab (Bexxar) digunakan untuk tipe limfomanon-Hodgkin
tertentu yang jugatidak menunjukkan respon terhadap Rituximab (Rituxan)atau
kemoterapi.

Immunotoksin
Immunotoksin adalah antibodi monoklonal dikonjugasikan dengan racun.
Imunotoksin dibuat dengan menempelkan racun yang berasal dari
tanaman maupun bakteri pada antibodi monoklonal. Berbagai racun dibuat
untuk ditempelkan pada antibodi monoklonal seperti toksin difteri,
eksotoksin pseudomonas (PE40), atau yang dibuat dari tanaman, yakni
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

Вам также может понравиться