Вы находитесь на странице: 1из 6

PEMERIKSAAN

PENUNJANG PENYAKIT
FILARIASIS
By :
Rahmad Fajar
1. Diagnosis Parasitologi

Deteksi parasit yaitu menemukan


microfilaria didalam darah, cairan
hidrokel atau cairan kiluria pada
pemeriksaan sediaan darah tebal, tehnik
konsentrasi Knott, membrane filtrasi dan
tes profokatif dan DEC 100. Pengambilan
darah dilakukan malam hari mengingat
periodisitas mikrofilarianya umumnya
nokturna. Pada pemeriksaan
histopatologi kadang-kadang potongan
cacing dewasa dapat dijumpai di saluran
1. Diagnosis Parasitologi

Diferensiasi spesies dan stadium filaria


yaitu dengan menggunakan pelacak DNA
dan spesies spesifik dan antibodi
monoclonal untuk mengidentifikasi larva
filarial dalam cairan tubuh dan dalam
tubuh nyamuk vector sehingga dapat
membedakan antara larva filarial yang
menginfeksi manusia dengan yang
menginfeksi hewan penggunaannya
masih terbatas pada penelitian dan
survey (Gandahusada,2004).
2. Radiodiagnosis
Pemeriksaan dengan USG pada skrotum
dan kelenjar getah bening inguinal
pasien akan memberikan gambaran
cacing yang bergerak-gerak. Ini berguna
untuk evaluasi hasil pengobatan .
Pemeriksaan limfosintigrafi dengan
menggunakan dextran atau albumin
yang ditandai dengan zat radioaktif
menunjukkan abnormalitas pada sistem
limfatik sekalipun pada penderita yang
asimtomatik mikrofilaremia
3. Diagnosis immunologi

Dengan teknik ELISA dan ICT kedua


teknik ini pada dasarnya menggunakan
antibodi monoclonal yang spesifik untuk
mendeteksi antigen W.brankrofti dalam
sirkulasi. Hasil yang positif menunjukkan
adanya infeksi aktif walaupun microfilaria
tidak ditemukan dalam darah. Pada
stadium obstruktif, microfilaria sering
tidak ditemukan lagi dalam darah, tapi
ada di cairan hidrokel atau cairan kiloria.
Deteksi antigen merupakan deteksi
Sumber Pustaka
Gandahusada, Srisasi. 2004 .
Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga.
Jakarta: FKUI

Вам также может понравиться