L/O/G/O

Tukak Peptik & GERD

Kelompok 2

Indry R
Maria Ulfha
Ira Andriani M
Mega Cipta
Ishmanda S
M. Fikri G
Isti Islamiyati
M. Irvan A
Iswan Permadi
M. Noval
Joshua L
M. Ramdan
Kariman J
Nadia Pinkyana S
Kartini
Nesti Septiani
Khariza N
Definisi Tukak Peptik dengan GERD

Pembentukan ulkus (tukak) pada

saluran pencernaan bagian atas yang
diakibatkan oleh pembentukan asam
dan pepsin
(Dipiro pharmacotherapy 8th Hal. 1316)
ULKUS GASTRIK

Salah satu penyakit yang

Berhubungan dengan tukak
peptik adalah GERD
(gastroesophageal reflux disease)
 Prevalensi
GERD
Prevalensi GERD negara-
negara barat sebesar 10-20%,
lebih banyak ditemukan pada
laki-laki kulit putih dan usia
tua. Di Amerika Prevalensi
GERD dan komplikasinya di
Asia, termasuk Indonesia,
secara umum lebih rendah
dibandingkan dengan negara
barat, namun demikian data
terakhir menunjukkan bahwa
prevalensinya semakin
meningkat
Tukak Peptik
Prevalensi tukak peptik di
Indonesia pada beberapa
penelitian ditemukan antara
6-15
% terutama pada usia 20-50
tahun (Suyono, 2001).
Distribusinya pada pria lebih
tinggi
dengan 10-15% serta pada
wanita mencapai 4-15%
 Patofisiologi
Tukak terbentuk apabila terjadi kerusakan pada pertahanan mukosa dan
mekanisme perbaikannya yang pada kondisi normal melindungi lambung
dan duodenum dari lingkungan asam pada saluran gastrointestinal bagian
atas.

Terdapat ketidakseimbangan antara:

 Etiologi

(Dipiro pharmacotherapy 7th

hal. 569 dan CMDT 2013, hal
611)
Faktor resiko

(Dipiro 8th ed, 2012, chapter 40 hal 5/32)

(Dipiro edisi 9)
(Dipiro edisi 9)
 TERAPI FARMAKOLOGI

1. Antasida dan turunan asam alginat

antasida :
2. Antagonis reseptor H2 : Ranitidin,
famotidin
3. PPI (pompa proton inhibitor) :
Lansoprazol, omeprazol, pantoprazol
4. Promotility agent : metoklopramid
5. Pelindung mukosa : sukralfat
6. Terapi kombinasi : PPI+H2RA

(Dipiro edisi 9)
(Dipiro edisi 8)
(Dipiro edisi 8)
(Dipiro edisi 8)
GUIDELINE TERAPI GERD
Evaluasi dan Monitoring
Tujuan jangka pendek untuk ringankan gejala seperti rasa panas
dalam perut dan muntah sehingga tidak mengganggu kualitas
hidup penderita

Frekuensi dan keparahan gejala harus di monitor dan pasien

harus memperhatikan timbulnya gejala-gejala yang
membutuhkan tindakan medis dengan cepat seperti disfagia /
odinofagia. Mengevaluasi pasien dengan gejala persisten untuk
kehadiran struktur atau komplikasi lainnya.

Pasien-pasien memonitor untuk gejala yang tidak spesifik seperti

batuk, non alergi asma atau sakit dada.

(Dipiro edisi 9)
 STUDI KASUS

Seorang wanita (27 tahun) datang ke dokter dengan keluhan

sering sendawa, sulit menelan, dan rasa panas juga sakit
pada perut menjalar ke leher hingga membuatnya tidak
nyaman beraktivitas, pasien diketahui menyukai gorengan
dan coklat. Sebelumnya ia telah mengkonsumsi Mylanta
selama 2 minggu namun rasa sakitnya masih kambuh. Obat
apakah yang akan diresepkan oleh dokter ?

A. Simetidin B. Pirenzepin

C. Omeprazole D. Alumunium Hidroksida

E. Sukralfat
 DASAR PEMILIHAN
Manifestasi Klinik
Sulit menelan, sering
sendawa dan rasa panas
pada perut hingga leher
Membuat Kurang Nyaman Saat
Beraktivitas

GERD
SEDANG Dipiro 4th Edition, 2016
 Dipiro 4th Edition, 2016

Simetidin : H2RA
Pirenzepin : Antagonis Muskarinik
Alumunium Hidroksida : Antasida
Sukralfat : Mucosal Protectant
 INDIKASI
Refluks esofagus atau GERD, tukak lambung dan tukak
duodenum, tukak duodenum karena H. Pylori, sindrom
zollinger-ellison, pengurangan asam lambung selama
anestetik umum
GOLONGAN OBAT
PPI (Proton Pump Inhibitor)
DOSIS
Dewasa : 20 mg sehari selama 4 minggu, diikuti 4-8
minggu berikutnya jika tidak sepenuhnya sembuh.
Penggunaan Jangka panjang : 10 mg 20 mg
sehari jika gejala muncul.

medscape
L/O/G/O

Thank You!
www.themegallery.com