Вы находитесь на странице: 1из 11

Dr.

Dian Jenova
Orientasi Tenaga Kesehatan dalam Tatalaksana
Neonatal Essensial
2017
Definisi
Merupakan suatu penyakit infeksi akut
maupun kronik yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang menyerang eritrosit dan
ditandai dengan ditemukannya bentuk
aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa
Anamnesis ( Subjective )
Keluhan Demam hilang timbul, pada saat
demam hilang disertai dengan menggigil,
berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala,
nyeri otot dan persendian, nafsu makan
menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare.
Faktor Risiko
1. Riwayat menderita malaria sebelumnya.
2. Tinggal di daerah yang endemis malaria.
3. Pernah berkunjung 1-4 minggu di daerah
endemik malaria.
4. Riwayat mendapat transfusi darah.
Pemeriksaan Fisik
( Objective )
Tanda Patognomonis
a. Pada periode demam:
Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat
dapat sampai di atas 400C dan kulit kering.
Pasien dapat juga terlihat pucat.
Nadi teraba cepat
Pernapasan cepat (takipneu)
b. Pada periode dingin dan berkeringat:
Kulit teraba dingin dan berkeringat.
Nadi teraba cepat dan lemah.
Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran.
Kepala : Konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada
malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk.
Toraks : Terlihat pernapasan cepat.
Abdomen : Teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga
ditemukan asites.
Ginjal : bisa ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oligouri atau
anuria.
Ekstermitas: akral teraba dingin merupakan tanda-tanda menuju syok.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan hapusan darah tebal
Pemeriksaan hapusan darah tipis ditemukan
parasit Plasmodium.
Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
Plasmodiu Inkubasi Tipe Relap Manifestasi Klinis
m Panas s
Falsiparum ( 12 ( 9-14 24,36,48 -- Gejala GIT, hemolisis,
tropikana) hr) anemia, ikterus,
hemoglobinuria,syok,
gejala cerebral, edema
paru, hipoglikemi,
kematian
Vivax 13 ( 12 48 ++ Anemia kronik,
( tertiana) 17) 12 splenomegali, ruptur
bln limpa
Ovale 17 ( 16 - 48 ++ sda
18)
Malariae 28 ( 18 72 -- Splenomegali
40) menetap.
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
(Trias Malaria: panas menggigil
berkeringat), pemeriksaan fisik, dan
ditemukannya parasit plasmodium pada
pemeriksaan mikroskopis hapusan darah
tebal/tipis.
Pengobatan
Primaquin tidak boleh diberikan pada ibu
hamil dan bayi < 1 th
Doksisiklin tidak boleh diberikan pada ibu
hamil dan anak < 8 th
Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada ibu
hamil dan anak < 10 th
Pemberian kina ( kuinin sulfat) pada bayi < 1
th : 10 mg / umur ( dalam bulan) dibagi 3
kali / hari, selama 7 hari
Contoh bayi 3 bulan : diberi 30 mg / hari, 3 x
10 mg selama 7 hari
Cara pemberian kina
Kina dihidroklorid intravena 1 mg / kgBB /
dosis dalam 10 cc / kgBB larutan D5% atau
NaCl 0,9% diberikan dalam 4 jam, diulang tiap
8 jam dengan dosis yang sama sampai terapi
oral bisa diberikan.Keseluruhan pemberian
obat selama 7 hari
Pengobatan malaria pada
ibu hamil
1. Trimester pertama: Kina tablet 3 x 10mg/ kg
BB + Klindamycin 10mg/kgBB selama 7 hari.
2. Trimester kedua dan ketiga diberikan DHP
tablet selama 3 hari.
3. Pencegahan/profilaksis digunakan Doksisiklin
1 kapsul 100 mg/hari diminum 2 hari sebelum
pergi hingga 4 minggu setelah keluar/pulang
dari daerah endemis
Kriteria Rujukan
1. Malaria dengan komplikasi
2. Malaria berat, namun pasien harus terlebih
dahulu diberi dosis awal Artemisinin atau
Artesunat per Intra Muskular atau Intra Vena
dengan dosis awal 3,2mg /kg BB

Вам также может понравиться