Вы находитесь на странице: 1из 23

ANJAK PIUTANG

Munawaroh
163141514111001
Perbankan
Sejarah
Awalnya dikenal di Inggris & Amerika
Pertama kali sebutan factoring dikenal
2000 tahun yang lalu di Mesopotamia
dalam bentuk yang sangat sederhana
yaitu pihak factor bertindak sebagai
penjual yang sekaligus memberikan
perlindungan kridit
Tidak dikenal dalam sisitim civil law
PENGERTIAN
Anjak piutang atau disebut factoring erat kaitannya
dengan piutang yang melibatkan pembelian oleh
perusahaan factoring terhadap piutang milik klien
atau suplier.
Definisi perusahaan anjak piutang menurut
Keputusan Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
penagihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri.
Dasar hukum
Hanya diatemukan didalam Keputusan Presiden
No. 61 Tahun 1988
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
448/KMK.01/2000
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
172/KMK.06/2002 yang mengatur mengenai
pembiayaan, sehingga aturan anjak piutang
ditemukan sebagai salah satu bagian didalam
hukum administrasi yang mengatur masalah
pembiayaan.
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pihak utama yang terlibat ada 3 yaitu :
1. FAKTOR (Perusahaan Anjak Piutang)
Adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan
jasa anjak piutang
2. KLIEN (SUPPLIER)
Adalah perusahaan atau pihak yang
menggunakan jasa perusahaan anjak piutang
3. NASABAH (CUSTOMER)
Adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi
dengan klien.
MEKANISME ANJAK PIUTANG
Pada umumnya kegiatan usaha anjak piutang
sering dilakukan dalam bentuk pembelian tagihan
(piutang) milik klien (suplier). Bahkan di beberapa
negara kegiatan anjak piutang lebih banyak
mengarah kepada kegiatan pembiayaan
konsumen yaitu perusahaan anjak piutang
memberikan pembiayaan dalam bentuk membeli
kredit konsumen yang berjangka waktu 2 atau 3
tahun dari supplier atau dealer atau dari pabrik
dengan tingkat diskonto tertentu
Ada 2 bentuk mekanisme anjak piutang yi:
1. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance/ bonafiditasnya
tetap terjaga dimata pelanggan (debitur) walaupun
sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana. Untuk itu
pada saat pengalihan piutang maka perusahaan tidak
memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang sudah
dialihkan ke perusahaan anjak piutang (factoring).
Mekanisme transaksi Undisclosed sebagai berikut :
. Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada pelanggan
(klien)
. Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan
(klien) dengan lembaga anjak piutang (factoring) dimana
perusahaan menyerahkan kopi faktur penagihan piutang
dan dokumen terkait lainnya sedangkan dokumen asli tetap
dipegang perusahaan.
Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan
maksimal 80% dari nilai faktur.
Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih
kepada debitur/pelanggan.
Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana
kepada factoring ditambah dengan biaya anjak
piutang (service charge/discount charge).
2. Disclosed/ Notification Factoring
Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh pembiayaan
dari anjak piutang tidak ingin direpotkan oleh tugas menagih
kepada debitur maka perusahaan bisa memanfaatkan
fasilitas disclosed factoring yaitu segera menyerahkan
pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak piutang.
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien)
dengan lembaga anjak piutang dimana perusahaan
menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait
lainnya (dokumen asli).
Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang
dan penagihan sudah dialihkan ke lembaga anjak piutang.
MANFAAT ANJAK PIUTANG
1. Membantu administrasi penjualan dan penagihan
2. Membantu beban risiko
3. Memperbaiki sistem penagihan
4. Membantu memperlancar modal kerja
5. Meningkatkan kepercayaan
6. Kesempatan untuk mengembangkan usaha
JASA-JASA ANJAK PIUTANG
Kegiatan usaha anjak piutang dibedakan 2 jenis
yaitu:
1. JASA PEMBIAYAAN
Jasa pembiayaan dilakukan dengan cara
menyediakan pembiayaan di muka yang
besarnya berkisar antara 60%-80% dari total
piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang
dan menyerahkan bukti-bukti penjualan barang.
Kontrak dapat dilakukan atas dasar withrecourse
(risiko kemacetan hutang ditanggung oleh klien)
atau without recourse (perusahaan anjak piutang
yang akan mengambil risiko kemacetan piutang)
2. JASA NON PEMBIAYAAN
Penyediaan jasa untuk melayani kepentingan
pengelolaan kredit klien. Produk jasa non
pembiayaan yang ditawarkan antara lain:
1. Investigasi Kredit/Analisis kredit yaitu lembaga
anjak piutang membantu perusahaan untuk
menilai calon customer/debitur.
2. Sales Ledger
Merupakan jasa penatausahaan atas jasa
penjualan yang dilakukan klien. Dalam jasa ini
kadang-kadang meliputi penjualan dalam
berbagai valuta asing dalam export factoring
sehingga klien dapat mengikuti perkembangan
ekspornya dalam berbagai mata uang asing
3. Pengawasan Kredit
Merupakan jasa pengawasan atau monitoring
terhadap penjualan yang dilakukan klien
termasuk pula penetapan prosedur
penagihannya
4. Perlindungan terhadap risiko kredit
Perusahaan anjak piutang dapat
mengusahakan cara-cara pengamanan
terhadap risiko piutang khususnya dalam hal
eksport financing. Untuk tujuan ini perusahaan
dapat pula memberikan jasa perlindungan
terhdap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta
asing.
JENIS ANJAK PIUTANG
Jenis-jenis perusahaan anjak piutang adalah:
1. Full service factoring
Yaitu bentuk pelayanan yang diberikan atau
disediakan perusahaan anjak piutang yang
meliputi semua jasa anjak piutang baik bentuk
jasa pembiayaan maupun jasa non pembiayaan
2. Recourse factoring
Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi hampir
semua jasa-jasa anjak piutang kecuali proteksi
terhadap risiko tidak dibayarnya tagihan. Risiko
kredit tetap pada klien
3. Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini klien hanya memerlukan
jasa pembiayaan dan pemberitahuan jatuh tempo
pada nasabah (customer).
4. Maturity factoring
Pembiayaan tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan klien
adalah jaminan perlindungan kredit yang meliputi
pengurusan penuh atas penjualan, penagihan dari
pelanggan dan proteksi atas piutang.
5. Agency factoring
Yaitu penyerahan keseluruhan penjualan (piutang
klien) kepada perusahaan factoring atas dasar
notifiksi (penyerahan piutang kepada perusahaan
anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitur
atau customer)
6. Invoice discounting
Pemberian jasa dalam bentuk pembiayaan. Klien
dalam hal ini hanya membutuhkan jasa
pembiayaan perusahaan anjak piutang sedangkan
jasa-jasa non pembiayaan ditangani sendiri oleh
klien.
7. Undisclosed factoring
Berkaitan dengan suatu perjanjian penjualan
piutang dimana perusahaan factoring memberikan
proteksi terjadinya kemacetan pelunasan piutang
sampai dengan persentase tertentu (biasanya
80%) dari jumlah faktur yang disetujui yaitu dengan
without recourse sebagai risiko kredit.
BIAYA ANJAK PIUTANG
Biaya-biaya anjak piutang yang dibebankan oleh
perusahaan anjak piutang yaitu:
1. Service Charge
biaya yang berkaitan dengan fungsi perusahaan
factoring dalam melakukan pembukuan penjualan
terhadap transaksi penjualan oleh klien. Besarnya
biaya tersebut sangat tergantung dalam perjanjian atau
persetujuan kedua belah pihak antara perusahaan
anjak piutang dengan klien. Biasanya sekitar 0,5%-
2,5%
2. Initial Payment Charge/Discount Charge
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan
pembiayaan atau pembayaran dimuka yang diberikan
oleh perusahaan anjak piutang kepada klien setelah
penyerahan faktur dilakukan. Biasanya sekitar 2%-3%
tergantung dari kesepakatan antara perusahaan anjak
PENILAIAN RESIKO
Risiko pada perusahaan anjak piutang ada 2 yaitu:
1. RISIKO KLIEN
Penilaian perusahaan anjak piutang dalam mengantisipasi
risiko lien ada 2 tahap yaitu:
a. Kemampuan Keuangan
Penilaian kondisi keuangan klien dan prospeknya
dilakukan dengan menilai berbagai aspek yaitu:
Keadaan Keuangan
Keadaan keuangan dapat dilihat dari laporan
keuangan terutama yang telah diaudit untuk periode
terakhir.
Kreditur Klien
Penilaian terhadap kreditur-kreditur pihak klien perlu
pula dilakukan untuk mengetahui apakah mereka
dibayar sesuai dengan jangka waktu yang mereka
sepakati.
b. Kualitas Piutang
Penilaian kualitas piutang dapat digunakan dengan
menggunakan informasi sbb:
Perpencaran Piutang
Jumlah Credit Notes
Yaitu jumlah klaim terhadap faktur
Pelunasan Piutang oleh Customer
Piutang yang Dikecualikan
2. RISIKO CUSTOMER
Risiko customer sangat penting karena pada akhirnya
pihak customerlah yang akan membayar kembali
pendanaan yang lebih dulu diberikan oleh perusahaan
factoring.
PENILAIAN TERHADAP PERUSAHAAN
ANJAK PIUTANG
Sebelum memilih perusahaan anjak piutang yang
hendak dipakai oleh klien, perlu dilakukan
penilaian yang menyangkut hal sbb:
1. Apakah perusahaan factoring benar-benar
berpengalaman praktek-praktek dagang dalam
industri yang di bidang pihak klien
2. Apakah tenaga manajemen perusahaan
factoring memiliki keahlian dalam pengelolaan
kredit yang efektif
3. Apakah sistem dan informasi yang dimiliki
perusahaan factoring cukup memadai untuk
memberikan pelayanan yang diinginkan atau
dibutuhkan klien
4. Kemampuan perusahaan anjak piutang
menyediakan laporan akurat secara reguler
mengenai posisi dan status piutang sebagai
standar untuk memungkinkan menilai kinerja
perusahaan factoring
5. Kesanggupan perusahaan factoring
menyediakan cadangan yang memadai untuk
mengantisipasi suatu risiko kredit.
Anjak Piutang vs Kredit
Anjak Piutang Kredit
Jual beli piutang Proses perkreditan
Pengalihan aktiva Menimbulkan utang
produktif dengan mobilisasi
Memperlancar arus dana
kas
Tambahan aktiva
Mengubah penjualan
dalam bentuk kas
kredit menjadi tunai
Agunan tidak mutlak Memerlukan agunan
Hubungan dengan Kurang membantu
klien sebagai partner administrasi debitur
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться