Вы находитесь на странице: 1из 8

Kerang

Kelompok 1
Hana Agustina Fauziyah (143020157)
Fitria Febrianty Pratiwi (143020158)

Kelas D
Menurut UU no. 18 tahun
2012 tentang pangan
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya
yang diperlukan untuk mencegah pangan dari
kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda
lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan
budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi.
Hubungan ketahanan pangan
dengan keamanan pangan
Kebijakan penanganan keamanan pangan diarahkan
untuk menjamin tersedianya pangan segar yang
aman untuk dikonsumsi agar masyarakat terhindar
dari bahaya, baik karena cemaran kimia maupun
mikroba yang dapat mengganggu, merugikan, dan
membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi dan
mendukung terjaminnya pertumbuhan/perkembangan
kesehatan dan kecerdasan manusia.
Hubungan ketahanan pangan
dengan keamanan pangan
Keamanan pangan merupakan salah satu aspek penting yang
menentukan kualitas SDM. Konsumsi pangan yang beragam,
bergizi seimbang tidak akan berarti, jika makanan yang
dikonsumsi masyarakat tidak aman dari cemaran kimia maupun
mikroba. Pangan yang tercemar mikroba menyebabkan
berbagai kasus Penyakit Bawaan Makanan (PBM), seperti diare.
Sedangkan pangan yang terkontaminasi cemaran kimia, seperti
residu pestisida dan toksin diduga sebagai penyebab penyakit
kanker. Begitu pentingnya keamanan pangan ini menjadi dasar
bagi negara - negara di dunia untuk mendeklarasikan bahwa
keamanan pangan adalah hak asasi setiap individu dalam
Internasional Conference on Nutrition pada tahun 1992.
Kramer dan Twigg (1983)
mengklasifikasikan karakteristik mutu bahan pangan
menjadi dua kelompok, yaitu
(1)karakteristik fisik/tampak
penampilan : warna, ukuran, bentuk dan cacat fisik
Kinestika : tekstur, kekentalan dan konsistensi
flavor : sensasi dari kombinasi bau dan cicip
(2)karakteristik tersembunyi
nilai gizi
keamanan mikrobiologis
Berdasarkan karakteristik tersebut, profil produk
pangan umumnya ditentukan oleh ciri organoleptik
kritis. Namun, ciri organoleptik lainnya seperti bau,
aroma, rasa dan warna juga ikut menentukan. Pada
produk pangan, pemenuhan spesifikasi dan fungsi
produk yang bersangkutan dilakukan menurut standar
estetika (warna, rasa, bau, dan kejernihan), kimiawi
(mineral, logamlogam berat dan bahan kimia yang
ada dalam bahan pangan), dan mikrobiologi ( tidak
mengandung bakteri Eschericia coli dan patogen).
Foodborne disease lazim didefinisikan namun
tidak akurat, serta dikenal dengan istilah keracunan
makanan
WHO mendefinisikannya sebagai penyakit yang umumnya
bersifat infeksi atau racun, yang disebabkan oleh agent
yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang
dicerna.
Foodborne disease baik yang disebabkan oleh mikroba
maupun penyebab lain di negara berkembang sangat
bervariasi. Penyebab tersebut meliputi bakteri, parasit,
virus, ganggang air tawar maupun air laut, racun mikrobial,
dan toksin fauna, terutama marine fauna. Komplikasi,
kadar, gejala dan waktu lamanya sakit juga sangat
bervariasi tergantung penyebabnya.

Вам также может понравиться