Вы находитесь на странице: 1из 22

KIMIA DASAR

SK 141201

KINETIKA KIMIA
Laju Reaksi Kimia

Laju reaksi kimia : kecepatan berlangsungnya suatu


reaksi
Dapat menggambarkan seberapa cepat (atau juga
seberapa lambat) reaktan-reaktan hilang dan
produk-produk terbentuk
Secara umum, laju reaksi proporsional terhadap
konsentrasi-konsentrasi reaktan
Laju Reaksi Kimia

P + Q produk
laju reaksinya :
Ditentukan secara
d P d Q eksperimen untuk
k P Q
a b
laju reaksi tertentu
dt dt

Konstanta laju reaksi


Laju berkurangnya konsentrasi
reaktan P
atau
Konsentrasi P berubah (dalam
hal ini berkurang) terhadap
perubahan waktu
Reaksi Orde Pertama

Untuk reaksi berikut :


A produk
Kinetika reaksinya :
dC A
rA kC A
dt Jika secara eksperimen
CA t diperoleh sederet harga
dC A

C A0
CA
k dt
0
konsentrasi A untuk
sederet harga t, maka
kurva ln CA vs t akan
ln C A ln C A0 kt menghasilkan garis
lurus dengan slope -k
ln C A kt ln C A0
Pengukuran Laju Reaksi

Pengukuran laju reaksi kimia dapat dilakukan


dengan mengukur konsentrasi salah satu reaktan
atau salah satu produk pada berbagai selang waktu
yang sama selama reaksi berlangsung
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi
Sifat alamiah reaktan
Perbedaan mendasar dalam kereaktifan bahan-bahan
kimia (tergambar dalam kemudahan dan kesukarannya
dalam pemutusan dan pembentukan ikatan-ikatan)
merupakan faktor yang amat menentukan laju suatu
reaksi.
Konsentrasi reaktan
Suhu sistem
Hampir semua reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada
sistem dengan suhu lebih tinggi daripada sistem dengan
suhu lebih rendah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju
Reaksi
Katalis
o Merupakan bahan yang dapat menaikkan laju reaksi
kimia namun tidak ikut bereaksi
o Semua katalis yang ditambahkan di awal reaksi
didapatkan di akhir reaksi dan praktis secara
kimiawi tidak berubah
o Dalam reaksi, katalis mengubah mekanisme reaksi
sedemikian hingga mekanisme reaksi yang baru
memiliki energi aktivasi yang lebih rendah daripada
reaksi yang tidak diberi katalis.
Mekanisme reaksi
Merupakan urutan tahap demi tahap dari proses
elementer yang menggambarkan perubahan kimiawi
secara lengkap
Suatu proses elementer : suatu tahap individual dari
berbagai tahap tersebut dan untuk sebagian besar reaksi
tidak dapat diukur secara eksperimen.
Menemukan mekanisme reaksi bukanlah hal yang mudah
Intuisi ilmiah yang kuat dan pengalaman yang memadai
dalam memperhatikan reaksi-reaksi merupakan 2 hal
yang diperlukan untuk membuat dugaan tentang
mekanisme reaksi.
Mekanisme Reaksi

Dengan mengetahui orde reaksi-reaksi individual,


dapat diperkirakan mekanisme reakinya. Misalnya :
A2 2 B 2 AB
Andaikan diketahui dari eksperimen bahwa reaksi
berorde 1 terhadap A2 dan berorde nol terhadap B.
Persamaan lajunya menjadi :

laju k A2 B k A2
0
Mekanisme Reaksi

Dapat diandaikan reaksi itu melewati tahap lambat


yang melibatkan hanya A2 , lalu diikuti suatu tahap
yang relatif cepat dan melibatkan B.
Sehingga dapat dipostulatkan terjadi tahap-tahap
berikut :
A2 2 A(lambat )
A B AB(cepat )
Jika reaksi kimia berlangsung lewat sederetan tahap,
maka mungkin terdapat suatu tahap yang jauh lebih
lambat daripada lainnya
THERMODINAMIKA
KIMIA
Hukum Thermodinamika Pertama

Bila kita berikan sejumlah kecil panas dQ pada suatu


sistem, maka sistem tersebut akan berekspansi dan
melakukan kerja luar yang kecil sebesar dW
Tetapi di samping itu, pemanasan terhadap sistem
juga akan menimbulkan hal-hal :
Pertambahan kecepatan molekuler dari sistem
Pertambahan jarak antar molekul-molekul sistem
karena sistem berekspansi
Energi yang diperlukan untuk hal ini disebut
pertambahan energi dalam (internal energy)
Hukum Thermodinamika Pertama

Selain itu sistem juga mengalami pertambahan


energi kinetik dan pertambahan energi potensial
luar akibat gaya-gaya konservatif luar (seperti gaya
grafitasi,dll)
Maka dapatlah dibuat persamaan matematiknya :
dQ dW dU dEk dE p
Persamaan ini menyatakan prinsip konservasi energi
dari suatu sistem dan menjadi hukum
thermodinamika pertama secara matematic
Hukum Thermodinamika Pertama

Tetapi dalam persoalan thermodinamika, sistem


sebagian besar mengalami energi kinetik dan energi
potensial yang konstan
dEk 0
dE p 0
Maka hukum thermodinamika pertama menjadi :

dQ dU dW
Panas Jenis (Specific Heat)

Bila pada suatu sistem diberikan panas dQ hingga


menaikkan temperatur sebesar dT, maka
perbandingan panas dQ dengan kenaikan
temperatur dT disebut kapasitas panas (heat
capacity) dari sistem

dQ
C
dT
Panas Jenis (Specific Heat)

Bila proses berjalan dengan volume konstan disebut


kapasitas panas pada volume konstan disimbolkan
Cv
Bila proses berjalan dengan tekanan konstan disebut
kapasitas panas pada tekanan konstan disimbolkan
Cp
Kapasitas panas (C) per satuan massa disebut panas
jenis (specific heat)
C dQ
c
m m.dT
Panas Jenis (Specific Heat)

Panas jenis pada volume konstan disimbolkan


dengan cv
Panas jenis pada tekanan konstan disimbolkan
dengan cp
Panas jenis suatu sistem merupakan fungsi
temperatur dan tekanan, tetapi pengaruh tekanan
terhadap panas jenis sangat kecil dibandingkan
dengan pengaruh temperatur
Kerja akibat adanya perubahan volume
sistem
dW = p.dV
Bila sistem berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2,
maka kerja total yang dilakukan/diterima sistem
adalah :
V2

W P.dV
V1
Proses isobarik (pada P konstan)
V2

W P dV
V1

W P (V2 V1 )
Kerja akibat adanya perubahan volume
sistem
Proses isotermis (pada T konstan)
V2

W P.dV
V1

PV nRT
V2
nRT
W
V1
V
dV

V2
dV
W nRT
V1
V
V2
W nRT ln
V1
Kerja akibat adanya perubahan volume
sistem
Proses isokhoris (pada V konstan)
V2

W PdV
V1

W 0
Entalpi

Entalpi suatu sistem : perubahan dari energi dalam


dengan hasil kali tekanan dan volume sistem
H U PV
Perubahan entalpi :
H U (PV )
Hubungan antara H dan U
H U ng RT
Bila reaksi :

A( s ) B( g ) 2C( g ) D( g )
ng ng ( produk ) ng ( reak tan)
nC nD nB
(2 1) 1 2

Вам также может понравиться