Вы находитесь на странице: 1из 28

BENDA ASING KAVUM NASI

Nadya Woro Nastiti


Wahyu Utami Harli
BAB I PENDAHULUAN
Corpus alienum atau benda asing
adalah benda yang berasal dari luar
atau dalam tubuh yang dalam
keadaan normal tidak ada pada
tubuh. Benda asing dalam suatu
organ dapat terbagi atas benda asing
eksogen (dari luartubuh) dan benda
asing endogen (dari dalam tubuh).
Benda asing eksogen terdiri dari benda padat, cair
atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari
zat organik seperti kacang-kacangan (yang
berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang
berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik
seperti paku, jarum, peniti, batu, dan lain-lain.
Benda asing eksogen cair dibagi dalam benda cair
yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda
cair non-iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4. Benda
asing endogen dapat berupa sekret kental, darah
atau bekuan darah, nanah, krusta.
Benda asing merupakan kasus yang biasa
ditemui di bagian instalasi gawat darurat.
Meskipun sering terjadi pada anak-anak, hal
ini juga dapat ditemui pada orang dewasa
terutama mereka dengan keterbelakangan
mental atau gangguan jiwa.
Sekecil apapun benda yang masuk, benda
tersebut dapat menjadi potensi terjadinya
kerusakan mukosa bahkan kematian jika
benda tersebut jatuh ke saluran nafas.
ANATOMI HIDUNG
Hidung terdiri dari hidung bagian luar berbentuk
piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke
bawah :
1. Pangkal hidung (bridge).

2. Batang hidung (dorsum nasi).

3. Puncak hidung (hip).

4. Ala nasi.

5. Kolumela.

6. Lubang hidung (nares anterior).


Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan
yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil
yang berfungsi melebarkan atau menyempitkan lubang
hidung. Kerangka tulang terdiri dari :
Tulang hidung (os nasal)
Prosesus frontalis (os maksila)
Prosesus nasalis (os frontal)
Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa
pasang tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung,
yaitu :4
Sepasang kartilago nasalis lateralis superior.
Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga
sebagai kartilago ala mayor.
Tepi anterior kartilago septum.
VASKULARISASI HIDUNG
INERVASI HIDUNG
FISIOLOGI HIDUNG

1. Fungsi respirasi
2. Fungsi penghidu
3. Fungsi fonetik
4. Fungsi statik dan mekanik
5. Refleks nasal
DEFINISI BENDA ASING HIDUNG

Benda asing dalam suatu organ adalah


benda asing yang berasal baik dari
dalam (benda asing endogen) maupun
luar (benda asing eksogen) tubuh yang
dalam keadaan normal tidak ada pada
hidung.
KLASIFIKASI BENDA ASING
Berdasarkan asalnya, benda asing
digolongkan menjadi dua golongan:
Benda asing eksogen
yaitu yang berasal dari luar tubuh,
biasanya masuk melalui hidung atau
mulut.
Benda asing endogen
yaitu yang berasal dari dalam tubuh.
Berdasarkan sifatnya benda asing dibagi
menjadi
benda asing mati dan benda asing hidup.
Benda asing hidup, yang pernah
ditemukan yaitu larva lalat, lintah, dan
cacing.
Benda asing mati, yang tersering yaitu
manik-manik, baterai logam, kancing
baju
EPIDEMIOLOGI
Benda asing di hidung adalah suatu
kedaruratan yang cukup sering terjadi
di bidang telinga, hidung, dan
tenggorok. Benda asing di hidung lebih
banyak kejadiannya dibandingkan
dengan benda asing di telinga.
Lokasi benda asing di hidung biasanya
di dasar kavum nasi, di bawah konka
inferior, atau di meatus media.
PATOGENESIS
Benda asing mati (inanimate foreign bodies)
pada hidung dapat menyebabkan edema dan
inflamasi mukosa hidung sehingga dapat
terjadi ulserasi, epistaksis, jaringan grnaulasi,
dan dapat berlanjut menjadi sinusitis.
Sedangkan benda asing hidup (animate
foreign bodies) dapat menyebabkan reaksi
inflamasi dengan derajat yang bervariasi, dari
infeksi lokal sampai destruksi masif tulang
rawan dan tulang hidung dengan membentuk
daerah supurasi yang dalam dan bau.
Benda asing organik, seperti kacang-
kacangan, mempunyai sifat higroskopik,
mudah melunak dan mengembang, serta
menyebabkan iritasi pada mukosa.
Benda asing anorganik menimbulkan
reaksi jaringan yang lebih ringan, dan
lebih mudah didiagnosis dengan
pemeriksaan radiologk, karena umumnya
benda asing anorganik bersifat radioopak.
GEJALA KLINIS
Biasanya pasien sering datang dengan
adanya benda asing pada salah satu
rongga hidung
rhinitis berulang unilateral
hidung berbau busuk
adanya sekret unilateral
epistaksis unilateral
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis benda asing di hidung dapat
ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Anamnesis yang cermat perlu ditegakkan
karena kasus benda asing di hidung sering tidak
segera dibawa ke dokter pada saat kejadian.
Data terpenting bagi seorang klinisi dalam
mengevaluasi anak dengan kecurigaan benda asing
di hidung adalah cerita dari saksi mata karena
biasanya anak dengan benda asing hidung tidak
menunjukkan gejala.
Macam benda asing atau bahan yang
masuk dan telah berapa lama benda
asing tersebut masuk sangat penting
untuk diketahui.
Kecurigaan benda asing di dalam hidung dapat
muncul apabila pasien datang
usia anak-anak
hidung terasa tersumbat unilateral
sekret unilateral
rinore unilateral dengan cairan kental
berbau sehingga hidung berbau busuk
nyeri di hidung tanpa penyebab yang jelas
gejala yang menyertai seperti bersin-bersin,
mendengkur, demam, epistaksis, dan bernapas
melalui mulut.
Pada pemeriksaan dengan rinoskopi
anterior dapat langsung tampak benda
asing, tampak adanya reaksi inflamasi
edema mukosa hidung unilateral dan
dapat terjadi ulserasi yang akhirnya
lama-kelamaan dapat menimbulkan
epistaksis akibat peradangan lokal dan
tekanan pada pembuluh darah.
PENATALAKSANAAN
Prinsip penanganan benda asing di
saluran napas adalah mengeluarkan
benda tersebut dengan segera dalam
kondisi paling maksimal dan trauma
yang minimal.
Cara mengeluarkan benda asing dari dalam
hidung adalah dengan memakai pengait
(haak) yang dimasukkan ke dalam hidung di
bagian atas menyusuri atap kavum nasi
sampai menyentuh nasofaring.
Setelah itu pengait diturunkan sedikit dan
ditarik ke depan sehingga benda asing ikut
terbawa ke luar.
Cunam nortman atau wire loop dapat juga
digunakan apabila tersedia.
Anestesi lokal dengan premedikasi yang tepat,
vasokonstriksi lokal, dan visualisasi yang baik
dapat mengurangi edema mukosa pada saat
pengambilang benda asing hidung.
Pengambilan benda asing dapat menggunakan
forceps, kait melengkung, loop serumen, suction
catheter atau balloon-tip catheter (5 atau 6
French Foley) yang dilewatkan dari benda asing
lalu digembungkkan balonnya, dan tarik balon
tersebut ke depan sehingga menggerakkan
benda asing ke nares anterior.
Antibiotik sistemik selama 5-7 hari
hanya diberikan pada kasus benda
asing hidung yang telah
menimbulkaninfeksi hidung maupun
sinus.
KOMPLIKASI
Benda intranasal dapat mengakibatkan sumbatan,
pembengkakan mukosa hidung, erosi mukosa sampai
ulserasi, epistaksis, dan bau busuk.
Benda asing hidung dapat menyebabkan infeksi.
Abses orbital sebagai akibat dari rinosinusitis akut
dan sekunder akibat adanya sumbatan pada hidung.
Vestibulitis unilateral pada anak-anak harus dicurigai
kemungkinan adanya benda asing hidung.
Pasien dapat datang dengan sinusitis, septum
perforasi, meningitis, tetanus dan difteri nasal

Вам также может понравиться