Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
V I S I
1 Kehadiran
1 Kehadiran kuliah
kuliah mahasiswa
mahasiswa 75
75 %%
Dilarang
Dilarang keluar-masuk
keluar-masuk ruang
ruang kuliah
kuliah tanpa
tanpa izin
izin terlebih
terlebih dahulu
dahulu dan
dan batas
batas
2
2 keterlambatan waktu 15 menit
keterlambatan waktu 15 menit
3 Aktiv
3 Aktiv selama
selama kegiatan
kegiatan perkuliahan
perkuliahan berlangsung
berlangsung
Duduk
Duduk dengan
dengan teratur
teratur dan
dan Kursi
Kursi paling
paling depan
depan harus
harus terisi
terisi penuh
penuh terlebih
terlebih
4
4 dahulu
dahulu
Mahasiswa
Mahasiswa harus
harus mempersiapkan
mempersiapkan (Membaca
(Membaca bahan
bahan kuliah)
kuliah) terlebih
terlebih dahulu
dahulu
5
5 sesuai dengan bahan kuliah yang akan diajarkan
sesuai dengan bahan kuliah yang akan diajarkan
Dalam perkuliahan
perkuliahan akan
akan dilakukan
dilakukan Quizz
Quizz dengan
dengan waktu
waktu yang
yang tidak
6 Dalam
6
ditentukan
tidak
ditentukan sesuai
sesuai dengan
dengan bahan
bahan kuliah
kuliah yang
yang akan
akan diajarkan
diajarkan
SILABUS ANALISA MAKANAN DAN
MINUMAN
Makanan
Kebutuhan pokok manusia yang diperlukan
setiap saat
Harus ditangani dengan baik dan benar agar
bermanfaat
Prinsip : pengetahuan, sikap dan perilaku
manusia dalam menaati azas kesehatan,
kebersihan, dan keamanan dalam
menangani makanan
Proses pengolahan makanan : penerimaan
bahan mentah, pencucian, peracikan,
pemasakan, pengangkutan, penyajian
Proses pengolahan yang benar menghasilkan
makanan yang bersih, sehat, aman,
bermanfaat, dan tahan lama
Fungsi Makanan:
An organik Mineral
Air
6. Methionin
1. Arginin
ZAT MAKANAN asam 2.
3.
Histidin
Leucin
7.
Phenylalanin
amino 8. Threonin
esensial 4. Isoleucin
9. Tryptofan
5. Lysin
10. Valin
1. Glucosa 3. galactosa
monosacharida
2. Fructosa
Bahan
ekstrak 1. Sucrosa 3. Maltosa
disacharida
tiada N 2. Lactosa
(BETN)
2. polysacharida Pati
Carbohydrat
polysacharida 1. Cellulosa
(tdk dapat 2. Hemicellulosa
Serat kasar larut)
Lignin
1. Palmitic 4. Cholesterol
Sederhana : asam 2. Oleic 5. Ergesterol
lemak sterol 3. Leucin
4. Stearic
Lemak
netral Ester dari glycerol dan asam
3. Lipida (asam lemak, misalnya tristearin
triglycerida pada lemak daging sapi
)
1. Lecitin
Susunan Phospholipid
2. Cephalin
a
3. Sphingomyelin
Ester asam lemak dan
Lilin alkohol berantai panjang
(misalnya : lilin tawon)
Larut dalam
A, D, E dan K
lemak
1. Tiamin 5. Niacin
4. 2. Riboflavin 6. Asam folic
B
Vitamin 3. Pyridoxin 7. Biotin
complex 8.
4. Asam
Larut dalam Cyanocobalamin
panthothenic
air
asam scorbic
Macro : Ca, P, Mg, Na, K, Cl, S
Zat mineral Micro : Fe, Cu, I, Co, Zn, Mn, Se, Mo, Fi,
5. Zat mineral esensial Ba,
(Abu) Br, Sr, V, Cr
Kemungkinan zat mineral esensial
6. Air
Macam kandungan zat makanan
Perlu diketahui semuanya
oleh :
HENNEBERG & Disempurnakan, dikenal dengan
STOHMANN (1860) analisis proksimat Weende
dari Weende (Jerman (Proximus = terdekat dalam
Timur) menggambarkan komposisi zat
makanan)
2. Analisis semimikro
Kuantitas zat 0,05 gram
Volume yang dipakai 1 mL
3. Analisis mikro
Kuantitas zat < 0,01 gram
Volume yang dipakai < 1 mL
Tujuan Analisa Makanan dan Minuman
1. Menguraikan komponen-komponen suatu bahan
makanan kemudian memastikan jenis atau jumlahnya
sehingga dapat disusun komposisi keseluruhan bahan
tersebut.
2. Menentukan adanya suatu komponen bahan makanan
minuman kemudian memastikan berapa kadarnya
sehingga dapat ditentukan kualitas ( sesuai dengan UU ).
3. Menentukan komponen bahan atau nutrien yang
terkandung sehingga dapat dipakai patokan.
4. Menyusun menu sehari-hari untuk diet khusus.
5. Menentukan ada tidaknya bahan ikutan atau BTM.
6. Mendeteksi adanya bahan metabolit yang beracun.
7. Mengikuti terjadinya perubahan perubahan bahan yang
terjadi baik kualitatif maupun kuantitatif selama proses
berlangsung (procces control)
Dasar (Syarat) pemilihan prosedur analisa
1. Sahih atau valid
2. Akurat( accuracy)
3. Presisi atau cermat ( Precission)
4. Cepat
5. Hemat
6. Tingkat keselamatan tinggi ( safety)
7. Keterulangan (Reproducibility)
8. Khusus (Specific)
9. Dapat diandalkan (Reliable)
10. Mantab (Stable)
Hal-hal yang penting untung
dipertimbangkan dalam pemilihan prosedur
Air Bebas
KARBOHIDRAT
Gugus
Keton
(reduktif)
Glukosa Fruktosa
(Aldosa) (Ketosa)
Analisa karbohidrat
3 analisa, yaitu:
Gula sederhana / gula reduksi
Pati tercerna
Serat
Cukup teliti
Kurang praktis, waktu lama
Kebutuhan reagen kimia banyak
boros biaya /mahal, garam KI murni
sangat mahal
Analisa Gula Reduksi >> Metode Luff-
Schrool >> Contoh soal
No. tabung 1 2 3 4 5 6
reaksi
Lart.glukosa 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
(mL)
Aquadest (mL) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
1 0 = X1 Y1 X12 Y 12 X1Y1
2 2 = X2 Y2 X22 Y 22 X2Y2
3 4 = X3 Y3 X32 Y 32 X3Y3
4 6 = X4 Y4 X42 Y 42 X4Y4
5 8 = X5 Y5 X52 Y 52 X5Y5
6 10 = X6 Y6 X62 Y 62 X6Y6
n x y x2 y2 xy
Persamaan kurva standar linier : Y = a +
bX
Dimana : b = [ nxy - xy ] / [ nx2
(x)2 ]
Dengan a = [ y b x ] / n
koefisien r=
regresi [ nxy - xy ]
[nx2 (x)2]1/2 [ny2 (y)2]1/2
Koefisien regresi (r) sebaiknya dihitung dahulu apakah
sudah memenuhi, misalnya minimal 95% (= 0.95) !!
Baru kemudian dihitung nilai parameter (b) dan (a)
Xs
Konsentrasi (mg/100mL) X
Perhitungan :
PRINSIP:
Pati dihidrolisa dengan asam sehingga
menghasilkan gula-gula reduksi, kemudian gula
yang terbentuk ditetapkan jumlahnya.
(C6H10O5)m + m H2O m C6H12O6
Pati m Glukosa
BM = 162 m BM = 180 m
Faktor konversi = BM pati
BM Gula reduksi
1 0 0.21 0 0.044 0
1
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 (x)2]1/2 [ny2 (y)2]1/2
1 0 0.21 0 0.044 0
1
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 (x)2]1/2 [ny2 (y)2]1/2
Uji Molisch
Uji Seliwanoff
Uji Anthrone
Uji Barfoed
Uji Iodin
Uji Osazon
Uji Fehling
Uji Benedict
Uji Molisch
Hasil pecobaan
Hasil Uji Asam Amino
No. Zat Uji
Ninhidrin Bebas (+/-)
1. Albumin telur 2%
2. Albumin standard 1 %
3. Kasein 0,5%
ANALISIS KUANTITATIF
PROTEIN
Metode
1. Metode Biuret
Sampel : putih telur (Gol I & II)
Sampel : albumin darah (Gol III
& IV)
2. Metode Lowry
Sampel : putih telur (Gol I & II)
Sampel : albumin darah (Gol III
& IV)
3. Titrasi Formol
Sampel : gelatin
1. Metode Biuret dan Lowry
Dasar Metode
Biuret
Berdasarkan pengukuran serapan cahaya oleh ikatan
kompleks Cu(II)-protein (ungu kebiruan).
Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan
bereaksi dengan polipeptida membentuk senyawa
kompleks berwama ungu kebiruan.
Lowry
Pembentukan ikatan kompleks Cu(II)-protein (Spt Biuret)
Ion Cu2+ Cu+
Ion Cu+ mereduksi reagen Folin-Ciocalteu
(phosphomolibdat
-phosphotungstat) heteropolymolybdenum blue
Spektrofometri
1. Metode soxhlet
Prinsipnya adalah lemak diekstrak
dengan pelarut lemak yang bersifat non
polar seperti Petroleum Eter (PE),
Petroleum benzena. Berat lemak
diperoleh dengan cara memisahkan
lemak dengan pelarutnya (menguapkan
pelarut dengan pemanasan).
.Rumus: