Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBIMBING :
dr. Rini Ismarijanti, Sp. S
Leni Herliani
Anggraini Hertanti
Natashya Risa Pramana
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 62 tahun
Pekerjaan : Pensiunan
Perkawinan : Menikah
Alamat : JL. PGT V No. 16 RT
004/012 DWIKORA
ANAMNESIS
(Autoanamnesis)
Keluhan
Keluhan Utama
Tambahan
Tidak bisa kepala terasa berat,
menggerakkan anggota muntah, dan bicara pelo
badan sebelah kiri sejak
subuh SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Pasien datang ke IGD RSAU dengan keluhan tidak bisa
menggerakkan tangan dan kaki sebelah kiri sejak subuh SMRS.Tangan
dan kaki sebelah kiri tidak dapat digerakkan terjadi secara tiba-tiba
tepatnya dari pukul 05.30 WIB.Tidak dirasakan nyeri, baal atau kaku
pada tangan dan kaki sebelah kiri.Bicara pelo juga dialami pasien
sehingga pasien berbicara kurang jelas ketika diajak berbicara.Pasien
masih dapat menelan makanan dan minuman secara perlahan.
Pasien juga merasa kepala terasa berat, disertai mual dan muntah.
Muntah sebanyak 1 kali. Muntah berisi makanan.Demam dan batuk
disangkal oleh pasien.BAB dan BAK lancar.Pasien memiliki
riwayatdiabetes mellitus.Riwayat trauma disangkal oleh pasien.Pasien
seorang perokok tetapi tidak mengkonsumsi alcohol.Pasien alergi
terhadap obat Amoxicillin.
Kesadaran : E4M6V5 15
Cara berjalan : Pasien tidak dapat berjalan
Refleks Khusus : Babinsky (-)
Tonus : 5 1
51
Kepala
Bentuk : Normocephali
Nyeri tekan : Tidak ada
Simetris : Asimetris
Pulsasi : normal
Leher
Sikap : Simetris
Pergerakan : Normal
Pemeriksaan Saraf Kranialis
: Tidak dilakukan
Nervus Optikus (N. II)
Kanan Kiri
Gerakan mata:
Superior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Inferior Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Medial Tidak ada kelainan Tidak Bisa
Endoftalmus Tidak ada Tidak ada
Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
Strabismus - -
divergen
Diplopia - -
Mendengar suara
berbisik
Test Rinne
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Respirasi : Simetris dalam
keadaan statis dan dinamis
Duduk : Normal
Bentuk columna verterbralis : Normal
Pergerakan columna vertebralis : Bebas
Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil + +
Nyeri + +
Thermi Tidak dilakukan
Diskriminasi Tidak dilakukan
Anggota gerak atas
Motorik
Kanan Kiri
Pergerakan normal Tidak dapat digerakan
Kekuatan 5 1
Tonus (+) (-)
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil Baik Baik
Nyeri Baik Baik
Thermi Tidak dilakukan
Diskriminasi Tidak dilakukan
Refleks
Kanan Kiri
Biceps ++ +
Triceps ++ +
Brachioradialis Tidak dilakukan
Hoffman-Tromner (-) (-)
Anggota gerak bawah
Motorik
Kanan Kiri
Pergerakan normal Tidak bisa digerakan
Kekuatan 5 1
Tonus normotonus (-)
Atrofi (-) (-)
Sensibilitas
Kanan Kiri
Taktil Baik Baik
Nyeri Baik Baik
Thermi Tidak dilakukan
Diskriminasi Tidak dilakukan
Refleks
Kanan Kiri
Patella + + +
Achilles+ + +
Babinski (-) (-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Darah Lengkap
Hb : 14,1 gr/dl
Leukosit : 6400 mm3
Trombosit : 96.000 mm3
Ht : 41%
Kimia Darah
GDS : 258 mg/dl
Ureum : 36 mg/dl
Kreatinin : 1,1 mg/dl
Elektrolit
Natrium : 139 mmEq/L
Kalium : 3,6 mmEq/L
Clorida : 102 mmEq/L
CT Scan
Samar tampak lesi lacunar, multiple
biparietalis
Mid line di tengah
Sulci ; gyri dan ventrikel agak lebar
Sela Tursika ; bentuk; ukuran baik
Kalsifikasi plexus; pineal
Infratentorial baik
Kesan: lacunar infark, multiple biparietalis.
Brain atrophy
RESUME
Laki-laki berusia 62 tahun datang dengan keluhan
tidak bisa menggerakkan tangan dan kaki sebelah
kiri sejak subuh SMRS. Tangan dan kaki sebelah kiri
tidak dapat digerakkan terjadi secara tiba-tiba
tepatnya dari pukul 05.30 WIB.Bicara menjadi pelo
bersamaan dengan tangan dan kaki tidak dapat
digerakan. Pasien juga merasakan kepalanya terasa
berat, dan disertai dengan mual dan muntah.
Muntah sebanyak 1 kali, berisi makanan. Pasien
memiliki diabetes mellitus.Riwayat trauma
disangkal oleh pasien. Pasien seorang perokok
tetapi tidak mengkonsumsi alcohol. Pasien alergi
terhadap obat Amoxicillin.
Objektif
GCS : E4M6V5 = 15
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 148/79 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,5C
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Cara Berjalan : Pasien tidak dapat berjalan
Gerakan mata : Medial kiri (-)
: Lateral Kanan (-)
: Menutup mata kanan, sedikit terbuka
Bicara : Bicara menjadi pelo
Angkat Bahu : Tidak bisa
Julurkan Lidah : Deviasi kanan (+)
Gerakan Abnormal :
Berikan:
Infus RL 8 tpm/ 12 jam
Citikolin 2x500 mg iv
Clopidogrel tab 1x75 mg po
Amlodipin tab 1 x 5mg
PROGNOSIS
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
Stroke
Sebuah sindrom yang memiliki karakteristik tanda
dan gejala neurologis klinis fokal dan /atau global
yang berkembang dengan cepat, adanya
gangguan fungsi serebral berlangsung lebih dari
24 jam
Non
Hemoragie
Hemoragie
Stroke yang
Stroke yang
disebabkan
disebabkan
karena
karena
adanya
adanya
penyumbata
perdarahan
n pembuluh
intrakranial
darah
Epidemologi
Stroke menduduki urutan ketiga sebagai
penyebab utama kematian setelah penyakit
jantung koroner dan kanker
Insiden stroke sebesar 51,6/ 100.000
penduduk, Angka kematian berdasarkan usia
sebesar : 15,9% (usia 45 55 tahun), 26,8%
usia 55 65 tahun, dan 23,5% usia > 65
tahun. Menimbulkan kecacatan : 1,6% tidak
berubah, 4,3% semakin memberat.
Menyerang usia poduktif dan usia lanjut
Klasifikasi Stroke
Transient Ischemic Attack (TIA)
Stroke
Trombosis serebri
Iskemik Embolia serebri
Trombosis Emboli
Gangguan rasa di daerah muka dan sesisi atau
disertai gangguan rasa di lengan dan tungkai sesisi.
Gangguan gerak dan kelumpuhan dari tingkat ringan -
total pada lengan dan tungkai sesisi (hemiparesis)
Gangguan untuk berbicara atau sulit mengerti
pembicaraan orang lain, ataupun keduanya (afasia)
Gangguan pengelihatan dapat berupa kebutaan satu
sisi, atau separuh lapangan pandang (hemianopsia)
Mata selalu melirik ke satu sisi
Kesadaran menurun
Tidak mengenal orang-orang yang sebelumnya
dikenalnya
Arteri Serebri Anterior
Kelumpuhan salah satu tungkai dan gangguan
saraf perasa
Ngompol (inkontinensia urin)
Penurunan kesadaran
Gangguan mengungkapkan maksud
Skor hasanuddin
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kimia darah lengkap:
Gula darah sewaktu
pada serangan akut, kadar dapat meningkat dan
turun secara perlahan
Kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat,
fungsi hati, enzim SGOT, SGPT, CPK, dan
profil lipid (trigliserida, LDH, HDL serta total
lipid)
Pemeriksaan Radiologi
CT-Scan
Gold standar untuk menentukan jenis stroke
Pada stroke non-hemoragik, ditemukan
gambaran lesi hipodens dalam parenkim otak
MRI
Lebih sensitif dibandingkan dg CT scan dalam
mendeteksi stroke non hemoragik rigan,
bahkan pada stadium dini, meskipun tidak
pada setiap kasus
Patogenesis
Faktor resiko yg
Faktor resiko yg dapat
tidak dapat
dimodifikasi
dimodifikasi
Heparin
Warfarin
Antiplatelet
Aspirin 50-325 mg
Clopidogrel 1 x 75 mg
Pencegahan dan Edukasi
Primer
Penyuluhan
gaya hidup sehat bebas stroke
menghindari rokok, stres, alkohol, obesitas, konsumsi garam berlebihan dan zat-zat yang tidak
baik
Sekunder
Obat
Prognosis
Prognosis penyakit tergantung usia,
perjalanan penyakit, tingkat keparahan lesi
pada otak.
Semakin tua dan luas kerusakan, semakin
jelek prognosisnya.