Вы находитесь на странице: 1из 15

Nama Kelompok

Nira Mutiara 145020301111043


Ria Devi Astutik 145020301111053
Vina Suhaimatul Z 145020301111083
KASUS FRAUD YANG MELIBATKAN
AUDITOR INDEPENDEN

KIMIA
SATYAM
FARMA
KIMIA FARMA

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi


pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada
awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia
melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi
menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka
Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971,
bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan
Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi
PT Kimia Farma (Persero)
KIMIA FARMA

PERMASALAHAN KASUS SKANDAL MANIPULASI


LAPORAN KEUANGAN PT. KIMIA FARMA TBK.

Pada tanggal 31 Desember 2001,


manajemen Kimia Farma melaporkan adanya
laba bersih sebesar Rp 132 miliyar, dan laporan
tersebut di audit oleh Hans Tunakotta &
Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementrian BUMN
dan Bapepam menganggap laba bersih tersebut
terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa.
Setelah dilakukan audit ulang, pada 3
Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma
2011 disajikan kembali (restated) ternyata laba
yang seharusnya adalah 99,6/100 miliyar.
KIMIA FARMA KETERKAITAN AUDITOR EKSTERNAL DALAM
KASUS PT KIMIA FARMA TBK
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan
timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga
persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui
direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga
persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari
2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan
nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit
distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan
kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah
dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan.
Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang
tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil
dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan
bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia
Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun
gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP
tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen
melakukan kecurangan tersebut.
KIMIA FARMA
SANKSI DAN DENDA

1. Direksi Lama Kimia Farma


diwajibkan membayar sejumlah Rp
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) untuk disetor ke
Kas Negara, karena melakukan kegiatan praktek
penggelembungan atas laporan keuangan per 31
Desember 2001.
2. KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa
Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta
dan Mustofa selaku auditor PT Kimia Farma (Persero)
Tbk. diwajibkan membayar sejumlah Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara,
karena atas risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi
adanya penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT
Kimia Farma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun telah
melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan tidak
diketemukan adanya unsur kesengajaan.
SATYAM

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Satyam adalah salah satu perusahaan IT terbesar di India yang telah


mencatatkanperkembangandibidangkeuanganyangcukuppesatp
adaperiode2008.Perusahaanini mempunyai 50 ribu karyawan yang
tersebar di berbagai pusat pengembangan IT-nya dinegara-negara
Asia, Amerika, Eropa, dan Australia. Menjadi rekanan dari 654
perusahaanglobal, termasuk General Electric, Nestle, Qantas
Airways, Fujitsu, dan 185 perusahaan Fortune 500 lainnya.
Sahamnya listed di Indias National Stock Exchange, The New York
Stock Exchange danEuronext di Eropa. didirikan dan dipimpin oleh
Ramalinga Raju, lulusanMBA Ohio University dan alumnus Harvard
University
SATYAM
SKANDAL

Satyam yang diketahui telah


melakukanfraudterhadap laporan keuangan. Pada
awalnya, Satyam melakukanfrauddengan
menggelembungkan nilai keuntungan perusahaan.
Setelah dilakukan selama beberapa tahun, selisih
antara keuntungan yang sebenarnya dan yang
dilaporkan dalam laporan keuangan semakin lama
semakin besar. Pada Maret 2008, Satyam melaporkan
kenaikan revenue sebesar 46,3 persen menjadi 2,1
milyar dolar AS. Di Oktober 2008, Satyam mengatakan
bahwa revenue-nya akan meningkat sebesar 19-21
persen menjadi 2,55-2,59 milyar dolar pada bulan
Maret 2009.
SATYAM

KETERKAITAN AUDITOR EKSTERNAL DALAM


KASUS PT KIMIA FARMA TBK

Keruntuhan Satyam ikut menyeret Price Waterhouse


Coopers selaku KAP yang mengaudit Satyam selama 8
tahun terakhir yang diberikan tambahanfeeyang jauh
lebih tinggi. Ini bukan kali pertamanya KAP Price
Waterhouse tersangkut masalah di India. Pada 2005, The
Reserve Bank of India melarang KAP tersebut untuk
mengaudit bank selama 8 tahun karena melakukan Audit
yang tidak memadai atasnon performing assetsdari
Global Trust Bank. kAP Price Waterhouse menghadapi
investigasi terkait kegagalannya mengindentifikasi fraud
senilai 21 juta euro di divisi air mineral grup perusahaan
Greencore.
Sanksi dan Denda
SATYAM
1. Perusahaan
Sanksi yang diterima oleh Satyam Computer Service adalah
gelar penghargaan Golden Peacock Award for Corporate
Governance under Risk Management and Compliance Issues di
tahun 2008 dicabut sehubungan dengan skandal fraud yang
dihadapi. Selain itu, harga saham pada 10 Januari 2009 menjadi
11,5 rupees atau senilai 2% dari harga saham tertingginya di
tahun 2008 sebesar 544 rupees.

2. KAP (PWC)
Sanksi yang diterima oleh KAP yang mengaudit laporan
keuangan miliki Satyam (dalam kasus ini adalah PWC) adalah
SATYAM
PRINSIP ETIKA PROFESI AKUNTANSI YANG DILANGGAR
OLEH AUDITOR INTERNAL SATYAM DAN PWC INDIA:

- Tanggung Jawab Profesi


Auditor Satyam tidak melaksanakan tanggung jawab
profesinya dan bersekongkol dengan R. Hal ini bisa terlihat jelas
dari hal bahwa tidak diperiksa secara benar manipulasi atas
invoice yang ada dalam Satyam. Dari laporan keuangan kuartal 1
tahun 2004 hingga kuartal 2 tahun 2009, terdapat 6603 invoice
palsu dengan total pendapatan palsu $1,122,670,000.
- Kepentingan Publik
Setelah mendapat pengakuan dari R, bursa saham India
langsung anjlok. Saham Satyam merosot hingga 70,74% menjadi
52,40 rupee(dikutip dari detikfinance).10 Januari 2009 menjadi
11,5 rupees atau senilai 2% dari harga saham tertingginya di
tahun 2008 sebesar 544 rupees.Dengan kata lain, para investor
dan klien satyam tidak lagi menaruh kepercayaan mereka pada
Satyam karena laporan keuangan Satyam tidak reliable.
SATYAM
PRINSIP ETIKA PROFESI AKUNTANSI YANG DILANGGAR OLEH
AUDITOR INTERNAL SATYAM DAN PWC INDIA:

- Integritas
Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja,
tetapi tidak menerima kecurangan dan peniadaan prinsip.
Kecurangan dalam kasus Satyam ini jelas terlihat dari jumlah
invoice palsu yang mencapai 6603, yang tidak wajar bila disebut
sebagai kesalahan yang tidak disengaja.

- Obyektivitas
Dari hasil investigasi kasus satyam, diketahui bahwa di
dalam perencanaan auditnya, auditor internal lebih
memprioritaskan atas dasar permintaan-permintaan R. Auditor
eksternal satyam, PwC India juga melanggar etika obyektivitas
karena memiliki hubungan istimewa( kemitraan) dengan satyam,
tetapi tetap memeriksa Satyam sebagai kliennya. Terlebih lagi
PwC juga menerima bayaran audit fee yang jauh diatas para
pesaing Satyam dalam melakukan audit.
Ada beberapa prinsip etika profesi akuntansi yang dilanggar oleh
SATYAM internal Satyam dan PwC India:

- Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional


Kompetensi auditor internal Satyam diragukan, berikut beberapa hal
yang dilakukan auditor internal Satyam dalam menjalankan pekerjaannya
(dari hasil investigasi Satyam)
1. Auditor internal tidak melakukan pengujian, meneliti atas verifikasi setiap
transaksi mulai dari awal terjadinya transaksi di setiap tahun hingga
berakhirnya tahun laporan.
2.Tidak pernah memverifikasi atau memeriksa dengan benar cash and
bank balance.
3.Tidak pernah melaporkan hasil pekerjaannya kepada komite audit.
4.Sejumlah bukti temuan serius diabaikan oleh ketua tim audit.

Berikut beberapa pelanggaran yang juga dilakukan oleh PwC:


1. Auditor eksternal tidak pernah melakukan konfirmasi kepada bank yang
terkait terhadap saldo bank yang tercantum dalam satyam.
2.Tidak pernah memeriksa secara baik invoice dalam transaksi Satyam.
3.Liabilitas atas pajak tidak pernah dilaporkan dalam hasil auditnya.
4.Tidak pernah memeriksa atau memverifikasi atas tingkat bunga palsu.
5.Meskipun ditemukan bahwa system pengendalian internal satyam
lemah, tetapi tidak melaporkan hasil temuannya itu.
SATYAM
PRINSIP ETIKA PROFESI AKUNTANSI YANG DILANGGAR OLEH
AUDITOR INTERNAL SATYAM DAN PWC INDIA:

- Perilaku Profesional
Satyam tidak seharusnya menggunakan PwC sebagai
auditor eksternal karena memiliki reputasi yang kurang
baik. Seperti berita diatas, PwC gagal mendetesi fraud
senilai 21 juta euro didivisi air mineral grup
perusahaan Greencore.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться