Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
ELEKTRONIKA
Alasan utama diberikannya mata kuliah Komponen Elektronika adalah
karena Begitu pentingnya pemberian materi mata kuliah komponen
elektronika ini kepada mahasiswa, karena tuntutan perkembangan teknologi
modern dimana peralatan-peralatan yang didominasi oleh sistem kendali
elektrik yang berisi perangkat-perangkat elektronik, dalam dunia industri
yang sudah serba otomatis sekarang ini, seperti terdapatnya sistem
pengendali mesin-mesin listrik yang menerapkan teknologi konverter yang
semuanya menggunakan komponen elektronik baik itu komponen arus kecil
seperti mikro elektronik atau microcontroller maupun komponen arus kuat.
Karena begitu banyaknya jenis dan macamnya komponen elektronik serta
luasnya pemakaian peralatan elektronik maka isi dan materi yang dimuat
dan dibahas dalam buku ini dibatasi pada pengenalan komponenkomponen
dasar elektronika dan pembahasannya tidak mendalam (tidak detail),
terutama yang digunakan dalam sistem arus kuat atau daya besar (Power
Semiconductor), cara kerja dan karakteristiknya, rangkaianrangkaian dasar
konverter dan aplikasinya, serta cara pengecekan dioda rectifier, transistor
BJT dan SCR (Thyristor). Penulisan
KOMPONEN-KOMPONEN DASAR
Pengantar
Resistor
Induktor
Kapasitor
Dioda
Transistor
Thyristor (SCR)
Triac
Foto Sel
Saklar-Saklar (Elektromekanik, Thermis,
Cahaya/Elektromagnetik, Sentuh, )
Komponen Dasar Digital (Logic)
Resistansi
Benda : Resistor
Sifat : Resistif
Sebutan Resistansi
Besaran/Satuan : Ohm ()
Pengertian Resistansi Listrik
Resistansi listrik didefinisikan sebagai sifat
menahan dari sebuah material terhadap arus
listrik yang mengalir pada material itu bila
diberi sumber energi atau tegangan listrik.
V
R .....
I
VS VS ,m .Sin .t
I
R R
I m .Sin .t
Im = V
I m S .m
R
Contoh : Jika tegangan sumber VS = 300 Sin.t , R =
100 . Tentukanlah arus I
Jawab :
V 300.Sin .t
I S
R 100
3.Sin .t........ A
Dan Im = 3 amper
A. Rangkaian Seri Resistansi
Dua buah resistansi R1 dan R2 dihubungkan secara seri. Arus yang melalui kedua
resistansi adalah sama yaitu I
RT = R1 + R2 ( 5-4 )
1 1 1 1
..... GT
RT R1 R2 RN
arus yang mengalir di setiap resistansi akan bergantung pada besar dari
resistansinya. Total dari arus itu adalah jumlah dari arus pada setiap resistansi ,
yaitu
I = I1 + I2 + .... + IN ( 5-9 )
Contoh : Sebuah rangkaian resistansi paralel yang terdiri dari 3 buah
resistansi R1 = 10 , R2 = 5 , R3 = 10 . Tentukanlah besar resistansi
total rangkaian
Solusi 1 1 1 1
RT R1 R 2 R3
1 1 1
0,4.mho
10 5 10
maka nilai resistansi total adalah 1
RT 2,5.ohm
0,4
5.3 Induktansi - L
Induktansi, Indukif, Induktor, Henry (H)
Induktansi merupakan konstanta perbandingan antara tegangan induksi dan
perubahan arus yang mengalir , dan diberi simbol L dengan satuan Henry
(H). Dalam wujudnya disebut Induktor, dan sifatnya adalah Induktif
Dibawah ini diperlihatkan 2 type/macam induktor ( menurut bentuk inti-
nya), yaitu : Inti E-I, dan inti toroida.
VAC = VmSin(t+V)
IL = ImSin ( t+I )
= ImSin ( t- 90O )
( 5-10 )
2. . f .L
tg.
R
R.tg.
L .......... .... mH
2. . f
( 5-23 )
Kapasitor adalah sebuah komponen elektronika yang terbuat dari dua pelat
elektroda paralel yang diantaranya diisi oleh bahan yang bersifat
dielektrikum, seperti kertas minyak dan minyak, dengan konstruksi dasar
seperti pada gambar 3.1 a Nama lain dari kapasitor adalah Kondensator.
3.2 Muatan dan Energi di Dalam Kapasitor
Muatan yang ada di dalam kapasitor adalah
Q = C. V ( 5-26 )
1 1 1
C eq C1 C 2 C 3
3.4.1 Kapasitor pada tegangan searah
Foto
dikendalikan
elektronik merupakan komponen foto detektor yang operasinya
oleh cahaya (light). Energi cahaya tersebut akan
ditransmisikan dalam bentuk paket diskrit yang dinamakan Photon, yang
mempunyai suatu tingkatan yang secara langsung berhubungan dengan
frekuensi dari rambatan gelombang cahaya dengan persamaan :
W = K.f Joule (1)
di mana : K = konstanta plank, yakni = 6,624 . 10-34 Joule-seconds
Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi dan kecepatan
di mana :
= panjang gelombang (m)
v = kecepatan cahaya, 3.108 m/s
f = frekuensi gelombang, (Hz) Panjang gelombang biasanya diukur dalam satuan
Angstrom ( ); 1 = 10-10 m, dan parameter ini penting karena akan menentukan bahan yang
akan digunakan untuk peralatan foto elektronik. Jumlah elektron beban yang dibangkitkan di
dalam setiap bahan sebanding dengan Intensitas cahaya. Intensitas cahaya adalah ukuran dari
jumlah fluks luminous yang mengenai permukaan alat dalam ukuran Lumen (Lm) atau Watt. (1
Lm = 1,496.10-10 W). Intensitas cahaya diukur dalam Lm/ft2 Foot candela (fC), atau W/m2
dengan 1Lm/ft2 = 1 fC = 1,609.10-12 W/m2
Yang termasuk kategori komponen foto elektronik antara lain adalah: Sel foto Conductif (LDR),
Dioda Foto, LED, Transistor Foto, Solar Cell, Light Activated SCR (LASCR). Komponen yang
terakhir akan dibahas dalam bagian lain yang disatukan dengan komponen SCR.
Sangatlah luas penggunaan dari komponen foto elektronik, khususnya dalam bidang kendali
peralatan elektronik atau elektrik, seperti dalam bidang industri otomotif, industri tekstil,
peralatan transportasi, bidang sekuriti/keamanan, penerangan jalan, emergency power elektrik,
bidang kedokteran/medis. Penggunaan komponen foto elektronik pada sistem robotik dalam
melakukan pengerjaan dan perakitan kendaraan/mobil dimana iperlukan ketepatan dan kecepatan
perakitan serta pabrikasi suku cadang kendaraan dll.
Sel Fotokonduktif (LDR)
Sel Fotokonduktif Sel fotokonduktif atau Light Depedent Resistor (LDR) merupakan
peralatan semi konduktor yang terdiri dari 2 buah terminal yang resistansinya akan berubah
dengan berubahnya intensitas cahaya yang mengenai permukaannya. Alat ini adakalanya
disebut fotoresitif (cad). Gambar 4.1, memperlihatkan sel fotokonduktif dan simbolnya.
FOTO TRANSISTOR
Transistor Foto Transistor foto adalah komponen foto detektor dengan bahan semikonduktor
yang sensitif terhadap cahaya yaitu pada junction p-n collector-base. Arus terinduksi melalui
efek foto elektrik merupakan arus basis dari transistor foto. Jika arus induksi (arus base) foto
induksi adalah I menghasilkan arus collector IC, maka hubungan dari kedua arus ini dapat
dilukiskan dengan persamaan.
Ic = hfe. I (4-4)
Aplikasi FotoTransistor
OPTOCOUPLER
Opto Coupler menggunakan dioda foto dan foto transistor dalam satu
kemasan atau rangkaian terintegratsi. Digunakan sebagai pengkopelan
suatu bagian rangkaian elektronik dengan bagian lainnya misalnya pada
sistem pengkopelan bagian mikrokontroler dan bagian power electronic
Contoh Rangkaian Dengan Foto
Transistor
DIODA FOTO
Dioda foto digunakan pada banyak aplikasi sistem kendali seperti pada
rangkaian dibawah. Pada prinsipnya aplikasi dari dioda foto sama dengan
foto transistor