Вы находитесь на странице: 1из 19

FISIKA PARTIKEL

Oleh:
Mochammad Arifin (201552016)
Ade Putra Prakasa (201552020)
Aman Nurh Hidayah (201552021)
Deski Revandi Putra (201552023)
1. GAYA-GAYA FUNDAMENTAL DI ALAM

a. Gaya Nuklir :
Gaya tarik-menarik antara nukleon-nukleon.
Jarak sangat dekat, jarak lebih dari m dapat diabaikan
b. Gaya Elektromagnetik :
Gaya jarak jauh yang besarnya akan menurun berbanding
terbalik secara kuadrat dengan jarak antara partikel-partikel
yang berinteraksi.
Kekuatan : x Gaya Nuklir
c. Gaya Lemah :
Gaya jarak dekat yang cenderung menghasilkan
ketidakstabilan pada inti-inti tertentu.
Kekuatan : x Gaya Nuklir
d. Gaya Gravitasi :
Gaya jarak jauh yang memiliki kekuatan hanya x Gaya
Nuklir
Penjelasan lebih lanjut mengenai interaksi melalui
pertukaran entitas disebut partikel medan/ partikel
pertukaran/ gauge boson.

Partikel yang berinteraksi terus-menerus akan


memancarkan dan menyerap partikel-partikel medan
oleh partikel lain yang disebut gaya interaksi.

Interaksi lemah dimediasi oleh boson dan boson


Interaksi gravitasi dimediasi oleh graviton
Interaksi nuklir dimediasi oleh gluon
Interaksi elektromagnetik dimediasi oleh partikel
medan (foton)
2. POSITRON DAN ANTIPARTIKEL LAIN

Th 1920 => Paul Dirac


berhasil menjelaskan asal spin elektron dan besar momen
magnetnya.

Masalah : persamaan gelombang relativistik butuh solusi pada


tingkat energi negatif.

Hipotesis : Jika tingkat energi negatif ada maka elektron pada


suatu saat akan bertranmisi ke tingkat energi negatif dengan
memancarkan foton.

Solusi : dalil Lautan Dirac (kelompok elektron-elektron yang


berada pada tingkat energi negatif).

Elektron dalam lautan dirac tidak dapat diamati secara langsung


karena elektron-elektron tidak mungkin bereaksi terhadap gaya-
gaya eksternal (prinsip eksklusif Pauli)
0

Jumlah antipartikel = Jumlah partikel

Gambar 1. Model Dirac yang menunjukkan keberadaan positron.


Th 1905 => Carl Anderson
Mengamati positron menggunakan sinar kosmis dan
menemukannya dalam kamar kabut saat mengamati jejak
yang timbul dari partikel-partikel yang bermuatan positif
yang mirip elektron.

Sumber positron adalah produksi pasangan.

Prinsip Kekekalan
Momentum Sistem
Terpenuhi
3. MESON DAN AWAL PARTIKEL FISIKA

Th 1935 => Hideki Yukawa


Menemukan keberadaan partikel baru yang
menyebabkan gaya nuklir saat terjadi pertukaran
antara nukleon-nukeon dalam inti.
Partikel ini disebut meson.

Kemudian percobaan-percobaan selanjutnya


menemukan interaksi partikel lain
yaitu pi meson (pion), muon.
4. KLASIFIKASI PARTIKEL
Hadron
partikel-partikel yang berinteraksi dengan sangat kuat
a. Meson
spin : 0 atau 1
massa : antara massa elektron dan proton
meluruh menjadi elektron, positron, neutrino, dan foton
- pion
b. Baryon
spin : atau 3/2
massa : lebh besar atau sama dengan masa proton
meluruh menjadi proton
- protron dan neutron
Lepton
partikel-partikel yang berinteraksi dengan gaya yang lemah.
spin : dan tidak memiliki struktur ukuran.
- elektron, muon (), tau (), sebuah netrio yang bersesuaian
dengan ketiganya
5. HUKUM-HUKUM KEKEKALAN
Bilangan Baryon
B=+1 untuk semua baryon, B=-1 untuk semua anti
baryon, B=0 untuk partikel bukan partikel baryon.

Hukum Kekekalan bilangan baryon


Saat terjadi peluruhan atau reaksi nuklir , jumlah bilangan
baryon sebelum dan sesudah peluruhan adalah sama.

Bilangan Lepton

Le=+1 untuk semua lepton, Le=-1 untuk semua anti


lepton, Le=0 untuk partikel bukan partikel lepton.

Hukum Kekekalan Bilangan Lepton Elektron


Saat terjadi peluruhan atau reaksi nuklir , jumlah bilangan
lepton elektron sebelum dan sesudah peluruhan adalah
sama.
6. PARTIKEL ASING DAN KEASINGAN
Partikel asing : kaon (K), lambda (), dan sigma ().
Keanehan :
a. Mereka selalu terbentuk berpasangan.
b. Partikel tersebut dihasilkan dalam reaksi yang melibatkan
reaksi kuat pada laju yang tinggi.
c. Partikel meluruh dengan sangat lambat.

. Hukum kekekalan keasingan


Dalam reaksi nuklir atau peluruhan yang terjadi melalui gaya
kuat, keasingan bersifat kekal, jumlah bilangan keasingan
sebelum proses harus sama dengan jumlah bilangan
keasingan setelah proses. Dalam proses yang terjadi melalui
interaksi lemah, keasingan mungkin tidak kekal.
S=+1 untuk partikel pertama, S=-1 untuk partikel
kedua, S=0 untuk partikel bukan partikel asing
Membuat partikel
Sebagian Besar Partikel Elementer
tidak stabil dan hanya dihasilkan di
alam melalui hujan sinar kosmis yang
sangat jarang terjadi. Dalam
laboratorium, partikel seperti ini
dibuat dalam jumlah besar dengan
menumbukkan partikel-partikel
berenergi tinggi ke sasaran yang
tepat.
Partikel yang digunakan harus berenergi tinggi
dan dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi
medan elektromagnetik untuk mempercepat
partikel-partikel tersebut agar berenergi
tinggi. Oleh karena itu digunakan partikel
bermuatan yang stabil, seperti elektron dan
proton. Sasaran yang harus ditumbuk harus
sederhana dan stabil. Contoh:
Pion menumbuk proton hidrogen yang diam
menghasilkan dua partikel asing
Hasil peluruhan kedua partikel asing
berupa partkel bermuatan. Jejak masing-
masing partikel mambentuk kurva. Dari
Kurva, kita dapat menentukan muatan
serta momentum linear dari partikelya. Jika
massa dan momentum partikel diketahui,
makak kita dapat menghitung massa,
energi kinetik dan dan kecepatan partikel
yang dihasilkan dengan menggunakan
hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi. Selama kecepatan
partikel diketahui, kita dapat menentukan
waktu hidup partikel yang netral.
Mencari Pola-Pola Partikel
Salah satu contuh Penggunaan pola
adalan pengembangan tabel periodik
yang memberikan pemahaman
mendasar mengenai perilaku kimiawi
dari unsur-unsur. Sebagai contoh,
sembilan meson dengan spin nol
Ini akan membentuk pola segienam.
Dalam kasus ini, setiap partikel dari
batas luar segienam leteknya
berseberangan dengan letak anti
partikelnya, sedangkan tiga partikel
lainnya berada pada pusat segienam.
Pola-pola ini beserta pola-pola
simetris yang serupa dikembangkan
oleh Murray Gell-Mann dan Yuval
Neeman pada tahun 1961. Gell-
Mann menyebut pola-pola ini sebagai
jalan lipat delapan.
Quark
Model Quark mula-mula
Pada tahun 1963, Gell-Mann dan George Zweig
mengemukakan model substruktur dari hadron.
Menurut mereka, semua hadron terdiri atas dua atau
tiga penyusun dasar yang disebut quark. Komposisi
seluruh hadron yang terungkap saat Gell-Mann dan
Zweig mengemukaan model mereka dapat
sepenuhnya ditentukan melalui:
1. Sebuah meson terdiri atas satu quark dam satu
antiquark sehingga memiliki bilangan baryon 0
2. Sebuah baryon terdiri atas tiga quark
3. Sebuah antibaryon terdiri atas tiga antiquark.
Model Standar
Gaya lemah dianggap dimediasi
boson , , dan . Setiap
Partikel elementer dapat memiliki
massa, muatan listrik, muatan warna
dan muatan lemah.
Pada Tahun 1979, Sheldon Glashow, Abdus Salan, dan
Steven Weinberg mengembangkan teori yang
menggabungkan interaksi lemah dengan interaksi
elektromagnetik. Teori listrik-lemah ini
mengemukakan bahwa interaksi lemah dan interaksi
elektromagnetik memiliki kekuatan yang sama saat
partikel-partikelnya memiliki energi yang dsangat
tinggi. Sedangkan teori yang menganai bagaimana
quark saling berinteraksi disebut quantum
chromodynamics atau QCD. Gabungan antara teori
listrik lemah dan QCD untuk interaksi kuat dijadikan
sebagai Model Standar dalam ranah ilmu fisika.
THANK YOU

Вам также может понравиться