Вы находитесь на странице: 1из 49

MESIN GERINDA

Kelompok:
1. ABDUL WAHID AROHMAN (K2512004)
2. DENY FARHAN ARRASYID (K2512026)
3. IKA WAHYU NOOR A (K2512046)
4. ROSANDI SURYA WIJAYA (K2512064)
MESIN GERINDA
Pengertian
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis
untuk menghasilkan permukaan yang halus dan
dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Mesin
Gerinda merupakan salah satu jenis mesin
perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata
potongnya berjumlah sangat banyak yang
digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja
dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin
gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
FUNGSI UTAMA MESIN GERINDA

Memotong benda kerja yang ketebalanya yang


tidak relatif tebal.
Menghaluskan dan meratakan permukaan
benda kerja.
Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda
kerja.
Mengasah alat potong agar tajam.

Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik


itu elips, siku, dan lain-lain )
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
MESIN GERINDA
1. Kelebihan
Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.

Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus

hingga N6.
Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan

ukuran yang sangat presisi.

2. Kekurangan
Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.

Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.

Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.


JENIS-JENIS MESIN GERINDA

1. Mesin Gerinda Permukaan ( Surface


Grinding )
Merupakan jenis mesin gerinda yang
digunakan untuk menggerinda permukaan
rata atau untuk memperoleh hasil
permukaan yang datar dan rata

Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4


jenis, yaitu:
Mesin gerinda permukaan horizontal dengan
gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-
benda dengan permukaan rata dan menyudut.

Mesin gerinda permukaan horizontal dengan


gerakan meja berputar.
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda
permukaan rata poros.

Mesin gerinda permukaan vertikal dengan


gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk menggerinda
benda kerja dengan permukaan rata dan lebar
serta menyudut.

Mesin gerinda permukaan vertikal


dengan meja berputar
Fungsi mesin ini sama dengan mesin
gerinda datar horizontal meja bolak-balik
yaitu dipergunakanuntuk menggerinda
permukaan rata poros.
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN GERINDA PERMUKAAN
1.Spindel pemakanan batu
gerindaPenggerak pemakanan
batu gerinda.
2. Pembatas langkah meja mesin
3. Sistem hidrolikPenggerak
langkah meja mesin.
4. Spindel penggerak meja mesin
naik turun
5. Spindel penggerak meja mesin
kanan-kiri
6. Tuas pengontrol meja mesin
7. Panel kontrolBagian pengatur
prises kerja mesin.A
8. Meja mesinTempat dudukan
benda kerja yang akan
digerinda.
9. Kepala utamaBagian yang
menghasilkan gerak putar batu
gerinda dan gerakan
pemakanan.
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar
dibagi menjadi dua macam yaitu :

Mesin gerinda datar semi otomatis, proses


pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan)
dan otomatis mesin.

Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan


diatur melalui program (NC/Numerical Controldan
CNC/Computer Numerically Control).
PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN
PADA MESIN GERINDA PERMUKAAN

1.1. Meja magnet listrik


Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet
yang ditimbulkan oleh aliran listrik. Pada mesin gerinda
datar yang berfungsi sebagai pencekam benda kerja
adalah meja mesin gerinda itu sendiri.

1.2. Meja magnet permanen


Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen
yang terdapat pada pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini,
magnet yang mengaliri meja bersifat permanen, proses
pencekaman benda kerja menggunakan mesin yang
dilengkapi dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses
pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar pada
umumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan
mesin jenis ini dengan mesin gerinda pada umumnya.

1.3. Ragum mesin presisi


Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah
benda kerja yang semua bidang digerinda, di mana antara
satu dengan yang lainnya saling tegak lurus dan sejajar.
1.4. Meja sinus
Meja sinus dapat digunakan untuk mencekam
benda kerja dalam penggerindaan yang
membentuk sudut dengan ketelitian mencapai
detik

1.5. Meja sinus universal


Meja sinus universal digunakan untuk
membentuksudut ke arah vertikal danke arah
horizontal.

1.6. Blok pencekam khusus


Berfungsi untuk meneruskan aliranmedan
magnet dari sumber magnet ke benda kerja. Ada
tiga bentukstandar blok penghantar,
yaitupersegi, segitiga dan alur V,atau Blok V.

1.7. Pengasah batu gerinda/ dresser


Dresserdigunakan untuk mengasah batu
gerinda
2. MESIN GERINDA SILINDER ( CYLINDRICAL GRINDING )
Adalah jenis mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu di kerjakan
adalah benda dengan bentuk silinder. Jenis mesin ini dibagi menjadi 4 macam,
yaitu:

Mesin gerinda silindris luar


Mesin Gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
Mesin gerinda silindris dalam.
Mesin Gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-
benda dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya, Mesin Gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda
benda kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
Mesin gerinda silindris luar tanpa senter
Mesin Gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter
luar dalam jumlah yang banyak/massal baik panjang maupun pendek.
BAGIAN BAGIAN MESIN GERINDA SILINDER
PERLENGKAPAN MESIN GERINDA SILINDER
Cekam rahang 3 : Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda
Collet
: Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda tetapi memiliki
permukaan yang halus
Face plat : Berfungsi mencekam benda dengan permukaan dalam yang akan
digerinda
Pembawa / lathe dog : Untuk mencekam benda kerja dengan pencekaman
beetwen senter
Senter ulir : Sebagai penyangga ujung benda kerja pada pencekaman beetwen
senter dan dipasang di spindel utama
Senter konus : Sebagai penyangga pada tail stok.
Cekam magnet : Untuk mencekam dengan diameter lebar dan pendek. Prinsip
kerjanya sama dengan meja magnet pada mesin gerinda ratal
Dial indikator : Untuk mengecek kesenteran/ kelurusan meja mesin terhadap
sumbu gerinda
Penyangga tetap : Untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak terjadi
defleksi pada saat proses penggerindaan
Pengasah batu gerinda/ dresser : Untuk mengasah batu gerinda jika sudah tidak
rata.
3. MESIN GERINDA ALAT POTONG / TOOL GRINDING
MACHINE
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan
presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai
jenis cutting tool seperti mata pahat bubut,
mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan
memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper,
internal, dan surface dari benda kerja yang
mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini
dibagi menjadi tiga , yaitu :

3.1. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas


potong seperti pisau frais, reamer, dan
sejenisnya. Perlengkapan mesinnya untuk
pengasahan dapat diputa-putar atau digeser
sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah.
Batu gerinda pada waktu pengasahan
digerakkan dengan tangan melalui handelnya
secara bolak-balik. Benda kerja diputar dengan
tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
3.2. Mesin gerinda untuk pengasahan
perkakas potong seperti pahat
potong mesin bubut dan
pengasahan mata bor. Prinsip
kerjanya benda kerja didorong ke
arah batu gerinda yang berputar.

3.3. Mesin gerinda tangan ( Hand


Grinding )
Mesin gerinda tangan
merupakan mesin gerinda
dengan gaya penggerak
diteruskan dari engkol ke roda
gerinda melalui transmisi roda
gigi. Biasanya dipergunakan
pada bengkel kecil atau untuk
keperluan rumah tangga. Rata-
rata fungsi utama mesin ini
sebagai alat pemotong saja.
MACAM-MACAM BENTUK BATU GERINDA
Flat wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti
handtap, countersink, mata bor, dan
sebagainya.
Cup wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti
cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
Dish grinding wheels, untuk
melakukan penggerindaan profil pada
cutter.
Shaped grinding wheels, untuk
memotong alat potong ataupun
material yang sangat keras, seperti
HSS, material yang sudah mengalami
proses heat treatment.
Cylindrical grinding wheels, untuk
melakukan penggerindaan diameter
dalam suatu jenis produk.

Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini


biasa digunakan untuk mengerinda
bergelombang dan gerinda pemotong.
Ini menemukan penggunaan yang luas
di non-mesin daerah, karena hal ini
filers bertemu digunakan oleh roda
piring untuk menjaga bilah gergaji.

Diamond Grinding Wheels, Dalam


roda berlian berlian industri tetap
terikat ke tepi. Digunakan untuk
mengerinda bahan-bahan keras seperti
beton, batu permata dll. Sebuah
melihat menggorok dirancang untuk
mengiris batu permata seperti bahan
keras.
SPESIFIKASI BATU GERINDA
Sebagai contoh:
Pada setiap batu 35 C 60 R 8 S 15
gerinda pasti terdapat Artinya:
simbol/ tanda yang 35 : prefix, kode pabrik
menyebutkan identitas C : jenis abrasive, terdiri dari dua
simbol yaitu A (aluminium
batu gerinda tersebut. oksida atau alundun) dan C
Indentitas batu berisi (silikon karbida atau crystolon)
informasi, antara lain: 60 : ukuran abrasive
1. Jenis bahan asah R : tingkat kekerasan
8 : susunan abrasive
2. Ukuran butiran asah
S : jenis bond
3. Tingkat kekerasan Cara membaca kode diatas adalah,
4. Susunan butiran asah batu gerinda dengan bahan abrasive
silikon karbida dengan ukuran 60
5 Jenis bahan perekat mesh dengan susunan keras dan
menggunakan perekat sodium silikat.
1. JENIS BAHAN ASAH
a.Bahan abrasive alami
Bahan abrasive alami berupa batu pasir, emery,
quartz, dan korundun. Bahan abrasive ini masih
sering digunakan pada industri umah tangga yang
sederhana.
b.Bahan abrasive buatan
Bahan abrasive buatan merupakan bahan abrasive
yang dihasilkan oleh industri. Bahan abrasive ini
bisa digunakan secara efektif. Beberapa bahan
abrasive yang dihasilkan oleh industri, antara lain:

Oksida Alumunium (Al2O3), (A)


Silikon karbida (SiC), (C)
Diamond/ intan (D)


2. UKURAN BUTIR ASAHAN
Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka
Tingkat kekasaran Ukuran butir (mesh)
Kasar 12, 14,16,20,24
Sedang 30,36,46,56,60
Halus 70,80,90,100,120
Sangat halus 150,180,220,240
Tepung 280,320,400,500,800,1200
Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana
saringan tersebut memiliki lubang-lubang. Dimana Ukuran
lubang didapat dari banyaknya lubang dalam saringan seluas 1
inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1. Jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang
dapat melewati/ lolos berukuran 120 mesh atau lebih kecil
lagi.
2.Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang
dapat melewati/ lolos berukuran 56 mesh atau lebih kecil
lagi. Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan berarti
memiliki besar butir 1 step lebih tinggi ( ukuran butir yang
lebih kecil).
3. TINGKAT KEKERASAN BATU GERENDA

Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran


abrasive yang digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond
(perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari tekanan
tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat
kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet.
Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tingkat kekerasan Simbol

Sangat lunak E,F,G

Lunak H,I,J

Sedang L,M,N,O

Keras P,Q,R,S

Sangat keras T,U,V,W


4. SUSUNAN BATU GERINDA

Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh


perbandingan 2 faktor, yaitu ukuran butiran dan perekat yang
digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah dalam batu
gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda.
Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda,
yaitu:
1.Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam
tekanan tertentu karena memiliki Jumlah perekat sedikit.
Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda yang keras
2. Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah
dalam tekanan tertentu karena memiliki perekat yang
banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda benda
yang lunak
5. JENIS-JENIS BAHAN PEREKAT PADA BATU
GERINDA
Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air,
minyak, ataupun perubahan suhu.
Silikat / silicate (S)

Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif


terhadap panas.
Bakelit/ resinoid (B)

Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar


tinggi
Karet / rubber (R)

Digunakan pada roda gerinda yang elastis


Embalau / shellac (E)

Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus


Perekat logam/ metal bond

Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan


intan.
6. FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMILIHAN BATU GERINDA
Besarnya busur singgung antara roda gerinda dan
benda kerja, busur singgungan besar berarti luasan
gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus.
Untuk itu gunakan roda gerinda lunak dengan butiran
yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil
atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan
butiran halus.
Ukuran butir pengasah: besarnya butir (grain)
menentukan jenis finishing dari benda kerja yang
digerinda.
Grade merupakan tingkat kekerasan roda gerinda,
yang ditentukan olehkekuatan ikatan (kepadatan
ikatan antara butiran dan pengikat), dimana dalam
aplikasi pemilihannya dipengaruhi beberapa faktor,
antara lain:
Jenis penggerindaan
Luasan kontak

Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran

Material benda kerja

Banyak bahan yang digerinda

Permukaan/hasil akhir yang diinginkan

Kecepatan roda gerinda

Kecepatan benda kerja


PEMERIKSAAN KERATAAN
Pengamatan
Langsung ( Visual )

Pengecekan suara
( sound test )
PENYETIMBANGAN BATU GERINDA
Penyebab Ketidakseimbangan
Ketidaksimetrisan dari elemen rotasi tersebut

( meliputi : bentuk, penempatan, rapat jenis )


Ketidaksimetrisan yang terjadi pada waktu

elemen rotasi tersebut dalam keadaan


berputar ( misalnya : distorsi & perubahan
yang terjadi karena adanya tegangan atau
stress, perubahan temperature )
Material yang tidak homogeny : adanya lubang

lubang dari inklus pada benda cor2an,


distribusi kerapatan butiran yang tidak
merata.
Toleransi didalam proses fabrikasi meliputi :

pengecoran, pengerjaan, perakitan


Keuntungan Melakukan Balancing
Mengurangi keausan yang terjadi pada bagian
penyekat / seal
Mengurangi kerusakan yang terjadi karena gejala

kelelahan ( fatique ) sehingga akan menambah umur


pakai.
Kualitas permukaan lebih halus

Tidak menimbulkan getaran


PENYIMPANAN / STORING
Area untuk menyimpan roda gerinda harus :
Kering

Bebas dari embun

Bebas dari perubahan temperatur yang besar

Bebas dari getaran

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada


saat menyimpan batu gerinda :
Roda gerinda yang rata dan ringan ditempatkan

pada permukaan yang datar, tanpa antara


Roda gerinda yang rata dan besar diposisikan

berdiri tetapi harus ada penahannya agar tidak


menggelinding
Roda gerinda mangkok berukuran kecil diletakkan

terpisah dengan yang berukuran besar


Roda gerinda dengan ukuran kecil ditempatkan

pada rak dengan ukuran yang sesuai


PROSES MESIN GERINDA
Definisi Menggerinda
Menggerinda sejatinya merupakan suatu proses
pengerjaan mekanik yang pengerjaanya dengan
menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke
batu gerinda yang sedang berputar secara
perlahan dan kontinyu terus-menerus hingga
sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan depth of
cut sangat kecil.
PERALATAN DALAM MENGGERINDA
Kacamata Pelindung
Sarung Tangan

Masker Pelindung Mulut

Pelindung Telinga ( Headphone )

Collet

Bevel Protector dan Bevel Transfer

Angle Gauge

Jangka Sorong

Pendingin atau Air


JENIS-JENIS PENGGERINDAAN
1. Penggerindaan Kering
Penggerindaan kering merupakan suatu penggerindaan
yang pengerjaanya tanpa menggunakan cairan
pendingin. faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu :
. Jenis benda kerja.

. Jenis proses pengerjaan.

. Jenis Mesin Gerinda

. Roda Gerinda ( jenis batu gerinda ).

Beberapa akibat dari penggerindaan kering yaitu :


. Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih tinggi.

. Chip atau debu yang dihasilkan akan beterbangan.

. Batu gerinda lebih awet.

. Biaya yang diperlukan lebih murah.


2. Penggerindaan Basah
Penggerindaan basah merupakan suatu proses
penggerindaan yang mengguanakan cairan pendingin.
Biasanya pada penggerindaan basah digunakan untuk
pengasahan pahat bubut yang tip pahatnya berasal dari
bahan karbid.
Beberapa akibat dari penggerindaan kering antara lain :
Suhu pengerjaan yang terjadi menjadi lebih

rendah.
Chip atau debu yang dihasilkan tidak beterbangan.

Batu gerinda cepat habis.

Perlu biaya tambahan untuk pendinginnya.


PROSES PENGASAHAN ALAT POTONG
Pengasahan Twist Drill
Ada beberapa kriteria dalam pengasahan twist drill yang harus terpenuhi
dalam mengasah twist drill yaitu:

Sudut Puncak ( )
Sudut puncak adalah sudut yang dibentuk oleh kedua sisi potong pada mata potong
primer. Geometri yang paling cocok untuk pengerjaan material dibakukan
dalam standar DIN1414. Pemilihan sudut puncak ini erat kaitannya
dengan type twist drill yang dipakai. Adapun datanya sebagai berikut:
a. Type N
Baja dan baja tuang dengan kekuatan tarik sampai 700 N/mm , = 118.
2

Paduan CuZn, nickel, stainless steel , = 140.

b. Type H
Paduan CuZn 40 , = 118.
Baja kekuatan tinggi > St 70 , = 140.
Plastik cetakan , batu , = 80.

c. Type W
Aluminium, copper = 140.
Zinc alloys , = 118.
Sisi Potong Sama Panjang
Tuntutan kedua dalam pengasahan twist drill
adalah sisi potong yang sama panjang.
Ukuran ini diambil dari ujung pembentuk
diameter sampai pada chisel edge. Perbedaan
panjang pada sisi potong akan
mengakibatkan munculnya gaya radial pada
saat pengeboran sehingga memungkinkan
adanya perubahan center lubang dan ukuran
yang dihasilkan.
Sudut Bebas ( )

Bidang bebas pada twist drill berupa bidang


lengkung, sehingga pengukurannya cukup
menyulitkan sehingga ada toleransi yang
agak besar untuk itu. Sudut bebas twist drill
diukur dengan cara mencari titik singgung
pertama pada punggung dari ujung mata
potongnya. Besarnya clearence yang diminta
adalah 10 - 12.
Chisel Edge Angle
Chisel edge juga merupakan mata potong, Pada
pengeboran awal ( predrill ) bagian ini
menghabiskan kira-kira 2/3 gaya potong yang
diberikan saat proses pengerjaan, untuk
mengurangi kerugian tersebut maka ditemukan
efisiensi maksimal pengeboran dengan chisel edge
angle 55. Bagian chisel edge juga bekerja seperti
mata potong utamanya saat pengeboran awal
( predrill ), agar tidak terlalu berat dan
mempengaruhi kesentrisannya maka dibentuklah
chisel edge angle ( bekerja dalam arah gaya yang
berbeda ).

Kesebidangan
Kesebidangan bukan hanya merupakan syarat
secara penampilan saja, tetapi akan menyangkut
mengenai ketepatan akan sudut potongnya juga
umur pakai mata potongnya.
Cara Pengasahan Twist Drill
Pada cara manual, hanya dibutuhkan mesin
gerinda jenis bangku misalnya Vitax. Kriteria
pengasahan dicapai dengan kemampuan operator
tanpa alat bantu, sehingga memang dituntut
ketrampilan pengerjaan manual yang baik.
Pengerjaan ini memakai batu gerinda type I atau
form A, dengan cara memanfaatkan kelengkungan
diameter luarnya.
PENGASAHAN PAHAT BUBUT
Ukuran yang tersedia
biasanya mulai dari
5/16",3/8",1/2" dst
(penampang) dan panjangnya
2",4",6"dst. Ada empat
langkah yang harus ditempuh
untuk membuat sebuah
pahat bubut muka model yang menunjukkan bagian
kanan,yaitu: yang digerinda
menggerinda di bagian
ujung
menggerinda sisi kirinya

menggerinda sisi atasnya

membulatkan ujungnya
Pertama menggerinda bagian
depan batang HSS ini (bagian
yang berwarna kuning dari
model diatas). Gunakan batu
gerinda kasar.Posisikan pahat
agak miring ke kiri 10-15
derajat. Hal inni akan membuat langkah 1.a
sudut pembebas,agar tidak
semua bagian pahat bersentuhan
dengan benda kerja nantinya.

langkah 1.b

pahat menjadi panas


Proses pengerindaan membuat pahat
menjadi panas,maka kita perlu sesekali
mencelubkan ke cairan pendingin
selama kurang lebih 15 detik.
Di bawah ini adalah gambar setelah
proses penggerindaan pertama.
pendinginan

langkah 1.c
Langkah kedua,kita akan
menggerinda sisi potongnya,
karena pahat yang kita buat
pahat kanan maka sisi potongnya
ada di sebelah kiri(ditunjukkan
warna merah pada
model).Prosedur dasarnya
adalah sama kecuali bahwa kita
memegang alat dengan sisi
sekitar sudut 10 derajat ke roda
gerinda.
Langkah ketiga,kita akan membuat
sudut pembuangan tatal pada sisi
atas,pada model ditunjukkan
warna biru. Pada langkah ini,kita
harus lebih berhati-hati,jangan
sampai bagian sisi potongnya yaitu
pertemuan sisi kiri dan atas, ikut
tersapu batu gerinda. Jika terjadi
maka ketinggian sisi potongnya
akan berkurang atau lebih rendah
dari badan pahat itu sendiri,masih
bisa dipakai memang,namun
mungkin akan membutuhkan plat
ganjal tambahan saat menyetel.
Langkah keempat atau
terakhir adalah
membulatkan ujung sisi
potongnya. Untuk tugas
membubut yang normal,
ujung sisi potong yang
terlalu tajam seperti
gambar diatas tidak akan
bertahan lama. Karena itu
kita harus membuatnya
memiliki radius kecil agar
bisa digunakan dalam
pemakanan yang cukup
dalam.
PENGASAHAN PISAU FRAIS ( CUTTER )
Menyiapkan pisau frais yang akan
digerinda/diasah.
Menyiapkan kolet disesuaikan diameternya
dengan diameter lubang pisau frais.
Memeriksa kondisi mesin gerinda alat, roda
gerinda gerinddan perlengkapannya untuk
keperluan menggerinda pisau frais.
Bila roda gerinda yang terpasang bentuknya
belumsesuai dengan yang dibutuhkan, maka
gantilah dengan bentuk roda gerinda yang
sesuai.
Memasang pisau frais profil pada kolet,
kepala putar, dan kepala lepasnya
Mengatur posisi/kedudukan pisau frais baik
terhadap roda gerindanya maupun sudut
mata potongnya.
Mengatur sudut mata potong sebesar 8 - 10.
Menghidupkan mesin gerinda kemudian
mendekatkan batu gerinda ke celah pisau frais
secara perlahan-lahan sampai menyentuhnya
Melakukan penggerindaan dengan menggeser
meja secara manual ke arah kanan dan kiri
perlahan lahan. Ketebalan pemotongan di
batasi hanya sampai 10 mikron saja untuk satu
profil gigi setiap kali pemotongan.
Lakukan proses yang sama untuk profil gigi
berikutnya sampai selesai.
Jika telah selesai proses dan profil gigi belum
tajam maka lakukan penambahan pemotongan
dan kerjakan proses pengasahan seperti yang
telah dilakukan.
PENGASAHAN BATU GERINDA ( TRUING AND
DRESSING )
Truing berfungsi untuk Membuat bentuk / form yang diinginkan,
menjaga permukaan batu gerinda agar tetap rata dan memperbaiki
putaran yang eksentris Sedangkan dresserdigunakan untuk
mengasah batu gerinda. Adapun cara penggunaandresseruntuk
mengasah batu gerinda sebagai berikut :
Dresserdiletakkan di atas meja magnet tepat di bawah batu

gerinda,
sesuai tempat batu gerinda yang akan diasah.

Sentuhkan batu gerinda padadresserdengan menaikkan meja

mesin
sedikit saja.

Saat menggerinda jangan lupa hidupkan pendingin agar batu

gerinda
tidak terjadi panas berlebih.

Dressingdilakukan satu kali langkah sudah cukup untuk


membersihkan
batu gerinda dan menajamkanya.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu mesin gerinda memiliki beragam jenis sesuai
dengan kebutuhan yang dikehendaki. Segala jenis bentuk
batu gerinda memiliki bentuk yang berbeda-beda, hal ini
juga dikarenakan mempunyai fungsinya masing-masing.
Pengecekan batu gerinda sebelum digunakan sangatlah
penting karena berkaitan dengan keselamatan kerja dan
hasil akhir penggerindaan yang dilakukan. Sebelum
menggerinda tentunya penggunaan alat-alat keselamatan
perlu diperhatikan karena chip yang dihasilkan berupa
debu yang sangat halus. Menggerinda merupakan proses
pengikisan karena depth of cutnya kecil hanya sekitar 2-5
mikron. Dalam pengasahan alat potong perlu
diperhatikan dalam pembuatan sudut-sudut potongnya
karena hal itu berpengaruh ketika alat potong tersebut
digunakan dalam proses pemesinan.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться