PA

PATOLOGI LINGKUNGAN
(ENVIROMENTAL DISEASE)

April 2011,Revisi (1)Okt 2011

 EPA
Ozone
NO2
SO2
CO
Pb
Partikulat
 Air Pollution
Out door

Kanker Kulit
 Air Pollution

NO2

SO 2

Irritated and damage linings of airway

CO
CO
 Air Pollution
Indoor

radonweek.wordpress.com
Smoking
Tar Ca Rongga mulut
Nitrosamin Ca laring
Polysiklik HC Ca Esofagus
Benzopyrene Ca Paru

www.desinuts.com/wp-content/uploads/2009/01/cba765235d298835ea75f60d35481a4b
 Kanker :
paru, bronkhus 90 %
laryng 82 %
bibir, rongga mulut, faring 92 %
esofagus 80 %
kandung kemih dan saluran kemih 50 %
cervix uteri 30 %
pancreas 30 %
lambung 20 %
Bekerja sinergis dg gas Radon (bhn radioaktif dlm tanah &
bangunan) & Asbes Ca Paru
 Pneumoconiosis

Coal Asbes Silica /SiO2

www.greenpepperblog.com/greenpepper_blog/renewable-energy/
Berrylium
 Pneumoconiosis

<0,5 m : gases, masuk keluar alveoli

1-5 m : deposit dan injuries

RO LTB4, IL6-8,TNF IL-1, TNF

S

Tissue damage
Activated Inflammation
Fibrosis
1.bp.blogspot.com/_ZWqgYBROGHw/TBsSHKgHOTI/AAAAAAAABBI/VSsw-ChDwW4/s400/lungs-
progressive-massive-fibrosis.jpg
1. (COAL worker pneumoconiosis )

Simple CWP

Complicated CWP
 CWP
Simple CWP:
coal Macule (1-2mm)
lipid laden macrophages
---- Emphysema

www.anilaggrawal.com/ij/vol_008_no_002/papers/paper0
02/hr/1.jpg

Complicated CWP
coal Nodul (2-7mm)
macule + fibrocollagen,
----- Bronchiectasis, HT pulmonal
 gross

www.treehugger.com/files/2008/12/world-coal-
reserves-smaller-study-energy.php
Progressive Massive Fibrosis
 Silikosis

Acute Silikosis

Chronic Silikosis

Complicated Silikosis

Coexistent TBC

ehp.niehs.nih.gov/members/2000/sup
pl-4/675-684castranova/castranova-
 20 thn pekerja tambang, ada small round
Apex paru, Hilar node paru : calcification
Egg Shell appereance
sprojects.mmi.mcgill.ca/icm_c/Chest/case13/pag
e3.html

syklone.com/mm5/graphics/00000001/photos/news_case_st
udies/health/LungSection_Silicosis1.jpg
 Asbestosis
Derivat dari Kristallin Silika
0-20 year progressively
nduced : Bronchogenic Ca
ess then Malignant Mesothelioma

miliar : Fibrosis pada

Pneumoconiosis lainnya.

amber-asbestosservices.co.uk/asbestos_dangerous.html
 vanumu.com/wp-content/uploads/2009/03/image13.png

meded.ucsd.edu/isp/1994/im-quiz/asbestos.htm

medicine.manchester.ac.uk/oeh/undergraduate/onlineresources/associationandcause/asbestos/
 Berylliosis

Acute pneumonitis
Chronic Berrlliosis

Dail and hammar pulmonary pathology

Lead (Pb)

nuclearsafety.gc.ca/eng/readingroom/publications/gauges/index.cfm
www.sciencephoto.com/images/showFullWatermarked.html/M325010-
Lead_lines_on_gum_due_to_lead_poisoning-SPL.jpg%3Fid%3D773250010
Lead Lines

Lead Lines

Erytrocyte Basophilic Stiplling CRF

 DRUGS
ORAL Contraceptives
Estrogen ----- Endometrial Ca
Estorgen--- Progesteron ---- Endometrial Ca
Hormonal Replacement Therapy
Estrogen Progestin ----- Breast Ca

Acetaminophen ---- Hepatic nekrosis

15 gr/(500mg= 30 tablet)
Aspirin ---- Acute gastritis erosive
3gr/ (80mg = 40 tablet)
 Agen Fisik : Thermal
Thermal Hypertermia

BURNS

Electrical Injuries

Hypotermia
 Hypertermia (Heat)

Cramp Exhaustion Stroke

Life Threatening : 50% cases

Obat nya ?
 Hypothermia

Gangren Trench Foot

EMF

Karsinoma

Leukemia
Electrical Injury
 JEJAS LISTRIK (Electrical Injury)

Kerusakan jaringan bergantung pada :

Resistensi jaringan
Intensitas arus listrik
Durasi
Dapat terjadi :
Luka bakar

Fibrilasi ventrikel jantung cardiac arrest

Robeknya organ tubuh ( akibat listrik arus

kuat spt : petir )

 Radiation Effect
Ionisasi
Frek tinggi / wave length < 150 nm
Uv C, Sinar alpha, beta , gamma, X

Non Ionisasi
Frek rendah / wave length > 150 nm
Radio, infra red
Jejas Radiasi Radiasi Ionik
Efek radiasi pada manusia :
Dewasa :
anemia aplastik, neoplasma pada
kulit, otak dan sistem hematopoitik
Anak:
kelainan thyroid, tumor thyroid,
leukemia dan limfoma
Janin :
retardasi mental, kelainan kongenital,
leukemia dan tumor solid lainnya
Efek radiasi pada jaringan :
Jaringan tulang, tulang rawan, otot dan

saraf perifer bersifat resisten terhadap

radiasi (radio resisten)
Sel hematopoitik, sel benih (germ cell), sel

epitel saluran pencernaan, sel epitel

skuamous, sel endotel pembuluh darah
dan sel limfosit sangat peka terhadap
radiasi (radiosensitif)
 Perubahan Seluler Pada Jejas Radiasi

Perubahan akut :
Nekrosis sel / jaringan (dosis tinggi > 10 Gy)
Nekrosis terjadi hanya sel yang berproliferasi
(dosis menengah 1 -2 Gy)
Tidak ada perubahan histopatologi ( dosis rendah
< 0,5 Gy ) akan tetapi dapat terjadi kerusakan
subselular pada DNA terjadi apoptosis
Perubahan lambat (jangka panjang) :
Mutasi DNA, kelainan khromosom, mutasi gen
transformasi maligna (efek karsinogenik) ; dapat
berupa : kanker kulit, leukemia, sarkoma tulang
dan kanker paru. Pada anak : kanker payudara &
kanker thyroid
 Kematian sel endotel pembuluh darah dapat
menyebabkan gangguan fungsi organ yang
menetap (delayed organ dysfunction)
berupa:
atrofi sel parenkhim organ
iskhemia oleh karena kerusakan vaskuler
Fibrosis
FIBROSIS
Terbentuk jaringan parut

hilangnya fungsi organ

Dapat disebabkan oleh nekrosis akut sel

parenkhim pada organ yang tidak dapat

melakukan regenerasi
Merupakan komplikasi lanjut dari radio terapi
 EFEK RADIASI PADA BERBAGAI SISTEM
ORGAN
1. Sistem hematopoitik & limfoid sangat rentan
limfopenia, granulositopenia, trombositopenia
Sumsum tulang (Bone marrow ) sangat sensitif
Eritrosit resisten; namun usianya hanya 90 hari
anemia
2. Organ resisten : kelenjar tiroid, paratiroid,
hipofisa, adrenal, liver, tulang & tulang rawan
dewasa
3. Jejas subletal dapat menyebabkan
transformasi maligna :
Kanker kulit, leukemia, osteogenic sarkoma &
kanker paru
Melewati periode laten 10-20 tahun
4. Otak :
dewasa : nekrosis fokal dan demyelinisasi
Medula spinalis : nekrosis dan demyelinisasi
terjadi paraplegia
janin : hancurnya sel neuron (sel saraf) & sel glia
5. Kulit :
eritema, edema, deskuamasi, dispigmentasi,
epidermis atrofi dengan hiperkeratosis
Dermatitis radiasi
Kanker kulit : squamous cell Ca, basal cell Ca
(basalioma)
6. Paru :
edema, pneumonitis radiasi, ARDS (acute
respiratory distress sindrome), fibrosis interstitial
insiden kanker paru
7. Kelenjar limfe :
Hilangnya jaringan, atrofi & fibrosis
8. Saluran Pencernaan Makanan :
Iskhaemia khronis, kerusakan mukosa,
ulserasi, atrofi + fibrosis striktur &
obstruksi
9. Gonad - sangat sensitif ; terjadi
destruksi pada
testis : spermatogonia, spermatid, sel
sperma
Ovaries : sel benih (germ cell), ovum
Atrofi & fibrosis
 Nutritional
Malnutrisi
Marasmus
Kwarsiorkor

Obesity
Leptin
Gangguan Cairan dan
Hemodinamik
Edema
Hiperemi / Kongestif
Perdarahan
Trombosis
Emboli
Infark
Syok
 Edema
Cairan tubuh : 60%
BB
ECF (1)
ICF (2)

I S F (3) I V F(1)
Pertukaran cairan : Hukum Starling

Osmotik plasma

P Hidrostatik

P Hidrostatik Jaringan P Osmotik Jaringan

Limfe
Patofisiologi

P hidrostatik
P vena Outflow terganggu
( elefantiasis ), (CHF)

P Osmotik
Protein Intake, Protein Loss, Produksi protein

Limfatik Obstruction
Infeksi, Hilangnya saluran limfe, Radiasi

Retensi Na
Post Streptoccocal Infection, ARF

Inflamasi
 Pertukaran cairan : Hukum Starling

Osmotik plasma

P Hidrostatik
Inflamasi

Limfe
 Edema :
1. Local ( Elefantiasis, Deseksi
Axilla )
2. anasarka ( SH, Ginjal, CHF )
Edema Lain

Edema Otak

Edema PARU
 Hyperemia Congestif ?
Active process : dilatasi Arteri
Red

Passive process: impairment venous

return
Blue.. Toxic Pb. CHF (Paru Hepar)
Coexist : edema.
 Paru
Acut Pulmonary Congestive
- alveolar capillar diisi darah, alveolar
septa edema , perdarahan intra alveolar

Chronic Pulmonary Congestive

+ fibrosis septa, hemosidern laden
makrofag.
 Hepar
Acut hepatic Congestion

Chronic Hepatic Congestion

Centrolobuler nekrosis. Hemosiderin
laden makrofag. Hepatic Fibrosis/
Cardiac Cirrhosis.
 Perdarahan
Etiologi : 1. Kerusakan Pembuluh darah
2. Trauma
3. Proses patologis
4. Gangguan pembekuan
5. Kelainan pembuluh darah.

Hemo thorax. Hemo pericardium.

 Arti klinik perdarahan
1. Jumlah loss darah ? 20% TBV
2. Kadar kehilangan darah ?
3. tempat perdarahan ?
 Thrombosis
Trombogenesis
Endotelial Injury
Turbulence / stasis
Hypercoagulaty of the blood
Arterial Thrombus : Lines of Zahn
Venous Thrombus
 DD Post mortem clot
Bekuan pada pembuluh darah besar
Bentuk sesuai tempatnya
Berkuan dapat diambil/ mudah dilepas
Arterial Thrombus
MI
RHD
Hard Atherosklerosis
AAA

Venous Thrombus
Congestive dan Emboli
 Emboli
Emboli vena : Tungkai bawah
A pulmonalis : Saddle
emboli
Paradoksal Emboli

Emboli Arteri : Trombus jantung

Trombus aorta :

Emboli Lemak : Fr Tulang panjang, Luka

bakar
Fatty lever, Alkoholisme
 Emboli cairan Amnion:
Emboli Gas
 Infark
Kematian sel oleh karena insufisiensi
sirkulasi darah, O2 menurun

PA: nekrosis

Red Infark ---- White

Infark
Vena occlusi Arterial
Occlusi
Organ berongga Organ
Padat
 Shock
Cardiogenik Shock

Hypovolemic Shock

Septic Shock

Neurogenic Shock

Otak, Ginjal , Paru

Terima kasih
 Soal 2011
1. Beryliosis termasuk penyakit
pneumoconiosis yang khas terbentuk :
a. radang granulomatous
casseating( serupa
infeksi TB)
b. radang akut
c. radang granulomatous non
casseating (
serupa sarkoidosis )
d. akut pneumonitis
e. radang akut supuratif
2. Akibat pneumoconiosis dengan masa di
lobus bawah- dan penebalan pleura
terdapat pada bahan :
a. Gas carbon monoxida
b. Gas radon
c. Coal
d. Silika
e. Asbes
3. Pada Pneumoconiosis yang mempunyai
gambaran khas terbentuk fibrosis
konsentrik , Foto Thorax mengambarkan
nodul di lobus atas. Didapatkan pada
bahan:
a. Pb
b. Asap rokok
c. Asbes
d. Silika
e. Coal
4 Akibat jangka panjang pada complicated
CWP (Coal Worker Pneumoconios)
maupun Chronic Silikosis berupa :
a. Kalsifikasi pada pembuluh limfe
thorax
( Egg Shell Appereance)
b. Acut pneumonitis
c. Progessive Massive Fibrosis
d. Ca paru
e. Acut congestif pada paru
5 Gejala ikutan penyakit Tuberkulosa sering
pada jenis pneumokoniosis yang mana ?
a. Pb
b. Aspirin
c. CO
d. Radon
e. Silikosis
6 Terjadinya vasodilatasi pembuluh darah,
keringat berlebihan, panas tubuh
meningkat sampai 41o C dan penderita
jatuh ke koma merupakan kelainan:
a. Heat cramp
b. Heat Exhaustion
c. Heat Stroke
d. Trench Foot
e. Gangren Foot
7 Adanya vasokonstriksi berlebihan,
viskositas jaringan meningkat , nekrosis
dan edematous didapatkan pada :
a. Heat cramp
b. Heat Exhaustion
c. Heat Stroke
d. Trench foot
e. Gangren foot
8. Tanda adanya Pb dalam tubuh dapat
berupa
1. Progessive Massive fibrosis
2. Eritrosit dengan basophilic stiphling
3. Hipertensi Pulmonal
4. terbentuk garis garis bahan material
pada
kartilage epifisial tulang.
 Akibat merokok seseorang dapet terkena
Ca
1. Ca paru
2. Ca laring
3. Ca esofagus
4. Ca rongga mulut
 Hepatic nekrosis bisa didapatkan pada
keracunan :
1. Pb
2. Silikosis
3. Coal
4. Paracetamol.
Kurang Energi protein dan edema anasarka
didapatkan pada penderita
1. Obesitas
2. Marasmus
3. Pekerja pada medan magnet
4. Kwarsiorkor
1 Congestive Hear Failure dapat
menyebabkan edema oleh karena terjadi
a. Peningkatan tekanan hidrostatik

b. Penurunan tekanan onkotik plasma

c. Inflamasi

d. retensi Na dan air

e. kegagalan aliran limfe

2. Garis Zahn merupakan terbentuk lamina
lamina pada dinding pembuluh darah
yang menunjukkan terjadi :
a. Thrombosis arteri
b. Trombosis vena
c. Emboli arteri
d. Emboli vena
e. Congestif pembuluh darah
3 Kondisi rusaknya jaringan luas dapat
berupa nekrosis koagulatif / liquifaktif
terjadi pada :
a. hiperemia
b. congestif
c. Trombus
d. Emboli
e. infark
4 Emboli yang disebabkan fraktur tulang
panjang adalah emboli
A. gas

B. lemak

C. cairan amnion

D. emboli arteri

E. emboli vena
5. Cardiac Sirrhosis merupakan keadaaan
1. peningkatan tekanan hidrostatik pada
vena
centralis
2. nekrosis piece meal
3. nekrosis centrolobular
4. penurunan protein plasma.
Yang jarang menimbulkan masalah/ life
threatening pada kelainan vaskuler ini
adalah
a. Thrombus arteri
b. Thrombus vena
c. Emboli gas
d. Emboli lemak
e. Infark
7 Adanya Cirrhosis hepatis akan
menyebabkan edema
1. Anasarka
2. Lokal
3. Peningkatan tekanan hidrostatik
4. Gangguan aliran limfe
8. Peningkatan volume dalam darah dapat
terjadi
pada keadaan
1. Hipermia
2. Trombus
3. Congestif
4. Emboli
9. Terjadinya emboli pada Rhematic Heart
disease sering disebabkan karena emboli
a. Emboli arteri
b. Emboli vena
c. Emboli lemak
d. Emboli cairan amnion
e. Emboli gas
10. Yang dimaksud Cardiac Sirrosis adalah
1. Hepatorenal syndrome
2. Sama dengan Sirrosis Hepatis
3. Terjadi Fibrosis luas
4. CHF menyebabkan kelainan hati