MIKROBIOLOGI

SITOKIN

Tugas Mikrobiologi
Kelompok I
 Present by,
Kelompok I
Amanda Yufika
Deska Andina Rezki
Harapan
Juwita Sahputri
Muhammad Iqbal
Rendy Triyaka
Rifky Jamal
Said M Fachriansyah
Shifani Harnold
Yumna Muzakkir
Zahratul Firdaus
 . . ?
K I N
I T O
S ?
 Preface

Sitokin adalah suatu glikoprotein

yang berfungsi sebagai chemical
messengers antar sel
 Preface
Lintas kerja sitokin ada III :
Autokrin : bekerja pada sel yang
menghasilkannya
Parakrin : bekerja pada sel disekitarnya
Endokrin : bekerja pada sel yang jauh
 Preface
Sifat sifat sitokin :
Pleiotrofik : bekerja terhadap berbagai
jenis sel yang menimbulkan berbagai
efek
Redundant : berbagai sitokin
menunjukkan efek yang sama
Multifungsi : sitokin yang sama
mengatur beberapa fungsi yang
berbeda
Sinergi : bekerja bersamaan
Antagonis : bekerja berlawanan
 Nomenclature
Berdasarkan pada sel yang
menghasilkannya
Monokin : dihasilkan oleh makrofag,
ex : IL-1, TNF, IF-, dan IF-
Limfokin : dihasilkan oleh sel T dan
sel NK, ex : IL-2-6, IF-, limfotoksin)
 Fungsi Sitokin
Fungsi sitokin
Sebagai mediator dan regulator respon
immun alami (innate immunity)
Sebagai mediator dan regulator respon
immun didapat ( adaptive immunity)
Sebagai simulator hematopoiesis
Sitokin pada non-spesifik
immune
 Sitokin pada non-spesifik
immune
TNF ( Tumor Necrosis Factor)
sitokin utama pada respons inflamasi akut
terhadap bakteri negatif-Gram dan beberapa
bakteri lainnya
Sumber TNF : fagosit mononuclear, sel T, sel NK
dan sel mast
Efek biologik
Pengerahan neutrofil dan monosit ke tempat infeksi
Memacu ekspresi molekul adhesi sel endotel vaskular
terhadap leukosit
Merangsang makrofag mensekresi kemokin
Merangsang hipotalamus yang menginduksi panas
 Interleukin 1
Berfungsi sebagai mediator inflamasi
Yang merupakan respons terhadap
infeksi dan rangsangan lain
Sumber IL- 1 : fagosit mononuclear
 Interleukin 6
imunitas non spesifik dan spesifik
diproduksi fagosit mononuclear dan sel endotel
vascular
imunitas nonspesifik, IL-6 merangsang
hepatosit untuk memproduksi APP dan bersama
CSF merangsang progenitor di sumsum tulang
untuk memproduksi neutrofil
imunitas spesifik, IL-6 merangsang
pertumbuhan dan diferensiasi sel B menjadi sel
mast yang memproduksi antibodi
 Interleukin 10
Inhibitor makrofag dan sel dendritik
yang berperan dalam mengontrol reaksi
imun nonspesifik dan imun selular
Diproduksi oleh makrofag yang
diaktifkan
 Interleukin 12
mediator utama imunitas non-spesifik dini
terhadap mikroba intraselular
Sumber utama IL-12 adalah fagosit
mononuklear dan sel dendritik yang
diaktifkan
Efek biologik IL-12 adalah merangsang
produksi IFN-y oleh sel NK dan sel T,
diferensiasi sel T CD4' menjadi scl Th I yang
memproduksi IFN-y. IL-12 jugs meningkatkan
fungsi sitolitik sel NK dan sel CD8+
 Interferon 1
imunitas nonspesifik dini pada infeksi
virus
IFN Tipe I mencegah replikasi virus,
meningkatkan ekspresi molekul MHC-I,
merangsang perkembangan Th I,
mencegah proliferasi banyak jenis sel
antara lain limfosit in vitro
 Interleukin 15
Disintesis oleh fagosit pada infeksi virus,
merangsang ekspansi sel NK dalam
beberapa hari paska infeksi
 Inerleukin 18
Diproduksi oleh makrofag sebagai
respons terhadap LPS dan produk
mikroba lain
merangsang sel NK dan sel T untuk
memproduksi IFN-y
 IL-19, IL-20, 1L-22, IL-23, IL-24
Diduga sitokin-sitokin ini berperan pada
inflamasi kulit
Fungsi IL-19 belum diketahui dengan
jelas
IL-21 merangsang proliferasi sel NK
IL-23 merangsang respons imun selular.
Sitokin pada spesifik
immune
 Interleukin 2
faktor pertumbuhan sel T yang
dirangsang antigen dan berperan pada
ekspansi klon sel T setelah antigen
dikenal
IL-2 meningkatkan proliferasi dan
diferensiasi sel imun lain (sel NK, sel B),
kematian apoptosis sel T yang diaktifkan
antigen melalui Fas (golongan reseptor
TNF)
 Interleukin 4
Stimulus utama produksi IgE dan
perkembangan Th2 dari sel CD4+
merangsang sel B meningkatkan
produksi IgG dan IgE dan ekspresi MHC-
II, merangsang isotipe sel B dalam
pengalihan IgE, diferensiasi sel T ke
subset Th2, mencegah aktivasi
makrofag yang diinduksi IFN-y dan
merupakan GF untuk set mast terutama
dalam kombinasi dengan IL-3.
 Interleukin 5
aktivator pematangan dan diferensiasi
eosinofil utama dan berperan dalam
hubungan antara aktivasi set T dan
inflamasi eosinofil
diproduksi subset set Th2 (CD4+) dan
set mast yang diaktifkan
 Interferon
sitokin utama yang berperan dalam imunitas non
spesifik dan spesifik selular.
mengaktifkan makrofag untuk membunuh
fagosit, merangsang ekspresi MHC-I dan MHC-II
dan kostimulator APC, meningkatkan diferensiasi
sel CD4+ naif ke subset sel Thl dan mencegah
proliferasi sel Th2, bekerja terhadap sel B dalam
pengalihan subkelas IgG yang mengikat Fcy-R
pada fagosit dan mengaktifkan komplemen,
mengalihkan Ig yang berpartisipasi dalam
eliminasi mikroba
 TGF Beta
mencegah, proliferasi dan aktivasi
limfosit dan leukosit lain
merangsang produksi IgA melalui
induksi dan pengalihan sel B
 Limfotoksin
mengaktifkan sel endotel dan neutrofil,
merupakan mediator pada inflamasi
akut dan menghubungkan sel T dengan
inflamasi
 Interleukin 13
ditemukan pada sel nonlimfoid seperti
makrofag
Efek utamanya adalah mencegah
aktivasi dan sebagai antagonis IFN-y
merangsang produksi mukus oleh sel
epitel paru dan berperan pada asma
 Interleukin 16
- diproduksi sel T yang, spesifik eosinofil
Interleukin 17
diproduksi sel T memori yang diakfifkan
menginduksi produksi sitokin proinflamasi
lain seperti TNF, IL-1 dan kemokin
Interleukin 25
disekresi sel Th2 dan merangsang produksi
sitokin Th2 lainnya seperti IL-4, IL-5 dan IL-
13
Sitokin Pada Hematopoiesis
Sitokin yang disebut CSF berperan dalam
hematopoiesis
GM-CSF, G-CSF dan MCSF
Sitokin golongan ini berperan dalam
perkembangan, diferensiasi dan ekspansi
sel-sel mieloid
Pada dasarnya sitokin tersebut merangsang
diferensiasi sel progenitor dalam sumsum
tulang menjadi sel yang spesifik dan
berperan pada pertahanan terhadap infeksi
 KEMOKIN
sitokin yang berperan dalam
kemotaksis sel-sel leukosit (limfosit,
monosit dan neutrofil) ke tempat
infeksi atau kerusakan jaringan
(sitokin kemotaktik) sehingga
mempermudah interaksi antarsel
sekian
Terima