Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HEMATOLOGI
Hemoglobi 13 12.0 15.0 g%
n
Leukosit 5,7 4.0 11.0 103/L
Eritrosit 4,30 3.80 5.80 106/L
Hematokrit 35,9 37.0 47.0 %
Thorax PA
COR : CTR <50%, bentuk normal
Pulmo : corakan paru dalam batas normal, tidak tampak bercak
suram atau perselubungan, hilus tak melebar, sinus dan diafragma
normal
Kesan : Cor dan pulmo : dalam batas normal
Tak tampak gambaran infiltrat atau TBC.
BNO
Gambaran udara usus N, tak tampak distensi, feccal material
(+)
Kontur ginjal kanan N, kontur ginjal kiri tak tampak.
Tak tampak gambaran opak pada sistem urinarius.
Kesan : foto BNO dalam batas normal, tak tampak urolith opak.
USG
Upper dan Lower Abdomen
Kesan : Cystitis, hipertrofi kelenjar prostat, Ren tak tampak
kelainan.
EVALUASI PREOPERASI
Status fisik : ASA III
Penyulit pra-anestesi : Usia tua dan hipertensi
Teknik anestesi : Regional Anestesi dengan Spinal Anestesi
Teknik khusus : tidak ada
Monitoring:
EKG lead II
Heart Rate
Non-Invasive Blood Pressure (NIBP)
SpO2
MANAJEMEN INTRA-OPERASI
Mulai anestesi :Pukul 11.45
Mulai pembedahan :Pukul 12.00
Lama pembedahan :55 menit
IV line :Dorsum manus sinistra. No. 20
Posisi :Terlentang
Pre-medikasi : Sedacum 2 mg IV
Teknik Anestesi : Spinal Anestesi
Daerah Pemasangan : Vertebrae L2-L3
Jarum : No.29
Katheter : Tidak
Obat : Chirocaine 15 mg
1200
1100
MANAJEMEN INTRA-OPERASI
Airway Management : O2 dengan nasal kanul 4 lpm
Ventilasi : Spontan
Perdarahan : kurang lebih 300 500 cc
CAIRAN INTRAOP
Ringerfudin 500 cc
Normal Saline 500 cc
IRIGASI INTRAOP PADA TURP
Cairan irigasi pada TURP sebaiknya isotonic atau mendekati isotonic, inert,
nontoxic, dan transparan. Cairan yang mengandung elektrolit sebaiknya
tidak digunakan karena dapat menghantarkan listrik sehingga dapat
mengakibatkan luka bakar di jaringan sekelilingnya.
Irigasi pada kasus ini digunakan Sterile Water for Irrigation sebanyak 16 L.
MANAJEMEN PASCA OPERASI
RRWIB
Masuk Ruang Pemulihan : pukul 13.15
Keluar Ruang Pemulihan : pukul 15.30 WIB
Skor ALDRETTE Total = 9
[Aktivitas (1), Sirkulasi (2), Pernafasan (2), Kesadaran (2), Warna kulit (2)]
Kesan: Pendarahan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DAN
ANALISIS KASUS
2.1. EVALUASI ANESTESI PADA
USIA TUA
KONSENTRAS
MASSA OTOT I OBAT
AIR TUBUH
DALAM
PLASMA
Keuntungan 1. Baik untuk pasien yang tidak mampu 1. Baik untuk pasien yang memiliki penyakit
tidur terlentang dalam waktu yang lama respiratori yang signifikan
2. Baik untuk pasien yang memiliki batuk 2. Analgesi post-op baik
persisten 3. Menguntungkan bagi anestesiologis untuk
memonitor kesadaran dan mendeteksi
dini TURP sindrom
4. Dapat mendeteksi perforasi kandung
kemih jika pasien mengeluh nyeri
periumbilikal
Kerugian 1. Posisi litotomi, head down mengurangi VT Anestesi spinal tidak mencegah ereksi penis
dan FRC sehingga dapat mengganggu jalannya
2. Posisi juga meningkatkan risiko terjadinya operasi
aspirasi (bisa diatasi dengan intubasi dan
PPV)
3. Diperlukan analgesi post-op
4. GA yang tidak terlalu dalam, tidak
mencegah terjadinya ereksi penis sehingga
bisa mengganggu jalannya operasi (bisa
diatasi dengan memperdalam anestesi)
Analisis:
e. Sepsis
Prostat sering dikolonisasi dengan bakteri infeksi kronis
Pembedahan luas dengan pembukaan sinus-sinus PD masuknya organisme
ke dalam aliran dara
Bakteremia dapat meyebabkan sepsis atau syok septik
Terapi antibiotik profilaksis (gentamicin, levofloxacin, atau cephazolin)
sebelum TURP dapat mengurangi kemungkinan dari bakteremia dan sepsis.
MONITORING INTRA OPERASI
Evaluasi status mental pada pasien sadar
deteksi awal tanda-tanda dari sindrom
TURP dan perforasi kandung kemih
Penurunan saturasi oksigen arteri
overload cairan
Pemantauan temperatur (reseksi lama)
hipotermia
Kehilangan darah sulit untuk dinilai karena pemakaian
larutan irigasi tanda-tanda klinis dari hypovolemia
Kehilangan darah rata-rata sekitar 35 ml/menit dari
reseksi (biasanya 200300 ml) tetapi jarang mengancam
jiwa
Sesudah operasi : penurunan hematokrit mencerminkan
hemodilusi dari penyerapan cairan irigasi
25% dari pasien memerlukan transfusi intraoperatif
durasi prosedur yang lebih panjang dari 90 menit
reseksi lebih besar dari 45 g dari jaringan prostat.
TATALAKSANA POST OPERATIF
A. ANALGESIK UNTUK PENANGANAN NYERI (NSAID)
- efek analgesic, antipiretik, anti
inflamasi
- pengurangan sintesis
prostaglandin dengan
menghambat enzim COX-1 dan
DEXKETOPROFEN COX-2 mempengaruhi
mediator inflamasi
- Onset : 30 menit
- Puncak : 45 menit
- Durasi : 50 mg adalah 8 jam.
kasus ini diberikan tiga kali sehari.
IBUPROFEN KETOROLAC
10 kg x 100 10 kg x 50 35 kg x 20
2200 ml/hari
= 100 ml = 500 ml = 700 ml
Kebutuhan 3 rd space
CVE
Cairan loss
10 kg x 4
55 kg x 5 10 kg x 2 55 kg x 3 535 ml/jam
= 275 ml 35 kg x 1 = 165 ml
= 95 ml
Input
RF 500 ml -
NaCl - 900 ml
RD 250 ml 300 ml
PRC 238 ml -
Output