Вы находитесь на странице: 1из 29

Rekap Pasien Jaga Tanggal 20 Maret 2017

Konsulen Onsite: dr. Sri Murdiati, Sp.JP (K)-FIHA


Pasien Diagnosa Terapi Planning
Zulkarnain Chest pain ec dd Bed rest Troponin I DPJP:
1. UAP O2 2-3 L/i dan CKMB dr. Sri
2. NSTEMI Diet jantung 1700 kcal DR Murdiati,
IVFD Nacl 0,9 % 20 gtt/i Ur/cr Sp.JP (K)-
Ranitidine 1 Amp/12 jam elektrolit FIHA
Aspilet 1 x 80 mg GDS
Clopidogrel 4x 75 mg Foto thorax
Atorvastatin 1x20 mg Coronary
ISDN 3x 5 mg angiography
Alprazolam 1x0,25 mg

Hasnidar Chest pain dd Bed rest Troponin I DPJP: dr.


1. Stable Diet jantung dan CKMB dr. Sri
angina Aspilet 2x80mg DR, Murdiati,
pectoris Clopidogrel 1x75mg Ur/cr Sp.JP (K)-
2. Pleurutic ISDN 3x5mg Elektrolit FIHA
pain Lipid profil
albumin
GDS
Foto thorax
MORNING REPORT
Disusun Oleh:
Hasdiana

Pembimbing:
Dr. dr. T.Heriansyah, Sp.JP (k)- FIHA, FAsCC

BAGIAN/SMF ILMU KARDIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH
KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2017
Skenario
ANAMNESIS
Tn.Z, 55 tahun
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri
yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu dan memberat
dalam sehari SMRS. Nyeri dada dirasakan seperti rasa
ditimpa beban berat. Nyeri memberat dengan aktifitas dan
tidak menghilang saat istirahat. Nyeri dada dirasakan
selama > 20 menit. Keluhan nyeri dada kiri ini menjalar
tembus ke bagian belakang. Pasien mengaku berkeringat
dingin dan sulit bernafas saat mengalami nyeri dada
tersebut. Pasien juga mengeluhkan cepat lelah terutama
saat beraktivitas ringan, mual (+) dan muntah (-).
ANAMNESIS
RPD RPO RKS
Hipertensi (-) Sebelum berobat ke Pasien merupakan
DM (-) RSUZA, pasien sudah perokok aktif
Hiperkolesterol (-) berobat ke poliklinik dan selama 40 tahun,
praktek dokter, tapi pasien 3 bungkus/hari dan
tidak tau nama obat yang baru berhenti 1 th
dikonsumsi yang lalu.
Pasien suka
makanan yang
berlemak-lemak
Jarang
berolahraga
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala: normosefali, rambut hitam, keputihan tidak
mudah dicabut.
Mata:
Konj. palpera anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RCL (+/
Status Present +), RCTL (+/+)
Keadaan umum: lemah Telinga
Kesadaran: Compos simetris, sekret (-/-), othorrea (-/-)
Mentis Hidung
sekret (-/-), Rhinorrhea (-/-)
TD= 100/70 mmHg
Mulut
HR= 86 x/menit sianosis (-)
RR= 23 x/menit Leher:
Temp=36,5C TVJ (-), pembesaran KGB (-)
Toraks:
Inspeksi: Simetris
Palpasi: SF ka=SF ki
Perkusi: Sonor/Sonor,
Auskultasi: ves (+/+), rh (-/-), wh (-/-)
JUMP 1: TERMINOLOGI

Nyeri dada: perasaan tidak enak di dada dan


rasa sakit di dada, tekanan, dapat lokal atau
menjalar, yang dapat berupa gangguan jantung
atau non jantung.

Hipertensi: keadaan dimana tekanan darah


seseorang adalah 140 mm Hg (tekanan
sistolik) dan/ atau 90 mmHg (tekanan
diastolik).
JUMP 2: IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa yang terjadi pada Tn. Z?

2. Apa saja faktor risiko yang terdapat pada Tn. Z?

3. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada Tn. Z?

4. Penatalaksanaan apa yang diberikan pada Tn. Z?


1. Apa yang terjadi pada Tn. Z?

Tuan Z mengeluhkan nyeri di dada, seperti rasa ditimpa beban berat


selama lebih dari 20 menit, nyeri dada memberat dengan aktivitas, tidak
hilang dengan istirahat dan menjalar ke bagian belakang

Keluhan tersebut mengarahkan kepada keluhan Chest pain (nyeri dada)


yang merupakan gejala PJK. Berdasarkan kriterianya lebih mengarah kepada
dugaan kemungkinan UAP, NSTEMI, STEMI.
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada. Salah satu gejala yang
sering membawa pasien berobat ke RS adalah nyeri dada. Diagnosis
bandingnya sangat luas meliputi penyebab kardiak dan non kardiak.
Diagnosis banding nyeri dada dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Cardiac origin Non-cardiac origin

Angina pektoris Penyakit gastrointestinal

Infark miokard Psikogenik

Likely ischaemic in origin (stenosis aorta, Penyakit neuromuskular


kardiomiopati hipertrofik, hipertensi ventrikel
kanan berat, regurgitasi aorta, anemia/hipoksia
berat)

Non ischaemic in origin (diseksi aorta, Kelainan paru


perikarditis, miokarditis, prolaps katup mitral)
Pain Patterns with Myocardial Ischemia

10
2. Apa saja faktor risiko yang terdapat pada Tn. Z?

Usia
Tidak dapat dimodifikasi
Jenis Kelamin

Merokok

Jarang berolahraga
Dapat dimodifikasi
Konsumsi makanan
lemak berlebihan
3. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada Tn. Z?

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang (Lab, EKG, Foto Thoraks,
Echocardiography, dan lain-lain)
EKG

Irama : Sinus Q patologis : (-)


Ritme : reguler ST- elevasi : (-)
HR : 100 bpm ST-depresi : (-)
Axis : Normoaxis T- Inverted : (-)
Gel P : normal RVH/LVH : (-)/(-)
PR interval: 0,12 s Kesan : Sinus Ritme, HR 100x/menit, regular,
Komplek QRS : 0,08 s normoaxis
Laboratorium 20-03-2017
Pemeriksaan Hasil Rentang nilai normal
Hemoglobin 14,0 12 - 14 gr/dl
Leukosit 5,8 4,1 - 10,5.103/mm3
Trombosit 202 150 - 450.103/ul
Hematokrit 41 45 - 55 %
Eritrosit 5,2 4,7-6,1. 106/mm3

Hitung Jenis Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan


Eosinofil 3 0-6 %
Basofil 1 0-2 %
Netrofil Segmen 59 50-70 %
Netrofil Batang 0 2-6%
Limfosit 29 20-40 %
Pemeriksaan Hasil Rentang nilai normal
Elektrolit
Natrium (Na) 138 135-145 mmol/L
Kalium (K) 3,8 3,7-5,4 mmol/L
Khlorida (Cl) 107 90-110 mmol/L

Jenis Hasil
pemeriksaan Pemeriksaan Nilai Rujukan Jenis
Troponin I <0,10 <1,5 ng/mL pemeriksa Hasil
an Pemeriksaan Nilai Rujukan
CK-MB 18 <25 U/L Glukosa 126 < 200 mg/dl
darah
sewaktu

Jenis
pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Ureum 25 13-43 mg/dL

Kreatinin 0,72 0,67-1,17 mg/dL


Laboratorium 21-03-2017

Pemeriksaan Hasil Rentang nilai normal


KIMIA KLINIK
Albumin 3,76 3,5-5,2 g/dL
Kolesterol total 160 <200 mg/dL
Kolesterol HDL 38 >60 mg/dL

Kalsium 8,9 8,6-10,3 mg/dL


Glukosa darah puasa 97 60-100 mg/dL
Glukosa darah 2 jam PP 112 100-126 mg/dL
4. Penatalaksanaan apa yang diberikan pada Tn. Z di IGD?

Bed rest
O2 2-3 L/i
Diet jantung 1700 kcal
IVFD Nacl 0,9 % 20 gtt/i
Ranitidine 1 Amp/12 jam
Aspilet 1 x 80 mg
Clopidogrel 4x 75 mg
Atorvastatin 1x20 mg
ISDN 3x 5 mg
Alprazolam 1x0,25 mg
Skema

Tn. Z

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Penunjang

Penegakan
Diagnosis

Chest Pain ec dd 1. UAP 2. NSTEMI


Jump 3 : Analisa Masalah
Nyeri Dada

Angina Pectoris Kemungkinan SKA Non Kardiak

Anamnesis dan Fisik


LEARNING OBJECTIVES

DEFINISI UAP

KLASIFIKASI UAP

ETIOLOGI UAP

PATOFISIOLOGI UAP

MANIFESTASI KLINIS UAP

PENATALAKSANAAN UAP

PROGNOSIS UAP
DEFINISI
Angina pektoris adalah nyeri dada yang timbul
akibat iskemia miokard yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara suplai darah ke
miokard dan kebutuhan oksigen

Angina pektoris tidak stabil ( APTS) adalah


keadaan pasien dengan simpton iskemia sesuai
SKA, tanpa terjadi peningkatan enzim
petanda jantung ( CK-MB,troponin ) dengan
atau tanpa perubahan EKG yang menujukkan
iskemia ( depresi segmen ST, inversi gelombang
T dan elevasi segmen ST yang transien)
FAKTOR RISIKO

Non-Modifiable Modifiable
Gender and age. Smoking
Men, older than age 45 Hypertension
Women, older than age 55 Diabetes Mellitus
Dyslipidemia
Obesity
A desentary lifestyle
Stress

Overbaugh KJ. Acute Coronary Syndrome. AJN. May 2009: 109 (5):43
ETIOLOGI

Faktor di luar jantung


Sklerotik arteri koroner
Agregasi trombosit
Trombosis arteri koroner
.
MANIFESTASI KLINIS
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI

1 2 3

4 5 6
American Heart Association: http://watchlearnlive.heart.org
PENATALAKSANAAN
Komplikasi
Gagal jantung
Gangguan irama jantung
Infark miokard

28
Thank
You

Вам также может понравиться