Вы находитесь на странице: 1из 19

SENIN , 01 JUNI 2009

ADA APA DENGAN EUTHANASIA?


Identitas Kelompok dan Tutor
Kelompok : 3
Tutor : dr.
Ketua : Deva .P (405080216)
Sekretaris : Stevany Minsanita (405080070)
Penulis : M.Najla (405080181)
Anggota :
Divan. F (405080065)
Ronni Untung (405080032)
Kelvin Christian Halim (405080009)

Rolando (405080012)
Christien (405080011)
I Ketut Adi (405080071)
Kelvin Christian Halim (405080009)
Wahidin Gotama (405080010)
Ferdy. E (405080066)
Renny Hartanti (405080033)
Ada Apa Dengan Euthanasia
Membicarakan tentang Euthanasia, pasti tidak bisa dilepaskan
dengan definisi kematian.Sedangkan definisi mati sendiri terus
mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena ilmu pengetahuan
terus menerus berkembang mencapai kemajuan yang sangat pesat.
Pada masa yang lalu perngertian mati ditetapkan apabila denyut jantung
berhenti. Ternyata banyak kasus yang dijumpai ada orang yang denyut
jantungnya berhenti, kemudian jantungnya berfungsi kembali, seperti
kejadian orang mati suri. Terjadilah kontroversi pandangan mengenai
mati. Pengertian Euthanasia juga mengalami berbagai perubahan, dari
Euthanasia positif sampai Euthanasia aktif.
Karena itu, ketika seorang pasien bernama sutono yang dirawat
dirumah sakit karena mengalami pendarahan otak yang dasyat,
sehingga mengakibatkan pasien itu dalam keadaan comma. Kemudian
setelah diteliti secara seksama ternyata batang otaknya juga tidak
berfungsi. Keluarga pasien jadi sangat menderita . Tim dokter dan pihak
rumah sakit berusaha secara maksimal untuk memberikan pertolongan,
tetapi setelah dirawat cukup lama, sutono tetap dirawat dalam keadaan
comma. Pihak keluarga kemudian mengusulkan pada Tim dokter dan
pihak rumah sakit, agar Sutono dibawa pulang saja, dirawat dirumah
seadanya. Pihak keluarga tak mampu lagi memebayar biaya perawatan
dan berbagai biaya lain, yang membuat mereka menderita lahir batin.
Bili Anda salah satu anggota tim dokter itu, bagai mana sikap dan
pandangan anda
L O
1. Mengetahui definisi Euthanasia
2. Mengetahui dan menjelaskan Tinjauan agama
tentang Euthanasia
3. Mengetahui dan menjelaskan Jenis-jenis
Euthanasia
4. Mengetahui dan menjelaskan Contoh-contoh
Euthanasia
5. Mengetahui dan menjelaskan Pandangan agama
tentang Euthanasia dan jiwa
6. Mengetahui dan menjelaskan Tindakan dokter
terhadap pasien Euthanasia
7. Solusi
definisi Euthanasia
LO 1
Aspek Kedokteran

Dalam Sumpah Hippokrates ada tiga kalimat


pendek, Aku tidak akan memberikan obat
yang mematikan kepada siapa pun bila orang
memintanya, dan juga tidak akan
menyarankan hal serupa itu. Demikian juga
aku tidak akan memberikan kepada seorang
wanita sarana abortif (pesson phthoron).
Dalam kemurnian dan kesucian akan kujaga
kehidupan dan seniku.
Keterkaitan Aspek Ilmu
Pengetahuan dan sosial ekonomi
Iptekdok dapat memperkirakan kemungkinan
keberhasilan upaya tindakan medis untuk
mencapai kesembuhan atau pengurangan
penderitaan pasien. Apabila secara iptekdok
hampir tidak ada kemungkinan untuk mendapat
kesembuhan ataupun pengurangan penderitaan,
apakah seseorang tidak boleh mengajukan
haknya untuk tidak diperpanjang lagi hidupnya?
Segala upaya yang dilakukan akan sia-sia,
bahkan sebaliknya dapat dituduhkan suatu
kebohongan, karena di samping tidak membawa
kesembuhan, keluarga yang lain akan terseret
dalam habisnya keuangan
Aspek Hak Azasi

Hak azasi manusia (HAM) selalu dikaitkan dengan


hak hidup, hak damai, & sebagainya. Tapi tidak
tercantum jelas adanya hak seseorang untuk mati.
Mati sepertinya justru dihubungkan dengan
pelanggaran HAM, terbukti dari aspek hukum
euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga
medis dalam pelaksanaan euthanasia. Sebenarnya,
dengan dianutnya hak untuk hidup layak &
sebagainya, secara tidak langsung seharusnya
terbersit adanya hak untuk mati, apabila dipakai
untuk menghindarkan diri dari segala
ketidaknyamanan atau lebih jelas lagi dari segala
penderitaan yang hebat.
Aspek Hukum
Indonesia
Berdasarkan hukum di Indonesia maka eutanasia adalah sesuatu perbuatan yang
melawan hukum, hal ini dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan yang ada
yaitu pada Pasal 344 Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang menyatakan bahwa
Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri,
yang disebutkannya dengan nyata dan sungguh-sungguh, dihukum penjara selama-
lamanya 12 tahun. Juga demikian halnya nampak pada pengaturan pasal-pasal 338,
340, 345, dan 359 KUHP yang juga dapat dikatakan memenuhi unsur-unsur delik
dalam perbuatan eutanasia. Dengan demikian, secara formal hukum yang berlaku di
negara kita memang tidak mengizinkan tindakan eutanasia oleh siapa pun.
Ketua umum pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Farid Anfasal Moeloek
dalam suatu pernyataannya yang dimuat oleh majalah Tempo Selasa 5 Oktober 2004
[12] menyatakan bahwa : Eutanasia atau "pembunuhan tanpa penderitaan" hingga

saat ini belum dapat diterima dalam nilai dan norma yang berkembang dalam
masyarakat Indonesia. "Euthanasia hingga saat ini tidak sesuai dengan etika yang
dianut oleh bangsa dan melanggar hukum positif yang masih berlaku yakni KUHP.
Tinjauan agama tentang Euthanasia

LO 2
Jenis-jenis Euthanasia

LO 3
Contoh-contoh Euthanasia

LO 4
Contoh Kejadian Euthanasia
Kasus Hasan Kusuma - Indonesia
Sebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada tanggal
22 Oktober 2004 telah diajukan oleh seorang suami bernama
Hassan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang
bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 2
bulan dan disamping itu ketidakmampuan untuk menanggung
beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula.
Permohonan untuk melakukan eutanasia ini diajukan ke
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini merupakan salah
satu contoh bentuk eutanasia yang diluar keinginan pasien.
Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka
kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami
kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.[34]
Pandangan agama tentang Euthanasia dan jiwa

LO 5
Tindakan dokter terhadap pasien Euthanasia

LO 6
solusi

LO 7
Kesimpulan

Euthanasia dilihat dari berbagai agama,


dilarang
disesuaikan pada situasi dan kondisi yang
dihadapi pasien
Karena pada kasus ini pasien mengalami
kerusakaan pada batang otak dimana batang
otak berfungsi antara lain mengatur
pernafasan, denyut jantung kemungkinan
untuk sembuh sangat kecil.
Daftar pustaka

Mubarak Zakky,2008. Modul MPK AGAMA,


Jakarta: FK Untar
Modul Blok Humaniora FK untar, Ilmu Sosial
Kedokteran, 2008
Achadiat Chrisdiono,1996.Pernik Pernik
Hukum Kedokteran,Jakarta
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться