Вы находитесь на странице: 1из 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA

TN. VA DENGAN MASALAH UTAMA


GANGGUAN SENSORI PERSEPSI
HALUSINASI PENDENGARAN
ADE IRMA

MARDIKA FAROH
DWI NINGRUM

SITI
SITI MARIYAH
MASROGAYAH
PENDAHULUAN
Menurut WHO, jika prevelensi gangguan jiwa diatas 100 jiwa per
1000 penduduk dunia, maka berarti di Indonesia mencapai 264
per 1000 penduduk yang merupakan anggota keluarga

Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2007 menyebutkan 14,1%


penduduk mengalami gangguan jiwa dari yang ringan
hingga berat

Berdasarkan data dari Ruang Elang 1 RSJ SH, pasien untuk 3 bulan
terakhir pada bulan Mei 2017, jumlah kasus gangguan sensori persepsi:
halusinasi berjumlah 33,1% (52 orang), waham 0% (0 orang), Isolasi
sosial 15,1% (24 orang), Harga diri rendah 0% (0 orang). Resiko perilaku
kekerasan 42% (66 orang), Deficit perawatan diri 9,6% (15 orang)
dengan jumlah pasien keseluruhan 150 orang.
GAMBARAN KASUS
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI PENDENGARAN
Data Subjektif : Klien mengatakan dirumah sering mendengar bisikan
yang mengajaknya mengobrol, biasanya jam 12 malam, saat sedang
sendiri dan tidak bisa tidur, hingga klien merasa kesal.
Data Objektif : Klien tampak bicara sendiri, klien tampak gelisah, mulut
klien tampak seperti berbicara pada orang lain.
ISOLASI SOSIAL
Data Subjektif : Klien mengatakan jarang berkumpul bersama
temannya, temannya menjauhinya. Klien merasa dirinya dideskriminasi
oleh semua orang-orang yang ada di lingkungannya. Klien mengatakan
merasa lebih nyaman sendiri.
Data Objektif : Klien tampak nunduk, tampak sedih dan lesu, klien
tampak menyendiri, klien tampak menghindar ketika orang lain datang
Lanjutan
HARGA DIRI RENDAH
Data Subjektif : Klien mengatakan malu untuk keluar rumah karena
klien mantan napi dan karena tetangganya tahu bahwa kakaknya
menderita penyakit jiwa.
Data Objektif : Klien tampak menyendiri, klien tampak menunduk,
kontak mata klien berkurang, nada bicara klien pelan.
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Data Subjektif : Klien mengatakan saat dirumah sering marah-marah,
sering berantem, Klien mengatakan saat di Rutan sering dipukuli oleh
aparat.
Data Objektif : Klien tampak cemas dan nada suara klien tinggi, tidak
tenang, klien tampak melotot saat berbicara terkait keluarganya, klien
tampak mengepalkan tangan.
POHON MASALAH
Gangguan Sensori Persepsi:
1 Halusinasi Pendengaran

2 Isolasi Sosial

3 Harga Diri Rendah

4 Resiko Perilaku Kekerasan


LANDASAN TEORI
Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan
yang negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan
diri dan merasa gagal mencapai keinginan (Keliat BA,
2006).
Faktor predisposisi : Tn. VA mendapat tekanan dari
kelompok sebaya atau lingkungan, karena pernah
menajdi narapidana tidak ada yang mau berteman
dengannya.
Faktor presipitasi : Tn. VA dulu seorang narapidana,
mengalami trauma saat dirutan pernah di pukul dan
disudutin rokok oleh petugas.
Lanjutan
Manifestasi : Tanda dan gejala pada Tn.V adalah klien
mengatakan merasa malu untuk keluar rumah dan
berbaur/ mengobrol dengan tetangganya, karena
mantan narapidana dan tetangganya tahu bahwa
kakaknya menngalami sakit jiwa, klien sering menyendiri
lebih banyak diam, tidak mau menyapa orang lain.
Mekanisme koping yang digunakan adalah mekanisme
jangka panjang dapat menggunakan Ego Oriented
Reaction untuk melindungi diri, seperti fantasi, isolasi
proyeksi, dan mengusir. Pada Tn.V klien lebih banyak
menyendiri dari pada gabung dengan orang lain.
PELAKSANAAN TINDAKAN
Dx Kep Tanggal Tindakan keperawatan Hasil
Isolasi 05-05-2017, Melakukan hubungan saling Klien mampu membina hubungan
Sosial Jam: 11.00- percaya saling percaya
11.30 WIB
06-06-2017, Mendiskusikan tentang Klien mampu mengenal masalah
Jam: 12.30- keuntungan berinteraksi dengan isolasi sosial
13.00 WIB orang lain
Mendiskusikan kerugian tidak
berinteraksi dengan orang lain
Mengajarkan cara berkenalan
dengan perawat
07-06-2017, Memberikan kesempatan klien Klien mampu melakukan
Jam: 13.30- cara berkenalan dengan satu hubungan sosial secara bertahap:
14.00 WIB orang berkenalan dengan 1 orang
08-06-2017, Memberikan kesempatan klien Klien mampu melakukan
Jam: 14.00- cara berkenalan dengan dua orang hubungan sosial secara bertahap:
14.30 WIB berkenalan dengan 2 orang
PELAKSANAAN TINDAKAN
Dx Kep Tanggal Tindakan keperawatan Hasil
GSP : 31-05-2017, Mengidentifikasi isi, waktu, Klien mampu mengenal
Halusinasi Jam: 10.30 frekuensi, dansituasi yang halusinasinya
pendengaran 11.00 WIB menimbulkan halusinasi Klien mampu mengontrol
Mengajarkan pasien halusinasinya dengan
menghardik halusinasi menghardik
02-06-2017, Melatih klien mengendalikan Klien mampu bercakap-
Jam: 10.00- halusinasi dengan bercakap- cakap dengan orang lain
10.30 WIB cakap dengan orang lain yaitu dengan ibunya

04-05-2017, Melatih pasien mengendalikan Klien mampu membina


Jam: 12.00- halusinasi dengan melakukan hubungan saling percaya
12.30 WIB kegiatan

03-05-2017, Memberikan pendidikan Klien mampu mengenal


Jam: 11.00- kesehatan penggunaan obat manfaat minum obat,
12.00 WIB secara teratur kerugain dan 5 benar cara
PELAKSANAAN TINDAKAN
Dx Kep Tanggal Tindakan keperawatan Hasil
Harga 31-06- Mengidentifikasi kemampuan Klien mampu melatih
Diri 2017, Jam: dan aspek positif yang dimiliki kemampuan yang di
Rendah 12.30- pasien pilih
13.00 WIB Membantu pasien menilai
kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
Membantu pasien memilih
kegiatan yang akan di latih sesuai
dengan kemampuan pasien
Melatih pasien sesuai
kemampuan yang di pilih
14-06- Melatih kemampuan ke dua Klien mampu melatih
2017, Jam: kemampuan yang
10.30- kedua dengan
11.00 WIB berolahraga
PELAKSANAAN TINDAKAN
Dx Kep Tanggal Tindakan keperawatan Hasil
Risiko 31-06- Mendiskusikan penyebab, Klien mampu mengenal
Perilaku 2017, Jam: tanda dan gejala PK, PK yang perilaku kekerasan
Kekerasan 12.30- biasa dilakukan, dan akibat PK Klien mampu mengontrol
13.00 WIB Melatih mencegah PK dengan perilaku kekerasan
cara fisik : tarik nafas dalam dengan tarik nafas dalam

02-06- Melatih cara sosial dan Klien mampu mengontrol


2017, Jam: spiritual perilaku kekerasan
12.30- dengan cara sosial dan
12.45 WIB spiritual
04-06- Memberikan penkes tentang Klien mampu mengontrol
2017, Jam penggunaan obat secara perilaku kekerasan
12.00- teratur dengan minum obat
12.30 secara teratur
PEMBAHASAN
GSP : Halusinasi Pendengaran Harga Diri Rendah
Menurut teori ada 4 cara yang dapat Menurut teori ada 2 cara yang dapat
dilatih pada klien untuk mengotrol dilatih pada klien untuk meningkatkan
halusinasi, yaitu mengenal halusinasi harga diri. Pertama, mengidentifikasi
dan melakukan menghardik, kemampuan dan aspek positif yang
bercakap-cakap dengan orang lain, dimiliki klien, membantu klien menilai
melakukan kegiatan terjadwal dan kemampuan yang masih dapat
memberikan pendidikan kesehatan digunakan, memilih kegiatan yang akan
mengenai penggunaan obat secara dilatih sesuai dengan kemampuan
teratur. klien, melatih kllien sesuai kemampuan
Kelompok mampu menyelesaikannya yang dipilih. Kedua, melakukan evaluasi
dalam 4 kali pertemuan dengan jadwal kegiatan harian klien dan
hambatan pada kegiatan bercakap melatih kemampuan kedua.
cakap harus diselesaikan bersama Kelompok mampu menyelesaikannya
dengan isolasi sosial, ditambah dalam 2 kali pertemuan dengan
dengan kondisi emosi klien yang hambatan ada beberapa kemampuan
tidak stabil. yang tidak bisa dilakukan di RS.

Вам также может понравиться