Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gram
By Komalah Ravendran
102010388
Skenario
Seorang laki-laki, Tn.S, 33 tahun, datang
dengan keluhan mata kanan merah.
Mind map
Diagnosa klinis
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi PAK (7 langkah)
Tn S , 33 tahun
Sistem datang dengan
manajeman keluhan mata kanan
merah
Penatalaksanaan
Pencegahan
Langkah-langkah menegakkan
diagnosis
Menentukan diagnosa klinis
Menentukan pajanan di tempat kerja
Menentukan adanya hubungan pajanan dengan diagnosis
klinis
Besarnya pajanan
Peranan faktor individu
Faktor risiko diluar pekerjaan
Diagnosis Okupasi
Diagnosa klinis (Identitas)
Alamat: Jl. K Rawa
Mangun.
Nama: TN.S Umur: 33 tahun
Pulogadung. Jakarta
Timur.
Tempat/Tanggal
Jenis kelamin: Laki-
Lahir: Jakarta/20- Agama: Islam
laki
6-1978
Nama Perusahaan:
CV.X
Diagnosa klinis (anamnesis)
Keluhan utama: Mata kanan merah sejak kemarin
Keluhan lain/tambahan: terasa perih, berair dan jika terkena cahaya langsung
seperti matahari terasa silau dan lama kelamaan perih, rasa menganjal halus,
penglihatan tidak terganggu
Riwayat perjalanan penyakit sekarang: pada pagi hari kemarin, saat menggerinda
besi yang telah dilas ada percikan yang masuk ke mata kanan. Kemudian, Tn.S
membilas sebentar mata tersebut dengan air. Pada sore hari mata mulai terlihat
merah dan mulai berair. Malam hari membilas mata dengan air mengalir. Saat
bangun mata semakin merah dan berair. Ada sedikit sakit
Diagnosa klinis (anamnesis)
Riwayat penyakit dahulu: riwayat keluhan serupa beberapa kali bergantian antara
mata kanan dan kiri dan berobat ke poli RSP tiga kali (09/2010, 11/2011,
01/2013. alergi: (-) asma: (-) sakit jantung: (-) hipertensi: (-) stroke: (-) DM: (-)
Riwayat penyakit keluarga: alergi(-), sama(-), sakit jantung(-), hipertensi(-),
stroke(-), DM (-)
Riwayat pekerjaan: bekerja selama 20 tahun, menggunakan kaca mata hanya
saat mengelas dan hanya berupa kacamata hitam, saat menggerinda tidak.
Kadang menggunakan masker dari kain slayer, sarung tangan, baju kerja khusus
dan sepatu khusus tidak ada. Disediakan face shield tetapi os tidak
menggunakannya dengan alasan tidak nyaman sehingga kurang efisien bekerja.
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital Status Gizi
Nadi : 78x/menit, isi cukup, Tinggi badan: 162cm
irama teratur Berat badan: 55kg
Pernafasan : 18x/menit IMT: 20,9 kg/m2
Tekanan darah : 120/80mmHg Lingkar perut: -
Suhu badan : afebris 0C Bentuk badan: astenikus
Pemeriksaan
Pemeriksaan
laboratorium : darah
oftalmoskopi
dan urin
Slit-lamp: corpus
alienum padat pada
medial kornea OD.
Bagian lain mata
normal.
Bahaya potential terhadap Kesehatan dan
Risiko Kecelakaan Kerja
Kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikoso Gangguan Risiko
pasien sial kesehatan kecelaka
yang an kerja
mungkin
Menggun Debu Asap Bakteri Kedua lengan Lelah Iritasi mata, Kecelaka
akan Panas kende Virus terangkat kulit dan an lalu
kenderaa Sinar raan Jamur dan posisi saluran napas lintas
n UV Debu statis ISPA
bermotor Bising Posisi dudnk Gangguan
Getara yang tidak pendengaran
n ergonomis LBP
MSD pada
lengan dan
punggung
Bahaya potential terhadap Kesehatan dan
Risiko Kecelakaan Kerja
Kegiatan Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikos Gangguan Risiko
pasien osial kesehatan yang kecelaka
mungkin an kerja
Mengela Panas Uap Bakteri Kedua Lelah Dehidrasi Luka
s (las Radiasi metal Jamur lengan Iritasi dan bakar
listrik) Non (fume Virus terangkat gangguan mata Listrik
ionik ) dan posisi Iritasi saluran Trauma
Listrik statis nafas (mata)
Sinar Posisi duduk Gangguan
UV tidak pendengaran
dan IR ergonomis Metal fume fever
Gram (MFF)
LBP
Gangguan otot-
tulang rangka
pada leher dan
punggung
Stress kerja
Bahaya potential terhadap Kesehatan dan
Risiko Kecelakaan Kerja
Kegia Fisik Kimia Biolog Ergonomi Psikosos Gangguan kesehatan Risiko
tan i ial yang mungkin kecelaka
pasie an kerja
n
Meng Bising Uap Bakte Membun Lelah Iritasi dan gangguan Terkena
gerin Getara metal ri gkuk Target mata, kulit, dan sal mesin
da n (fume) Jamur Menundu pengerj pernafasan dan
Percik Virus k aan Gangguan perkakas
an Twisting/ pendengaran Luka
bunga berputar MMF bakar
api Lengan HAVS listrik
Gram kanan ISPA Trauma
terangkat LBP (mata)
Gangguan otot-tulang
rangka pada lengan
kanan dan punggung
Stress kerja
Diagnosis Kerja
Corpus alienum kornea OD ec gram
Merupakan trauma tajam
Gejala yang ditimbulkan
berupa nyeri, sensasi benda
asing, fotofobia, mata
merah dan mata berair
banyak. Dalam pemeriksaan
oftalmologi, ditemukan
visus normal atau menurun,
adanya injeksi konjungtiva
atau injeksi silar,
terdapat benda asing pada
bola mata, fluorescein (+).
Corpus alienum
Diagnosis
kornea OD ec
Differential
debu
Corpus alienum
kornea OD ec
Diagnosis Okupasi
gram ec
kecelakaan kerja
Penatalaksanaan secara medis
Mengeluarkan benda asing tersebut dari bola mata.
Bila lokasi corpus alienum berada di kornea maka dengan
mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal.
Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum
suntik tumpul atau tajam.Arah pengambilan, dari tengah ke
tepi.
Bila benda bersifat magnetik, maka dapat dikeluarkan
dengan magnet portable.
Diberi antibiotik lokal,siklopegik, dan mata dibebat dengan
kassa steril dan diperban.
Pencegahan
Berangkat dan pulang kerja dengan mengendarai
motor
Menggunakan helm
Menggunakan masker
Mencuci tangan dan mukanya atau membersihkan
diri dengan sabun
Memakai baju lengan panjang
Menggunakan sunblock
Menggunakan mobil atau kenderaan awam ke
tempat yang berjauhan
Pencegahan
Mengelas (las listrik)
Menggunakan ear plug
Memakai kaca mata khusus.
Memakai pakaian yang khusus
Menggunakan sepatu dan sarung
tangan yang sesuai
Berhati-hati ketika menggunakan
peralatan listrik
Memakai alat pelindung muka
(face shield
Mencuci tangan sebelum makan
atau dan setelah makan
Memakai masker
Melakukan pekerjaan dalam
posisi yang benar
Ada ventilasi dan cahaya yang
cukup
Pencegahan (menggerinda)
Pakaian perlindungan Sepatu kerja
Pakaian kerja harus dapat melindungi Alas kaki yang kuat untuk bekerja.
pekerja terhadap bahaya. Berbahaya memakai sandal atau alas kaki
Pakaian kerja harus yang mudah tergelincir , terluka karena
seragam,ketidaknyamanannya yang kejatuhan benda.
paling minim. Dianjurkan memakai sepatu boot atau
Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan sepatu yang mempunyai sol yang tidak licin
bahaya lain serta berkulit keras.
Bahan pakaiannya harus mempunyai Sarung tangan
derajat resistensi yang cukup untuk Pada waktu mengangkat benda benda
panas berat atau memindahkan pipa buang yang
panas dan sejenisnya dianjurkan memakai
Pakaian kerja harus dirancang untuk
sarung tangan
menghindari partikel partikel panas
Terutama pada waktu menggerinda serta
terkait di celana, masuk di kantong atau
pekerjaan di kamar mesin dengan mesin
terselip di lipatan-lipatan pakaian.
hidup, memungkinkan timbulnya bahaya
Dasi, cincin dan jam tangan merupakan tersangkutnya sarung tangan pada bagian
barang-barang yang mempunyai yang berputar. Karena itu dalam hal seperti
kemungkinan besar menimbulkan bahaya ini sarung tangan jangan dipakai.
Alat pelindung tangan
Alat pelindung mata
Sarung tangan kain, digunakan untuk
terlindung dari panas, sinar yang memperkuat pegangan supaya tidak
menyilaukan dan juga dari debu. meleset.
Alat pelindung kepala Sarung tangan asbes, digunakan
Topi atau helm adalah alat pelindung terutama untuk melindungi tangan
kepala bila bekerja pada bagian yang terhadap bahaya panas.
berputar, misalnya bor atau waktu Sarung tangan kulit, digunakan untuk
sedang mengelas, hal ini untuk melindungi tangan dari benda-benda
menjaga rambut terlilit oleh putaran tajam pada saat mengangkat suatu
bor atau rambut terkena percikan barang.
api.
Sarung tangan karet, digunakan pada
Alat pelindung telinga waktu pekerjaan pelapisan logam,
Untuk melindungi telinga dari seperti vernikel, vercrhoom dsb. Hal
gemuruhnya mesin yang sangat ini untuk mencegah tangan dari
bising juga penahan bising dari bahaya pembakaran asam atau
letupan-letupan. kepedasan cairan.
Alat pelindung hidung, Alat pelindung badan
Adalah alat pelindung hidung dari Alat ini terbuat dari kulit sehingga
kemungkinan terhisapnya gas-gas memungkinkan pakaian biasa atau
beracun badan terhindar dari percikan api,
Alat pelindung kaki, terutama pada waktu menempa dan
Untuk menghindarkan tusukan benda mengelas. Lengan baju jangan
tajam atau terbakar oleh zat kimia. digulung, sebab lengan baju yang
panjang akan melindungi tangan dari
Plat Besi Pelindung sinar api.
Pengenalan bahaya pada area kerja
Unsafe act Unsafe condition
terburu-buru atau tergesa-gesa Mesin-mesin yang rusak tidak
dalam melakukan pekerjaan. diberi pengamanan, kontruksi
Tidak menggunakan pelindung kurang aman, bising dan alat-alat
diri yang disediakan. kerja yang kurang baik dan rusak.
Sengaja melanggar peraturan Lingkungan kerja yang tidak
keselamatan yang diwajibkan. aman bagi manusia (becek atau
Berkelakar/bergurau dalam licin, ventilasi atau pertukaran
bekerja dan sebagainya. udara , bising atau suara-suara
keras, suhu tempat kerja, tata
ruang kerja/ kebersihan dan
lain-lain).
Kesimpulan
Tn S, 33 tahun ini menderita corpus alienum kornea OD ec gram. Dari
anamnesis kita dapat mengetahui ketika menggerinda besi ada percikan
yang masuk ke mata kanannya dan pasien ini hanya mencuci masa
seketika. Pada pemeriksaan fisik didapati konjungtiva hiperemis dan pada
kornea tampak korpus alienum. Faktor kecelakaan kerja ini adalah unsafe
act yaitu tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri. Bapak ini tidak
menggunakan face shield ketika menggerinda dan tidak memakai alat
pelindung khusus yang disediakan secar teratur.