Вы находитесь на странице: 1из 32

Ns, Salman, S.

Kep
KELENJAR ADRENAL
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Adrenal (Suprarenal) atau yang sering disebut
dengan kelenjar anak ginjal adalah kelenjar yang
berbentuk seperti segitiga yang terletak di atas ginjal.
Berat kelenjar adrenal adalah sekitar 4 5 gram.
Kelenjar adrenal tidak mempunyai saluran, oleh karena
itu disebut kelenjar ductless.
Melalui sekresi hormonnya, kelenjar adrenal
memegang beberapa fungsi penting di dalam tubuh.
Pada manusia kelenjar ini terletak sejajar dengan
tulang punggung thorax ke 12.
Gambaran dari kelenjar
adrenal

Zona glomerulosa
Zona fasikulata
Zona retikularis

Zona Fungsional
Zona Glomerulosa
Zona terluar yang menghasilkan mineralokortikoid.
Fungsi utama dari mineralokortikoid adalah untuk
mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan
dalam tubuh.
Hormon mineralokortikoid yang paling penting adalah
aldosteron yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi natriu, dalam urin, keringat, air ludah
dan pankreas.
Kerja dari aldosteron berhubungan erat dengan
tekanan darah. Tanpa aldosteron, maka tubuh akan
kehilangan natrium dan dapat menyebabkan
dehidrasi yang parah.
Zona Fasikulata

Zona tengah yang memproduksi glukokortikoid.


Fungsi utama dari glukokortikoid adalah untuk
meningkatkan glukosa di dalam darah serta
mengurangi respon inflamasi tubuh.
Ada tiga hormon glukokortikoid utama, yaitu Kortisol,
Kortikosteron, Kortison.
Hormon glukokortikoid merangsang pembentukan
glukosa melalui proses glukoneogenesis yaitu proses
membuat komponen non-karbohidrat menjadi
glukosa. Proses ini dilakukan oleh sel sel hati.
Zona Retikularis

Zana terdalam yang berfungsi untuk memproduksi


Gonadokortikoid.
Gonadokortikoid merupakan hormon seks. Hormon
gonadokortikoid utama adalah androgen, diproduksi
dalam jumlah kecil oleh kelenjar adrenal.
Efek yang ditimbulkan oleh androgen yang diproduksi
kelenjar adrenal tidak lah kuat dan tidak memberikan
banyak perubahan fisik. Mereka hanya membantu
perkembangan awal organ seks dan memeliharar
perbedaan antara pria dan wanita.
Hormon Yang Dihasilkan Kelenjar
Adrenal

Korteks Adrenal
Mineralokortikoid (kortisol) yang
mengatur natrium dalam tubuh,
Glukokortikoid glukokortikoid yang
meningkatkan kadar glukosa darah
gonadokortikoid yang mengatur hormon seks
Androgen
Medula Adrenal
Adrenalin / epinefrin
Noradrenalin
ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE/ACTH

Hipotalamus ;;; >CRH


ACTH-RH
Hipofisis Anteror
ACTH
Cortex Adrenal Stressor (individual)

Kortikosteroid Anti stress


ADRENOCORTICAL
(ADRENAL/SUPRARENAL)

1. Medula Adrenal
Rangsangan simpatis Epinephrin
Nor Epinephrin

2. Cortex Adrenal
Zona Glomerulosa Mineralocorticoid
Zona Fasiculata Glucocorticoid dan Androgen
Zona Reticulosa
Masculinizing Effect
Progesteron & Estrogen dalam jumlah kecil
MINERALOKORTIKOID

Mineralokortikoid dalam hal ini terutama


aldosteron yang berperan penting dalam
meningkatkan reabsorbsi natrium dan
meningkatkan ekskresi kalium dari aliran darah
ke dalam urin.
Kekurangan aldosteron akan menyebabkan
kehilangan natrium dan air dan berakibat pada
penurunan volume darah, kolaps sirkulasi
dengan tekanan darah rendah, yang pada
akhirnya akan menyebabkan kematian
MINERALOCORTICOID
(ALDOSTERON)
EFEK :
1. Di Ginjal : Ion Exchange
Aldosteron

Reabsorbsi Na

Reabsobsi Hipernatremia Reabsorbsi Sekresi Sekresi


Air Anion (Cl-) H+ K+
Polidipsia Alkalosis Hipokalemia
Vol. Ekstraseluler
Paralisis
Vol. Darah

Tekanan Darah DIURESIS


Glukokortikoid

Efek metabolisme karbohidrat


Glukokortikoid meningkatkan sintesis
glukosa dari sumber-sumber non
karbohidrat melalui proses
glukoneogenesis. Hal ini dilakukan dalam
rangka meningkatkan kadar glukosa
dalam darah.
Efek metabolisme protein
Glukokortikoid menurunkan sintesis protein di seluruh
tubuh, karena asam-asam amino diubah menjadi
glukosa. Hal ini menyebabkan kehilangan protein
jaringan dan meningkatkan pengeluaran nitrogen
sebagai urea di dalam urin.
Efek metabolisme lemak
Glukokortikoid memobilisasi asam-asam lemak dari
simpanan lemak dalam jaringan adipose, yang
mengakibatkan peningkatan asam lemak dalam
darah yang dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh jaringan.
GLUCOCORTICOID
(CORTISOL, CORTICOSTERONE,
DESOXYCORTICOSTERONE)

= Anti Stres

EFEK :
1. Metabolisme Karbohidrat
Mobilisasi asam amino dari jaringan ekstrahepatik (otot)
Asam amino di dalam plasma
Transpor asam amino ke sel hati Glukoneogenesis
Penggunaan glukosa oleh sel Glukosa darah

ADRENAL DIABETES
2. Metabolisme Protein
Sintesis protein
Katabolisme protein Asam amino dalam darah
Transpor asam amino ke sel hati penyimpanan
protein dalam sel KECUALI dalam sel hati

3. Metabolisme Lemak
Mobilisasi lemak Asam lemak dalam plasma

Energi
Perlu GH dan ACTH

ANDROGEN

Androgen membantu memulai perkembangan


testis dan penis pada janin laki-laki. Hormon ini
diproduksi pada pria, dan bertanggung jawab
terhadap perkembangan ciri seksual sekunder
pria, misalnya pertumbuhan rambut wajah,
pertumbuhan otot, suara menjadi lebih besar,
dan lain-lain. Akan tetapi kerja hormon ini jauh
lebih lemah dari pada testosteron.
PENGATURAN SEKRESI
ADRENOKORTIKAL

Pengaturan sekresi mineralokortikoid


Pembentukan mineralokortikoid terutama aldosteron
sangat tergantung pada terdapatnya hormon
angiotensin II di dalam aliran darah.
Angiotensin II dibentuk oleh kerja enzim renin yang
dilepaskan dari ginjal dalam rangka memberikan respon
terhadap penurunan natrium, kelebihan kalium, atau
menurunnya volume darah.
Sekresi aldosteron terutama dipersiapkan untuk
menghadapi kondisi-kondisi seperti muntah, dehidrasi
dan cedera.
Pengaturan Sekresi Glukokortikoid
Pembentukan glukokortikoid terutama kortisol
sangat tergantung pada sekresi ACTH oleh
kelenjar hipofisis.
Jika sekresi ACTH terhenti, maka sekresi
kortisol menurun sampaikadar yang terendah.
Jika sekresi ACTH ditekan untuk periode
waktu yang lama, maka akan terjadi penipisan
korteks suprarenal dan bahkan dapat
menghilang.
Sekresi ACTH tergantung pada kebalikan dari
pelepasan hormon kortikotropin oleh
hipotalamus.
ADRENALIN

Hormon adrenalin berperan dalam meningkatkan


frekuensi, kekuatan dan curah jantung, dilatasi
arteri koronaria, dilatasi pembuluh darah pada
otot volunter, konstriksi pembuluh darah kulit
dan viscera, meningkatkan tekanan darah,lalu
menurunkan akibat dilatasi pembuluh darah
otot, menurunkan tonus dan peristaltik usus,
kontraksi spinkter, dilatasi bronkus,
meningkatkan konsumsi oksigen, konversi
glikogen menjadi glukosa dan pada akhirnya
meningkatkan kadar gula darah.
NORADRENALIN

Noradrenalin berperan dalam meningkatkan


frekuensi denyut jantung, tetapi hanya sedikit
meningkatkan kekuatan dan curah jantung,
konstriksi arteri koronaria, konstriksi pembuluh
darah pada otot volunter, konstriksi pembuluh
darah kulit dan viscera, meningkatkan tekanan
darah, menurunkan tonus dan peristaltik usus,
kontraksi spinkter, dan hanya sedikit
meningkatkan metabolisme glukosa.
Pengaturan sekresi hormon medula
adrenal

Pengaturan sekresi hormon medula adrenal ini dimulai


dengan adanya situasi yang menyebabkan stres,
misalnya, olah raga, demam, cedera, nyeri, ketakutan,
ansietas, penurunan tekanan darah, atau penurunan
glukosa darah.
Kondisi ini menyebabkan membanjirnya impuls saraf ke
hipotalamus. Impuls saraf tersebut akan menjalar ke
medula adrenal melalui saraf simpatis .
Selanjutnya medula adrenal akan distimulasi untuk
melepaskan hormon adrenalin dan noradrenalin.
Gangguan Hormon Adrenal

Hipoadrenalisme
Kelainan ini disebabkan oleh kegagalan korteks adrenal untuk
memproduksi hormon adrenokortikal yang disebut sebagai
penyakit addison, dimana korteks adrenal mengalami
kerusakan yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sekunder
terhadap karsinoma atau pada kasus yang jarang terjadi
adalah pada tuberkulosis.
Gejala klinis dari kelainan ini adalah tekanan darah rendah
akibat banyaknya natrium dan air yang hilang bersama urin,
kelemahan otot yang diakibatkan oleh distribusi elektrolit
diantara sel-sel dan cairan intraselular mengalami gangguan,
anemia, muntah, diare, dan depresi. Karakteristik fisik adalah
pigmentasi mukus atau kulit. Gula darah secara abnormal
rendah, dan terjadi ketidak mampuan untuk menghadapi
stres.
Hypoadrenalism ADDISONS DISEASE)
Kegagalan pada Adrenal Cortex
Aldosteron Reabsorbsi Na Na
Ekstraseluler Volume darah
SHOCK
Cortisol Gluconeogenesis
Energi
Stres Kematian
Hiperadrenalisme

syndroma cushing.
Sindroma ini terjadi oleh karena
pembentukan kortisol secara berlebihan
dalam jangka waktu panjang akibat tumor
korteks adrenal, atau tumor basofil dari
hipofisis yang menghasilkan ACTH dalam
jumlah yang berlebihan.
Gejala klinis

Gejala klinis dari kelainan adalah pasien tampak menjadi


moon face (wajah seperti bulan), batang tubuh
berlemak dengan tungkai yang kurus karena
abnormalitas penumpukan lemak. Pemecahan protein
abnormal menyebabkan hilangnya massa otot, penipisan
dermis kulit dengan tanda regangan, dan kehilangan
kolagen mengarah pada fraktur spontan, gula darah
tinggi sehingga gula diekskresikan melalui urin, tekanan
darah meningkat akibat resistensi natrium, wajah
menjadi merah dan plerotik akibat pembentukan sel-sel
darah merah secara berlebihan.
2. Hyper Adrenalism (CUSHING DISEASE)
Hiper sekresi adrenal
Cortisol
Androgen Musculinizing effect dan Acne
Mobilisasi lemak BUFFALO TORSO
Steroid Muka Oedema MOON FACE
Katabolisme protein Jaringan protein Lemah OSTEOPOROSIS
Glukosa darah ADRENAL DIABETES
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться