Вы находитесь на странице: 1из 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

R DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG


PINUS RSJD SAMBANG LIHUM

KELOMPOK A
Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan,
pasien yang masuk ke ruang pinus dengan resiko
perilaku kekerasan sedikit yang dikarenakan
isolasi sosial.
Sehingga kami mengangkat kasus isolasi sosial
ini.
APA ITU
ISOLASI
SOSIAL?????

Isolasi sosial adalah ketidakmampuan untuk


membina hubungan dengan orang lain dan
lingkungan.
E
T
I
O
L
O
G
I
Acuh terhadap lingkungan

Menyendiri

Banyak tidur
Isolasi
Sosial ?? Afek tumpul

Tidak nafsu makan atau makan berlebihan

Posisi tidur seperti janin atau fetus

Tidak ada komunikasi verbal


Apa yang perlu dikaji??

Data Subjektif
Klien mengatakan malas bergaul
Klien mengatakan dirinya ingin
sendirian
Klien mengatakan tidak mau
berkomunikasi
Kurang spontan
Data
Apatis
Objektif
Ekspresi wajah lesu

Tidak merawat diri

Tidak ada atau kurang komunikasi verbal

Mengisolasi diri

Asupan makanan dan minuman terganggu

Retensi urine dan feses

Aktivitas menurun

Rendah diri

Posisi tidur seperti sikap fetus


PEMBAHASAN
KONDISI PASIEN
DATA PENGKAJIAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
HAMBATAN DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN
DAN INTERVENSI
KONDISI PASIEN
Klien Tn R. di rawat di ruang Pinus sejak tanggal
4 Januari 2015 untuk yang pertama kalinya di RS
Jiwa Sambang Lihum dengan alasan masuknya
yaitu karena sering memecahkan kaca jendela,
sulit tidur, dan mengurung diri
cont.
faktor predisposisi
Faktor individu
koping individu yang tidak efektif
Faktor lingkungan
Lingkungan keluarga
Tidak ada dukungan dari keluarga
Lingkungan masyarakat
Pasien menghindar untuk bersosialisasi dengan
masyarakat
HASIL PENGKAJIAN
- Pasien mengatakan cuma berdiam di dalam
roman tidak mau ikut serta dalam kegiatan
masyarakat
- Pasien mengatakan selalu sendiri dirumah
- Pasien mengatakan tidak mau berteman dan
bergaul dengan orang
Cont

- Pasien tampak lesu dan murung


- Pasien tampak lebih sering menyendiri
diruangan dan tidak mau mengobrol sama
sekali dengan teman satu ruangan
- Pasien lebih sering berbaring di tempat tidur
- Posisi tidur seperti fetus atau janin
Cont

- Pasien tampak sulit diajak berkomunikasi


- Pasien tidak kooperatif saat diajak bicara
- Pasien tidak mampu memulai pembicaraan dan
hanya bicara bila ditanya saja
Kontak mata pasien tidak ada
TINDAKAN KEPERAWATAN
Melakukan BHSP selama 5 hari (5 kali pertemuan)
Melakukan SP Isolasi sosial sampai SP 2 yaitu
berkenalan dengan orang lain
SP 1 dilaksanakan selama x pertemuan
Menggunakan teknik komunikasi tertutup
Melakukan evaluasi setiap hari.
Selain itu, meningkatkan harga diri pasien dengan
melakukan SP HDR
HAMBATAN
Perawat mengalami kesulitan dalam :
membina hubungan saling percaya
Menemukan pemilihan kata yang meyakinkan
pasien
Menciptakan suasana yang mendukung trust
Terdapat perbedaan diagnosa
keperawatan

teori praktek

ISOS ISOS

HDR HDR

DPD RPK
EVALUASI
Evaluasi dilakukan di akhir setiap interaksi.
menggunakan analisis SOAP (Subjektif, Objektif,
Analisa, Planing).
Terlihat perkembangan pasien yang sangat
signifikan.
Semua tindakan berjalan lancar karena sudah
terbinanya hubungan saling percaya.
thank you for your attention

Вам также может понравиться