Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Kelompok 4 (Empat)
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK
PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH
1
Pengantar
2
Prespektif Kerjasama Pemerintah/Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam PUU
3
Muatan Kerjasama Pemerintah /Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPBU dan KPDBU)
Detail Kajian Prastudi Kelayakan Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha (KPDBU)
1
Pengantar
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK
PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH
Anatomi
Urusan Pemerintahan
(UU Nomor 23 tahun 2014)
URUSAN
PEMERINTAHAN
Urusan Urusan
Urusan PUM
Absolut Konkuren
1. Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi Negara berpendapatan
menengah (middle income country) pada tahun 2025.
Sumber Data: Bappenas JICA, 2014: Background study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK
PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH
2
Prespektif Kerjasama Pemerintah/Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha
(KPBU) dalam PUU
AMANAH PUU
Lanjutan....
1
pengelolaan aset
untuk meningkatkan kerja sama lainnya
penyediaan pelayanan nilai tambah yang yang tidak
publik investasi bertentangan dengan
memberikan
pendapatan bagi ketentuan peraturan
Daerah perundang-undangan
AMANAH PUU
Ayat (1)
Dalam pelaksanaan KPBU,
Menteri/Kepala Lembaga/
Kepala Daerah bertindak selaku
PJPK.
Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-1
Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-2
Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-3
Jenis Infratsruktur yang dapat Dikerjasamakan-4
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015,
Siklus
Outline Business Case
PENYIAPAN PROYEK Proposal
Readness Assessment
KPDBU
Finalisasi Pra-Studi Kelayakan Prakarsa
TRANSAKSI
Pengadaan Badan Usaha Pemda
Usaha
bentuk kompensasi
yang diberikan
oleh PJPK
ORGANISASI DALAM TAHAPAN PELAKSANAAN KPDBU
BADAN PENYIAPAN
PJPK KPDBU
SIMPUL KPDBU
Pembentukan
Koordinasi
TAHAP PERENCANAAN KPDBU PRAKARSA PEMDA
KPDBU
Penyusunan Penganggaran Identifikasi Keputusan Diusulkan DAFTAR
Rencana Dana Tahap Lanjut/Tidak Kepada
Anggaran Perencanaan
Penetapan Skema
RENCANA
Menteri PPN KPBDU
KPDBU KPDBU KPDBU KPDBU dan tembusan
MDN
Indikasi perlu tidaknya
Dukungan dan/atau
Jaminan Pemerintah
Studi Kesesuaian dengan
prioritas Nasional
SUMBER SESUAI Pendahuluan
APBN DENGAN
&
APBD PERATURAN
PINJAMAN/ PERUNDANG- Konsultasi Untuk memperoleh
HIBAH LAINNYA UNDANGAN Publik pertimbangan mengenai manfaat
& dampak KPDBU terhadap
Masayarakat
Daftar peserta
Konsultasi Publik
BERITA ACARA Notulensi pembahasan
KONSULTASI PUBLIK rencana KPDBU
Kesimpulan dan rencana
tindak lanjut
STUDI PENDAHULUAN DALAM TAHAP PERENCANAAN
KAJIAN AWAL
KONSULTASI PUBLIK
PENYIAPAN KPBDU
PENJAJAKAN MINAT
PASAR
KEGIATAN
PENDUKUNG
TAHAP TRANSAKSI
PENETAPAN LOKASI
PRA-KUALIFIKASI
TRANSAKSI KPBDU
PROSES LELANG DAN
PENETAPAN PEMENANG
PENANDATANGANAN
PERJANJIAN
PEMENUHAN
PEMBIAYAAN
(FINANCIAL CLOSE)
PENGEMBALIAN INVESTASI BADAN USAHA PELAKSANA ATAS
PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR OLEH PJPK MELALUI AVAILIBILITY PAYMENT
Perbedaan Skema Konvensional (APBD) dengan Availibility Payment (AP)
Konvesional (APBD) AP
Sumber Pendaanan
untuk Konstruksi Publik Swasta
Pembayaran (Tahunan)
SUMBER PENGANGGARAN AVAILIBILITY PAYMENT (AP)
STRUKTUR APBD
1. Pendapatan Daerah
2. Belanja Daerah
a. Belanja Tidak Langsung
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Bunga Penganggaran
3) Belanja Subsidi untuk Availability
4) Belanja Hibah Payment (AP)
5) Belanja Bantuan Sosial
melalui belanja,
sesuai karakterisitik
6) Belanja Bagi Hasil
untuk jasa layanan
7) Bantuan Keuangan
8) Belanja Tak Terduga
b. Belanja Langsung:
1) Belanja Pegawai
2) BELANJA BARANG DAN JASA
3) BELANJA MODAL
3. Pembiayan Daerah (Investasi) ........ ?
PENYUSUNAN ANGGARAN AVAILIBILITY PAYMENT (AP)
diusulkan
SKPD SKPD
Akun belanja
Skhema AP
AP berdasarkan
kinerja layanan
APBD Belanja
APBD
Inflasi alokasi AP
Lender
Availability Payment
Debt Service
Periode Periode operasi (30 tahun) Cicilan
konstruksi PJPK Badan
AP
(3 tahun) Usaha
AP CAPEX : + OPEX : - PENALTY : Ka.SKPD Perjanjian (Swasta)
= Debt service Biaya Bila kinerja kerjasama
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Kebutuhan
Analisis Teknis
Analisis Ekonomi
Analisis Keuangan
Analisis Risiko
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Kebutuhan (lanjutan....)
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Teknis (lanjutan....)
Lokasi Proyek:
1. Uraian tentang lokasi proyek,
2. Data geografi, hidrologi, kondisi eksisting dan drainase,
3. Pertimbangan dalam pemilihan lokasi proyek
4. Komponen pendukung yang tersedia di sekitar lokasi proyek; dan
5. Luas lahan yang diperlukan serta status kepemilikan lahan proyek saat ini.
Desain Teknis Awal (Basic Enginering Design):
1. Layout Awal: berisi uraian tentang disain teknis atau layout dari proyek
Prastudi Kelayakan (yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik dari masing-masing
sektor),
Kerjasama Pemerintah dan
2. Mencakup survei teknis untuk melihat kondisi lapangan
Badan Usaha (KPBU) 3. Mempertimbangkan opsi-opsi desain alternatif, termasuk ketidakpastian
dalam proyeksi permintaan serta berbagai ketidak pastian lain yang terkait
dengan keadaan di sekitar lokasi proyek.
Teknologi
metode konstruksi, logika penggunaannya serta analisis risiko terhadap
hambatan yang mungkin akan dihadapi. Prastudi Kelayakan juga harus
memuat justifikasi bahwa teknologi tersebut aman dan telah terbukti
efisien.
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Teknis (lanjutan....)
Teknologi
metode konstruksi, logika penggunaannya serta analisis risiko
terhadap hambatan yang mungkin akan dihadapi. Prastudi Kelayakan
juga harus memuat justifikasi bahwa teknologi tersebut aman dan
telah terbukti efisien.
Kinerja Standar
Standar hasil output serta fasilitas yang akan menjadi dasar bagi
penetapan persyaratan teknis minimum untuk dicantumkan dalam
Prastudi Kelayakan Request for Proposal pada fase transaksi.
Kerjasama Pemerintah dan Biaya Proyek
Badan Usaha (KPBU) Biaya modal dan biaya operasional proyek
Rencana Pelaksanaan Proyek
Jadwal waktu dan keterkaitan
Proyek secara teknis layak, karena: - Teknologi yang diusulkan untuk pembangunan sudah layak, - Teknologi sudah terbuktikan, sudah
digunakan pada proyek-proyek lain yang serupa, - Volume dan kualitas dari sumber-sumber sudah mencukupi untuk operasional
proyek, - Desain yang digunakan adalah opsi yang sudah optimal serta efektif dari segi biaya, - Jadwal pelaksanaan proyek layak, -
Lahan proyek yang diperlukan untuk pembangunan dan operasional proyek dapat diperoleh.
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Ekonomi
Biaya:
Biaya Langsung : biaya modal dimuka serta biaya-biaya operasional
dan pemeliharaan proyek. Semua proyekproyek infrastruktur akan
menimbulkan biaya-biaya langsung.
Biaya Tidak Langsung : biasanya berupa biaya-biaya yang terkait
dengan dampak negatif dari proyek dan sering kali tidak dikaitkan
dengan nilai monetary value atau market price. Oleh karena itu maka
harus dikembangkan suatu metode untuk memasukkan unsur ini
sebagai nilai. Satu contoh biaya tersebut adalah biaya untuk
Prastudi Kelayakan memindahkan aset serta kerusakan pada tata lahan di mana proyek
Kerjasama Pemerintah dan berada dan beroperasi.
Badan Usaha (KPBU) Manfaat:
Manfaat Langsung dirasakan oleh para pengguna dari fasilitas proyek.
Untuk suatu proyek pembangunan jalur kereta api misalnya, manfaat
langsungnya adalah mempersingkat waktu perjalanan serta biaya
pengoperasian kendaraan, meningkatkan keandalan dan kenyamanan
dalam perjalanan.
Manfaat Tak Langsung adalah manfaat sampingan yang bersifat positif
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi
yang ditimbulkan proyek, dan bisa juga dianggap sebagai biaya-biaya
Kelayakan Proyek-proyek KPS yang bisa dihindarkan akibat adanya proyek.
Indonesia Infrastructure
Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Ekonomi (lanjutan....)
Asesmen kelayakan ekonomi mencakup nilai kini netto atau Net Present Value
(NPV) dan Economic Internal Rate Of Return (EIRR) dari biaya dan manfaat
ekonomi dari proyek.
NPV mencerminkan nilai kini dari biaya dan manfaat yang terjadi
selama siklus hidup proyek;
EIRR mencerminkan tingkat hasil laba berdasarkan mana nilai kini dari
biaya dan manfaat ekonomi dari proyek adalah sama.
Prastudi Kelayakan EIRR harus dibandingkan dengan tingkat hasil laba secara sosial. Proyek-proyek
Kerjasama Pemerintah yang diketahui memiliki EIRR yang positif dan lebih tinggi dari tingkat hasil
dan Badan Usaha yang diharapkan secara sosial akan dianggap sebagai investasi ekonomi.
(KPBU) Sebaliknya, bila suatu proyek dengan hasil ekonomi negatif berarti
menggunakan terlalu banyak sumberdaya sosial untuk mendapatkan manfaat
yang terlalu kecil bagi publik.
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Keuangan
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Keuangan (lanjutan....)
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Kajian Lingkungan dan Sosial
Regulasi
Undang-Undang Indonesia No. 32/2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan ;
Peraturan Pemerintah No. 27/2012 tentang Izin Lingkungan;
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 5/2012 tentang jenis-jen
usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai Dam
Lingkungan (AMDAL).
Analisis Dampak Lingkungan
Prastudi Kelayakan
Rencana pengelolaan lingkungan yang harus dibiayai oleh peserta tende
Kerjasama Pemerintah dan
termasuk hal-hal yang harus dilaksanakan dalam rangka melindungi
Badan Usaha (KPBU)
lingkungan.
Analisis Dampak Sosial
identifikasi isu-isu sosial pokok yang relevan dan strategi mitigasi dampa
sosial negatif yang berpotensi muncul dari proyek, baik pada tahapan p
konstruksi, konstruksi, dan operasi.
Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali
Sumber: PJPK wajib membuat rencana pengadaan tanah dan pemukiman kemba
nyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS untuk mengetahui kelayakan biaya yang diperlukan untuk memperoleh
sia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
yang diperlukan untuk konstruksi dan operasi proyek
Kajian Regulasi dan Kelembagaan
Regulasi
Pendirian badan hukum proyek: meninjau bentuk dari badan hukum ya
didirikan untuk melaksanakan proyek KPBU;
Investasi: meninjau apakah ada pembatasan bagi investasi dalam sekto
proyek;
Skema KPBU;
Lingkungan dan pegadaan tanah;
Pendanaan proyek;
Prastudi Kelayakan Dukungan kelayakan dan jaminan dari Pemerintah.
Kerjasama Pemerintah dan
Kelembagaan
Badan Usaha (KPBU)
1. Unsur yang akan terlibat di dalam pelaksanaan proyek:
- Lembaga Pemerintah Penandatangan Kontrak (GCA): yang akan menan
kontrak kerjasama dengan swasta - Otoritas manajemen sektor, yang
bertanggungjawab untuk menyusun dan melaksanakan kebijakan dan s
teknis pada sektor di mana proyek bernaung. - Kementerian Keuangan
aparatnya, termasuk PT PII, yang akan menyediakan penjaminan proyek
- Lembaga-lembaga lain yang bertanggungjawab untuk menerbitkan per
Sumber: lisensi.
nyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS - Lembaga-lembaga lain yang bertanggungjawab untuk menerbitkan und
sia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
undang yang mengatur tentang proyek. - Lembaga-lembaga lainnya, jik
Kajian Regulasi dan Kelembagaan (lanjutan......)
Kelembagaan (lanjutan..........)
2. Menetapkan tanggung jawab dari masing-masing lembaga serta mengu
kapasitas masing-masing lembaga dalam memenuhi tanggung jawabny
proyek;
3. Mengusulkan suatu perjanjian lain yang tidak diwajibkan hukum untuk
memperkuat kerangka kerja kelembagaan untuk proyek
Prastudi Kelayakan
Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU)
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Analisis Resiko
Identifikasi Risiko
Evaluasi Risiko
Tahap evaluasi risiko ditujukan untuk mendapatkan daftar risiko prioritas (r
priority) sebagai risiko utama (key risks) Proyek. Risiko prioritas tersebut dis
berdasarkan parameter tingkat risiko/risk level yang dikuantifikasi atau dibe
komponen dampak risiko dan tingkat keterjadian/probabilitas risiko (sering
sebagai penilaian risiko atau risk assessment).
Analisis Sensitifitas Analisis ini menilai sensitifitas Proyek dengan asum
Prastudi Kelayakan tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk mengkuantifikasi suatu risiko.
Kerjasama Pemerintah dan asumsi yang digunakan dalam suatu model finansial dirubah dengan s
Badan Usaha (KPBU) tertentu untuk melihat dampak suatu risiko terhadap hasil proyeksi ke
dan ekonomi proyek.
Analisis Skenario Analisis ini mendefinisikan bagaimana asumsi model
dengan skenario ini, dan menghitung hasil proyek dengan skenario ini.
berguna untuk menunjukkan keseluruhan dampak dari suatu risiko, at
gabungan dari beberapa risiko yang terjadi sekaligus.
Simulasi Monte Carlo Simulasi ini menghitung probabilitas suatu hasil
melakukan simulasi acak terhadap ribuan skenario. Analisis ini dilakuk
Sumber: cara, mendefinisikan probabilitas pertama untuk terjadinya setiap risik
enyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
nesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
mendefiniskan dampak terjadinya risikonya tersebut pada asumsi mod
terakhir mendefinisikan kemungkinan terjadinya risiko-risiko secara be
Kajian Struktur KPBU
Prastudi Kelayakan
Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU)
Sumber:
enyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
nesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Dukungan Pemerintah
Perizinan
Pemerintah harus berkomitmen memberikan semua lisensi dan perizinan y
diperlukan kepada pihak investor swasta untuk melaksanakan proyek, sesu
hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Pembebasan Tanah
Pemerintah daerah bertanggungjawab menyediakan lahan yang diperlukan
Prastudi Kelayakan proyek atas biaya pemerintah sendiri sesuai dengan jadwal pelaksanaan pro
Kerjasama Pemerintah dan Kontribusi Keuangan
Badan Usaha (KPBU) seperti VGF (viability gap funding) atau dukungan kelayakan untuk menduk
sebagian maksimum 50% dari biaya konstruksi.
Kontribusi Fiskal
Dalam bentuk tunai atau non tunai selama operasional proyek (subsidi tarif
Bentuk Lain-Lain
Jika diharuskan oleh hukum
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
Rencana Pelaksanaan
Sumber:
Panduan Penyiapan Prastudi Kelayakan Proyek-proyek KPS
Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF)
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
PROGRAM PASCASARJANA - MAGISTER TEKNIK
PROGRAM STUDI KAJIAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN DAN WILAYAH
Kondisi yang memperihatinkan ditandai dengan cakupan pelayanan air bersih PDAM di
Kota Dumai sampai tahun 2010 persentase relatif tidak berubah yaitu sekitar 3,0%.
Persentase cakupan pelayanan air bersih ini jauh dibawah angka rata-rata nasional
(2010) yaitu 21,0% untuk Indonesia 2009 (BPS, 2010 dan Sandhyavitri, 2010) dan
sedikit di bawah rata-rata Propinsi Riau (4,0%) (Riau dalam Angka, 2010)
Hingga tahun 2011 pemerintah telah mengeluarkan dana sebesar Rp 180 miliar untuk
pembangunan PDAM Kota Dumai namun pembangunan tersebut terhenti karena
beberapa hal. Dana yang telah dikucurkan tersebut digunakan untuk pembangunan
sistem jaringan transmisi dan distribusi, namun pembangunan jaringan tersebut belum
terselesaikan seluruhnya. Sehingga masih dibutuhkan dana untuk melanjutkan
pembangunan PDAM tersebut hingga selesai dan menurut INDISI masih diperlukan lagi
sekitar Rp 122 miliar untuk penyelesaian kegiatan ini (FS Kajian Ulang dan Appraisal
Pembangunan Infrastruktur Air Minum Kota Dumai, 2012)
REKAPITULASI RAB PEMBANGUNAN LANJUTAN SPAM
KOTA DUMAI
MODEL KERJA SAMA BIDANG SPAM
Untuk tiap
paket kegiatan
dengan porsi
swasta, masih
bisa budget
sharing dengan
Pemerintah
SKEMA INVESTASI SPAM
PEMERINTAH SWASTA (Budget Sharig
dengan pemerintah)
Pembebasan laha IPA 2x80 l/det pada 2
Renovasi lokasi
pembangunan intake
Jaringan transmisi
Jaringan distribusi
Sambungan rumah