Вы находитесь на странице: 1из 29

KAJIAN PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG BEBAN

PENCEMARAN SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI


(DAS) CIPUNAGARA

Diki Prastyo Nugroho


25-2013-049
Teknik Lingkungan Institut Teknologi Nasional
CONTENT
Latar
Belakang

Metodologi Gambaran
Kajian Umum

Ruang Maksud
Lingkup dan Tujuan
LATAR BELAKANG
Ekosistem DAS, salah satu sumber daya
alam untuk kehidupan manusia yang perlu
dijaga kelestariannya.
Sumber daya alam yang paling
berpengaruh dalam kehidupan manusia
Undang-undang Nomor 32 Tahun adalah air, salah satunya adalah air
2009 Tentang Perlindungan dan sungai.
Pengelolaan Lingkungan Hidup DAS saat ini terancam akibat
perubahan tataguna lahan disekitarnya
dan potensi-potensi buangan pencemar
Sungai Cipunagara merupakan sungai yang ada.
terbesar di Kab. Subang yang harus
dilindungi keberlanjutan pemanfaatannya Pengelolaan sumber daya air di
Sungai Cipunagara harus tetap
berjalan

Strategi pengendalian Pencemaran air


di DAS Cipunagara
DAS Cipunagara
Sungai Cipunagara merupakan salah
satu sungai terbesar di kab. Subang,
dimana alirannya mulai dari mata air
Cipunagara di batas Selatan kab. Subang
yang berbatasan dengan kab. Bandung,
kemudian di sebelah Timur dengan kab.
Sumedang dan Kab. Indramayu, kemudian
berakhir dan bermuara di Laut Jawa.

Penggunaan lahan di sekitar DAS


Cipunagara diantaranya perhutanan,
perkebunan, pesawahan, permukiman,
peternakan, industri, hutan mangrove dan
tambak di hilir.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Tujuan
Maksud dari kajian ini adalah mengkaji perhitungan Mengidentifikasi sumber-sumber pencemar
daya tampung beban pencemaran di DAS yang masuk ke DAS Cipunagara.
Cipunagara Menganalisis kualitas air Sungai Cipunagara
ditinjau dari parameter fisika, kimia dan
biologi.
Melakukan Perhitungan daya tampung di DAS
Cipunagara berdasarkan kondisi eksisting,
kualitas air sungai dan potensi beban
pencemar.
Memberikan rekomendasi terkait program
pengendalian pencemaran DAS Cipunagara.
RUANG LINGKUP
Lokasi Kajian
DAS Cipunagara Menganalisa sumber pencemar air
serta beban pencemar di DAS
Cipunagara
Melakukan perhitungan dan analisa
daya tampung sungai di DAS
Cipunagara
Merekomendasikan program
pengendalian pencemaran air di DAS
Cipunagara
METODOLOGI KAJIAN
STUDI LITERATUR
Peraturan Terkait Perhitungan Daya Tampung
Beban Pencemaran Sungai

Pedoman Perhitungan Daya Tampung beban


Pencemaran Sungai

Jurnal-jurnal terkait penelitian Perhitungan Daya


Tampung Beban Pencemaran Sebelumnya
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
No Jenis Data Sumber Output

1 Data Kualitas dan Kuantitas Air BPLHD Jawa Barat Mendapatkan nilai status mutu air, beban pencemaran dan nilai daya
(Debit,Suhu,Ph,BOD,COD,DO,Total-N,Phosfat,TSS) tampung Sungai Cipunagara
2 Data Klimatologi BMKG, BPS Kabuaten Simulasi Model Qual2Kw
Subang
3 Data Administrasi DAS Cipunagara PSDA, BBWS Citarum Mengetahui gambaran umum DAS Cipunagara

4 Data Tataguna Lahan Bappeda Jawa Barat Mengetahui titik lokasi yang berpotensi menghasilkan pencemar

5 Data Sebaran Industri/UMKM BPLHD Jawa Barat Mendapatkan nilai potensi beban pencemaran dari sektor Industri dan
UMKM
6 Data Sebaran Aktivitas Pertanian Bappeda Jawa Barat Mendapatkan nilai potensi beban pencemaran dari sektor pertanian

7 Data Sebaran Peternakan Bappeda Jawa Barat Mendapatkan nilai potensi beban pencemaran dari peternakan

8 Data Sebaran Perikanan Bappeda Jawa Barat Mendapatkan nilai potensi beban pencemaran dari sektor perikanan

9 Data Sebaran Aktivitas Pertambangan Bappeda Jawa Barat Mendapatkan nilai potensi beban pencemaran dari sektor pertambangan

10 Jumlah Penduduk 5 Tahun Terakhir Bappeda Jawa Barat, Proyeksi penduduk berhubungan dengan pengendalian pencemaran
BPS Kab. Subang
11 Data RTRW/RPJM Bappeda Jawa Barat Mengetahui RTRW atau RPJM dari DAS Cipunagara kedepannya
PENILAIAN STATUS MUTU AIR
Output dari penilaian status mutu air ini
adalah berupa penilaian di suatu titik
Indeks Pencemaran dapat memberi pantau sungai tersebut dan adanya
masukan pada pengambil keputusan kemungkinan kelas sungai yang
agar dapat menilai kualitas badan berbeda di setiap segmennya.a
air untuk suatu peruntukkan.
RTRW wilayah tersebut Kelas sungai atau sasaran kelas sungai
akan digunakan untuk dasar
Informasi dari Instansi terkait, perbandingan perhitungan beban
seperti BPLHD pencemar.
Parameter yang Parameter rendah
Parameter yang
tidak memiliki maka kualitas air
memiliki rentang
rentang akan menurun

Untuk Ci Lij rata-rata Ci/Lij Baru


Ci/Lij
Ci Lij Cim Ci (hasil pengukuran)
ratarata
Ci /Lij = Ci /Lij =
baru
Lij Lij
baru Cim Lij
minimum ratarata

Untuk Ci > Lij rata-rata


Ci Lij
ratarata
Ci /Lij =
baru
Lij Lij
maksimum ratarata

Lij = Konsentrasi Baku Mutu


Ci = Konsentrasi Terukur
Cim = DO Jenuh
Perhitungan Akhir Hasil
Jika nilai Ci/Lij > 1 : 0 PI j 1,0 memenuhi baku mutu
1,0 < PI j 5,0 cemar ringan
= , + .
5,0 < PI j 10 cemar sedang
PIj > 10 cemar berat

Indeks Pencemaran :

/ + /

=

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG
Beban pencemaran maksimum adalah beban
pencemaran yang diperbolehkan di suatu sungai,
rumus yang digunakan dalam menghitung beban
pencemaran maksimum adalah :
BPM = (Cm) j x Dm x f
Keterangan : Ouput dari perhitungan ini adalah mendapatkan
nilai beban pencemar maksimum suatu parameter
BPM : Beban pencemaran maksimum yang
diperbolehkan (kg/hari)
(Cm) j : Kadar maksimum unsur pencemar
Dm : Debit sungai
F : Faktor konversi
POTENSI PENCEMARAN
Sumber Pencemar Sumber Potensi Pencemar DAS Cipunagara
SPT :

- Industri
SPT (Sumber
Pencemar - Rumah Tangga (Saluran Terpusat)
Titik)

SPNT :
SPNT
(Sumber - Pertanian - Perikanan
Pencemar - Peternakan - Pertambangan
Non Titik)
- Rumah tangga - UMKM
Rumah Tangga Keterangan
PBP = Jumlah Penduduk Faktor emisi penduduk : a (Alpha) : Koefisien tingkat kemudahan limbah
x Faktor emisi x Rasio ek mencapai sungai (0,3 - 0,1)
x alpha BOD = 40 gr/orang/hari
0,1 = Berjarak antara 0 - 100 m dari sungai
COD = 55 gr/orang/hari
0,85 = Berjarak antara 100 - 500 m dari sungai
TSS = 38 gr/orang/hari
0,3 = Berjarak > 500 m dari sungai
Rasio ekivalen kota :
Kota =1
Pinggiran kota = 0,8125
Pedalaman = 0,6250
Pertanian Faktor Emisi Pertanian
PBTN (sawah) per Musim Tanam = Luas Faktor Effluent (kg/ha/musim tanam)
Lahan x Faktor emisi x 10% Limbah
Pertanian Sawah Palawija Perkebunan
PBTN (palawija dan perkebunan lain) per lain
Musim Tanam = Luas Lahan x Faktor BOD 18 9 9
emisi x 1% N 20 10 3
P 10 5 1,5
TSS 0,04 2,4 1,6
PBTN (kg/hari) = PBTN Per Musim Tanam /
Pertisida 0,16 0,08 0,024
Jumlah hari musim tanam
Peternakan Faktor Emisi Ternak
PBT= Jumlah ternak x faktor emisi x 20% Jenis BOD COD N-Total P-Total
Ternak
(gr/ekor/hari)

Sapi 292 716 0,933 0,153


Domba 55,68 136,23 0,278 0,063
Ayam 2,36 5,59 0,002 0,003
Bebek 0,88 2,22 0,001 0,005
Kerbau 207 530 2,6 0,39
Kuda 226 558 38,083 0,306
Kambing 34,1 92,9 1,624 0,115
Jumlah Limbah
Rumah tangga
Penduduk Penduduk

Luas
Limbah
Pertanian Lahan/jenis Penduduk
Pertanian
pertanian
Proyeksi Sebaran Aktivitas
Jumlah dan Limbah Potensi
Peternakan
jenis ternak Peternakan

Industri Jenis industri Limbah Industri


SIMULASI PEMODELAN

Model Neraca Massa

Model Streeter - Phelps

Model Komputasi Software Qual2Kw


Model Neraca Massa
Ukur konsentrasi setiap konstituen
dan laju alir pada aliran sungai
sebelum bercampur dengan sumber
pencemar;
Ukur konsentrasi setiap konstituen
dan laju alir pada setiap aliran
sumber pencemar;
Tentukan konsentrasi rata-rata Dimana :
pada aliran akhir setelah aliran
CR : Konsentrasi rata-rata konstituen untuk aliran gabungan
bercampur dengan sumber pecemar
dengan perhitungan : Ci : Konsentrasi Konstituen pada aliran ke-i
Qi : Laju alir aliran ke-i
Ci Qi Mi
CR = = Mi : Massa Kostituen pada aliran ke-i
Qi Qi
Model Streeter-Phelps
Tentukan laju deoksigenasi (K)
dari air sungai yang diteliti.
Tentukan laju aerasi (K2)
Tentukan waktu kritis (tc)
Tentukan defisit oksigen kritis
(Dc)
Laju Deoksigenasi (K) Laju Reaerasi (K2)
Angka K adalah konstanta yang memiliki rentang
0,005-3 hari-1 (Metcalf&Eddy)

Fungsi Temperatur: KT = K20 (1,047)T-20

Fungsi Temperatur: K2T = K20 (1,016)T-20


Titik Kritis Defisit Kritis
1 . 2. + . 2
= log = . . 10.
2 . 2
Dimana :
Da : Defisit awal (DO Jenuh - DO Campuran) Dc > Dall Beban BOD Maksimum Air Limbah
0,418
La : BOD Ultimate 2
= + 1 +
1
2
Lo : La
Dall = Defisit DO yang diizinkan
La : BOD 520 / (1-e -5.K)
= Do Jenuh DO Baku mutu

=
BOD Aliran
Dimana :
= . .
v : Kecepatan Aliran Sungai

=
Model Qual2Kw
Skenario 1 Skenario 2
Data existing baik pada kualitas air di hulu Hulu Kali Surabaya menggunakan data existing,
maupun data sumber pencemar tertentu dan tak
tentu (konsentrasi dan debit) serta pengambilan Konsentrasi limbah industri diasumsikan telah
air (debit). diolah sehingga memenuhi Baku Mutu Air Limbah.

Beban limbah rumah tangga yang langsung Limbah rumah tangga diasumsikan diolah
sehingga memenuhi baku mutu limbah Domestik
masuk ke Kali Surabaya Beban pencemar dari
nasional, sehingga limbah rumah tangga setelah
industri mengarahkan efluentnya langsung ke Kali
Surabaya. Apabila data sumber pencemar yang diolah secara terpadu menggunakan instalasi
pengolahan Terpadu (IPLT) berubah menjadi
masuk ke saluran air, drainase dan anak sungai
sumber pencemar tertentu (point source).
tidak tersedia, diasumsikan bahwa kontribusi
beban pencemar terbesar (80%) yang masuk ke Limbah rumah tangga, industri, hotel, restoran,
saluran air tersebut bersumber dari rumah tangga, peternakan dan pertanian yang masuk ke saluran
sedangkan industri, hotel, restoran, peternakan air, drainase dan anak sungai juga telah
dan pertanian masing-masing menyumbang 5%. mengalami pengolahan dan pengelolaan yang
baik sehingga saluran air, drainase dan anak
sungai tersebut telah memenuhi mutu air kelas 3.
Skenario 1, DTBP Kali Surabaya telah
terlewati.
Skenario 2 memperlihatkan bahwa DTBP
dapat terpenuhi jika konsentrasi limbah
industri dan rumah tangga diasumsikan
telah diolah sehingga memenuhi BMAL
Nasional. Disamping itu, DTBP diperoleh
setelah limbah rumah tangga, industri,
hotel, restoran, peternakan dan pertanian
yang masuk ke saluran air, drainase dan
anak sungai mengalami pengolahan dan
pengelolaan yang baik sehingga saluran
air, drainase dan anak sungai tersebut
telah memenuhi mutu air kelas 3.
ANALISA DAYA TAMPUNG
Daya Tampung Beban Pencemar Analisa

Perhitungan selisih daya tampung beban pencemar


Penduduk
(DTBP) menggunakan baku mutu kelas II. Rumus

yang digunakan yaitu: Sebaran Aktivitas

Selisih DTPB = BPM - BPT


RTRW/RPJM

Opsi-opsi Program Pengendalian


PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

Strategi
Pengendalian
Proyeksi, Potensi Pencemaran
di DAS
Cipunagara

- Penduduk Program
Pengendalian
- Sebaran Aktivitas
Pencemaran di
- RTRW/RPJM DAS Cipunagara
TERIMAKASIH

Вам также может понравиться