Вы находитесь на странице: 1из 34

ERDIANSYAH PUTRA

(12100115071)

Preceptor :
Hidayat Wahyu Aji, dr.,
Sp.Rad
ESOFAGOGRAFI
SMF RADIOLOGI
RSUD AL-IHSAN
FK UNISBA
BANDUNG 2016
Esofagus
Saluran otot vertikal yang
menghubungkan hipolaring dan
lambung
Dewasa :
Panjang 23-25 cm, Lebar (maks) 2 cm
Topografi :
Superior : Kartilago krikoidea (C VI)
Posterior : Orifisium kardia gaster (T XI)
Segmen
:
Segmen servikalis 5-6 cm (C VII T I)
Segmen torakalis 16-18 cm (T I- T X)
Segmen diafragmatika 1-1,5 cm (T X)
Segmen abdominalis 2,5 3 cm (T XI)

Lapisan :
Mukosa (Epitel skuamosa)
Submukosa (Jaringan fibrosa elastis)
Muskular (2/3 otot skelet, 1/3 otot polos,
inner sirkuler, outer longitudinal)
ESOFAGOGRAFI
Definisi :
Pemeriksaan esofagus dengan memasukan
bahan kontras (+) baik tunggal maupun
ganda (ditambah dengan udara dengan
menambahkan kristal baking soda/CO2
mirip Alka Seitzer untuk meningkatkan
kualitas gambar), dan menggunakan sinar x
yang digunakan untuk menentukan
anatomi dari traktus digestif bagian atas.
Hasil : Esofagogram
Tujuan:
Untuk menilai kelainan anatomis dan
fungsional esofagus
Teknik pemeriksaan:
Media kontras : Kontras positif (Barium sulfat)
Untuk orang dewasa, diencerkan
dengan air masak sesuai kebutuhan.
Pada esofagus yang merupakan lumen
dengan aliran kuat dan cepat
perbandingan pengenceran antara
barium sulfat dan air adalah 1:1 atau 1:2
atau lebih pekat supaya walaupun
aliran cepat, defek dapat diketahui.

Bayi < 1 tahun digunakan kontras yang


bersifat larut air seperti gastrografin,
menggunakan dot/pipet/sonde/sendok,
dengan posisi supinasi.
Premedikasi : -
Persiapan pasien : Pasien minum barium
sulfat 2 menit sebelum
dilakukan esofagografi.
Persiapan alat dan bahan:
1. Pesawat x-ray dan fluoroskopi
2. Baju pasien
3. Gonad shield
4. Grid
5. X-ray marker
6. Tissue
7. Bahan kontras
8. Air masak
9. Sendok/sedotan/pipet
Posisi pasien :
Erect di antara meja pemeriksaan yang
diatur vertikal dengan layar fluoroskopi.
Teknik pemeriksaan :
Pengambilan gambar dilakukan secara
penuh/spot photo dengan posisi AP/PA, oblik
(paling sering RAO), dan lateral.
PROYEKSI AP/PA
Tujuan :
Melihat striktura, benda asing, kelainan anatomis,
tumor, dan struktur dari esofagus
Barium encer : barium sulfat : air 1:1
Barium kental : barium sulfat : air 3:1/4:1
Kriteria radiografi :
1. Struktur : esofagus terisi barium
2. Posisi : tidak ada rotasi dari pasien
(sternoclavicular joint simetris)
3. Kolimasi : seluruh esofagus masuk pada
lapangan penyinaran
4. Faktor eksposi : tepi tajam menunjukkan tidak
ada pergerakan saat eksposi
PROYEKSI LATERAL
Tujuan : melihat strictura, benda asing,
kelainan anatomis, tumor dan struktur
esofagus.
Barium encer : barium sulfat : air 1:1
Barium kental : barium sulfat : air 3:1/4:1
Kriteria radiografi :
1. Struktur : esofagus terisi barium diantara
C. Vertebral dan jantung
POSISI RAO
Tujuan : melihat strictura, benda asing,
kelainan anatomis, tumor dan struktur
esofagus.
Barium encer : barium sulfat : air 1:1
Barium kental : barium sulfat : air 3:1/4:1
Kriteria radiografi :
1. Strutur : esofagus terisi barium terlihat
diantara C.Vertebral dan jantung.
POSISI LAO
Tujuan : melihat strictura, benda asing,
kelainan anatomis, tumor dan struktur
esofagus.
Barium encer : barium sulfat : air 1:1
Barium kental : barium sulfat : air 3:1/4:1
Kriteria radiografi :
1. Struktur : esofagus terisi barium terlihat
diantara sekitar hilus paru dan
C.Vertebral.
INDIKASI
Kelainan esofagus karena
infeksi, kongestif, trauma,
neoplasia maupun
metabolik.

Atresia Esofagus
Biasanya diketahui pada saat
pemberian minuman pertama
kali pada bayi baru lahir.
Setelah minum bayi tersebut
akan muntah.
Esofagografi : esofagus buntu
Fistula Trakheo Esogafei
Adanya hubungan
antara esofagus dengan
trakea. Pada bayi untuk
pertama kali diberi ASI
akan terjadi reflek batuk
dan muntah.

Bahan kontras :
gastrografin (larut dalam
air)
Ulkus Esofagus
Disebabkan oleh asam lambung
yang disekresi oleh sel-sel lambung.
Pembentukan ulkus juga
berhubungan dengan bakteri H.Pylori
di lambung, obat anti inflamasi dan
merokok.
Bila ada ulkus pada posisi jam 12 dan
bila difoto dengan posisi jam 3 atau 9
akan terlihat penonjolan ke luar
dinding (additional defect), bila
difoto pada posisi jam 6 tampak
lubang dengan garis-garis di
sekitarnya (star formation)
Divertikula Esofagus
Disebabkan oleh tarikan
keluar, yaitu bila ada
radang/abses yang
sudah sembuh kemudian
terjadi jaringan fibrotik.
Jaringan fibrotik ini yang
meNarik dinding
esofagus.
Terlihat gambaran
additional defect berupa
kantong-kantong pada
dinding esofagus.
Spasme Esofagus
Penyempitan
esofagus bagian
distal. Terjadinya
spasme karena faktor
psikis. Tidak ada
kelainan anatomis.
Letak spasme
biasanya 1/3 distal
esofagus.
Striktur Esofagus
Penyebab : peradangan,
trauma, proses keganasan.
Terjadi kelainan anatomis
dengan gambaran berupa
mouse tail appearance.
Untuk membedakan striktur
dengan spasme dapat
diberikan muscle relaxant
(buscopan iv), jika melebar
: spasme, tetap kecil :
striktura.
Achalasia Esofagus
Striktura dengan kelainan
anatomis kongenital.
Kelainan terjadi pada
pleksus aeurbachi
mesentericus, bila letaknya
lebih bawah disebut
achlasia gastrik. Terdapat
gambaran mouse tail
appearance karena tidak
terjadi peristaltik dan
dilatasi regio diatas bagian
aganglionik.
Varises Esofagus
Disebabkan hipertensi portal. Tekanan menjadi
meningkat dan terjadi bendungan portal dan
cabang-cabang berikutnya membentuk lingkaran
yang memberi gambaran bentuk cacing (worm like).

Pada keadaan sirosis hepatis, gizi buruk, kurus, dan


muntah darah. Predileksi letak tersering : 1/3 distal
esofagus. Terjadi susunan yang berbentuk batu bata
(cobble stone appearance).

Cara : lubang hidung ditutup kemudian berusaha


mengeluarkan nafas sehingga rongga thoraks
membesar, akibatnya vasa esofagus juga membesar
cobble stone appearance.
Massa (tumor) Esofagus
a. Tumor Jinak : berupa polip (tunggal), poliposis
(banyak), batas tepi jelas dan tidak terjadi erosi
dasar.
b. Tumor ganas : pada 1/3 esofagus distal. Tipe
terbanyak adenokarsinoma.

Gambaran radiologis :
a. Outline mukosa irreguler dan terjadi defek multiple
pada lumen
b. Bila tumornya pada satu sisi disebut fungioid, dua sisi
(annulair), bila menyerupai polip (polipoid)
c. Bagian esofagus proksimal dari tumor akan melebar
sedangkan yang ada tumornya menyempit.
Daerah lesi bila diberi buscopan tidak melebar.
d. Bagian esofagus tersering ialah pada anastomose
anterior esofagus dan gaster (esofagogastric
junction)
KONTRAINDIKASI
Megaesofagus
Regurgitasi
Pasien dengan perforasi
KOMPLIKASI
Alergi
Konstipasi
Aspirasi barium pada trakea
TERIMAKASIH ...

Вам также может понравиться