Вы находитесь на странице: 1из 33

Laporan Pendahuluan

Identifikasi Sarana dan


Prasarana Kebutuhan
Infrastruktur Wilayah
Perbatasan Kabupaten Jember
di Kecamatan Sumberbaru
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, & Cipta
Karya
Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2017

1
LATAR BELAKANG

2
JENIS PENGGUNAAN
LAHAN

3
LATAR BELAKANG
1. Pembangunan seringkali tidak dilaksanakan secara terintegrasi antarwilayah
PERMASALAHAN

2. Arah kebijakan pembangunan kewilayahan cenderung berorientasi pada wilayahnya masing-masing;


3. Masih lemahnya koordinasi dan sinkronisasi program pembangunan antarwilayah;
4. Pengembangan pembangunan infrastruktur jalan seringkali belum terintegrasi dan belum bisa menjadi
sarana penghubung yang efektif;
5. Banyak kawasan perbatasan yang terletak pada wilayah terpencil dan sulit dijangkau yang
menimbulkan kesenjangan pembangunan;
6. Pengembangan potensi pendukung kerjasama pembangunan belum teridentifikasi secara jelas dalam
RTRW Jawa Timur dan belum dilaksanakan secara optimal

Pemerintah Provinsi telah melaksanakan pembangunan di beberapa wilayah perbatasan


untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, mamun hasil pembangunan belum
diketahui secara pasti.

1. Kondisi sekarang (posisi, kondisi, potensi, peluang, dan kendala yang mempengaruhi
PERTIMBANGAN
PENGEMBANGAN

perkembangan wilayah)
2. Arahan pengembangan (sasaran dan tujuan sesuai visi, misi, dan kondisi aktual yang
dihadapi)
3. Bagaimana mencapai tujuan (langkah-langkah yang akan ditempuh meliputi
kebijakan, program, dan kegiatan, serta SDA yang diperlukan)
4. Sejauh mana kemajuan yang telah dicapai (mengetahui dengan jelas keberhasilan
dan kegagalan yang dialami serta melakukan penilaian secara obyektif faktor-faktor
yang menyebabkannya)

Identifikasi Sarana dan Prasarana Kebutuhan Infrastruktur


Wilayah Perbatasan Kabupaten Jember di Kecamatan Sumberbaru 4
LANDASAN HUKUM

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;


Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 - 2025;
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 2025;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 2031;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019;
Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor4Tahun 2015tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang DaerahKabupaten Jember Tahun 20052025
Peraturan Daerah Kabupaten Jember Nomor 1 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Jember Tahun 2015-2035.

5
MAKSUD, TUJUAN, & SASARAN
Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan pembangunan khususnya
infrastruktur bidang permukiman pada wilayah perbatasan untuk menunjang pengembangan
wilayah perbatasan sesuai dengan potensi wilayah yang ada.

Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah tersusunnya kebutuhan program pengembangan infrastruktur
bidang permukiman pada wilayah perbatasan Kabupaten Jember dalam skala prioritas sampai
dengan 2020.

Sasaran
1. Inventarisasi potensi dan permasalahan wilayah perbatasan.
2. Menghimpun data dan informasi tingkat capaian pelayanan infrastruktur bidang
permukiman pada wilayah perbatasan dengan melihat perkembangan yang terjadi dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir sebagai dasar penyusunan program perencanaan
pengembangan infrastruktur bidang permukiman di wilayah perbatasan.
3. Inventarisasi data potensi dan masalah infrastruktur permukiman wilayah perbatasan yang
dapat dipergunakan sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan wilayah perbatasan.
4. Mengidentifikasi kebutuhan program pembangunan infrastruktur bidang Permukiman pada
wilayah perbatasan dalam skala prioritas sampai dengan tahun 2020.
5. Menyusun dan merencanakan kebutuhan program pembangunan infrastruktur bidang
permukiman guna perencanaan pengembangan wilayah perbatasan dengan skala prioritas
sampai 2020. 6
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Melakukan kajian kebijakan pembangunan dan pengembangan wilayah perbatasan
2. Melakukan penetapan delineasi kawasan permukiman di wilayah perbatasan pada lokasi kegiatan
berdasarkan berbagai sumber dan hasil kajian melalui proses penyepakatan di daerah.
3. Melakukan pemutakhiran kondisi eksisting kawasan termasuk permasalahan, potensi dan
program penanganan yang sudah dilaksanakan maupun yang telah dicanangkan oleh pemerintah
kabupaten/kota setempat.
4. Melakukan identifikasi kondisi Infrastruktur kawasan permukiman baik kualitas maupun kuantitas
meliputi infrastruktur permukiman yaitu sarana prasarana air bersih, air limbah domestik,
drainase permukiman, persampahan, dan jalan lingkungan.
5. Melakukan analisis kebutuhan penanganan kawasan permukiman dan identifikasi konsep pola
pembangunan yang akan diterapkan.
6. Melakukan analisis kebutuhan infrastruktur berbasis pemenuhan kelayakan standar pelayanan
minimal untuk permukiman pada lokasi kegiatan.
7. Melakukan identifikasi kebutuhan infrastruktur berdasarkan baseline kondisi eksisting dan capaian
layanan eksisting.
8. Melakukan analisis kebutuhan infrastruktur dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik
kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya.
9. Melakukan pemetaan kondisi eksisting dan indikasi kebutuhan infrastruktur ke dalam bentuk peta
skala 1:5.000.
10.Menyusun dokumen Identifikasi Sarana dan Prasarana Kebutuhan Infrastruktur hingga tahun
2020.
11.Menyusun Indikasi kebutuhan program/kegiatan pembangunan infrastruktur kawasan
permukiman perbatasan sampai dengan Tahun 2020.
12.Mengidentifikasi kebutuhan kelembagaan pengelolaan infrastruktur dalam mendukung
pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman di lokasi kegiatan. 7
PENDEKATAN
& METODOLOGI

8
PENDEKATAN
Definisi Wilayah Perbatasan
Wilayah perbatasan merupakan pertemuan dua daerah yang berbeda otoritas
administratifnya, baik antar otoritas perbatasan (antar Provinsi dan antar otoritas
Kota/kabupaten di dalam satu Provinsi atau perbatasan antar kota/kabupaten)
Masing-masing otoritas administratif tersebut mempunyai kewenangan untuk mengatur
daerahnya sendiri sesuai dengan Sumber daya yang dimiliki serta didasarkan atas
kebutuhan nyata masyarakat setempat.

Kerja Sama Antardaerah


Permendagri No. 69 Tahun 2007 tentang Kerjasama Pembangunan Perkotaan
Kelompok objek kerja sama pembangunan perkotaan bertetangga meliputi:
Sosial budaya:
Pendidikan;
Kesehatan;
Kependudukan; dan
Kebudayaan.
Sosial ekonomi:
Perdagangan;
Kepariwisataan; dan
Perindustrian.
Tata ruang dan lingkungan hidup:
Penataan ruang; dan
Pelestarian lingkungan hidup.
Sarana dan prasarana:
9
Terminal;
METODOLOGI PELAKSANAAN

Tahap Persiapan
Menyusun Rencana Kerja
Mobilisasi Personil
Melakukan studi literatur tentang pedoman dan teori pengembangan infrastruktur wilayah
perbatasan
Melakukan studi literatur tentang tinjauan kebijakan terkait rencana strategis di wilayah kajian,
meliputi:
Rencana tata ruang terkait
Rencana sektoral terkait dengan prasarana/sarana permukiman
Kajian dan masterplan terkait dengan prasarana/sarana permukiman
Program kerjasama antar daerah/memorandum kawasan perbatasan.
Melakukan persiapan survei, hal ini meliputi kegiatan sebagai berikut:
Menyiapkan materi survei
Menyiapkan keperluan administrasi kegiatan survei
Menyusun metode survei lapangan/primer
Menyusun daftar data sekunder dan primer yang dibutuhkan

10
METODOLOGI PELAKSANAAN
Inventarisasi Data
1. Survei Primer (Survei Lapangan/Langsung)
Identifikasi program dan pelaksanaan pembangunan instansi terkait di desa/kecamatan
dalam 5 tahun terakhir yang meliputi tingkat pelayanan, kondisi fisik, data-data tersebut
dikoleksi melalui:
Buku profil desa dan kecamatan
Intensitas kegiatan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
Laporan-laporan dari instansi pada desa-desa di kecamatan
Keberadaan sarana dan prasarana bidang permukiman termasuk kondisi dan jenisnya
Kondisi dan jenis sarana dan prasarana bidang permukiman
Kondisi sosial budaya
Prospek pengembangan kawasan
Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap sarana/prasarana permukiman

2. Survei Sekunder (Survei Instansional)


Kebijakan tata ruang dan pengembangan kawasan perbatasan di Kabupaten Jember
secara keseluruhan dan pada wilayah kajian, yaitu:
Dokumen RTRW Kabupaten Jember
Dokumen rencana tata ruang, masterpan, maupun kajian yang telah dilakukan di
wilayah kajian
Kondisi fisik dasar wilayah
Data jumlah dan struktur penduduk
Data kondisi sosial ekonomi 11
METODOLOGI PELAKSANAAN
Delineasi Kawasan Permukiman Prioritas

No. Variabel Sub Variabel Definisi Operasional


1 Kajian Kebijakan Kajian Rencana Tata Skenario pengembangan wilayah yang mendukung
Regional Ruang Wilayah pengembangan permukiman kawasan perbatasan
yang tertuang dalam RTRW Kabupaten
Program Kerjasama Kegiatan yang disepakati menjadi fokus
Bilateral pembangunan bersama antar pemerintah
kabupaten yang berbatasan dalam konteks
pengembangan sarana-prasarana permukiman
Memorandum Bentuk kesepakatan antara 2 wilayah
Perbatasan Kabupaten/Kota yang berbatasan secara geografis
dalam hal pengembangan sarana prasarana
permukiman yang tertuang dalam memorandum
RTRW Kabupaten.
2 Kajian Isu Konflik Penggunaan Permasalahan sarana-prasarana permukiman yang
Permasalahan dan Lahan muncul akibat penggunaan lahan oleh masyarakat
Konflik di daerah perbatasan Kecamatan Sumberbaru
dengan wilayah perbatasan lainnya, yaitu
Kabupaten Lumajang dan Probolinggo
Konflik Pemanfaatan Permasalahan yang dialami masyarakat perbatasan
Sumber Daya Alam Kabupaten Jember dengan masyarakat perbatasan
Kabupaten Lumajang dan Probolinggo dikarenakan
kerusakan sumber daya alam
Permasalahan Sarana Permasalahan terkait cakupan pelayanan bidang
dan Prasarana sosial-ekonomi yang mendukung kegiatan
permukiman, seperti fasilitas pendidikan dan pasar.

12
METODOLOGI PELAKSANAAN
Delineasi Kawasan Permukiman Prioritas Lanjutan...
No. Variabel Sub Variabel Definisi Operasional
3 Level Interaksi Wilayah Status Jaringan Jalan Status jaringan jalan yang menghubungkan wilayah
Perbatasan Penghubung Kecamatan Sumberbaru dengan wilayah lain yang
perbatasan atau menuju pusat kegiatan lainnya
Hierarki Jalan Hierarki jaringan jalan yang menghubungkan wilayah
Penghubung Kecamatan Sumberbaru dengan wilayah lain yang
perbatasan atau menuju pusat kegiatan lainnya
Keberadaan Angkutan Adanya angkutan umum desa yang menuju keluar
Umum wilayah kecamatan untuk alat transportasi menuju
wilayah lain yang perbatasan atau menuju pusat
kegiatan lainnya
Tingkat Pergerakan Mobilitas masyarakat desa di Kecamatan Sumberbaru
Masyarakat dalam ukuran satuan mobil penumpang/jam di jalan-
jalan utama
Jarak Wilayah Dengan Jarak relatif wilayah desa di Kecamatan Sumberbaru
Garis Wilayah menuju garis perbatasan kabupaten Lumajang dan
Perbatasan Probolinggo diukur dari lokasi balai desa
4 Tingkat Perkembangan Keberadaan Pusat Adanya aglomerasi kegiatan yang mendorong
Wilayah Perbatasan Pertumbuhan pertumbuhan permukiman seperti banyaknya fasilitas
pelayanan (pendidikan, industri, perdagangan dan jasa
di desa kawasan perbatasan)
Perkembangan Lahan Besaran lahan terbangun khususnya bidang
Terbangun permukiman setiap desa di Kecamatan Sumberbaru
Kemampuan Ekspor Adanya hasil sumber daya alam (komoditi basis) dan
Wilayah atau sumber daya buatan yang diorganisir untuk
dikirim keluar wilayah Kecamatan Sumberbaru

Metode pengukuran variabel-variabel tersebut dengan memberi bobot kemudian


diindekskan pada setiap indikator, kemudian diklasifikasikan menurut tinggi,
sedang dan rendah
13
METODOLOGI PELAKSANAAN
Analisis Kondisi dan Tingkat Capaian
Pelayanan
Melakukan proses verifikasi kepada pihak pemerintah terkait setempat mengenai hasil analisa penentuan
klasifikasi diatas dan menghimpun informasi skala prioritas pengembangan pada wilayah perbatasan terpilih
Identifikasi kesepakatan kerjasama antarkabupaten yang telah ada
Identifikasi peluang pengembangan kerjasama antarkabupaten
Menginventarisir potensi dan permasalahan pelayanan bidang permukiman pada wilayah studi
Identifikasi tingkat capaian pelayanan infrastruktur pada kawasan prioritas (Air Bersih, Persampahan, Air
Limbah, Drainase, Jalan Lingkungan)
Penyusunan matriks kondisi eksisting dengan variabel: kondisi eksisting, tingkat capaian pelayanan, potensi,
permasalahan, dan perkiraan peluang pengembangan kerjasama perbatasan yang dapat dilakukan.

Analisis Kebutuhan Pengembangan


Infrastruktur
Prediksi pertumbuhan penduduk berdasarkan tren yang terjadi dengan menggunakan metode komparasi
(comparative methods)
Menganalisa antisipasi masalah atau pemanfaatan peluang dalam proses kerjasama antar kabupaten
Menganalisa kebutuhan dan pengembangan infrastruktur bidang permukiman pada kawasan terpilih dengan
memadukan faktor-faktor berikut ini:
proyeksi jumlah penduduk
kebutuhan infrastruktur bidang permukiman berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
yang berlaku dan rencana strategis terkait
Standar teknis perencanaan sarana dan prasarana permukiman yang berlaku

Penyusunan Indikasi dan Rencana Kegiatan


Menyusun dan merencanakan proyeksi program pembangunan infrastruktur bidang permukiman guna 14
perencanaan pengembangan wilayah perbatasan prioritas dengan skala prioritas tahun 2018 2020
PENDEKATAN ANALISIS KEBUTUHAN & PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR
BIDANG PERMUKIMAN
(SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 01/PRT/M/2014
No. Sektor Target Capaian Tahun 2019
1 Air Baku 68,87% penduduk terlayani
2 Jalan 100,00% penduduk terlayani
Bidang Cipta Karya
3 Air Minum 81,77% penduduk terlayani
4 Sanitasi 60,00% penduduk terlayani
5 Pengolahan Sampah
Fasilitas Pengurangan Sampah 20,00% penduduk perkotaan terlayani
Fasilitas Pengangkutan Sampah 70,00% penduduk terlayani
Sistem Pengeoperasian Tempat 70,00% sistem TPA telah beroperasi
Pemprosesan Akhir (TPA)
6 Drainase 50,00% penduduk kota terlayani
7 Penataan Bangunan dan Lingkungan 60,00% bangunan sudah ber-IMB
8 Permukiman Kumuh Perkotaan 10,00% permukiman kumuh perkotaan
berkurang

Sustainable Development Goals (SFGs)


The 2030 Agenda for Sustainable Development yang mencakup 17 Sustainable Development Goals

Global Goals yang berkaitan langsung dengan Bidang Cipta Karya:


1. SDGs Goal 6 Menjamin ketersediaan dan pengelolaan berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua;
2. SDGs Goal 11 Mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman, berketahanan,
dan berkelanjutan. 15
PENDEKATAN
Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019
(Gerakan Nasional 100-0-100)
1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen;
2. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia;
3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum;
4. Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air,
hemat air dan simpan air secara nasional;
5. Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang mendukung;
6. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan
drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar;
7. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya
terhadap lingkungan.
TARGET
INDIKATOR KINERJA SATUAN
2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
1 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat
Persentase
peningkatan % 73,7 78,8 84,8 92,1 100 10
cakupan pelayanan 0
akses air minum
2 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang
layak
Persentase penurunan
luasan permukiman % 8 6 4 2 0 0
kumuh perkotaan

3 Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat


Persentase
peningkatan % 64 7 85 92 100 10
cakupan 2 0
pelayanan
akses sanitasi
16
METODOLOGI PELAKSANAAN
Diagram Alir

17
TINJAUAN
KEBIJAKAN

18
RTRW Prov. Jawa Timur Tahun 2011-
2031
SWP Jember dan sekitarnya
Jember, Probolinggo, Situbondo
Pusat: Jember

Fungsi kawasan adalah:


Pusat Pelayanan Sekunder:
jasa pemerintahan
Pendidikan
Perdagangan jasa
pertanian
perkebunan
pariwisata alam (pantai dan pegunungan)

19
RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-
2035
Rencana Struktur Ruang Wilayah

Rencana Penetapan Sistem Perkotaan dan Perdesaan


Rencana Struktur Hierarki Kegiatan
Kecamatan Sumberbaru
Sistem Perdesaan
Fungsi Desa Pusat
Kecam Pusat Pelayanan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Perwilaya Pertumbuha
atan Desa
han n
(PPD)
(DPP)
Desa
Fungsi kawasan adalah:
Pinggowirawan, Sistem pelayanan berskala lokal yang
Yosorati, meliputi beberapa sarana pendukung
Sumbe Perdesaa Karangbayat, Rowo
rbaru n
Desa Jatiroto
tengah, Jamintoro,
kegiatan masyarakat setempat
Kaliglagah, Gelang, (perdagangan dan jasa, pendidikan dasar
Sumber Agung, dan menengah, serta kesehatan)
Jambesari
Memiliki daerah pelayanan hanya satu
kecamatan itu sendiri 21
RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-
2035 Rencana Pola Ruang Wilayah

22
RPJMD KABUPATEN JEMBER TAHUN 2016-
2022 VISI
Jember Bersatu Menuju Masyarakat Makmur, Sejahtera, Berkeadilan, dan Mandiri"
Tujuan Sasaran Indikator Target
Misi 3 : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Mandiri dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis/ Agroindustri dan
Industrialisasi Secara Berkelanjutan
8. Meningkatkan Meningkatnya Jumlah KK Bersanitasi Baik Jumlah KK dengan air bersih
ketersediaan dan akses masyarakat Saat ini : 382.258 KK (81,93%)
kualitas terhadap Akhir RPJMD : 466.542 KK (100%)
infrastruktur perumahan layak, Jumlah KK pelayanan jamban keluarga
untuk pelayanan air Saat ini : 315.509 KK (67,63%)
mengembangkan bersih dan Akhir RPJMD : 323.447 KK (69,33%)
daya saing sanitasi Jumlah KK yang mendapatkan layanan persampahan
ekonomi dan Saat ini : 133.310 KK (28,57%)
kesejahteraan Akhir RPJMD : 189.295 KK (90,10 %)
rakyat dalam Jumlah peningkatan ketersediaan TPST 3R dan Pengelolaan sampah
rangka berbasis masyarakat (bank ampah)
mewujudkan Saat ini : 0
Jember Kota Akhir RPJMD : 16 unit
Wisata Berbudaya Jumlah Bank Sampah Saat ini : 0 Bank Sampah Akhir RPJMD: 200 Bank Sampah
yang mengelola sampah
rumah tangga
Jumlah desa dengan Saat ini : 0 desa
implementasi sistem Akhir RPJMD : 200 desa
pemilahan sampah rumah
tangga
Persentase sampah Saat ini : 80 %
terangkut per hari Akhir RPJMD : 100 %
Panjang drainase dalam Kewenangan Dinas PU
kondisi baik Cipta Karya dan TR
Saat ini : 52.459 m
Akhir RPJMD : 87.192 m
Kewenangan Dinas PU Bina Marga
Saat ini : 50.000 m
Akhir RPJMD : 158.000 m
Jumlah IPAL terbangun Saat ini : 18 lokasi
Akhir RPJMD : 188 lokasi
Peningkatan kelas TPA Saat ini : open dumping 4 buah, control landfill 1 buah
Akhir RPJMD : 4 control land fill, 1 sanitary landfill
Luas Kawasan kumuh Saat ini : 47,2 Ha
Akhir RPJMD : 0 Ha
23
GAMBARAN UMUM
WILAYAH

24
KABUPATEN JEMBER
Kondisi Geografis dan
Administratif

25
KABUPATEN JEMBER
Topografi dan Kemiringan Lahan

26
KABUPATEN JEMBER
Penggunaan Lahan

27
KABUPATEN JEMBER
Jumlah Penduduk Kabupaten Jember
2015 Perempua
Rasio
No. Kecamatan Laki-laki Jumlah Jenis
n
Kelamin
1 Kencong 33 019 34 232 67 251 96,46 Jenis Pekerjaan Penduduk 2015
2 Gumuk Mas 40 111 41 639 81 750 96,33
3 Puger 58 602 59 555 118 157 98,40
4 Wuluhan 59 369 58 982 118 351 100,66 Jumlah
No. Lapangan Pekerjaan Utama
5 Ambulu 54 152 54 301 108 453 99,73 (Jiwa)
6 Tempurejo 36 448 36 467 72 915 99,95 1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan 516 911
7 Silo 52 750 54 412 107 162 96,95 Perikanan
8 Mayang 24 340 25 565 49 905 95,21 2 Industri Pengolahan 84 322
9 Mumbulsari 31 498 32 829 64 327 95,95 3 Bangunan 80 568
10 Jenggawah 41 255 42 656 83 911 96,72 4 Perdagangan besar, eceran, rumah 236 585
11 Ajung 38 154 38 634 76 788 98,76 makan, hotel
12 Rambipuji 39 808 41 643 81 451 95,59 5 Angkutan, pergudangan, komunikasi 30 007
13 Balung 39 250 40 211 79 461 97,61 6 Keuangan, asuransi, jasa 12 634
14 Umbulsari 35 476 36 280 71 756 97,78 7 Pertambangan dan penggalian 5 534
15 Semboro 22 093 22 768 44 861 97,04 8 Listrik, Gas 1 837
16 Jombang 25 279 26 319 51 598 96,05 9 Jasa kemasyarakatan, sosial, dan 148 734
17 Sumberbaru 49 940 52 647 102 587 94,86
perorangan
18 Tanggul 41 729 43 670 85 399 95,56
Jumlah 1 117 132
19 Bangsalsari 57 031 60 507 117 538 94,26
20 Panti 29 965 31 329 61 294 95,65
21 Sukorambi 19 169 19 991 39 160 95,89
22 Arjasa 19 150 20 119 39 269 95,18
23 Pakusari 20 923 22 121 43 044 94,58
24 Kalisat 37 780 39 573 77 353 95,47
25 Ledokombo 31 582 32 940 64 522 95,88
26 Sumberjambe 30 353 31 691 62 044 95,78
27 Sukowono 29 463 31 145 60 608 94,60
28 Jelbuk 15 968 17 013 32 981 93,86
29 Kaliwates 56 096 59 333 115 429 94,54
30 Sumbersari 63 917 66 389 130 306 96,28
31 Patrang 48 147 49 337 97 484 97,59 Sumber:
Jumlah 1 182 1 224 298 2 407 96,61 BPS Kab. Jember, 2016
817 115
28
KECAMATAN
SUMBERBARU
Wilayah Administratif
Sumber:
BPS Kab. Jember, 2016
Jarak Kantor
No Ketinggia Luas Desa ke Kantor
Desa/Kelurahan
. n (mdpl) (km2) Kecamatan
(km)
1 Sumber Agung 34 8,71 11
2 Rowo Tengah 34 10,79 7
3 Yosorati 36 12,96 0,5
4 Pringgowirawan 36 8,63 2
5 Karang Bayat 41 25,95 5
6 Gelang 62 43,60 4
7 Jatiroto 38 13,27 5
8 Jamintoro 280 7,00 10
9 Kaliglagah 290 16,71 11
10 Jambesari 359 11,79 17
159,4
Jumlah 1

Kantor Pemerintahan Kecamatan Sumberbaru 29


KECAMATAN SUMBERBARU
Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk
Jenis Kelamin Jumlah Kepadatan
Desa Luas
Laki-laki
Perempua
Jumlah
Rasio Jenis Desa Pendudu Penduduk
n Kelamin (km2)
k (Jiwa) (Jiwa/ km2)
1 Sumber Agung 5.066 5.126 10.192 98,83 1 Sumber
2 Rowo Tengah 4.947 4.95 9.897 99,94 Agung 8,71 10.168 1.170
3 Yosorati 8.345 8.63 16.975 96,70 2 Rowo Tengah 10,79 9.874 917
4 3 Yosorati 12,96 16.935 1.310
6.520 6.877 13.397 94,81
Pringgowirawan 4
5 Karang Bayat 6.102 6.606 12.708 92,37 Pringgowirawa
6 Gelang 7.176 7.848 15.024 91,44 n 8,63 13.365 1.552
7 Jatiroto 4.760 4.996 9.756 95,28 5 Karang Bayat 25,95 12.679 490
1.586 1.743 3.329 90,99 6 Gelang 43,6 14.988 345
8 Jamintoro
7 Jatiroto 13,27 9.733 735
9 Kaliglagah 3.146 3.524 6.67 89,27
8 Jamintoro 7,00 3.322 476
10 Jambesari 2.292 2.347 4.639 97,66 9 Kaliglagah 16,71 6.655 399
Tahun 2015 49.774 52.573 102.347 94,68 10 Jambesari 11,79 4.628 393
Tahun 2015 159,41 102.347 644

Jumlah Penduduk
Desa Industri/ Perdaganga Angkuta Jenis
Pertanian Lainnya Jumlah
Kerajinan n n Matapencaharian
1 Sumber Agung 6.879 352 389 2.377 122 10.119
2 Rowo Tengah 6.687 342 378 2.309 118 9.834
Penduduk
3 Yosorati 11.350 587 647 3.959 203 16.746
4 Pringgowirawan 8.994 463 511 3.125 160 13.253
5 Karang Bayat 8.421 433 478 2.922 149 12.403
6 Gelang 9.993 516 569 3.478 178 14.734
7 Jatiroto 6.579 337 371 2.271 116 9.674
8 Jamintoro 2.328 114 125 767 39 3.373
9 Kaliglagah 4.382 221 244 1.493 76 6.416
Sumber:
10 Jambesari 3.218 160 177 1.081 55 4.691
BPS Kab. Jember, 2016
Tahun 2015 67.221 3.525 3.889 23.782 1.217 101.239
30
KECAMATAN SUMBERBARU
SD SMP SMA
Fasilitas Pendidikan Non Non
Desa Non Dispendi Dispendi
Dispendik Dispendi Dispendi
Dispendik k k
k k
1 Sumber Agung 4 1 0 0 0 0
2 Rowo Tengah 6 2 1 3 0 1
3 Yosorati 7 3 3 2 0 0
4 Pringgowirawan 3 3 0 2 0 0
5 Karang Bayat 6 6 3 4 1 1
6 Gelang 10 7 0 0 0 1
7 Jatiroto 5 3 1 3 2 0
8 Jamintoro 3 1 0 0 0 0
9 Kaliglagah 4 3 0 1 1 0
10 Jambesari 3 1 0 0 0 0
Tahun 2015 51 30 8 15 4 3

Posyand Poliklini Puskesma Dokter


Desa
u k s
Pustu
Praktik Fasilitas Kesehatan
1 Sumber Agung 12 1 - 1 -
2 Rowo Tengah 14 1 1 - 1
3 Yosorati 20 - 1 - 1
4 Pringgowirawan 15 1 - - -
5 Karang Bayat 16 - - 1 -
6 Gelang 22 1 - 1 -
7 Jatiroto 11 1 - - -
8 Jamintoro 6 1 - - -
9 Kaliglagah 9 - - 1 -
10 Jambesari 5 - - 1 - Sumber:
Tahun 2015 130 6 2 5 2 BPS Kab. Jember, 2016

31
KECAMATAN SUMBERBARU
Luas Lahan Sawah
Luas Sawah (ha)
Luas Lahan Kehutanan
Desa Setengah Luas Areal (ha)
Teknis Nonteknis Jumlah
Teknis Desa Mahon Sengo
Jati
1 Sumber Agung 474 - - 474 i n
2 Rowo Tengah 725 - - 725 1 Sumber Agung 3 3 10
3 Yosorati 316 98 43 457 2 Rowo Tengah 7 3 12
4 Pringgowirawan 95 174 15 284 3 Yosorati 51 25 57
4 Pringgowirawan 27 13 78
5 Karang Bayat - 504 168 672
5 Karang Bayat 26 20 156
6 Gelang - 246 90 336
6 Gelang 78 55 123
7 Jatiroto - 352 - 352
7 Jatiroto 75 100 38
8 Jamintoro - 200 - 200
8 Jamintoro 88 79 169
9 Kaliglagah - - 214 214
9 Kaliglagah 37 81 176
10 Jambesari - - 119 119 10 Jambesari 36 127 212
Tahun 2015 1.610 1.574 649 3.833 Tahun 2015 428 506 1.031

Komoditas Industri Unggulan


Desa Anyaman Industri Unggulan
Tape Tempe
Bambu
1 Sumber Agung 4 4 29
2 Rowo Tengah - 7 38
3 Yosorati 1 3 15
4 Pringgowirawan 226 163 13
5 Karang Bayat 225 122 -
6 Gelang 45 96 6
7 Jatiroto - 7 -
8 Jamintoro - - -
9 Kaliglagah 10 - 3 Sumber:
10 Jambesari - - - BPS Kab. Jember, 2016
Tahun 2015 511 402 104
32
KECAMATAN SUMBERBARU
Jenis Permukaan Jalan
Jaringan Jalan Desa
Aspal Sirtu Tanah Lainnya
1 Sumber Agung 10,73 2,17 9,00 -
2 Rowo Tengah 8,80 4,00 16,00 -
3 Yosorati 9,85 3,00 16,00 -
4 Pringgowirawan 6,80 0,90 10,80 -
5 Karang Bayat 10,20 0,70 14,00 -
6 Gelang 6,83 5,00 19,25 -
7 Jatiroto 7,90 4,00 15,00 -
8 Jamintoro 6,40 5,00 5,00 -
9 Kaliglagah 4,40 2,00 8,00 -
10 Jambesari 6,40 3,00 9,00 -
Tahun 2015 78,00 30,00 122,00 0,00
Tahun 2014 74,00 34,00 122,00 0,00

Telekomunikasi
Kabel
Selule Tidak Jumla
Desa Kabel dan
r Punya h
Seluler
1 Sumber Agung 5 1.593 41 1.089 2.728
2 Rowo Tengah 25 1.750 54 779 2.608
3 Yosorati 17 2.452 73 2.030 4.572
4
Pringgowirawan 1 2.184 60 1.467 3.712
5 Karang Bayat 6 2.069 15 1.398 3.488
6 Gelang 10 1.983 13 1.998 4.004
7 Jatiroto 7 1.265 26 1.313 2.611
8 Jamintoro 5 548 1 369 923
Sumber:
9 Kaliglagah 5 1.018 12 712 1.747
10 Jambesari 1 556 3 660 1.220 BPS Kab. Jember, 2016
Tahun 2010 82 15.418 298 11.815 27.613
33
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Minggu Ke-
No. Uraian Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN
1 Tahapan Persiapan
B PENYUSUNAN LAPORAN ANTARA
2 Kegiatan survey
Survey data primer
Survey data sekunder
3 Identifikasi awal dan kompilasi data
4 Deliniasi wilayah perbatasan terpilih prioritas

5 Identifikasi isu dan peluang pengembangan


kerjasama wilayah perbatasan
6 Identifikasi potensi dan permasalahan wilayah
perbatasan
7 Identifikasi infrastruktur bidang permukiman

C PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR


8 Analisa kebutuhan dan pengembangan infrastruktur

9 Perumusan dan penentuan output


10 Kesimpulan dan rekomendasi
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Diskusi Penyusunan Laporan Pendahuluan

Diskusi Penyusunan Laporan Antara

Diskusi Penyusunan Laporan Akhir
PELAPORAN
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan AKhir
Executive Summary
Softcopy CD Laporan dan bahan Expose

34

Вам также может понравиться