Вы находитесь на странице: 1из 88

Eni Trismiati, S.Kep.

, MM
Pokok Bahasan:

8. Teknik atau Keahlian


1. Pendahuluan untuk Mengelola Konflik
2. Definisi Konflik 9. Bentuk Keterampilan
3. Aspek Positif Pencegahan Terjadi
Dalam Konflik Konflik
10. Kesimpulan
4. Penyebab Konflik
5. Jenis-jenis Konflik
6. Proses Konflik
7. Pengelolaan
Konflik
Kompetensi Perawat Profesional

1.Kompetensi kognitif
2.Kompetensi teknikal
3.Kompetensi interpersonal
4.Kompetensi Etik dan hukum
INTERAKSI

Perawat
Kelompok Perawat
Staf lain

Pasien / keluarga

Tim kesehatan lain/


penunjang
Bentuk perjuangan diantara kekuatan interdependen
(Douglass & Bevis,1979).

Perjuangan tersebut dapat terjadi baik didalam individu


(interpersonal conflict) ataupun didalam kelompok
(interagroup conflict).

Perbedaan pendapat/cara pandang


Sikap saling mempertahankan
Posisi oposisi, bukan kerjasama.

Tujuan Oranisasi?
Manajemen konflik

Membangun dan mengembangkan


mekanisme penanganan konflik dengan
tujuan untuk mencegah berkembangnya
konflik menjadi kekerasan dan yang
secara sosial, ekonomi, dan ekologis
destruktif, dan mengubahnya menjadi
hubungan sosial yang konstruktif dan
kooperatif.
Transisi Pemikiran Konflik
Perkembangan pandangan ttg Konflik dibagi
menjadi:
1.Pandangan Tradisional (1930 1940 an)
Keyakinan bahwa semua konflik membahayakan dan
harus dihindari
2.Pandangan Hubungan Manusia (1940 1970an)
Keyakinan bahwa konflik merupakan hasil alamiah
dan tidak terhidarkan oleh kelompok

3.Pandangan Interaksionis
Keyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadi
kekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga
sangat diperlukan agar kelompok berkinerja efektif.
Konflik Fungsional vs Konflik Disfungsional
Pandangan interaksionis tidak berpendapat
bahwa semua konflik baik, mereka membagi
konflik menjadi :
Konflik Fungsional
Konflik yg mendukung sasaran kelompok
dan memperbaiki kinerjanya

Konflik Disfungsional
Konflik yg menghambat kinerja kelompok
3. Aspek Konflik

Positif Destruktif (negatif)


1. Saling memahami Penurunan efektivitas kerja
perbedaan pekerjaan penolakan,
2. Saluran baru untuk
komunikasi resistensi terhadap
3. Semangat baru pada staf perubahan,
4. Kesempatan untuk apatis,
menyalurkan emosi acuh tak acuh,
5. Menghasilkan distribusi
sumber tenaga yang lebih bahkan mungkin muncul
merata dalam organisasi luapan emosi destruktif,
demonstrasi.
4. Penyebab Konflik
a. Batasan pekerjaan (uraian tugas) yang tidak
jelas
b. Hambatan komunikasi
c. Tekanan waktu
d. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak
rasional
e. Pertikaian antar pribadi
f. Perbedaan status
g. Harapan yang tidak terwujud
5. Jenis-jenis Konflik
a. Konflik Tugas
Konflik yang berhubungan dengan isi dan sasaran pekerjaan

b. Konflik Proses
Konflik yang berhubungan dengan cara melakukan pekerjaan

c. Konflik Hubungan
Konflik yang didasarkan atas hubungan personal.
Berdasarkan penelitian konflik hubungan hampir
selalu menghasilkan konflik disfungsional
Kondisi-kondisi pendahulu

Konsep yang Konflik yang


dipersepsi dirasakan

Perilaku yang
dinyatakan

Penyelesaian atau
Penekanan konflik

Penyelesaian akibat
konflik
7. Pencegahan/penyelesaian
a. Disiplin
b. Pertimbangan
pengalaman/perkembangan
kehidupan
c. Komunikasi
d. Mendengarkan secara aktif
Prinsip: Positif
jenis Fasilitasi
Pemantauan

penyebab
lamanya
Negatif
kepelikan Penyelesaian
secara aktif
1. Menghindar: 3. Kompetisi
Jika isu atau masalah yang memicu Memiliki lebih banyak
konflik tidak terlalu penting informasi dan keahlian yang
Manajer kep: Biarlah kedua pihak lebih dibanding yang lainnya
mengambil waktu untuk memikirkan
hal ini dan menentukan tanggal untuk
melakukan diskusi 4. Kompromi/Negosiasi
Menawarkan sesuatu
Saling memberi dan menerima
Meminimalkan kekurangan
2. Mengakomodasi:
Menguntungkan semua pihak
Apabila isu tersebut penting bagi
orang lain

5. Memecahkan Masalah/kerja
Memungkinkan timbul kerja sama
sama :
Individu yang terlibat
mempunyai tujuan kerja yang
sama.
9. Keterampilan Pencegahan Terjadi
Konflik
a. Membuat aturan yang jelas dan harus diketahui oleh
semua pihak
b. Menciptakan suasana yang mendukung dengan banyak
pilihan
c. Mengungkapkan bahwa mereka dihargai
d. Menekankan pemecahan masalah secara damai
e. Menghadapi konflik dengan tenang
f. Memainkan peran yang tidak menimbulkan stres
g. Mepertimbangkan waktu terbaik untuk semuanya dan
jangan menunda waktu yang tidak menentu
h. Memfokuskan pada masalah dan bukan kepribadian.
i. Mempertahankan komunikasi dua arah
j. Menekankan pada kesamaan kepentingan
k. Menghindari penolakan berlebihan.
l. Mengetahui hambatan untuk kerjasama.
m. Membedakan perilaku yang menentang dengan
perilaku normal dalam kesalahan kerja.
n. Menguatkan dalam menghadapi orang yang marah.
o. Menetapkan siapa yang memiliki masalah
p. Menetapkan kebutuhan yang terlalaikan.
q. Membangun kepercayaan dengan mendengarkan dan
mengklarifikasi.
r. Merundingkan kembali prosedur pemecahan masalah
Tugas kelompok
Bahan Diskusi :
Terbagi 5 kelompok dengan membuat kasus yang berbeda.
Buat kasus berdasarkan jenis-jenis konflik (1kasus konflik
tugas, 2 kasus konflik proses dan 3 kasus konflik hubungan)

1. Gambarkan tahap tahap proses terjadinya


konflik ! (sesuai dengan kasus kelompok)
2. Jelaskan penanganan konflik ! (sesuai dengan kasus
kelompok)
3. Jelaskan mengapa konflik mempengaruhi efektifitas kinerja ?
4. Jelaskan apakah kasus anda termasuk konflik fungsional atau
disfungsional ?

Вам также может понравиться