Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Yunita
102012387
skenario
Seorang bayi laki laki berusia 4 bulan
dibawa ibunya ke UGD karena sesak nafas
sejak 6 jam SMRS. Keluhan sesak didahului
batuk pilek dan demam sejak 3 hari yang
lalu. Selama ini pasien sering batuk pilek
berulang dan sulit sembuh. Riwayat menetek
sebentar sebentar, BB sulit naik ada. Pasien
lahir spontan, ditolong bidan, langsung
menangis, tidak biru saat lahir.
anatomi
Sirkulasi jantung
anamnesis
identitas pasien
keluhan utama
riwayat penyakit sekarang (RPS)
riwayat penyakit dahulu (RPD)
riwayat penyakit keluarga (RPK)
Riwayat sosial
Pemeriksaan Fisik
Ttv
Pengukuran tinggi dan berat badan
bukti distress pernapasan
inspkesi, palpasi, perkusi dan auskultasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Elektrokardiografi (EKG)
Ekokardiogram
Angiografi
Kateterisasi Jantung
epidemiologi
Pada bayi-bayi dengan defek jantung
kongenital, ada spektrum keparahan yang
lebar ; sekitar 2-3 dari 1000 bayi neonatus
total akan bergejala penyakit jantung pada
usia 1 minggu pada 40-50% penderita
dengan penyakit jantung konginetal
dan pada umur 1 bulan pada 50-60%
penderita.
Etiologi
Penyebab dari PJB merupakan kelainan
yang disebabkan oleh gangguan
perkembangan sistem kardiolvaskuler
pada masa embrio.
Lingkungan
Herediter
Working Diagnosis
Defek Septum Ventrikel (ventricle
septal defect,VSD)
Defek Septum Ventrikel
(ventricle septal defect, VSD)
Defek septum ventrikel terjadi bila sekat
(septum) ventrikel tidak terbentuk
sempurna. Akibatnya darah dari bilik kiri
mengalir ke bilik kanan pada saat sistole.
Patofisiologi
VSD
Manifestasi klinis
vsd
DSV kecil
DSV sedang
DSV besar
Klasifikasi VSD berdasarkan letak
anatominya
Pemeriksaan penunjang
VSD
Rontgen
EKG
Ekokardiografi
Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan
VSD
Gagal jantung pada pasien dengan defek
septum ventrikel sedang atau besar
biasanya diatasi dengan digoksin dosis
rumat 0,001 mg/kgBB/hari, dalam 2 dosis,
kaptopril dan diuretik flurosemid atau
spironolakton
operasi penutupan defek
Prognosis dan Komplikasi
VSD
Kegagalan pertumbuhan
Gagal jantung
Infeksi saluran nafas berulang
Diagnosis banding
Defek Septum Atrium (atrial
septal defect, ASD)
kelainan anatomi jantung akibatkan
terjadinya kesalahan pada jumlah absorbsi
dan ploriferasi jaringan pada tahap
perkembangan pemisahan rongga atrium
menjadi atrium kanan dan atrium kiri
Arterial septal defect
Patofisiologi dan manifestasi klinis
ASD
Pemeriksaan Penunjang
ASD
foto toraks AP atrium kanan yang
menojol dan konus pulmonalis yang
menonjol.
elektrogram right bundle branch blok
(RBBB)
Penatalaksanaan
ASD
operasi penutupan defek usia 4-5
tahun
defek tertentu penutupan dengan
katerisasi jantungantibiotik profilaksis
selama 6-9 bulan.
Duktus Arterious Persisten
(PDA)
Pada masa janin duktus arteriosus
diperlukan untuk mengalirkan darah dari
a. piulmonalis ke aorta
duktus tidak menutup setelah bayi lahir
Manifestasi klinis
PDA kecil
PDA sedang
PDA besar
PDA besar dengan hipertensi pulmonal
Pemeriksaan penunjang
PDA
PDA kecil PDA sedang
Gambaran foto toraks?
radiologis dan EKG jantung membesar
biasanya dalam batas t.u ventrikel kiri
normal. vaskularisasi paru
Pemeriksaan yang meningkat dan
ekokardiografi tidak pembuluh darah hilus
menunjukan adanya membesar
pembesaran ruang EKG menunjukan
jantung atau a. hipertrofi ventrikel kiri
pulmonalis dengan atau tanpa
dilatasi atrium kir
Lanjutan pp
PDA besar
foto toraks
pembesaran
ventrikel kanan dan
kiri, di samping
pembesaran arteri
pulmonalis dan cabang-
cabangnya.
EKG hipertrofi
biventrikel dengan
dominasi aktivitas
ventrikel kiri dan
dilatasi atrium kiri.
Penatalaksanaan
PDA
indometasin intravena peroral
dosis 0,2 mg/kgBB dengan selang waktu
12 jam, di berikan 3 kali
KESIMPULAN
Penyakit jantung bawaan merupakan
gangguan perkembangan sistem
kardiolvaskuler pada masa embrio,
terutama pada segi anatomis, sehingga
menyebabkan gejala klinik yang memiliki
penanganan khusus dari masing-masing
jenis kelainan pada bagian jantung. bisa di
karenakan oleh infeksi rubela pada ibu,
dan prematuritas.