Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AYAH
Nama : Tn. F
IBU
Agama : Islam
Nama : Ny. K
Tgl lahir(Umur) : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Umur : 27 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI-AL
Suku bangsa : Betawi
Alamat : Koja, Jakarta
Pekerjaan : IRT
Utara
Gaji : Rp.
7.000.000/bulan
Alloanamnesis
dengan ibu KELUHAN
pasien KELUHAN
UTAMA
perawatan hari TAMBAHAN
kedua, pada Sesak napas
Batuk, pilek,
Senin 12 Mei sejak 1 hari
muntah
2017 pukul 17.00 SMRS
WIB
Pasien datang dengan diantar kedua orang tuanya ke poli anak
RSAL dr. Mintohardjo dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan sejak 1 hari SMRS. Keluhan dirasakan semakin
lama semakin memberat. Keluhan sesak nafas sebenarnya
sudah dirasakan hilang timbul sebanyak 2 kali selama 1
minggu ini. Keluhan sesak hilang ketika pasien diberikan
nebulisasi ventolin. Saat kedua kali pasien kembali merasakan
sesak nafas dan kembali diberikan nebulisasi keluhan
dirasakan tidak kunjung membaik hingga akhirnya pasien
dibawa ke rumah sakit. Pasien memang mengalami keluhan ini
beberapa kali dalam setahun. Anak lebih cengeng dari pada
biasanya dan lebih sering duduk. Terdapat keluhan batuk dan
pilek, batuk berdahak dan dahak sulit dikeluarkan sehingga
pasien muntah. Keluhan nyeri dada disangkal oleh pasien.
Keluhan demam disangkal oleh pasien. Keluhan adanya
gangguan buang air besar dan buang air kecil disangkal.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Demam tinggi sejak 1 minggu SMRS, sudah berobat
namun keluhan tidak membaik
MMR 15 bulan - - - - -
TIPA - - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar pasien sudah lengkap
RIWAYAT MAKANAN
BUAH/
Umur (Bulan) ASI/ PASI BUBUR SUSU NASI TIM
BISKUIT
02 ASI - - -
24 ASI - - -
46 ASI - - -
68 ASI+PASI V V -
8-10 ASI+PASI V V V
10-12 ASI+PASI V V V
Kesan :
Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, berikutnya diikuti
PASI secara bertahap
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Nasi/ pengganti 2-3x/hari
Sayur 1x/hari
Daging 2-3 kali/minggu
Telur 3-4 kali/minggu
Ikan 3-4 kali/minggu
Tahu 1x/hari
Tempe 1x/hari
Susu (merek/ takaran) Tidak minum susu
VITAL SIGN
Nadi : 104 x/menit, reguler , isi
cukup
Suhu : 36,90C
RR : 46x/menit
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
STATUS GIZI
ANTOPOMETRI BB/TB: (12,7/12,6) x
BB : 12,7 kg 100% = 100,7 %
PB : 86 cm KESAN GIZI
Gizi Baik
KEPALA
Bentuk dan Normocephali
ukuran
Rambut dan Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
kulit kepala
Mata Palpebra tidak ada kelainan, konjungtiva kemerahan, kornea jernih, sklera
putih, pupil bulat isokor diameter 2,5 mm, refleks cahaya langsung +/+
refleks cahaya tidak langsung +/+, mata sedikit cekung
Telinga Normotia, nyeri tarik & tekan -/-, liang telinga lapang, membran timpani
intak
Hidung Normosepti, sekret +/+, deviasi septum (-), nafas cuping hidung (+)
Bibir Warna kemerahan, mukosa kering
Mulut Mukosa mulut tampak basah
Gigi-geligi Gigi geligi tumbuh baik, caries (-)
Lidah normoglotia, lidah bersih tampak basah, papil eutrofi
Tonsil T1-T1 tenang
Faring Faring hiperemis
LEHER Tidak terdapat pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid,
tidak terdapat kaku kuduk
Dinding I:Bentuk datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis
thoraks dan dinamis
ABDOMEN
I : bentuk datar, simetris, tidak tampak pelebaran vena
A : Bising usus (+) 4x/menit
P : supel, turgor kulit kembali cepat, nyeri tekan abdomen (-), tidak
ada pembesaran organ
P: Timpani pada seluruh kuadran abdomen
ANUS
Tidak ada kelainan
GENITAL
Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan
ANGGOTA GERAK
Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas
KULIT
Warna kulit sawo matang, kelembapan baik, tidak ada efloresensi
bermakna
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Tanda rangsang
meningeal (-)
PEMERIKSAAN LAB
HEMATOLOGI Hasil Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Leukosit 13,000 /mm3 5.000-10.000/ul
Eritrosit 4,58 juta/mm3 4.2-5.4 juta/ul
Hemoglobin 12,6 g/dl 10.8-15.6 g/dl
Hematokrit 37 % 33-45 %
Trombosit 322.000/mm3 150.000-450.000/ul
LED 21 0-10 mm/jam
MEDIKAMENTOSA NON
IVFD Kaen IIIB 10 tpm MEDIKAMENTOSA
Ceftriaxon 1x1gr Rawat inap
Aminofilin 60mg/kolf
Dexametason 3x1/2 amp
Salbutamol 0,6 mg +
Ambroxol 6 mg (3x1)
Nebu ventolin 2x1
Paracetamol 3x150 mg
k/p
RESUME TINDAK LANJUT
Pasien anak usia 5 tahun 8 bulan BB: 17 kg PB: 11 cm dengan
diagnosis Kejang demam simpleks dan faringitis. Masuk ke
bangsal anak RSAL 07 Juni 2017 di rawat di ruangan.
Saat pulang diberikan obat vometa 3x1 cth, luminal oral 2x40 mg
dan puyer campuran paracetamol serta diazepam 3x1 dan diberi
edukasi jika sewaktu-waktu anak demam segera di kompres air
hangat , minum banyak air dan berikan obat penurun panas.
FOLLOW UP
Tanggal
S O A P
Perawatan
Kejang selama 5 KU : Baik, tenang Kejang demam IVFD RL 14 tpm
menit, 30 menit Kesadaran : CM Simpleks Vometa 3x1 cth
Rabu SMRS. Demam, S: 36,4oC, N: 104 Faringitis Paracetamol 3 x
07/06/2017 batuk dan pilek 1 x/mnt, 1/3 cth
minggu SMRS. RR: 25 x/mnt
Mual dan muntah
serta terdapat
penurunan nafsu
makan
Kamis Demam dirasa KU : Baik, tenang Kejang demam IVFD RL 14 tpm
08/06/2017 sudah menurun, Kesadaran : CM Simpleks Vometa 3x1 cth
penurunan nafsu S: 36,5oC, N: 110 Faringitis Ceftriaxone
makan, masih x/mnt, 1x1,5 gr
terdapat batuk dan RR: 24 x/mnt Luminal oral
pilek 2x40 mg
Puyer 3x1
Paracetamol 200
mg
Diazepam 2,5 mg
FOLLOW UP
Tanggal
S O A P
Perawatan
Jumat Tidak terdapat KU : Baik, tenang Kejang demam IVFD RL 14 tpm
09/06/2017 demam dan muntah Kesadaran : CM Simpleks Vometa 3x1 cth
lagi. Batuk dan pilek S: 36,3oC, N: 106 Faringitis Ceftriaxone
(+) x/mnt, 1x1,5 gr
RR: 22 x/mnt Luminal oral
2x40 mg
Puyer 3x1
Paracetamol 200
mg
Diazepam 2,5 mg
Sabtu Tidak terdapat KU : Baik, tenang Kejang demam Dilanjutkan
10/06/2017 demam dan muntah Kesadaran : CM Simpleks Boleh pulang
lagi. Batuk dan pilek S: 36,3oC, N: 106 Faringitis
(+) x/mnt,
RR: 22 x/mnt
ANALISA KASUS
An. M, Laki-laki, usia 4 tahun 8 bulan, dengan Kejang demam simpleks dan faringitis.
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
Pasien anak laki-laki usia 5 tahun 8 bulan dengan kejang selama 5 menit saat 30 menit
SMRS, kejang kaku seluruh tubuh, mata mendelik keatas, gigi menutup rapat.
Kejang tidak berulang, sebelum dan setelah kejang kesadaran pasien baik, hanya terlihat
lemas. Sebelumnya pasien mengalami demam tinggi sejak 1 minggu SMRS
demam tinggi diukur dengan termometer namun ibu pasien lupa berapa suhunya. Lalu saat
demam hari ke-3 pasien dibawa ke RS dan mendapatkan obat demam dan antibiotik, namun
pasien tidak mau meminum obatnya sehingga demam tidak turun dan terjadi kejang.
Selain itu pasien juga mengalami batuk dan pilek, batuk berdahak berwarna putih. Juga
terdapat
mual dan muntah, serta nafsu makan menurun. Berat badan juga menurun sebanyak 2 kg.
Pasien pernah mengalami hal yang serupa saat berusia 2 tahun.
Dari anamnesis maka diagnosis mengarah ke kejang demam simpleks dengan kriteria
adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38C ,
umumnya terjadi pada usia 6 bulan 5 tahun, kejang tonik atau klonik , berlangsung
kurang dari 15 menit , tidak berulang dalam 24 jam , umumnya berhenti sendiri , tanpa
kelainan neurologis sebelum atau sesudah kejang.
Diagnosis mengarah ke faringitis karena faring pasien hiperemis
ANALISA KASUS
Pada pasien diberikan penatalaksanaan yaitu rawat inap, infus RL 14
tetes/menit, pemberian vometa sirup 3x1 cth , Ceftriaxone 1x1,5 gr, Luminal oral
2x40mg dan puyer campuran paracetamol 200 mg dan diazepan 2,5 mg 3x1.
Edukasi untuk banyak mengkonsumsi air, kompres air hangat, diet cukup gizi.
Pada kasus ini tidak perlu dilakukan EEG karena gejalanya khas, pasien
mengalami demam terlebih dahulu dan beberapa hari kemudian terjadi serangan
kejang. Pada saat kejang, pasien mengalami demam tinggi dan seluruh tubuh
pasien kaku. Durasi kejang nya kurang lebih 5 menit. Pemeriksaan EEG masih
dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas. Misalnya : kejang
demam kompleks pada anak usia lebih dari 6 tahun, atau kejang demam fokal.
Pada kasus ini, diagnosa bandingnya adalah kejang demam kompleks dengan
kriteria kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit, berulang dalam satu periode
demam, kejang fokal atau parsial atau kejang fokal yang menjadi kejang umum
serta terdapat kelainan nurologis sebelum atau sesudah kejang.Selain itu kondisi
ini juga harus dibedakan dengan kejang yang disebabkan proses intrakranial.
Pada kasus kejang demam simpleks pasien memiliki prognosis yang baik.
Selama penanganan cepat dan tepat. Orang tua pasien harus diedukasi agar
memberikan obat penurun panas jika pasien panas tinggi, sedia thermometer.
TERIMA KASIH