Вы находитесь на странице: 1из 21

JAMUR PATOGEN

Kelompok 4
Tiga prinsip utama siklus hidup fungi
adalah sebagai berikut:
1. Seksual;
2. Haploid (biasanya pada ascomycotina);
3. Dikaryotik haploid (kebanyakan
ascomycotina mempunyai fase
dikaryotik yang pendek, akan tetapi
pada jamur basidiomycotina memiliki
fase dikaryotik yang lama);
4. Haploid-diploid (pada umumnya tidak
terjadi pada jamur, tetapi terjadi pada
beberapa jamur chytridiomycotina);
5. Diploid (merupakan karakteristik dari
straminipila, sangat jarang pada
eumycota). (burnett 1975) Di baca searah jarum jam
Klasifikasi Jamur

Zygomycota

Ascomycota

Basidiomycota
Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Etiopatogenesis Dermatofitosis
Dermatofisis adalah salah satu kelompok
dermatomikosis superfisialis yang disebabkan oleh
jamur dermatofit

Terjadi sebagai reaksi pejamu thd produk metabolit


jamur dan akibat invasi suatu organisme pd jaringan
hidup

Genus penyebab dermatofitosis :


1. Trichophyton
2. Microsporum
3. Epidermophyton
Bersifat keratinofilik, mengenai stratum korneum pada
kulit, rambut, dan kuku dengan cara transmisi melalui
zoofilik, antropofilik, dan geofilik.

Tiga langkah utama penyebab terjadinya infeksi :

1. Perlekatan dermatofit pd keratin

2. Penetrasi melalui dan diantara sel

3. Terbentuknya respon pejamu


MICROSPORUM GYPSEUM
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Eurotiomycetes
Order: Onygenales
Family:
Arthrodermataceae
Genus: Microsporum
Spesies: Microsporum
gypseum
Merupakan Dermatofitosis
Golongan jamur ini dapat
mencerna keratin kulit
Merupakan penyebab penyakit
kulit, pemakan zat tanduk atau
keratin, serta merusak kuku dan
rambut.
Penularan langsung dapat secara
fomitis, epitel, rambut rambut
yang mengandung jamur baik
dari manusia, binatang atau dari
tanah.
Candida
Candida spp dikenal sebagai fungi dimorfik yang
secara normal ada pada saluran pencernaan, saluran
pernafasan bagian atas dan mukosa genital pada
mamalia
Salah satunya adalah C. albicans fungi patogen
oportunistik yang menyebabkan berbagai penyakit
pada manusia seperti sariawan, lesi pada kulit,
vulvavaginitis, candiduria dan gastrointestinal
candidiasis.
Mekanisme Infeksi C. albicans sangat komplek
termasuk adhesi dan invasi.
Adhesi (pelekatan)
Kemampuan melekat pada sel inang merupakan tahap penting
dalam kolonisasi dan penyerangan (invasi) ke sel inang. Bagian
pertama dari C. albicans yang berinteraksi dengan sel inang
adalah dinding sel.
Invasi (penyebaran)
Salah satu penanda invasi C. Albicans adalah perubahan khamir
ke dalam bentuk hifa (filamen).
Biofilm
C. Albicans membentuk komunitasnya dengan membentuk ikatan
koloni yang disebut biofilm. Berkembangnya biofilm biasanya
seiring dengan bertambahnya infeksi klinis pada sel nang
sehingga biofilm ini dapat menjadi salah satu faktor virulensi dan
resistensi
COCCIDIOIDES IMMITIS
PENGERTIAN

Coccidioides Immitis adalah suatu jamur.


Biasanya terdapat di tanah, sehingga disebut
jamur tanah. Jamur ini bersifat endemik dan
dapat menyebabkan koksidioidomikosis.

Infeksi yang ditimbulkan jamur ini biasanya dapat sembuh sendiri tetapi
juga dapat bersifat mematikan.
Coccidioides immitis bentuknya seperti bola (=sferul) yang garis
tengahnya 15 - 60m, dengan dinding tebal berbias ganda.
Infeksi oleh jamur ini biasanya meliputi
influenza, demam, lesu, batuk, dan
adanya rasa sakit di seluruh tubuh.
Gejala gejala inilah yang biasanya
disebut Valley fever.
Klasifikasi Taksonomi
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Kelas : Euascomycetes
Ordo : Onygenales
Family : Onygenaceae
Genus : Coccidioides
SIKLUS HIDUP COCCIDIOIDES IMMITIS
SIKLUS HIDUP COCCIDIOIDES PADA MANUSIA
PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
PENCEGAHAN

Infeksi ini dapat dicegah dengan mengurangi debu, mengaspal jalan


jalan dan lapangan terbang dimana banyak debu debu berterbangan ,
menanam pepohonan, dan menggunakan semprotan minyak.

PENGOBATAN

Pada koksidioidomikosis disseminate, Amfoterisin B diberikan secara


intravena (0,4 0,8 mg/kg/hari). Mikonazol dan ketokonazol sistemik
juga cukup efektif dalam pengobatan koksidioidomikosis paru paru
menahun tetapi efeknya sangat terbatas pada penyakit yang menyebar.
Daftar Pustaka
Sumber : Tsuyuzaki, S. 2007. Mycology. (online),
(http://hosho.ees.hokudai.ac.jp/~tsuyu/top/dct/mycology.html), diakses 5 Mei 2017
Anonim,2004, Infeksi Jamur pada
Kulit,http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2004/12/19/ink1.html, diakses tanggal 17 april
200
Kurniati, Rosita. C. 2008. Etiopathogenesis of Dermatophytoses. (online),
(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/BIKKK_vol%2020%20no%203_des%202008_Acc_3.pdf)
, diakses 5 Mei 2017

Вам также может понравиться